Setibanya di rumah, Rallyn dan Jo langsung masuk ke dalam kamar karena malam sudah mengantuk karena malam sudah semakin larut.
"Aku mau langsung tidur. Awas kalau macam-macam," ucap Rallyn.
"Tenang saja. Aku sudah lelah dan tidak ada niat untuk bermain lagi," ucap Jo sembari berjalan ke arah sofa tempatnya tidur!
Mereka berdua langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur mereka masing-masing! Rallyn langsung tertidur tanpa mengganti pakaiannya dulu begitu pun dengan Jo yang juga langsung tertidur.
Setelah hampir setengah jam Jo tertidur tiba-tiba ia terbangun karena seluruh tubuhnya terasa sakit, mungkin karena tadi dia mengerjakan pekerjaan keras yang sebelumnya belum pernah dilakukannya.
Jo terus mengubah posisi tidurnya dari miring kanan lalu kiri dua juga sudah tidur dengan posisi terlentang dan tengkurap tapi tetap tidak menemukan posisi nyaman yang membuat rasa sakit tubuhnya berkurang.
"Kenapa sih dari tadi tidur gak nyenyak banget?" ucap Rallyn yang merasa terganggu dengan suara gerakan Jo di atas sofa yang terdengar begitu berisik dan mengganggu tidurnya.
"Badanku sakit semua," ucap Jo sambil duduk di sofa itu.
"Kok bisa? Kemarin-kemarin tidak," ucap Rallyn.
"Sepertinya karena tadi aku mengganti ban mobil," ucap Jo.
"Sini biar aku pijat sebentar," ucap Rallyn.
"Serius?" tanya Jo.
"Iya, cepat sini tapi sebelumnya aku gak pernah memijat jadi, rasanya pasti tidak enak," ucap Rallyn.
"Kamu yakin? Aku sedang tidak ingin bercanda," ucap Jo.
"Tidak. Ayolah, mumpung aku lagi baik," ucap Rallyn.
Jo tersenyum dan mengangguk pelan lalu ia bangkit dan berjalan mendekati Rallyn!
Setelah melangkah beberapa langkah Jo pun tiba di samping Rallyn, ia duduk di tepi tempat tidur itu dengan posisi membelakangi Rallyn.
"Aku mulai ya," ucap Rallyn.
"Hmm." Jo hanya bergumam mengiyakan perkataan Rallyn.
Rallyn pun langsung memijat kedua belah pundak Jo dengan tangannya!
Tak ada percakapan diantara mereka, Rallyn terus menekan-nekan pundak Jo dengan sedikit kuat sedangkan Jo terdiam sembari menikmati pijatan Rallyn.
"Kalau sudah lelah hentikan saja memijatnya," ucap Jo setelah sekitar lima menit Rallyn memijatnya.
"Sebentar lagi," ucap Rallyn.
"Tempat tidur kamu empuk juga. Aku baru tahu ternyata tempat tidur kamu senyaman ini," ucap Rallyn.
"Kalau mau, kamu boleh tidur di sini," ucap Rallyn.
"Serius?"
"Serius lah masa nggak. Aku bisa tidur di sofa itu," ucap Rallyn.
"Gak usah. Aku tidur di sofa aja."
"Katanya badan kamu sakit semua," ucap Rallyn.
"Mungkin tidak akan sakit lagi setelah kamu pijat. Aku gak mau jadi suami kejam karena membiarkan istrinya tidur di sofa," ucap Jo.
Rallyn tak menyahut, ia merasa sedikit tersinggung dengan perkataan Jo.
"Apa aku termasuk istri kejam karena membiarkan duda ini tidur di sofa? Tapi kan aku dan Jo tidak saling mencintai jadi, aku bukan istri kejam," batin Rallyn.
"Udah malam, tidurlah. Sekarang aku sudah merasa lebih baik," ucap Jo.
Rallyn menghentikan gerakan tangannya dan Jo pun langsung berjalan ke sofa tempatnya tidur!
Rallyn langsung merebahkan dirinya dan menutup tubuhnya dengan selimut, ia pun mulai menutup matanya.
Sementara itu di sofanya. Jovanka masih kesulitan untuk tertidur karena sudah berhari-hari tidur di atas sofa dan membuat semua tubuhnya terasa kaku dan sakit.
Diam-diam Rallyn mengintip dari balik selimutnya dan dia melihat Jo masih duduk di sana sembari memijat lengannya sendiri.
