bab 19 membuat Alika bahagia

"Rallyn, kamu mau kemana?" tanya Pak Hardi.

"Ayah, Ibu, aku pamit ya. Aku mau ke rumah Jo," ucap Rallyn pada kedua orang tuanya.

"Ya sudah, pergi sana! Hati-hati di jalan ya," ucap Bu Herlina.

"Yah, Bu, kalau aku gak pulang mungkin aku akan menginap," jelas Rallyn.

"Kabari Ibu kalau kamu mau menginap agar Ibu dan Ayah tidak khawatir," ucap Bu Herlina.

"Iya, Bu." Rallyn mencium punggung Ayah dan Ibunya secara bergantian lalu mulai pergi meninggalkan rumahnya!

"Semoga dia baik-baik saja di rumah Jovanka," ucap Bu Herlina setelah Rallyn sudah keluar dari rumahnya.

"Sepertinya Jovanka orang yang baik, semoga dia selalu bersikap baik di rumahnya," ucap Pak Hardi.

"Oh iya, Yah. Uang dari Jo mau kita apakan?" tanya Bu Herlina.

"Itu uang buat Ibu, terserah mau Ibu pakai buat apa," sahut Pak Hardi.

"Mau Ibu tabung saja untuk masa depan kita atau Rallyn," ucap Bu Herlina.

"Terserah, Ibu."

********

Di kediaman Jovanka.

"Assalamualaikum," ucap Rallyn saat tiba di rumah Jo.

"Waalaikumsalam. Cari siapa ya, Mbak?" ucap asisten rumah tangga di rumah itu.

"Saya mau bertemu dengan Jovanka," sahut Rallyn.

"Sudah membuat janji?" tanyanya.

"Saya istrinya," ucap Rallyn.

Asisten rumah tangga itu menatap Rallyn dari atas kepala hingga ujung kaki. Dimatanya Rallyn terlihat cantik tapi penampilannya sama sekali tidak menunjukkan kalau Rallyn orang kaya.

Dari penampilannya, Rallyn sangat tidak mungkin menjadi istri bosnya pasalnya Jo adalah orang kaya sedangkan Rallyn berada jauh dibawah keluarga Jo.

"Maaf, Jo nya ada?" tanya Rallyn karena asisten rumah tangga itu hanya diam.

"Ada, silahkan masuk!" Dibukanya gerbang itu dan membiarkan Rallyn masuk ke dalam rumah majikannya itu.

Meski dirinya tidak yakin dengan pengakuan Rallyn tapi ia tidak berani bertanya karena takut yang dikatakan oleh Rallyn adalah benar adanya.

"Mama!" Alika melepaskan genggaman tangan Jo dan berlari menghampiri Rallyn!

Baru Rallyn hendak masuk ke dalam rumah ternyata Jo dan Alika keluar dari rumah itu sepertinya mereka hendak pergi ke luar.

Rallyn tersenyum ke arah Alika lalu ia berlutut sembari merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Alika!

"Mama!" Alika langsung berhamburan memeluk Rallyn.

"Sayang, maaf ya mama datang terlambat," ucap Rallyn sembari memeluk Alika sesekali ia mencium pipi dan kening gadis kecil yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengannya.

Bu Reni dan Jo saling menatap lalu kembali menatap Rallyn dan Alika.

"Alika benar-benar menganggap dia sebagai ibu kandungnya," ucap Bi Reni pada Jo.

"Semua ini salahku. Aku yang mengenalkan Rallyn sebagai ibu kandungnya, aku tidak menyangka kalau akan seperti ini akhirnya," ucap Jo.

"Kalau begitu kamu harus berjuang untuk mendapatkan hati Rallyn agar Alika tidak akan berpisah dengan Rallyn," ucap Bu Reni.

"Aku sedang berusaha, Ma. Semoga saja Rallyn bisa membuka hatinya untukku dan juga Alika," ucap Jo.

