"Rallyn, kamu mau kemana?" tanya Pak Hardi.
"Ayah, Ibu, aku pamit ya. Aku mau ke rumah Jo," ucap Rallyn pada kedua orang tuanya.
"Ya sudah, pergi sana! Hati-hati di jalan ya," ucap Bu Herlina.
"Yah, Bu, kalau aku gak pulang mungkin aku akan menginap," jelas Rallyn.
"Kabari Ibu kalau kamu mau menginap agar Ibu dan Ayah tidak khawatir," ucap Bu Herlina.
"Iya, Bu." Rallyn mencium punggung Ayah dan Ibunya secara bergantian lalu mulai pergi meninggalkan rumahnya!
"Semoga dia baik-baik saja di rumah Jovanka," ucap Bu Herlina setelah Rallyn sudah keluar dari rumahnya.
"Sepertinya Jovanka orang yang baik, semoga dia selalu bersikap baik di rumahnya," ucap Pak Hardi.
"Oh iya, Yah. Uang dari Jo mau kita apakan?" tanya Bu Herlina.
"Itu uang buat Ibu, terserah mau Ibu pakai buat apa," sahut Pak Hardi.
"Mau Ibu tabung saja untuk masa depan kita atau Rallyn," ucap Bu Herlina.
"Terserah, Ibu."
********
Di kediaman Jovanka.
"Assalamualaikum," ucap Rallyn saat tiba di rumah Jo.
"Waalaikumsalam. Cari siapa ya, Mbak?" ucap asisten rumah tangga di rumah itu.
"Saya mau bertemu dengan Jovanka," sahut Rallyn.
"Sudah membuat janji?" tanyanya.
"Saya istrinya," ucap Rallyn.
Asisten rumah tangga itu menatap Rallyn dari atas kepala hingga ujung kaki. Dimatanya Rallyn terlihat cantik tapi penampilannya sama sekali tidak menunjukkan kalau Rallyn orang kaya.
Dari penampilannya, Rallyn sangat tidak mungkin menjadi istri bosnya pasalnya Jo adalah orang kaya sedangkan Rallyn berada jauh dibawah keluarga Jo.
"Maaf, Jo nya ada?" tanya Rallyn karena asisten rumah tangga itu hanya diam.
"Ada, silahkan masuk!" Dibukanya gerbang itu dan membiarkan Rallyn masuk ke dalam rumah majikannya itu.
Meski dirinya tidak yakin dengan pengakuan Rallyn tapi ia tidak berani bertanya karena takut yang dikatakan oleh Rallyn adalah benar adanya.
"Mama!" Alika melepaskan genggaman tangan Jo dan berlari menghampiri Rallyn!
Baru Rallyn hendak masuk ke dalam rumah ternyata Jo dan Alika keluar dari rumah itu sepertinya mereka hendak pergi ke luar.
Rallyn tersenyum ke arah Alika lalu ia berlutut sembari merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Alika!
"Mama!" Alika langsung berhamburan memeluk Rallyn.
"Sayang, maaf ya mama datang terlambat," ucap Rallyn sembari memeluk Alika sesekali ia mencium pipi dan kening gadis kecil yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengannya.
Bu Reni dan Jo saling menatap lalu kembali menatap Rallyn dan Alika.
"Alika benar-benar menganggap dia sebagai ibu kandungnya," ucap Bi Reni pada Jo.
"Semua ini salahku. Aku yang mengenalkan Rallyn sebagai ibu kandungnya, aku tidak menyangka kalau akan seperti ini akhirnya," ucap Jo.
"Kalau begitu kamu harus berjuang untuk mendapatkan hati Rallyn agar Alika tidak akan berpisah dengan Rallyn," ucap Bu Reni.
"Aku sedang berusaha, Ma. Semoga saja Rallyn bisa membuka hatinya untukku dan juga Alika," ucap Jo.
"Semoga gadis itu mempunyai sedikit saja rasa iba terhadap Alika. Kasian Alika, selama ini dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu," ucap Bu Reni.
"Mama kenapa gak pulang bareng Papa? Apa Papa marah pada Mama sampai Papa meninggalkan Mama?" tanya Alika pada Rallyn.
"Tidak, Sayang. Tadi Mama ada urusan sebentar makanya pulangnya terlambat, maaf ya sudah membuat kamu kecewa," ucap Rallyn sembari mengusap rambut Alika.
"Mama ketemu Eyang dulu ya," ucap Rallyn.
Rallyn segera bangkit dan berjalan mendekati Bu Reni dengan sebelah tangannya yang terus menggandeng Alika!
"Selamat pagi, Bu," ucap Rallyn sembari mengulurkan tangan pada Bu Reni hendak mencium punggung tangannya.
"Pagi, Rallyn," ucapan Bu Reni sembari menjabat tangan Rallyn tak lupa senyuman ramah terus membingkai di wajahnya.
Rallyn tersenyum canggung pada Bu Reni, terlihat dari wajahmu kalau saat itu Rallyn sedang berada dalam kondisi yang serba salah dan tak tahu harus apa.