"Kasihan juga orang itu tapi aku tidak mau tidur di sofa," batin Rallyn.
Rallyn pun mencoba untuk tidak memperdulikan Jo. Dia menutup matanya agar tidak dapat melihat Jo tapi usahanya gagal karena hatinya yang lembut tidak berhenti membuat otaknya terus tertuju pada laki-laki yang menikahinya karena sebuah kesalah pahaman itu.
Rallyn menyibakkan selimutnya lalu duduk di tempat tidurnya.
"Kenapa kamu bangun lagi? Tidurlah, sekarang sudah malam," ucap Jo.
"Aku gak bisa tidur kalau ada orang kesulitan di depanku. Kemarilah dan tidurlah di sini," ucap Rallyn.
"Kamu yakin?" tanya Jo.
"Yakin seratus persen. Cepat ke sini," ucap Rallyn sembari menyekat tempat tidurnya dengan bantal guling.
"Dengarkan aku. Di sini adalah wilayah ku dan di sebelah sana adalah wilayahmu jadi, kamu tidak boleh tidur melewati bantal guling ini karena bantal guling ini adalah batas wilayah kita masing-masing," udah Rallyn.
"Kenapa begitu? Tempat tidur ini sangat kecil dan kita harus membagi dua padahal kita bisa bersama-sama saling membagi tempat. Aku tidak akan menyentuhmu, percaya deh," ucap Jo.
"Kamu bisa bilang begitu tapi kalau kamu sudah kehilangan akal, aku pasti kalah. Tidurlah, aku sudah mengantuk," ucap Rallyn sembari kembali merebahkan tubuhnya, dia berbaring dengan posisi menyamping membelakangi Jo.
Jo pun berjalan ke tempat tidur itu dan langsung merebahkan tubuhnya setelah itu yang terjadi bukanlah seperti yang diinginkannya, dirinya malah lebih tidak tenang saat berdekatan dengan Rallyn. Hasratnya menggebu-gebu saat merasakan hangatnya tubuh Rallyn meski mereka tidak saling bersentuhan.
Mereka sama-sama sudah dewasa tentunya ada sesuatu yang hadir saat mereka berdekatan dalam satu ruangan yang sama.
Rallyn pun merasa ada yang aneh pada dirinya, ia tak bisa tidur karena merasa Jo pasti akan melakukan sesuatu padanya.
"Rallyn, Rallyn apa kamu sudah tidur?" udah Jo dengan berbisik.
"Apa?" ucap Rallyn.
"Tolong aku," ucap Jo.
"Tolong apa?"
"Aku tidak bisa tidur," ucap Jo.
"Lalu aku harus apa?"
"Kita sudah menikah apa boleh aku–"
"Tidak boleh. Diam di situ atau aku akan teriak," ucap Rallyn.
"Aku hanya ingin meminjam tangan kamu saja tidak lebih dari itu."
"Tangan?" gumam Rallyn.
Perlahan Jo mendekati Rallyn dan membuang bantal guling yang menjadi pembatas antara tempatnya dan tempat Rallyn!
"Kamu mau apa? Jangan macam-macam," ucap Rallyn.
Jo tak menyahut, dia meraih tangan Rallyn lalu menggenggamnya erat.
"Aku mau tidur," ucap Jo lalu meringkuk di samping Rallyn.
"Ini duda sadar gak sih kalau tidurnya gini terus aku gimana?" batin Rallyn.
Rallyn masih terjaga dan tak lama ia mendengar suara dengkuran halus dari Jovanka. Laki-laki itu sudah tertidur lelap dan sepertinya dia sudah menemukan tempat yang nyaman untuknya tidur.
"Serius nih duda udah tidur?" batin Rallyn lagi sembari menatap Jo.
Merasakan kantuk yang amat sangat Rallyn pun tertidur dengan posisi terlentang dan membiarkan tangan kanannya digenggam oleh Jo.
"Semoga duda ini tidak memper***a aku saat aku sedang tidur," batin Rallyn lagi dan perlahan ia pun menutup matanya dan menyusul Jo ke alam mimpi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Wiwin Zahira
Tau tau begitu bangun pagi" mereka sedang berpelukan terjadilah kehebohan dari Rallyn🤣🤣
2023-09-07
2
Uneh Wee
duh dari bntal guling eh lngsung kn peyuk deh jngn kget yh
2023-08-20
1
Boma
tau2 dah berpelukan aja paginya😅
2023-08-20
1