bab 3 terkejut

Jo masih mengintip dari balik jasnya yang ia jadikan sebagai selimut.

Semalam ia kedinginan tapi tak menemukan selimut di kamar itu dan akhirnya ia menggunakan jas miliknya sebagai selimut.

"Apa dia tidak menyadari ada aku di sini atau bagaimana. Ah dia membuat aku gelisah," batin Jovanka lagi.

Sebagai laki-laki normal tentunya Jo merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat seorang gadis dalam kondisi tanpa busana apalagi mereka berada dalam satu ruangan yang sama dan sudah terikat pernikahan.

Meski mereka menikah tanpa cinta tapi laki-laki mana yang tahan melihat kondisi gadis yang bersamanya polos tanpa busana.

Belum beberapa detik Jo berucap dalam hatinya Rallyn membalikkan tubuhnya dan baru menyadari bahwa ada seseorang yang sedang terbaring di atas sofa yang ada di sudut kamarnya.

"Aaaaaaa!" Rallyn langsung berteriak setelah mengetahui orang itu adalah seorang laki-laki.

Dengan cepat gadis itu meraih selimutnya lalu menutupi semua tubuhnya terkecuali bagian kepala dan wajahnya.

Jo terkejut mendengar teriakan Rallyn, dia segera duduk dan di sofa itu!

"Hey jangan berteriak, orang-orang akan menyangka aku menyakitimu," ucap Jo.

"Kurang ajar! Ngapain kamu ada di kamar aku?" ucap Rallyn.

"Ada apa, Nak? Pagi-pagi kamu sudah membuat kerusuhan," ucap Bu Herlina yang berdiri di ambang pintu.

Mendengar suara teriakan sang putri Bu Herlina langsung berlari ke kamar anaknya itu karena takut terjadi sesuatu pada putrinya itu.

"Ibu, aku pikir semalam adalah mimpi buruk tapi ternyata itu nyata bahkan dia tidur di kamarku," ucap Rallyn.

Bu Herlina menatap sekeliling kamar Rallyn dia melihat Jo masih duduk di sofa itu dan dia juga melihat pakaian Rallyn berantakan di atas lantai.

"Apa kamu sudah di...." Bu Herlina menghentikan perkataannya.

"Tidak, Bu. Saya tidak melakukan apa pun padanya saat saya terbangun dia sudah membuka pakaiannya sendiri," jelas Jo seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Bu Herlina.

"Aku mau mandi, karena itulah aku melepas semua pakaianku," jelas Rallyn.

"Sudah-sudah jangan menangis lagipula kamu tidak diapa-apain sama suami kamu," ucap Bu Herlina sembari mengusap punggung Rallyn.

"Aku tidak mau menikah, aku tidak mau jadi istri tolong aku, Bu," ucap Rallyn.

"Rallyn, tenangkan hatimu dulu. Mandi sana," ucap Bu Herlina.

Rallyn menatap Jo yang sedari tadi hanya terdiam di tempatnya.

"Saya akan ke luar dari sini, kamu tenang saja," ucap Jo.

Bu Herlina tersenyum lalu mulai pergi untuk melanjutkan pekerjaannya!

"Hah, aku tidak percaya ini! Pergi kamu dari kamarku," ucap Rallyn pada Jo setelah Ibunya pergi.

"Ya baiklah, kalau sudah tolong kabari aku. Aku mau numpang mandi di rumah kamu," ucap Jo sembari beranjak dari duduknya.

Rallyn berjalan menuju kamar mandinya dengan masih memakai selimut sebagai penutup tubuhnya! Sedangkan Jo berjalan ke luar dari kamar itu!

Di ruang keluarga, Jovanka duduk dengan tanpa melakukan apa pun. Diam dengan kepalanya yang tertunduk ke bawah.

"Maafkan Rallyn ya. Bapak minta agar kamu memaklumi perasaannya saat ini," ucap Pak Hardi yang baru selesai mandi.

"Tidak apa-apa, Pak. Saya mengerti bahkan saya tahu sebenarnya Bapak dan Ibu juga pasti merasa sulit untuk mempercayai keadaan saat ini," ucap Jo.

********

Di kediaman Jovanka.

"Eyang, kenapa Papa gak pulang?" tanya seorang gadis cilik pada neneknya.

"Eyang tidak tahu, sayang. Papa tidak menelpon Eyang mungkin Papa sibuk," ucap Bu Reni.

Reni Salmafia adalah ibunya Jovanka.

"Kenapa tidak menelpon? Biasanya juga mengabari aku kalau memang ada urusan," ucap Alika.

Alika Ashkara, gadis kecil berusia lima tahun itu adalah putri satu-satunya Jo hasil pernikahannya dengan istri pertamanya.

Sejak mamanya Alika pergi, Alika dirawat oleh Jo dan Bu Reni saja.

"Nanti siang kita telpon Papa ya, sekarang kamu siap sekolah," ucap Bu Reni.

