Sesampainya di area bermain. Ruli tidak menemukan anak dan istrinya. Ruli mencoba mencari ke tiap permainan anak anak. Namun, sia sia dia tidak menemukan mereka. terlambat sudah Ruli menjemput Kiara dan Reha. Ruli segera berbalik badan.lalu, kembali ke dalam mobil nya.
"ah...kenapa aku bisa lupa gini sih" Ruli menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri.
"bisa marah nih Reha" sambungnya dengan kesal.
Sesampainya dirumah ..Ruli menemukan Reha yang sedang mengompres Kiara. Ruli terkejut melihat keadaan Kiara.
"Kiara . kenapa dengannya?" tanya Ruli spontan.
"kamu dari mana aja mas?" tanya Reha tanpa menoleh.
Ruli merasakan Reha marah dan kesal dengannya.
"Kiara menunggu kamu selama 5 jam ditempat permainan. Tapi, kamu belum juga datang menjemput kami" bentak Reha dengan suara tinggi.
Reha mulai meluapkan kekesalannya. Ruli hanya terdiam menatap Kiara.
"sekarang kamu puas melihat Kiara seperti ini?" tanya Reha menatap tajam.
"aku sudah bilang kan..mendingan kalian pulang Saja. aku belum tentu pulang jam berapa. sekarang sudah begini kamu menyalahkan aku" Jawab Ruli tanpa bersalah.
"mas..dengan mudah kamu mengatakan seperti itu.
aku ini istri ku mas. Selama berapa tahun pernikahan kita. Aku tau kebiasaan kamu. Aku tau kegiatan kamu. Tapi, sekarang kamu banyak berubahnya. dari sikap, jam kerja. Pertemuan lah. ini benar benar aneh mh .ga biasanya. Apa jangan jangan..."
"jangan jangan apa..?" tanya Ruli berdebar ketakutan.
Reha semakin menatap Ruli dalam dalam. Ruli hanya mengerutkan kening.
"kamu punya perempuan lain?" tebak Reha tajam.
"apa an sih kamu tuh. udzon terus pikiran nya!" bantah Ruli ketir
"mas...sikapnya suami berubah itu karena ada wanita lain kan,?" tanya Reha ragu ragu.
Ruli seakan akan terpojok dengan ucapan Reha.
tiba tiba wajah Ruli pucat ga karuan.
"mas..,!" hardik Reha.
"kamu bisa ga jaga ucapanmu. Kamu tau ucapan adalah do'a" Ruli mengalihkan perhatian Reha.
"aku ingin kejujuran kamu mas. Karena selama ini yang aku rasakan sikap kamu berubah" bentak Reha
Dengan meninggikan suara.
"kamu bisa ga. Suara kamu itu di kecilkan. Karena akan menggangu istirahat Kiara!" Ruli menyadari Reha dengan suara pelan.
"sudahlah. Kamu tuh kebiasaan ya..suami pulang..ngajak ribut terus..cape aku!" Ruli segera pergi meninggalkan kamar Kiara.
tiba tiba air mata jatuh di pipi Reha. Reha menangis. namun , Reha berjalan menuju kamar Ruli. Disaat itu juga Ruli seperti sedang mencari sesuatu.
"kamu cari apa mas?" tanya Reha dengan nada sedih.
"ga.." jawab Ruli cuek dan membuka bajunya.
"bagaimana aku tidak curiga mas. saat aku menghubungi kamu. Nomor kamu diluar jangkauan. Emangnya tempat pertemuan nya di ruangan tertutup?" tanya Reha curiga
Ruli baru sadar. Kalau di dalam rumah sakit. jarang ada sinyal.
"Ya ampun ceroboh nya aku! pantesan Reha curiga?"
gumam Ruli dalam hati. Ruli tidak menggubris pertanyaan Reha. Dia mulai membaringkan badannya membelakangi Reha.
"mas aku sedang ngomong denganmu!" bentak Reha
"aku cape mau tidur. Sudah ngantuk!" bantah Ruli.
