bab 4 diculik

Setelah setengah hari semua karyawan di tempat Rallyn bekerja dipulangkan dengan alasan ada sesuatu yang harus diperbaiki di kantor tersebut dan itu tidak bisa diundur karena menyangkut keselamatan karyawan di sana.

"Tumben banget kita dipulangkan setengah hari kerja," ucap temannya Rallyn.

"Iya tapi gak apa deh, aku mau pergi ke tempat yang jauh yang gak ada seorangpun tahu," ucap Rallyn.

"Mau kemana? Lagian kamu punya masalah apa sampai pengen pergi ke tempat yang jauh segala?" tanya teman Rallyn yang satunya lagi.

"Aku belum mau bicara sama kalian, aku mau pergi dulu ke tempat yang aku inginkan," ucap Rallyn.

"Ya udah kalau gak mau bilang tapi ingat seberat apa pun masalah kamu jangan pernah coba untuk bunuh diri."

"Ish kamu tuh. Gak mungkin lah, aku masih pengen hidup," ucap Rallyn lagi.

"Eh udah ya, aku duluan udah ada taksi jemputan aku tuh," ucap teman Rallyn yang satunya lagi.

"Eh, aku ikut. Rumah kita kan searah," ucap teman Rallyn yang lain.

Dua gadis itu pun langsung berjalan memasuki taksi online yang sebelumnya sudah dipesan oleh salah satu temannya Rallyn itu.

Kini tinggal Rallyn sendirian berjalan tanpa arah di trotoar itu!

Tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di dekat Rallyn.

Rallyn pun menghentikan langkahnya dan menyempatkan diri untuk melihat orang yang ada di dalamnya.

"Ayo masuk!" ucap Jo.

Rallyn memicingkan matanya menatap sosok laki-laki yang ada di dalam mobil itu.

"Hah kamu? Ngapain kamu di sini?" ucap Rallyn dengan nada kesal.

Ya, Jo lah yang berada di dalam mobil mewah itu. Rallyn terkejut saat tahu orang itu adalah si duda nyebelin yang pernah ia kenali.

"Saya datang untuk jemput kamu. Ayo pulang," ucap Jo santai.

"Ogah. Kamu pulang aja sendiri, lagian kamu tuh ngapain sih jemput aku segala? Udahlah kita jalani hidup kita masing-masing aja. Kamu dengan kehidupan kamu dan aku dengan kehidupan aku."

"Gak bisa. Saya sudah bilang kalau saya tidak akan pernah menceraikan kamu karena saya tidak mau jadi duda lagi. Lagipula kalau diperhatikan kamu cantik juga, dalam waktu dekat saya pasti bisa jatuh cinta sama kamu."

"Yaelah, semua orang tahu kalau aku cantik karena aku masih muda sedangkan kamu ... kamu gak nyadar kalau kamu udah berumur?" ucap Rallyn yang sedari tadi masih berdiri di luar.

Karena tak ingin ada orang yang melihatnya, Jo turun dari mobilnya dan memaksa Rallyn untuk masuk ke dalam mobilnya!

"Eh! Eh kamu ngapain? Aku gak mau pulang sama kamu," ucap Rallyn.

Jo tak menghiraukan Rallyn yang berusaha menolaknya. Dia terus memaksa Rallyn agar masuk ke dalam mobilnya.

Setelah mereka berada di dalam mobil, dengan cepat Jo mengemudikan mobilnya menuju arah tujuannya!

"Mobil siapa ini? Perasaan tadi pagi mobilnya bukan ini deh, tadi mobilnya berwarna hitam lah sekarang kenapa jadi putih?" batin Rallyn.

Rallyn terus memalingkan pandangannya ke samping karena tak ingin menatap Jo. Setelah kurang lebih sepuluh menit mereka berkendara, Rallyn baru sadar kalau mereka bukan menuju rumahnya.

Jo membawanya entah kemana yang jelas bukan arah jalan pulang ke rumah orang tuanya.

"Ini mau kemana? Kamu mau bawa aku kemana?" ucap Rallyn yang mulai panik.

"Jangan takut. Yang pasti aku tidak akan sampai menggigit kamu," ucap Jo.

"Kamu mau menculik aku? Hah kamu mau mau bawa aku kemana? Katakan kamu mau bawa aku kemana?"

"Nanti kamu akan tahu sendiri," ucap Jo dengan begitu santainya.

"Tolong!" teriak Rallyn.

"Diam. Kamu ngapain teriak-teriak gitu? Kita udah nikah ya, kamu akan sia-sia menghabiskan suara kamu itu."

"Aku mau pulang, duda tua!"

"Aku belum tua, aku masih kuat dan tentunya masih bisa membuat kamu lemas," ucap Jo.

"Apaan sih kamu. Berhenti gak! Aku gak mau ikut sama kamu."

"Kita udah sampai." Jo memarkirkan mobilnya di depan rumah mewah dan besar itu.

