Eps.06

"D..Dad A..apa yang mau Daddy lakukan padaku,Dad..kesalahanku hanya kecil dad..Zayendra selalu mendapatkan apa yang dia inginkan Dad,dia selalu merebut semua keinginanku..bahkan semua wanita yang aku sukai dad,berpaling padanya.. Apa aku salah memberi dia sedikit pelajaran Dad..!" Pekik Devan.

"PELAJARAN MENURUTMU!!Apa yang membuat kau sampai Iri seperti ini Devan Apa hah..kau memiliki segalanya sama seperti Zayendra..Apa yang membuat kau gila seperti ini Hah..!" Triak Damian mengema ruangan ini.

"Aku memang memiliki segalanya,tapi dia selalu membuatku muak..!!"

"Aku benar-benar tidak mengerti pikiranmu Devan..kenapa kau jadi seperti Ini DEVAN...!BAWA DIA DAN LAKUKAN SESUAI PERINTAHKU..!" Ucap Damian meninggalkan ruangan itu.

"Dad kau tidak bisa melakukan ini padaku Dad..aku putramu Dad.. Daddy...DADDY..."Triak Devan memberontak saat anak buah Daddynya membawanya Ruangan bawah tanah.

Mereka sampai di ruangan yang bau menyengat sekali itu.

"Apa yang mau kalian lakukan,jangan mendekatiku!!" Triak Devan ingin menghindar namun dia lansung di pegangi anak buah Daddynya dan saat itu Devan lansung memejamkan matanya karena menghirup obat bius lagi membuatnya kembali tidak sadarkan diri.setelah itu Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan selesai.

"Dam..kamu sungguh melakukan itu dengan Devan..?" Ucap Dea.

"Aku memberinya pelajaran..yang akan membuatnya tidak akan mengulanginya lagi..Kamu jangan khuatir.." Ucap Damian lalu memeluk tubuh istrinya.

"Aku tidak mengerti,kenapa Devan sampai dendam seperti ini dengan Zayendra..hanya karena Alm Cayrin.." Ucap Dea memegang keningnya.

"Aku juga sayang..Ayo kita pulang, Devan nanti mereka yang mengantarnya pulang.." Ucap Damian lalu membawa istrinya pergi dari sana.

***

Di lain tempat,Rizal sudah menjemput Zarena lalu membawanya menuju kantor Daddynya.

"Kau punya mulut untuk bicarakan..?" Ujar Zarena menoleh kearah Rizal.

"Punya Nona..!"Jawabnya seperti biasa yang membuat Zarena kesal.

"Bisa nggak kamu ngomong banyak gitu,aku bosan dengar kamu ngomong.. Ia,baik,sudah...Aku bosan..!" Ucap Zarena memberitahu kekesalannya Namun Rizal ya Rizal,dia seperti biasa hanya diam setelah Zarena mengungkapkan kekesalannya.

"Kau dengar aku tidak sih..?" Ucap Zarena.

"Dengar Nona.."Jawab Rizal membuat Zarena semakin kesal.

"Dasar kaku..punya mulut tapi di kunci..iih kau mengesalkan sekali..besok jangan jemput aku lagi..!" Kesal Zarena.

"Anda bisa mengatakan itu dengan Tuan Muda,Nona.."Mata Zarena lansung melotot mendengar jawaban Rizal.

"Yakk kau ini menyebalkan sekali,tentu saja dia tidak mau,kau kan bisa diam diam menyuruh anak buahmu menjemputku,jangan kau lagi.." Kesal Zarena semakin jadi namun tidak di tanggapi Rizal.Tidak lama Mereka sampai di kantor,dengan kesal Zarena keluar dari mobil lalu menutup pintu mobil dengan sangat kasar. Rizal hanya menatap kepergian Nonanya tampa bicara namun dia juga keluar segera mengejar nonanya.

Para karyawan yang saat itu ingin keluar menuju kantin melihat kejadian itu lansung ketakutan.

"Astaga nona Muda,dia pasti sedang marah,Bahaya ini..Kasian ya Tuan Rizal selalu jadi pelempiasan amarahnya." bisik salah satu dari mereka.

"Jangan bicara kuat nanti kedengaran, bahaya...ayo.." Mereka pun lansung berjalan menuju kantin secepat mungkin.