*******

Di kediaman Pak Hardi.

"Bu, Pak, aku berangkat kerja dulu," ucap Rallyn setelah dia selesai dengan urusannya.

"Sarapan dulu, Nak," ucap Bu Herlina.

"Tidak usah, aku gak nafsu makan," ucap Rallyn.

"Saya juga harus kerja. Mari kita berangkat bareng kebetulan mobil saya terparkir di depan jalan di sana," ucap Jovanka.

Semalam Jo memang tidak ada waktu untuk membawa mobilnya ke rumah keluarga barunya itu karena dirinya dipaksa bahkan dengan sedikit diseret oleh warga untuk sampai di rumah orang tuanya Rallyn.

"Tidak usah. Saya bisa sendiri," ketus Rallyn.

"Rallyn, biar bagaimana pun dia adalah suami kamu. Kamu jangan menolak keinginannya," ucap Pak Hardi.

"Siapa juga yang mau jadi istrinya dia, Yah?" ucap Rallyn.

"Rallyn, udahlah, Nak. Pergi bareng suamimu sana lumayan kan ngirit ongkos kalau memang suamimu bawa mobil," ucap Bu Herlina.

"Hah! Sekarang Ayah dan Ibu mulai tak menyayangi aku!" Rallyn berjalan keluar dari rumahnya dengan langkah kakinya yang dibentak-bentakan ke lantai.

"Pak, Bu, saya permisi," ucap Jo menyusul Rallyn.

Rallyn sudah berjalan lebih dahulu, dia melangkah dengan cepat karena tak ingin berjalan berbarengan dengan laki-laki yang baru semalam berstatus sebagai suaminya!

"Hey gadis!" teriak Jo pada Rallyn.

"Aduh namanya siapa sih? Kok bisa lupa padahal baru barusan orang tuanya nyebutin namanya," gumam Jo sambil terus berjalan menyusul Rallyn.

"Pak! Pak! Permisi, Pak saya mau bertanya," ucap Jo pada seseorang yang kebetulan lewat di sana.

"Ya ada apa?" ucap Bapak itu.

"Gadis itu siapa namanya? Saya lupa," ucap Jo.

"Dia Rallyn. Masa baru semalam digerebek warga gara-gara berpacaran di tempat gelap bisa lupa nama pacarnya," celetuk Bapak itu.

"Saya sudah bilang kalau kami tidak saling kenal. Kalian semua sudah salah paham," ucap Jo.

"Oh ya, Pak terima kasih ya," sambung Jo lalu segera berlari mengejar Rallyn yang sudah menjauh darinya!

Setelah tiba di dekat mobilnya, Jo membuka pintu mobilnya dan menarik tangan Rallyn agar masuk ke dalam mobilnya!

"Aah, apa sih kamu narik-narik tangan aku?" ucap Rallyn ketus.

"Ini mobilku. Kita pergi bareng," ucap Jo setelah dirinya duduk di kursi kemudi.

"Siapa laki-laki ini? Mobil ini miliknya atau milik majikannya?" batin Rallyn.

Rallyn merasa sedikit penasaran pada Jo karena Jo memiliki mobil mewah yang harganya mahal.

Selama perjalanan tidak ada sedikitpun pembicaraan diantara mereka, keduanya terus sibuk dengan pemikiran masing-masing hingga tibalah di depan sebuah perkantoran Rallyn meminta Jo menghentikan mobilnya.

"Itu tempat kerja ku, berhenti di sini saja," ucap Rallyn padahal masih jauh untuk sampai di tempat yang ditunjuk oleh Rallyn.

"Kamu kerja di kantor itu?" tanya Jo.

"Iya. Cepat hentikan mobilnya."

"Aku antar sampai sana aja dari sini masih terlalu jauh jaraknya," ucap Jo.

"Tidak usah. Aku gak mau teman-teman aku tahu kalau kamu adalah suami aku," ucap Rallyn.

Jo tersenyum lalu menghentikan laju mobilnya.

"Udah lama kerja di sana?" tanya Jo.

"Jangan banyak tanya. Aku gak mau bicara sama kamu, aku harap nanti sore kamu jangan ke rumah orang tuaku," ucap Rallyn sembari turun dari mobil itu!

"Kita lihat nanti, apa reaksi kamu setelah tahu siapa aku," gumam Jo sembari menatap kepergian Rallyn.