Rallyn terdiam dengan tatapan yang tertuju pada rumah mewah itu.

"Rumah siapa ini?" batin Rallyn.

"Ayo turun!" ucap Jo yang sudah membuka pintu mobilnya untuk Rallyn.

"Gak mau. Aku gak mau ikut."

"Ayo anak mertua," ucap Jo.

"Namaku Rallyn bukan anak mertua."

"Saya lupa siapa nama kamu jadi, aku panggil aja anak mertua. Udah ayo turun, kamu aman sama saya."

Jo meraih tangan Rallyn lalu membawanya keluar dari mobilnya dan langsung membawanya masuk ke dalam rumah mewah itu!

"Papa!" seru seorang anak kecil sambil berlarian menghampiri Jo.

Jo tersenyum lebar dan langsung berlutut dengan kedua tangannya yang ia rentangkan untuk menyambut anak perempuan itu dengan pelukannya.

Sementara Rallyn masih berdiri mematung sambil menatap anak kecil itu.

"Papa dari mana aja? Aku khawatir sama Papa," ucap Alika ~ anaknya Jovanka.

"Papa? Berarti bocah itu anaknya si duda dong," batin Rallyn.

Jo berdiri sambil memangku anak perempuan bernama Alika itu!

"Pa, ini siapa?" tanya Alika sambil menatap Rallyn.

"Ini Mama kamu. Papa gak pulang karena menjemput Mama ke tempat yang jauh," ucap Jo pada Alika.

Rallyn menatap Jo dengan mulutnya yang sedikit terbuka.

"Apa? Maksud kamu apa?" ucap Rallyn dengan nada pelan.

Jo menatap Rallyn dengan tatapan dalam, "tolong, jangan biarkan anak ini kecewa," ucapnya dengan berbisik di telinga Rallyn.

Rallyn menatap Alika lalu tersenyum kecut.

"Dari mana kamu? Kenapa semalam gak pulang?" ucap Bu Reni.

"Mama, maaf aku terkena sedikit masalah tapi jangan khawatir aku sudah selesai dengan semua itu," ucap Jo sembari menurunkan Alika dari pangkuannya.

"Sayang, tolong minta Mbak untuk membuatkan minum untuk Mama dan Papa ya," ucap Jo pada Alika.

Dengan tanpa penolakan, gadis kecil itu berjalan menuju dapur rumahnya!

"Siapa ini?" tanya Bu Reni.

"Ini istri aku," sahut Jo.

"Apa! Istri?" Bu Reni terkejut mendengar perkataan anaknya.

"Aku akan jelaskan," ucap Jo.

Bu Reni tersenyum canggung pada Rallyn lalu mengajaknya untuk duduk di kursi ruang tamu rumahnya.

"Mmm, mari duduk dulu," ucap Bu Reni pada Rallyn.

"Terima kasih," ucap Rallyn tentu saja sambil membalas senyuman Bu Reni dengan senyuman masam.

"Kamu ini, pulang-pulang bawa tanggung jawab. Dia terlihat masih ABG," ucap Bu Reni pada Jo dengan suara pelan.

"Astaga ada apa dengan hidup aku? Dinikahi duda dan ternyata udah punya anak pula. Apes-apes hidup aku," batin Rallyn.

Ingin sekali dirinya marah sampai nangis jejeritan tapi ia coba untuk menahannya karena tidak mungkin dirinya berteriak di rumah yang baru pertama ia injak itu.

Tak lama setelah mereka duduk di kursi itu seorang asisten rumah tangga datang membawa gelas berisi air minum berwarna merah dan menatanya di atas meja.

"Mama gak tahu harus bilang apa. Ini terlalu mengejutkan," ucap Bu Reni.

"Ma, tenang dulu aku bisa jelasin ini semua," ucap Jo.

Rallyn tak dapat menahan air matanya dan akhirnya dirinya menangis dalam diamnya.

Air mata terus menetes membasahi pipinya meski ia mencoba menghentikannya dan beberapa kali mengeringkannya dengan menggunakan telapak tangannya.

"Kenapa kamu menangis? Apa anak saya sudah melakukan hal yang tidak pantas padamu?" tanya Bu Reni.

