bab 16 satu ranjang berdua

Setibanya di rumah, Rallyn dan Jo langsung masuk ke dalam kamar karena malam sudah mengantuk karena malam sudah semakin larut.

"Aku mau langsung tidur. Awas kalau macam-macam," ucap Rallyn.

"Tenang saja. Aku sudah lelah dan tidak ada niat untuk bermain lagi," ucap Jo sembari berjalan ke arah sofa tempatnya tidur!

Mereka berdua langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur mereka masing-masing! Rallyn langsung tertidur tanpa mengganti pakaiannya dulu begitu pun dengan Jo yang juga langsung tertidur.

Setelah hampir setengah jam Jo tertidur tiba-tiba ia terbangun karena seluruh tubuhnya terasa sakit, mungkin karena tadi dia mengerjakan pekerjaan keras yang sebelumnya belum pernah dilakukannya.

Jo terus mengubah posisi tidurnya dari miring kanan lalu kiri dua juga sudah tidur dengan posisi terlentang dan tengkurap tapi tetap tidak menemukan posisi nyaman yang membuat rasa sakit tubuhnya berkurang.

"Kenapa sih dari tadi tidur gak nyenyak banget?" ucap Rallyn yang merasa terganggu dengan suara gerakan Jo di atas sofa yang terdengar begitu berisik dan mengganggu tidurnya.

"Badanku sakit semua," ucap Jo sambil duduk di sofa itu.

"Kok bisa? Kemarin-kemarin tidak," ucap Rallyn.

"Sepertinya karena tadi aku mengganti ban mobil," ucap Jo.

"Sini biar aku pijat sebentar," ucap Rallyn.

"Serius?" tanya Jo.

"Iya, cepat sini tapi sebelumnya aku gak pernah memijat jadi, rasanya pasti tidak enak," ucap Rallyn.

"Kamu yakin? Aku sedang tidak ingin bercanda," ucap Jo.

"Tidak. Ayolah, mumpung aku lagi baik," ucap Rallyn.

Jo tersenyum dan mengangguk pelan lalu ia bangkit dan berjalan mendekati Rallyn!

Setelah melangkah beberapa langkah Jo pun tiba di samping Rallyn, ia duduk di tepi tempat tidur itu dengan posisi membelakangi Rallyn.

"Aku mulai ya," ucap Rallyn.

"Hmm." Jo hanya bergumam mengiyakan perkataan Rallyn.

Rallyn pun langsung memijat kedua belah pundak Jo dengan tangannya!

Tak ada percakapan diantara mereka, Rallyn terus menekan-nekan pundak Jo dengan sedikit kuat sedangkan Jo terdiam sembari menikmati pijatan Rallyn.

"Kalau sudah lelah hentikan saja memijatnya," ucap Jo setelah sekitar lima menit Rallyn memijatnya.

"Sebentar lagi," ucap Rallyn.

"Tempat tidur kamu empuk juga. Aku baru tahu ternyata tempat tidur kamu senyaman ini," ucap Rallyn.

"Kalau mau, kamu boleh tidur di sini," ucap Rallyn.

"Serius?"

"Serius lah masa nggak. Aku bisa tidur di sofa itu," ucap Rallyn.

"Gak usah. Aku tidur di sofa aja."

"Katanya badan kamu sakit semua," ucap Rallyn.

"Mungkin tidak akan sakit lagi setelah kamu pijat. Aku gak mau jadi suami kejam karena membiarkan istrinya tidur di sofa," ucap Jo.

Rallyn tak menyahut, ia merasa sedikit tersinggung dengan perkataan Jo.

"Apa aku termasuk istri kejam karena membiarkan duda ini tidur di sofa? Tapi kan aku dan Jo tidak saling mencintai jadi, aku bukan istri kejam," batin Rallyn.

"Udah malam, tidurlah. Sekarang aku sudah merasa lebih baik," ucap Jo.

Rallyn menghentikan gerakan tangannya dan Jo pun langsung berjalan ke sofa tempatnya tidur!

Rallyn langsung merebahkan dirinya dan menutup tubuhnya dengan selimut, ia pun mulai menutup matanya.

Sementara itu di sofanya. Jovanka masih kesulitan untuk tertidur karena sudah berhari-hari tidur di atas sofa dan membuat semua tubuhnya terasa kaku dan sakit.

Diam-diam Rallyn mengintip dari balik selimutnya dan dia melihat Jo masih duduk di sana sembari memijat lengannya sendiri.

"Kasihan juga orang itu tapi aku tidak mau tidur di sofa," batin Rallyn.