Lama ia menatap gadis itu hingga akhirnya dia tak dapat melihat Rallyn lagi barulah ia pergi dari sana.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

pling kerjo nek gone jo dewe 😄

2023-12-26

0

Nasriati Bakri

Nasriati Bakri

pasti suaminya punya perusahaan bahkan ceonya lg di situ.ah beruntungnya

2023-12-06

1

Susanty

Susanty

rallyn dapat duren, kaya lagi😆😆😆

2023-10-06

2

lihat semua
Episodes
1 Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2 bab 2 melepas pakaiannya
3 bab 3 terkejut
4 bab 4 diculik
5 bab 5 karena aku adalah suamimu
6 bab 6 curhat
7 bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8 bab 8 kehebohan di kantor
9 bab 9 ibu bos
10 bab 10 Ciuman pertama
11 bab 11 Diam-diam memperhatikan
12 bab 12 perhatian
13 bab 13 curi-curi pandang
14 bab 14 cemburu
15 bab 15 Penasaran
16 bab 16 satu ranjang berdua
17 bab 17 aman
18 bab 18 uang bulanan
19 bab 19 membuat Alika bahagia
20 bab 20 Berantem yuk!
21 bab 21 kamu mau apa?
22 bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23 bab 23 Ketakutan setengah mati
24 bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25 bab 25 Tadi gak sakit
26 bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27 bab 27 Dijebak oleh nenek
28 bab 28 Tidak Tahan
29 bab 29 Kehebohan di pagi hari
30 bab 30 Malu
31 Bab 31 Bernegosiasi
32 bab 32 kisah masa lalu Jo
33 bab 33 candaan Arka
34 bab 34 tidak perduli
35 Bab 35 Mati lampu
36 bab 36 main serangan-serangan
37 bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38 bab 38 cemburu
39 Pengumuman
40 bab 39 kejahilan Jo
41 Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42 Bab 41 canda malam
43 bab 42 bercocok tanam
44 bab 43 masih malu
45 bab 44 Aksi Kalila
46 bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47 Bab 46 kejutan manis
48 bab 47 keluarga Alika
49 bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50 bab 49 Bertahan
51 bab 50 kekhawatiran Jo
52 bab 51 kejujuran Jo
53 bab 52 panik
54 bab 53 makian Bu Ningrum
55 bab 54 Diam tanpa kata
56 bab 55 Pemaksaan
57 bab 56 tak sejahat itu
58 bab 57 siap bertarung
59 bab 58
60 bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61 bab 60 kecemburuan Jo
62 bab 61
63 bab 62
64 bab 63 keributan
65 bab 64
66 bab 65 Sandiwara
67 bab 66 bahagia berdua
68 bab 67
69 bab 68
70 bab 69 Tuduhan tidak benar
71 bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72 bab 71 kekesalan Kalila
73 bab 72
74 bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75 bab 74 pembicaraan keluarga
76 bab 75
77 bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78 bab 77
79 bab 78
80 bab 79
81 bab 80
82 bab 81
83 pengumuman
84 bab 82
85 bab 83
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2
bab 2 melepas pakaiannya
3
bab 3 terkejut
4
bab 4 diculik
5
bab 5 karena aku adalah suamimu
6
bab 6 curhat
7
bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8
bab 8 kehebohan di kantor
9
bab 9 ibu bos
10
bab 10 Ciuman pertama
11
bab 11 Diam-diam memperhatikan
12
bab 12 perhatian
13
bab 13 curi-curi pandang
14
bab 14 cemburu
15
bab 15 Penasaran
16
bab 16 satu ranjang berdua
17
bab 17 aman
18
bab 18 uang bulanan
19
bab 19 membuat Alika bahagia
20
bab 20 Berantem yuk!
21
bab 21 kamu mau apa?
22
bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23
bab 23 Ketakutan setengah mati
24
bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25
bab 25 Tadi gak sakit
26
bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27
bab 27 Dijebak oleh nenek
28
bab 28 Tidak Tahan
29
bab 29 Kehebohan di pagi hari
30
bab 30 Malu
31
Bab 31 Bernegosiasi
32
bab 32 kisah masa lalu Jo
33
bab 33 candaan Arka
34
bab 34 tidak perduli
35
Bab 35 Mati lampu
36
bab 36 main serangan-serangan
37
bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38
bab 38 cemburu
39
Pengumuman
40
bab 39 kejahilan Jo
41
Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42
Bab 41 canda malam
43
bab 42 bercocok tanam
44
bab 43 masih malu
45
bab 44 Aksi Kalila
46
bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47
Bab 46 kejutan manis
48
bab 47 keluarga Alika
49
bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50
bab 49 Bertahan
51
bab 50 kekhawatiran Jo
52
bab 51 kejujuran Jo
53
bab 52 panik
54
bab 53 makian Bu Ningrum
55
bab 54 Diam tanpa kata
56
bab 55 Pemaksaan
57
bab 56 tak sejahat itu
58
bab 57 siap bertarung
59
bab 58
60
bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61
bab 60 kecemburuan Jo
62
bab 61
63
bab 62
64
bab 63 keributan
65
bab 64
66
bab 65 Sandiwara
67
bab 66 bahagia berdua
68
bab 67
69
bab 68
70
bab 69 Tuduhan tidak benar
71
bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72
bab 71 kekesalan Kalila
73
bab 72
74
bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75
bab 74 pembicaraan keluarga
76
bab 75
77
bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78
bab 77
79
bab 78
80
bab 79
81
bab 80
82
bab 81
83
pengumuman
84
bab 82
85
bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!