"Semoga gadis itu mempunyai sedikit saja rasa iba terhadap Alika. Kasian Alika, selama ini dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu," ucap Bu Reni.

"Mama kenapa gak pulang bareng Papa? Apa Papa marah pada Mama sampai Papa meninggalkan Mama?" tanya Alika pada Rallyn.

"Tidak, Sayang. Tadi Mama ada urusan sebentar makanya pulangnya terlambat, maaf ya sudah membuat kamu kecewa," ucap Rallyn sembari mengusap rambut Alika.

"Mama ketemu Eyang dulu ya," ucap Rallyn.

Rallyn segera bangkit dan berjalan mendekati Bu Reni dengan sebelah tangannya yang terus menggandeng Alika!

"Selamat pagi, Bu," ucap Rallyn sembari mengulurkan tangan pada Bu Reni hendak mencium punggung tangannya.

"Pagi, Rallyn," ucapan Bu Reni sembari menjabat tangan Rallyn tak lupa senyuman ramah terus membingkai di wajahnya.

Rallyn tersenyum canggung pada Bu Reni, terlihat dari wajahmu kalau saat itu Rallyn sedang berada dalam kondisi yang serba salah dan tak tahu harus apa.

"Rallyn, terima kasih ya sudah datang ke sini," ucap Jo.

Rallyn hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Jovanka.

"Mama, ayo kita jalan-jalan mumpung hari ini aku libur sekolah," ucap Alika.

"Sayang, mama kan capek karena baru saja tiba di rumah. Jalan-jalannya nanti saja ya," ucap Jo pada Alika.

Alika menundukkan kepalanya tanda ia menolak permintaan papanya tapi ia tidak berani mengatakannya.

"Papa, udahlah kita ajak Alika jalan-jalan. Kita kan jarang pulang, sekali-sekali kita ajak dia pergi," ucap Rallyn pada Jo.

Entah kenapa perkataan itu keluar begitu saja dari mulut Rallyn padahal ia belum pernah mempunyai anak tapi ia merasa tidak tega melihat gadis kecil itu bersedih.

"Tapi kamu baru saja sampai di rumah," ucap Jo.

"Aku tidak apa-apa," ucap Rallyn dengan senyuman lebar.

"Rallyn, terima kasih ya kamu sudah datang tepat waktu," ucap Bu Reni.

"Jangan berterima kasih, saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan," ucap Rallyn.

"Alika, ganti bajumu sama Eyang ya biar Mama istirahat sebentar," ucap Jo pada Alika.

Alika tersenyum lebar lalu segera menarik tangan Bu Reni dan membawanya ke dalam rumahnya!

"Duduklah dulu," ucap Jo pada Rallyn.

"Terima kasih," ucap Rallyn lalu duduk di kursi yang ada di halaman rumah mewah itu.

"Mbak! Tolong buatkan minum untuk istri saya," ucap Jo pada asisten rumah tangganya.

Asisten rumah tangga itu mengangguk paham lalu segera pergi ke dapur!

"Rallyn maafkan aku ya. Aku sudah merepotkan kamu, harusnya sekarang kamu jalan sama temen-temen kamu tapi karena Alika ... kamu harus mengorbankan waktumu," ucap Jo.

"Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan tapi melihat anak itu menangis, rasanya aku tidak tega lagipula ibunya kemana sih? Kok ada ya perempuan yang ninggalin anaknya," udah Rallyn.

Sebenarnya ia tidak ingin terlalu ikut campuran urusan Jo tapi tanpa sengaja ia menanyakan tentang ibu kandungnya Alika.

"Dia pergi setelah melahirkan Alika," sahut Jo dengan raut wajahnya yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Akan aku ceritakan nanti," sambung Jo.

"Tidak usah, aku tidak berhak untuk tahu lagipula aku tidak terlalu tertarik untuk mengetahui kemana dan kenapa dia pergi dari kalian," ucap Rallyn.