Rallyn pun mencoba untuk tidak memperdulikan Jo. Dia menutup matanya agar tidak dapat melihat Jo tapi usahanya gagal karena hatinya yang lembut tidak berhenti membuat otaknya terus tertuju pada laki-laki yang menikahinya karena sebuah kesalah pahaman itu.

Rallyn menyibakkan selimutnya lalu duduk di tempat tidurnya.

"Kenapa kamu bangun lagi? Tidurlah, sekarang sudah malam," ucap Jo.

"Aku gak bisa tidur kalau ada orang kesulitan di depanku. Kemarilah dan tidurlah di sini," ucap Rallyn.

"Kamu yakin?" tanya Jo.

"Yakin seratus persen. Cepat ke sini," ucap Rallyn sembari menyekat tempat tidurnya dengan bantal guling.

"Dengarkan aku. Di sini adalah wilayah ku dan di sebelah sana adalah wilayahmu jadi, kamu tidak boleh tidur melewati bantal guling ini karena bantal guling ini adalah batas wilayah kita masing-masing," udah Rallyn.

"Kenapa begitu? Tempat tidur ini sangat kecil dan kita harus membagi dua padahal kita bisa bersama-sama saling membagi tempat. Aku tidak akan menyentuhmu, percaya deh," ucap Jo.

"Kamu bisa bilang begitu tapi kalau kamu sudah kehilangan akal, aku pasti kalah. Tidurlah, aku sudah mengantuk," ucap Rallyn sembari kembali merebahkan tubuhnya, dia berbaring dengan posisi menyamping membelakangi Jo.

Jo pun berjalan ke tempat tidur itu dan langsung merebahkan tubuhnya setelah itu yang terjadi bukanlah seperti yang diinginkannya, dirinya malah lebih tidak tenang saat berdekatan dengan Rallyn. Hasratnya menggebu-gebu saat merasakan hangatnya tubuh Rallyn meski mereka tidak saling bersentuhan.

Mereka sama-sama sudah dewasa tentunya ada sesuatu yang hadir saat mereka berdekatan dalam satu ruangan yang sama.

Rallyn pun merasa ada yang aneh pada dirinya, ia tak bisa tidur karena merasa Jo pasti akan melakukan sesuatu padanya.

"Rallyn, Rallyn apa kamu sudah tidur?" udah Jo dengan berbisik.

"Apa?" ucap Rallyn.

"Tolong aku," ucap Jo.

"Tolong apa?"

"Aku tidak bisa tidur," ucap Jo.

"Lalu aku harus apa?"

"Kita sudah menikah apa boleh aku–"

"Tidak boleh. Diam di situ atau aku akan teriak," ucap Rallyn.

"Aku hanya ingin meminjam tangan kamu saja tidak lebih dari itu."

"Tangan?" gumam Rallyn.

Perlahan Jo mendekati Rallyn dan membuang bantal guling yang menjadi pembatas antara tempatnya dan tempat Rallyn!

"Kamu mau apa? Jangan macam-macam," ucap Rallyn.

Jo tak menyahut, dia meraih tangan Rallyn lalu menggenggamnya erat.

"Aku mau tidur," ucap Jo lalu meringkuk di samping Rallyn.

"Ini duda sadar gak sih kalau tidurnya gini terus aku gimana?" batin Rallyn.

Rallyn masih terjaga dan tak lama ia mendengar suara dengkuran halus dari Jovanka. Laki-laki itu sudah tertidur lelap dan sepertinya dia sudah menemukan tempat yang nyaman untuknya tidur.

"Serius nih duda udah tidur?" batin Rallyn lagi sembari menatap Jo.

Merasakan kantuk yang amat sangat Rallyn pun tertidur dengan posisi terlentang dan membiarkan tangan kanannya digenggam oleh Jo.

"Semoga duda ini tidak memper***a aku saat aku sedang tidur," batin Rallyn lagi dan perlahan ia pun menutup matanya dan menyusul Jo ke alam mimpi.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wiwin Zahira

Wiwin Zahira

Tau tau begitu bangun pagi" mereka sedang berpelukan terjadilah kehebohan dari Rallyn🤣🤣