"Rallyn, terima kasih ya sudah datang ke sini," ucap Jo.
Rallyn hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Jovanka.
"Mama, ayo kita jalan-jalan mumpung hari ini aku libur sekolah," ucap Alika.
"Sayang, mama kan capek karena baru saja tiba di rumah. Jalan-jalannya nanti saja ya," ucap Jo pada Alika.
Alika menundukkan kepalanya tanda ia menolak permintaan papanya tapi ia tidak berani mengatakannya.
"Papa, udahlah kita ajak Alika jalan-jalan. Kita kan jarang pulang, sekali-sekali kita ajak dia pergi," ucap Rallyn pada Jo.
Entah kenapa perkataan itu keluar begitu saja dari mulut Rallyn padahal ia belum pernah mempunyai anak tapi ia merasa tidak tega melihat gadis kecil itu bersedih.
"Tapi kamu baru saja sampai di rumah," ucap Jo.
"Aku tidak apa-apa," ucap Rallyn dengan senyuman lebar.
"Rallyn, terima kasih ya kamu sudah datang tepat waktu," ucap Bu Reni.
"Jangan berterima kasih, saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan," ucap Rallyn.
"Alika, ganti bajumu sama Eyang ya biar Mama istirahat sebentar," ucap Jo pada Alika.
Alika tersenyum lebar lalu segera menarik tangan Bu Reni dan membawanya ke dalam rumahnya!
"Duduklah dulu," ucap Jo pada Rallyn.
"Terima kasih," ucap Rallyn lalu duduk di kursi yang ada di halaman rumah mewah itu.
"Mbak! Tolong buatkan minum untuk istri saya," ucap Jo pada asisten rumah tangganya.
Asisten rumah tangga itu mengangguk paham lalu segera pergi ke dapur!
"Rallyn maafkan aku ya. Aku sudah merepotkan kamu, harusnya sekarang kamu jalan sama temen-temen kamu tapi karena Alika ... kamu harus mengorbankan waktumu," ucap Jo.
"Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan tapi melihat anak itu menangis, rasanya aku tidak tega lagipula ibunya kemana sih? Kok ada ya perempuan yang ninggalin anaknya," udah Rallyn.
Sebenarnya ia tidak ingin terlalu ikut campuran urusan Jo tapi tanpa sengaja ia menanyakan tentang ibu kandungnya Alika.
"Dia pergi setelah melahirkan Alika," sahut Jo dengan raut wajahnya yang terlihat tidak baik-baik saja.
"Akan aku ceritakan nanti," sambung Jo.
"Tidak usah, aku tidak berhak untuk tahu lagipula aku tidak terlalu tertarik untuk mengetahui kemana dan kenapa dia pergi dari kalian," ucap Rallyn.
"Aku sudah siap," udah Alika sembari berjalan dengan langkah cepat menuju Rallyn dan Jo!
"Wah, kamu cantik sekali, Sayang," ucap Jo.
"Siapa dulu mamanya. Aku kan mirip Mama, iya kan, Ma?" ucap Alika sembari menatap Rallyn.
"Tentu saja. Kita ini perempuan cantik yang pernah ada dalam kehidupan Papa," ucap Rallyn sembari mengusap lengan Alika.
"Kita berangkat sekarang?" ucap Jo.
"Ayo kita pergi!" seru Alika sambil lompat-lompat kegirangan.
Bu Reni merasa bahagia melihat Alika yang begitu gembira karena akan pergi bersama ibu dan ayahnya.
"Ya Allah bahagia sekali hari ini dia. Tolong buka pintu hati Rallyn untuk Ashka, agar Alika mempunyai keluarga yang utuh," batin Bu Reni.
"Mam! Kita pergi dulu ya atau Mama mau ikut sama kami?" ucap Jo.
"Kalian saja," sahut Bu Reni.
Jo mengangguk pelan lalu mengajak Alika segera masuk ke dalam mobilnya!
"Ya Allah, apa yang aku lakukan ini benar? Aku sudah membohongi gadis kecil ini dan juga diriku sendiri," batin Rallyn yang masih berdiri di tempatnya.
"Rallyn!" seru Jo yang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Rallyn.
"Oh iya, Pak maaf," ucap Rallyn yang baru terhenyak dari lamunannya.
Rallyn pun langsung berjalan menghampiri Jo dan langsung masuk ke dalam mobil!
"Terima kasih," ucap Rallyn dengan senyuman manisnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Uneh Wee
sebenar nya rallyn hati nya baik tp karna mngkin ego nya tingggi dan masih remaja jadi yah gitu deh ..semogahati rallyn cepet luluh aja
2023-08-23
0
Tria Hartanto
ralyn bukalah hatimu buat jo dan putrinya,kasiha dia ngga pernah mendapatkan kasih sayang dr ibu kandungnya
2023-08-23
1
Widya
ayolah ralyn jangan lama lama terima jo
2023-08-23
2