"Aku sudah siap," udah Alika sembari berjalan dengan langkah cepat menuju Rallyn dan Jo!

"Wah, kamu cantik sekali, Sayang," ucap Jo.

"Siapa dulu mamanya. Aku kan mirip Mama, iya kan, Ma?" ucap Alika sembari menatap Rallyn.

"Tentu saja. Kita ini perempuan cantik yang pernah ada dalam kehidupan Papa," ucap Rallyn sembari mengusap lengan Alika.

"Kita berangkat sekarang?" ucap Jo.

"Ayo kita pergi!" seru Alika sambil lompat-lompat kegirangan.

Bu Reni merasa bahagia melihat Alika yang begitu gembira karena akan pergi bersama ibu dan ayahnya.

"Ya Allah bahagia sekali hari ini dia. Tolong buka pintu hati Rallyn untuk Ashka, agar Alika mempunyai keluarga yang utuh," batin Bu Reni.

"Mam! Kita pergi dulu ya atau Mama mau ikut sama kami?" ucap Jo.

"Kalian saja," sahut Bu Reni.

Jo mengangguk pelan lalu mengajak Alika segera masuk ke dalam mobilnya!

"Ya Allah, apa yang aku lakukan ini benar? Aku sudah membohongi gadis kecil ini dan juga diriku sendiri," batin Rallyn yang masih berdiri di tempatnya.

"Rallyn!" seru Jo yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Rallyn.

"Oh iya, Pak maaf," ucap Rallyn yang baru terhenyak dari lamunannya.

Rallyn pun langsung berjalan menghampiri Jo dan langsung masuk ke dalam mobil!

"Terima kasih," ucap Rallyn dengan senyuman manisnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

sebenar nya rallyn hati nya baik tp karna mngkin ego nya tingggi dan masih remaja jadi yah gitu deh ..semogahati rallyn cepet luluh aja

2023-08-23

0

Tria Hartanto

Tria Hartanto

ralyn bukalah hatimu buat jo dan putrinya,kasiha dia ngga pernah mendapatkan kasih sayang dr ibu kandungnya