Rallyn terus menangis, rasanya ia tak bisa berkata-kata karena terlalu marah dan sedih yang bercampur aduk.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wiwin Zahira

Wiwin Zahira

Aku bingung harus komen apa di efisode ini yang jelas semoga keluarga jo bisa menerima rallyn

2023-09-07

2

Uneh Wee

Uneh Wee

kasiaan rallyn semoga bntar lagi mereka bahagia

2023-08-13

2

sefti bella

sefti bella

semangat thor

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2 bab 2 melepas pakaiannya
3 bab 3 terkejut
4 bab 4 diculik
5 bab 5 karena aku adalah suamimu
6 bab 6 curhat
7 bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8 bab 8 kehebohan di kantor
9 bab 9 ibu bos
10 bab 10 Ciuman pertama
11 bab 11 Diam-diam memperhatikan
12 bab 12 perhatian
13 bab 13 curi-curi pandang
14 bab 14 cemburu
15 bab 15 Penasaran
16 bab 16 satu ranjang berdua
17 bab 17 aman
18 bab 18 uang bulanan
19 bab 19 membuat Alika bahagia
20 bab 20 Berantem yuk!
21 bab 21 kamu mau apa?
22 bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23 bab 23 Ketakutan setengah mati
24 bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25 bab 25 Tadi gak sakit
26 bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27 bab 27 Dijebak oleh nenek
28 bab 28 Tidak Tahan
29 bab 29 Kehebohan di pagi hari
30 bab 30 Malu
31 Bab 31 Bernegosiasi
32 bab 32 kisah masa lalu Jo
33 bab 33 candaan Arka
34 bab 34 tidak perduli
35 Bab 35 Mati lampu
36 bab 36 main serangan-serangan
37 bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38 bab 38 cemburu
39 Pengumuman
40 bab 39 kejahilan Jo
41 Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42 Bab 41 canda malam
43 bab 42 bercocok tanam
44 bab 43 masih malu
45 bab 44 Aksi Kalila
46 bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47 Bab 46 kejutan manis
48 bab 47 keluarga Alika
49 bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50 bab 49 Bertahan
51 bab 50 kekhawatiran Jo
52 bab 51 kejujuran Jo
53 bab 52 panik
54 bab 53 makian Bu Ningrum
55 bab 54 Diam tanpa kata
56 bab 55 Pemaksaan
57 bab 56 tak sejahat itu
58 bab 57 siap bertarung
59 bab 58
60 bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61 bab 60 kecemburuan Jo
62 bab 61
63 bab 62
64 bab 63 keributan
65 bab 64
66 bab 65 Sandiwara
67 bab 66 bahagia berdua
68 bab 67
69 bab 68
70 bab 69 Tuduhan tidak benar
71 bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72 bab 71 kekesalan Kalila
73 bab 72
74 bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75 bab 74 pembicaraan keluarga
76 bab 75
77 bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78 bab 77
79 bab 78
80 bab 79
81 bab 80
82 bab 81
83 pengumuman
84 bab 82
85 bab 83
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2
bab 2 melepas pakaiannya
3
bab 3 terkejut
4
bab 4 diculik
5
bab 5 karena aku adalah suamimu
6
bab 6 curhat
7
bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8
bab 8 kehebohan di kantor
9
bab 9 ibu bos
10
bab 10 Ciuman pertama
11
bab 11 Diam-diam memperhatikan
12
bab 12 perhatian
13
bab 13 curi-curi pandang
14
bab 14 cemburu
15
bab 15 Penasaran
16
bab 16 satu ranjang berdua
17
bab 17 aman
18
bab 18 uang bulanan
19
bab 19 membuat Alika bahagia
20
bab 20 Berantem yuk!
21
bab 21 kamu mau apa?
22
bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23
bab 23 Ketakutan setengah mati
24
bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25
bab 25 Tadi gak sakit
26
bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27
bab 27 Dijebak oleh nenek
28
bab 28 Tidak Tahan
29
bab 29 Kehebohan di pagi hari
30
bab 30 Malu
31
Bab 31 Bernegosiasi
32
bab 32 kisah masa lalu Jo
33
bab 33 candaan Arka
34
bab 34 tidak perduli
35
Bab 35 Mati lampu
36
bab 36 main serangan-serangan
37
bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38
bab 38 cemburu
39
Pengumuman
40
bab 39 kejahilan Jo
41
Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42
Bab 41 canda malam
43
bab 42 bercocok tanam
44
bab 43 masih malu
45
bab 44 Aksi Kalila
46
bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47
Bab 46 kejutan manis
48
bab 47 keluarga Alika
49
bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50
bab 49 Bertahan
51
bab 50 kekhawatiran Jo
52
bab 51 kejujuran Jo
53
bab 52 panik
54
bab 53 makian Bu Ningrum
55
bab 54 Diam tanpa kata
56
bab 55 Pemaksaan
57
bab 56 tak sejahat itu
58
bab 57 siap bertarung
59
bab 58
60
bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61
bab 60 kecemburuan Jo
62
bab 61
63
bab 62
64
bab 63 keributan
65
bab 64
66
bab 65 Sandiwara
67
bab 66 bahagia berdua
68
bab 67
69
bab 68
70
bab 69 Tuduhan tidak benar
71
bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72
bab 71 kekesalan Kalila
73
bab 72
74
bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75
bab 74 pembicaraan keluarga
76
bab 75
77
bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78
bab 77
79
bab 78
80
bab 79
81
bab 80
82
bab 81
83
pengumuman
84
bab 82
85
bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!