Eps.19

"Soal itu saya kurang tau Tuan Muda. Kalau tidak salah,Yasmin berasal dari Negara B tepat di kotanya..!" Ucap Rizal membuat Zayendra yang kali ini mengernyitkan keningnya,pikirnya bukankah itu kota tempat tinggal sepupunya.

"Hemm..Kau boleh pulang!" Ucap Zayendra tidak lagi ingin membahas mengenai Yasmin.mendengar itu Rizal membungkukan tubuhnya dan keluar dari sana.

"Devan...Aku masih tidak bisa memaafkan apa yang kau lakukan padaku.Aku pastikan kau akan mendapat pembalasan dariku.!" Zayendra mengengam kuat tangannya kemudian bangun berjalan masuk kedalam menuju kamarnya.sampainya di dalam Zayendra mengambil beberapa fotonya bersama Arumi lalu dia juga mengumpulkan barang-barang kenangan bersama Arumi.setelah semuanya sudah terkumpul dalam kantong,Zayendra membawa kantong itu menuju keluar Apartemennya. Sampainya di bawah,Zayendra memasukan kantong itu kedalam mobilnya lalu dia masuk juga kemudian dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi keluar dari areal Apatemen.Zayendra membawa kantong itu menuju pembakaran sampah setelah membuangnya,Zayendra kembali melajukan mobilnya menuju kearah kediaman utama orangtuanya. Berapa belas menit kemudian,Zayendra sampai di halam luas rumah kediaman orangtuanya.Zayendra keluar dari mobilnya lalu masuk kedalam.

"Katanya nggak pulang?" Emma terkejut melihat putra sulungnya datang. Zayendra belum menjawab melainkan mendekati Mommynya lalu dia lansung mendekati Mommnya lalu memeluk tubuh Mommynya.melihat itu Emma tersenyum lalu balik memeluk tubuh besar putranya.

"Kenapa kak..?" Ucap Emma.

"Pelukan Mommy selalu membuatku Rindu..!" Ucapnya membuat Emma kembali tersenyum.

"Aaa Emm Anak Mommy manja sekali hmmm.." Ucap Emma.Zayendra melihat kearah Mommynya.

"Karena Mommylah cinta pertamaku!" Ucapnya terus membuat Mommynya tersenyum lalu mereka menguraikan pelukan.

"Baiklah..kamu sudah makan?" Ucap Emma bertanya dengan putranya.

"Sudah Mom,tadi aku makan malam bersama keluarga paman Reza.." Ucapnya memberitahu.

"Oh ya..tidak biasanya kamu makan malam bersama orang lain selain Mommy sama Daddy..?" Ucap Emma menatap Putranya itu.

"Tidak enak menolak ajakan Rizal.Daddy sama Zaren mana Mom?" Ucap Zayendra melihat Dego dan Zarena tidak ada disana.

"Kamu lupa,hari inikan jadwal Adik kamu sama Daddy kamu main Golf.." Ucap Emma membuat Zayendra baru ingat.

"Ah ya..aku melupakan itu,padahal Zarena mengajaku pergi tadi sore Mom, tapi aku sibuk tidak bisa mengikuti permintaannya." Ucap Zayendra bercerita dengan Mommnya.

"Kamu tidak tau saja bagaimana adik kamu,kak.Mandi sana gih,belum mandi kan..?" Ucap Mommynya.

"Belum Mom,baiklah aku kekamar dulu.." Ucap Zayendra.

"Ia kak,mandilah.."Jawab Mommnya lalu saat itu Zayendra bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas. Zayendra sampainya di kamarnya,dia pun lansung membuka seluruh pakaiannya lalu dia masuk kedalam kamar mandinya untuk segera membersihkan tubuhnya.10 menit kemudian dia pun selesai dengan acara mandinya dan segera berganti pakaian. Setelah itu,Zayendra duduk di bangku sofanya lalu kembali melihat pekerjaannya.

"Paman bilang lusa akan di umumkan siapa yang menjadi sekertarisku. setidaknya dia bisa membantu membuatku jadwal menyelesaikan pekerjaanku tidak seperti sekarang..!" Gumanannya sembari tangannya mengetik sesuatu di laptopnya.

***

Di lain tempat.

Devan tengah berada di ruangan Privat di Bar milik keluarganya.Devan sudah berulang kali meneguk minumannya dengan pikirannya terus melamun.

"Bos anda sudah banyak minum Bos..!" Ucap Asisstennya.

"Diamlah,Aku tidak menyuruh kau bicara..!" Ucapnya tidak mau di tegur membuat Asisstennya diam saat itu tidak berani berkomentar lagi.tidak lama anak buahnya datang menemui mereka.

"Apa yang ingin kau katakan?" Ucap Devan menatap tajam kearah anak buahnya.

"Maafkan saya Bos,kami belum bisa menemukan keberadaan Nona Yasmin..!" Ucapnya.

Prang..Satu gelas hancur Devan lempar kebawah lantai.

"Bagaimana kalian tidak bisa menemukan dia..!kalian sudah menelusuri semua kota ada di negara ini?"Devan menatap tajam anak buahnya itu.

"Kami sudah melakukan sesuai perintah Anda Bos,kami sama sekali belum menemukan Nona.." Ucapnya sekali lagi menyakitkan Devan kalau laporannya sungguh benar-benar adanya. Mendengar itu Devan mengeratkan rahangnya semakin kesal saat itu karena Yasmin tidal bisa di temukan.

"Bos saya merasa,Nona berada di Negara A Bos.."Ucap Asistennya membuat Devan menoleh kearahnya.

"Negara A tempat tinggal Nona Bela, sahabat baik Nona Yasmin..saya merasa setelah kejadian yang terjadi padanya kemungkinan besar hanya Nona Bela tempat Nona Yasmin akan pergi.Kemarin saya juga sudah menghubungi nona Bela untuk menanyakan keberadaan Nona Yasmin tapi Nona Bela Enggan memberitahu mengenai Nona Yasmin.saya merasa yakin kalau Nona Yasmin berada disana.."Ucap Asisstennya menjelaskan dengan Devan membuat Devan terdiam saat itu.Jika benar Yasmin berada disana pikir Davin,bagaimana dia menemukannya sedangkan Negara A adalah wilayah kekuasaan Zayendra.

Asisstennya menatap Devan ingin mendengar keputusan dari Devan untuk melanjutkan pencarian mengenai Yasmin.

"Bos..bagaimana Bos,apa kita akan pergi kesana..?" Ucapnya memberanikan diri bertanya dengan Devan yang terdiam saat itu.

"Besok kita akan berangkat kesana..!" Ucap Devan.

"Bos,anda masih dalam pengawasan Tuan Damian,bagaimana mungkin Anda bisa kesana..?" Ucap Asisstennya mengingatkan.

"Kau yang pergi kesana,beritahu aku semua informasi yang kau ketahui mengenai dia..Aku mau bicara dengan Daddyku meyakinkan dia kalau aku akan berubah.!" Ucapnya.

"Baik Bos,Em..kalau benar nona disana, selanjutnya apa yang mau Bos lakukan dengan nona Bos..?" Ucap Asisstennya ingin tau.

"Kau hanya aku suruh mencarinya kesana,masalah itu,itu urusanku nanti yang penting kau memastikan apakah benar dia disana.." Ucap Devan membuat Asisstennya menganggukan kepalanya.

"Baik Bos,saya akan ssgera berangkat kesana..,"Ucap Asisstennya lansung pergi dari ruangan itu meninggalkan Devan tengah berpikir mengenai dirinya.

Devan kembali meneguk minumannya lagi dan lagi sampai kemudian dia menduduk kepalanya kebawa lalu tertawa miris saat itu.

"Beginikah kau sekarang Devan.. hahaha"Devan kembali memijit kepalanya yang rasanya mau pecah saat itu memikirkan dirinya.bersamaan ponselnya berdering dan terlihat nomor yang tidak asing menghubunginya.

"Aku diam bukan aku tidak mau membalas perbuatanmu! Ingatlah masalah kita belum selesai,dan kali ini aku akan membuat kau hancur..hancur dari yang aku rasakan!" Devan menyeringaikan senyumannya saat mendengar ucapan yang tidak lain adalah Zayendra.

"Lakukan saja,kalau kau mampu..kau bahkan tidak tau cara bagaimana menghancurkan aku..!" Ucapnya.

"Jangan percaya diri dulu,Aku bukan Zayendra yang dulu bisa kau remehkan Devan! Kau yang memulai semuanya. Oh Aku dengar mantan kekasih tercintamu___" Zayendra sengaja mengantung ucapannya membuat Devan geram dan naik pitam.

"Apa maksudmu Zayend??" Tekan Devan membuat Zayendra tertawa disana.

"Memangnya aku kenapa?" Zayendra sengaja semakin membuat Devan memanas.

"Kau!!Aku akan membunuhmu jika kau berani menyakiti kekasihku!" Zayendra semakin tertawa mendengar apa yang barusan Devan katakan.

"Kekasih? Bukankah kalian sudah putus?Kau sudah lupa atau kau sudah hilang ingatan karena Arumi ****** itu, oh! Tentu saja ia.."Zayendra terus memanasi manasi Devan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!