2023-08-23

1

Widya

Widya

ayolah ralyn jangan lama lama terima jo

2023-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2 bab 2 melepas pakaiannya
3 bab 3 terkejut
4 bab 4 diculik
5 bab 5 karena aku adalah suamimu
6 bab 6 curhat
7 bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8 bab 8 kehebohan di kantor
9 bab 9 ibu bos
10 bab 10 Ciuman pertama
11 bab 11 Diam-diam memperhatikan
12 bab 12 perhatian
13 bab 13 curi-curi pandang
14 bab 14 cemburu
15 bab 15 Penasaran
16 bab 16 satu ranjang berdua
17 bab 17 aman
18 bab 18 uang bulanan
19 bab 19 membuat Alika bahagia
20 bab 20 Berantem yuk!
21 bab 21 kamu mau apa?
22 bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23 bab 23 Ketakutan setengah mati
24 bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25 bab 25 Tadi gak sakit
26 bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27 bab 27 Dijebak oleh nenek
28 bab 28 Tidak Tahan
29 bab 29 Kehebohan di pagi hari
30 bab 30 Malu
31 Bab 31 Bernegosiasi
32 bab 32 kisah masa lalu Jo
33 bab 33 candaan Arka
34 bab 34 tidak perduli
35 Bab 35 Mati lampu
36 bab 36 main serangan-serangan
37 bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38 bab 38 cemburu
39 Pengumuman
40 bab 39 kejahilan Jo
41 Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42 Bab 41 canda malam
43 bab 42 bercocok tanam
44 bab 43 masih malu
45 bab 44 Aksi Kalila
46 bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47 Bab 46 kejutan manis
48 bab 47 keluarga Alika
49 bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50 bab 49 Bertahan
51 bab 50 kekhawatiran Jo
52 bab 51 kejujuran Jo
53 bab 52 panik
54 bab 53 makian Bu Ningrum
55 bab 54 Diam tanpa kata
56 bab 55 Pemaksaan
57 bab 56 tak sejahat itu
58 bab 57 siap bertarung
59 bab 58
60 bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61 bab 60 kecemburuan Jo
62 bab 61
63 bab 62
64 bab 63 keributan
65 bab 64
66 bab 65 Sandiwara
67 bab 66 bahagia berdua
68 bab 67
69 bab 68
70 bab 69 Tuduhan tidak benar
71 bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72 bab 71 kekesalan Kalila
73 bab 72
74 bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75 bab 74 pembicaraan keluarga
76 bab 75
77 bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78 bab 77
79 bab 78
80 bab 79
81 bab 80
82 bab 81
83 pengumuman
84 bab 82
85 bab 83
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ban 1 Tragedi tak terlupakan
2
bab 2 melepas pakaiannya
3
bab 3 terkejut
4
bab 4 diculik
5
bab 5 karena aku adalah suamimu
6
bab 6 curhat
7
bab 7 akan dikenalkan dengan bos utama
8
bab 8 kehebohan di kantor
9
bab 9 ibu bos
10
bab 10 Ciuman pertama
11
bab 11 Diam-diam memperhatikan
12
bab 12 perhatian
13
bab 13 curi-curi pandang
14
bab 14 cemburu
15
bab 15 Penasaran
16
bab 16 satu ranjang berdua
17
bab 17 aman
18
bab 18 uang bulanan
19
bab 19 membuat Alika bahagia
20
bab 20 Berantem yuk!
21
bab 21 kamu mau apa?
22
bab 22 Gimana mau bikin cucu?
23
bab 23 Ketakutan setengah mati
24
bab 24 Bersembunyi dibalik selimut
25
bab 25 Tadi gak sakit
26
bab 26 kekhawatiran orang tua Rallyn
27
bab 27 Dijebak oleh nenek
28
bab 28 Tidak Tahan
29
bab 29 Kehebohan di pagi hari
30
bab 30 Malu
31
Bab 31 Bernegosiasi
32
bab 32 kisah masa lalu Jo
33
bab 33 candaan Arka
34
bab 34 tidak perduli
35
Bab 35 Mati lampu
36
bab 36 main serangan-serangan
37
bab 37 rencana jahat mantan istri Jo
38
bab 38 cemburu
39
Pengumuman
40
bab 39 kejahilan Jo
41
Bab 40 Kemesraan saat pulang kerja
42
Bab 41 canda malam
43
bab 42 bercocok tanam
44
bab 43 masih malu
45
bab 44 Aksi Kalila
46
bab 45 perdebatan kecil antara Arka dan Jo
47
Bab 46 kejutan manis
48
bab 47 keluarga Alika
49
bab 48 Memergoki Jo dan Kalila
50
bab 49 Bertahan
51
bab 50 kekhawatiran Jo
52
bab 51 kejujuran Jo
53
bab 52 panik
54
bab 53 makian Bu Ningrum
55
bab 54 Diam tanpa kata
56
bab 55 Pemaksaan
57
bab 56 tak sejahat itu
58
bab 57 siap bertarung
59
bab 58
60
bab 59 pertemuan Rallyn dan Kalila
61
bab 60 kecemburuan Jo
62
bab 61
63
bab 62
64
bab 63 keributan
65
bab 64
66
bab 65 Sandiwara
67
bab 66 bahagia berdua
68
bab 67
69
bab 68
70
bab 69 Tuduhan tidak benar
71
bab 70 pertemuan mengejutkan Bu Reni dan Kalila
72
bab 71 kekesalan Kalila
73
bab 72
74
bab 73 Saat orang tua Rallyn tahu
75
bab 74 pembicaraan keluarga
76
bab 75
77
bab 76 dijadikan pemimpin perusahaan
78
bab 77
79
bab 78
80
bab 79
81
bab 80
82
bab 81
83
pengumuman
84
bab 82
85
bab 83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!