"mana ponsel kamu?" tanya Reha yang sejak tadi tidak melihat hp Ruli di meja.
"biasanya kamu meletakan di atas meja saat mau tidur" sambung Reha lagi.
Ruli terkejut. Reha memang seorang istri yang selalu memperhatikan Ruli maupun barang barang ruli.namun, dia tidak pernah mengecek isi pesan atau hp Ruli. karena dia percaya dengan Ruli.
"mas..!" setengah teriak Reha memanggil Ruli.
"apa sih..." jawab Ruli . Dengan ke ingatan Pey dirumah sakit sendiri an..dan ponsel nya yang tergeletak di atas meja samping ranjang Pey.
"mana ponsel mu, mas?" tanya Reha mengejutkan Ruli.
" ketinggalan pastinya " jawab Ruli ketus.
"ya ampun mas.. ketinggalan dimana?"
Ruli terperangah kaget mendengar pertanyaan Reha. sudah pasti Reha menanyakan dimana ponselnya berada. Namun, kesempatan bagi Ruli untuk menjumpai Pey.
"haduh iya..aku lupa. Ya udah aku ambil dulu" jawab Ruli bangkit dari tempat tidur nya.
"kamu mau kemana mas?"
"mau ambil hp aku lah" jawab Ruli mengganti pakaian.
"aku ikut" tegas Reha.
"kamu mau ninggalin Kiara sendiri an dirumah?" tanya Ruli judes.
Reha terdiam sejenak.
"ga lama kan mas" sahut Reha pelan.
"ga lah. Ya udah aku berangkat dulu"
Ruli pun pergi mengambil kunci mobil. Lalu, menuju parkiran mobil. Reha mengikuti Ruli.
"mas hati hati ini udah malam" ucap Reha
Ruli hanya mengangguk didalam mobil.lalu, dia langsung menancap gas. Dan segera pergi meninggalkan halaman rumah dan Reha yang masih menatap nya.
"kesempatan ku untuk menemui Pey" gumam Ruli tersenyum dan senang.
karena dia ingat dengan Pey yang sendirian dirumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit... Ruli berjalan menuju rumahan Pey. Pey terkejut melihat Ruli datang.
"Ruli?" tanya Pey spontan.
"iya..."Ruli menjawab dengan tersenyum.
"kamu bisa menemui aku lagi. Bukannya Reha akan curiga kamu keluar malam?" tanya Pey heran
"itu tidak masalah. Lagian aku udah muak Ama dia. Tiap pulang bertengkar terus" jawab Ruli semabari duduk di dekat Pey.
"oh gitu ya."
"kamu ceroboh banget sih mas. Hp kamu ketinggalan nih" sambung Pey sambil memberikan hp Ruli.
"iya..ini lah penyebab nya aku bisa menemui kamu lagi" jawab Ruli tersenyum.
"maksud kamu?" tanya Pey masih belum paham.
"Reha mengintrogasi aku disaat aku pulang. Dan menanyakan hp aku. Ya..dengan mudah dan alasan yang tepat aku bisa menemui kamu kan" jawab Ruli tenang dan tersenyum.
"kamu pintar banget sih mas" goda Pey Sambil mencubit pipi Ruli
"iya donk..kata kamu aku harus bisa. Nih aku udah buktiin " jawab Pey membalas cubitan Pey yang mendarat di pipi Pey.
Pey tersenyum lebar. Mereka pun tertawa.
"kamu senang kan?" tanya Ruli sembari mengusap kepala Pey
"bahagia banget disaat aku seperti ini..kamu ada menemani ku, mas" jawab Pey sambil menganggukkan kepala.
"jujur saja..aku ga mau kehilangan kamu" ucap Ruli dengan nada pelan.
"apalagi aku...aku dan anak kita sangat.mengharapkan kita bisa bersama"
"soal itu perlahan lahan...pasti ada waktunya" jawab Ruli menghela nafas.
"kamu yang sabar ya" sambung Ruli dengan terus mengusap pelan kepala Pey. Pey tersenyum lebar.
bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments