"Siapa Alvaro?" tanya Jo pada Julia dan Alice.
"Bukan siapa-siapa, Pak. Dia hanya teman kami nama pacarnya Alvaro dan kami terbiasa memanggilnya Alvaro," jelas Alice berbohong.
"Ada teman kalian yang lain juga ternyata. Maba orangnya? Saya boleh kenalan?" ucap Jo.
Sebenarnya bukan hanya ingin berkenalan tapi Jo begitu penasaran dengan orang yang bernama Alvaro itu kalau benar dia perempuan kenapa dia menitip salam dan tadi sepertinya Julia belum selesai berbicara. Sepertinya ada sesuatu dengan Alvaro ini.
"Dia sudah pergi karena ada urusan lain," ucap Alice.
"Kapan-kapan boleh ketemu kan?" tanya Jo.
"Kamu ngapain sih? Udah punya istri masih saja ingin berkenalan sama teman aku. Apa aku kurang cantik? Apa aku kurang menarik?" ucap Rallyn sembari pergi meninggalkan Jo.
Rallyn sengaja berpura-pura marah agar Jo tidak terus bertanya tentang Alvaro karena ia tahu dari tatapannya laki-laki itu menyukainya dan ia tidak mau Jo mengetahui itu.
"Hey tunggu. Rallyn! Bukan itu maksudku," ucap Jo sembari mengejar Rallyn.
"Ha pintar sekali aktingnya Rallyn itu," ucap Julia.
"Bagus deh. Kamu tuh gimana sih masa bilang-bilang di depan Pak Ashka," ucap Alice.
"Apa salahnya? Rallyn tidak mencintai Pak Ashka dan lagi bukan salah Rallyn kalau Al suka sama Rallyn," ucap Julia.
"Aku tahu itu, setidaknya kamu hargai pernikahan mereka yang tidak diinginkan dan seharusnya kamu mendukung Pak Ashka untuk mendapatkan Rallyn."
"Oh gitu ya. Emang ada untungnya buat kita?" ucap Julia.
"Tentu saja ada kalau Rallyn beneran jatuh cinta sama Pak Ashka kita bisa makan gratis tiap hari dan lagi bisa saja Rallyn menaikkan jabatan kita di kantor," ucap Alice.
"Betul juga kamu. Rallyn itu anak yang baik yang tidak pernah melupakan kebaikan orang, siapa tahu dia ingat dengan kebaikan kita," ucap Julia.
"Nah itu kamu tahu."
Di parkiran.
Jo terus mengejar Rallyn yang sedari tadi tak menghiraukannya meski dirinya sudah berteriak beberapa kali.
"Rallyn kamu kenapa sih? Katanya gak cinta tapi kok cemburu?" ucap Jo.
"Haduh, duda itu kegeeran ternyata," batin Rallyn.
"Kamu sendiri yang bilang kalau kamu akan mencoba mempertahankan pernikahan kita tapi kenapa kamu begitu penasaran dengan Alvaro itu?" ucap Rallyn.
"Tadi aku melihat laki-laki bersama kalian. Siapa dia?" tanya Jo yang memang melihat ada Alvaro di sana.
"Ya ... dia pacarnya teman aku," ucap Rallyn.
"Aku melihat dia tersenyum seolah menggoda kamu tadi," ucap Jo lagi.
"Itu hanya perasaan kamu saja. Lagipula kamu ngapain memperhatikan aku?"
"Karena aku sudah mulai jatuh cinta sama kamu."
"Cepat sekali kamu jatuh cinta. Dasar laki-laki pasti kamu cuma mikirin yang aneh-aneh," ucap Rallyn.
"Gak aneh. Aku laki-laki normal dan kita sudah menikah. Kita malam pertama sekarang aja yuk, kita menginap di hotel aja biar kalau kamu teriak Ayah dan Ibu kamu gak mendengarnya," ucap Jo.
"Apa! Gila kamu ya. Aku mau pulang naik taksi saja, mana ongkosnya," ucap Rallyn sembari menadakan tangannya pada Jo.
"Kamu minta uang?" ucap Jo sembari tersenyum.
"Iya lah, aku ini istri kamu wajar kalau aku minta uang sama kamu lagipula aku belum gajian jadi aku gak punya uang," ucap Rallyn.
"Kamu mau minta berapa? Aku gak tahu ongkos taksi betapa," ucap Jo.
"Seratus ribu aja."
"Dompet aku ada di dalam mobil. Ambil saja sendiri," ucap Jo.
Rallyn pun langsung melangkah dan membuka pintu mobil dan tanpa aba-aba Jo memaksa Rallyn masuk ke dalam mobil setelah itu ia segera masuk dan mengunci semua pintu.
"Kamu gak usah bayar ongkos kalau aku sopir taksinya," ucap Jo sembari melajukan mobilnya.
"Iiih! Kamu tuh apa sih. Aku gak mau pulang sama kamu, aku gak mau diculik lagi," ucap Rallyn sembari memukul tangan Jo.
"Gak ada yang akan menculik kamu. Kamu aman sama aku," ucap Jo.
"Karena kamu penculiknya," ucap Rallyn sambil terus memukul tangan Jo.
"Hati-hati Rallyn kita bisa kecelakaan kalau kamu memukuli ku seperti ini," ucap Jo.
"Hhh! Dasar duda aneh, duda nyebelin, duda ngeselin," ucap Rallyn dengan nada kesal.
"Sekarang udah bukan duda lagi, sekarang aku punya kamu yang statusnya sebagai istri aku."
Rallyn hanya diam dalam seribu bahasa, ia kesal pada Jo yang suka memaksa dirinya.
"Kamu cantik kalau lagi marah. Cantik banget, bibir kamu terlihat seksi saat sedang cemberut ingin rasanya aku menggigitnya, menghisapnya dan–"
"Aaaaaa! Diam. Kamu membuat aku takut," ucap Rallyn.
"Gitu aja takut, aku tidak akan melukaimu."
"Ya ampun, duda ini menakutkan. Gimana kalau aku dipe****a di dalam mobil? Astaga aku harus apa?" batin Rallyn.
Jo hanya tersenyum melihat Rallyn yang sedang ketakutan.
"Padahal aku hanya mengajak kamu ke surga tapi kamu malah ketakutan," ucap Jo lagi.
"Rallyn, katakan padaku, apa kamu pernah pacaran sebelumnya?" tanya Jo.
"Untuk apa aku harus menjawab pertanyaan konyol itu," ketus Rallyn.
"Aku hanya ingin tahu, siapa tahu kamu sudah bekas orang makanya kamu takut untuk aku sentuh. Kamu takut kalau kamu sudah bukan–"
"Diam. Enak saja, aku masih perawan," ucap Rallyn.
"Kalau gitu buktikan biar aku gak berprasangka buruk terhadapmu," ucap Jo dengan santai.
"Bagaimana caranya?"
"Ya kita lakukan hubungan itu agar aku tahu kamu masih asli atau nggak."
"Enak saja. Gak mau, aku gak mau hamil," ucap Rallyn dengan nada sedikit tinggi.
"Pintar sekali duda itu. Dengan alasan pembuktian dia mau mencuri harta ku satu-satunya," batin Rallyn.
"Kalau cuma satu kali gak akan membuat kamu hamil. Percaya deh."
"Kamu nyetirnya lama banget sih. Masa dari tadi gak nyampe-nyampe," ucap Rallyn mengalihkan pembicaraan.
"Aku memang ingin berlama-lama sama kamu. Di rumah aku gak bisa dekat-dekat sama kamu karena kamu selalu saja berteriak padahal aku belum ngapa-ngapain," ucap Jo.
Rallyn kembali terdiam, rasanya duda yang sekarang bersamanya itu sangatlah mesum hingga dia selalu membicarakan hal-hal yang ia takuti.
Setelah perdebatan kecil tadi kini hanya ada keheningan di dalam mobil itu. Keduanya saling terdiam karena merasa lelah terus berdebat.
Karena malam semakin larut Rallyn mulai mengantuk tapi ia mencoba untuk tetap terjaga sebelum mereka tiba di rumah. Menurutnya laki-laki yang bersamanya itu sangat-sangat tidak bisa dipercaya, karena mereka sedang berada jauh dari orang tua Rallyn bisa saja Jo melakukan sesuatu yang tidak terduga.
"Kalau mengantuk tidur saja. Tenang saja aku tidak akan melakukan apa pun padamu," ucap Jo.
"Mana bisa aku percaya sama kamu?" ucap Rallyn.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Wiwin Zahira
Rallyn.....😂😂😂
aku cuma bisa ketawa bingung mau komen apa
2023-09-07
1
Uneh Wee
serruu lanjut
2023-08-18
1
Widya
lanjuut
2023-08-18
1