2023-09-07

2

Uneh Wee

Uneh Wee

duh dari bntal guling eh lngsung kn peyuk deh jngn kget yh

2023-08-20

1

Boma

Boma

tau2 dah berpelukan aja paginya😅

2023-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2 bab 2 melepas pakaiannya
3 bab 3 terkejut
4 bab 4 diculik
5 bab 5 karena aku adalah suamimu
6 bab 6 curhat
7 bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8 bab 8 kehebohan di kantor
9 bab 9 ibu bos
10 bab 10 Ciuman pertama
11 bab 11 Diam-diam memperhatikan
12 bab 12 perhatian
13 bab 13 curi-curi pandang
14 bab 14 cemburu
15 bab 15 Penasaran
16 bab 16 satu ranjang berdua
17 bab 17 aman
18 bab 18 uang bulanan
19 bab 19 membuat Alika bahagia
20 bab 20 Berantem yuk!
21 bab 21 kamu mau apa?
22 bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23 bab 23 Ketakutan setengah mati
24 bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25 bab 25 Tadi gak sakit
26 bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27 bab 27 Dijebak oleh nenek
28 bab 28 Tidak Tahan
29 bab 29 Kehebohan di pagi hari
30 bab 30 Malu
31 Bab 31 Bernegosiasi
32 bab 32 kisah masa lalu Jo
33 bab 33 candaan Arka
34 bab 34 tidak perduli
35 Bab 35 Mati lampu
36 bab 36 main serangan-serangan
37 bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38 bab 38 cemburu
39 Pengumuman
40 bab 39 kejahilan Jo
41 Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42 Bab 41 canda malam
43 bab 42 bercocok tanam
44 bab 43 masih malu
45 bab 44 Aksi Kalila
46 bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47 Bab 46 kejutan manis
48 bab 47 keluarga Alika
49 bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50 bab 49 Bertahan
51 bab 50 kekhawatiran Jo
52 bab 51 kejujuran Jo
53 bab 52 panik
54 bab 53 makian Bu Ningrum
55 bab 54 Diam tanpa kata
56 bab 55 Pemaksaan
57 bab 56 tak sejahat itu
58 bab 57 siap bertarung
59 bab 58
60 bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61 bab 60 kecemburuan Jo
62 bab 61
63 bab 62
64 bab 63 keributan
65 bab 64
66 bab 65 Sandiwara
67 bab 66 bahagia berdua
68 bab 67
69 bab 68
70 bab 69 Tuduhan tidak benar
71 bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72 bab 71 kekesalan Kalila
73 bab 72
74 bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75 bab 74 pembicaraan keluarga
76 bab 75
77 bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78 bab 77
79 bab 78
80 bab 79
81 bab 80
82 bab 81
83 pengumuman
84 bab 82
85 bab 83
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2
bab 2 melepas pakaiannya
3
bab 3 terkejut
4
bab 4 diculik
5
bab 5 karena aku adalah suamimu
6
bab 6 curhat
7
bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8
bab 8 kehebohan di kantor
9
bab 9 ibu bos
10
bab 10 Ciuman pertama
11
bab 11 Diam-diam memperhatikan
12
bab 12 perhatian
13
bab 13 curi-curi pandang
14
bab 14 cemburu
15
bab 15 Penasaran
16
bab 16 satu ranjang berdua
17
bab 17 aman
18
bab 18 uang bulanan
19
bab 19 membuat Alika bahagia
20
bab 20 Berantem yuk!
21
bab 21 kamu mau apa?
22
bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23
bab 23 Ketakutan setengah mati
24
bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25
bab 25 Tadi gak sakit
26
bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27
bab 27 Dijebak oleh nenek
28
bab 28 Tidak Tahan
29
bab 29 Kehebohan di pagi hari
30
bab 30 Malu
31
Bab 31 Bernegosiasi
32
bab 32 kisah masa lalu Jo
33
bab 33 candaan Arka
34
bab 34 tidak perduli
35
Bab 35 Mati lampu
36
bab 36 main serangan-serangan
37
bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38
bab 38 cemburu
39
Pengumuman
40
bab 39 kejahilan Jo
41
Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42
Bab 41 canda malam
43
bab 42 bercocok tanam
44
bab 43 masih malu
45
bab 44 Aksi Kalila
46
bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47
Bab 46 kejutan manis
48
bab 47 keluarga Alika
49
bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50
bab 49 Bertahan
51
bab 50 kekhawatiran Jo
52
bab 51 kejujuran Jo
53
bab 52 panik
54
bab 53 makian Bu Ningrum
55
bab 54 Diam tanpa kata
56
bab 55 Pemaksaan
57
bab 56 tak sejahat itu
58
bab 57 siap bertarung
59
bab 58
60
bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61
bab 60 kecemburuan Jo
62
bab 61
63
bab 62
64
bab 63 keributan
65
bab 64
66
bab 65 Sandiwara
67
bab 66 bahagia berdua
68
bab 67
69
bab 68
70
bab 69 Tuduhan tidak benar
71
bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72
bab 71 kekesalan Kalila
73
bab 72
74
bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75
bab 74 pembicaraan keluarga
76
bab 75
77
bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78
bab 77
79
bab 78
80
bab 79
81
bab 80
82
bab 81
83
pengumuman
84
bab 82
85
bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!