"Mommy...." Triak Zarena yang tidak heran lagi di dengar orangtuanya.

"Ini bukan pasar,bisakah kamu tidak berteriak..!" Ucap Zayendra menegur Adiknya.

"Dad..aku mau mengadu.." Mendengar itu Dego hanya tersenyum

"Apa sayang..Kamu mau mengatakan Rizal bisu,Rizal batu,Riza kaku.." Ucap Dego bisa menebak apa yang putrinya katakan.

"Ia..Aku tidak mau di jemput dia lagi mulai besok,Aku tidak mau Dad..dia seperti benda mati saja..!" Kesal Zarena membuat Zayendra tertawa terbahak bahak membuat Orangtuanya dan Adiknya terkejut lalu saling pandang.

"Hahahaha Rizal...Kau dengar apa yang adikku katakan..?" Ucap Zayendra.

"Saya mendengar Tuan muda..!" Jawab Rizal.

"Bagus..seterusnya kau selalu menjemput adikku dan tanggung jawabnya di tangan kau!!" Ucap Zayendra membuat Zarena melebarkan matanya.

"Aku tidak setuju! Daddy...bicaralah...!" Ucap Zarena merengek mengoyangkan lengang Daddynya.

"Kalian ini...!" Ucap Dego tersenyum.

"Mulai Besok Rizal tidak lagi mengantarmu sayang,tapi Velis yang mengantar kamu..!" Ucap Dego kembali membuat Zarena melebarkan matanya.

"Daddy...menyuruh Velis sama saja Daddy dengan dia.mendingan Rizal.. kenapa Daddy memiliki anak buah patung semua sih.. Aku tidak mau..!" Ucap Zarena lalu duduk di sofa dengan wajahnya cemberut.Dego mendekati putrinya lalu memeluk tubuh putrinya.

"Mereka di ajari seperti itu sayang.. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa bicara.. Ada batasannya untuk mereka bicara.. Jangan kesal,Daddy akan memberikan kamu kejutan satu minggu kedepan.." Ucap Dego.

"Apa itu Dad..?" Ucap Zarena.

"Kalau di beritahu sekarang itu namanya bukan kejutan..!"Ucap Dego.

"Baiklah..Oh ya Dad,sekertaris kakak, aku mau dia wanita..?" Ucap Zarena.

"Itu mauku dan Sesukaku,aku yang memilikinya kenapa kamu yang mengaturnya..!" Ucap Zayendra melihat kearah adiknya.

"Daddy,kalau dia wanita..aku mau dia bisa ikut denganku kalau aku butuh.. Kalau laki-laki pasti sama saja dengan kakak.." Ucap Zarena.

"Baiklah.mengenai itu semuanya di tentukan kelayakan mereka sayang.. kalau pria yang cukup layak di posis itu, kita tidak bisa melakukan kecurangan, terlebih lagi ini sekertaris untuk kakak kamu.." Ucap Dego menjelaskan dengan putrinya

"Aku berdoa,kakak mendapatkan sekertaris wanita agar aku bisa mengendalikannya..!" ucap Zarena menatap tajam kearah kakaknya yang saat itu memijit keningnya.

"Mengendalikan apa maksud kamu,Dia sekertarisku Zarendul..jadi hanya aku yang berhak memerintahnya..!" Ucap Zayendra.

"Kakak.." Panggil Emma sembari menggelengkan kepalanya,Emma tidak menyukai cara bicara Putranya.

"Maafkan aku Mom.." Ucapnya.

Melihat itu Zarena menjulurkan lidahnya mengolok kakaknya,sedangkan Zayendra hanya menajamkan matanya kearah adiknya.

"Permisi Bos..,semuanya sudah siap.." Ucap Reza memberitahu persiapan mereka akan pergi makam Oma rosa dan nenek,bibiknya Emma.

"Baiklah..Ayo kita berangkat.." Ucap Dego bangun di ikuti anak dan istrinya bangun lalu bersama-sama berjalan menuju Lif yang akan membawa mereka turun bawah.tidak lama mereka pun pergi dari sana menuju makam.lima belas menit kemudian mereka sampai disana lalu segera masuk menuju makam bibiknya Emam dan Mommy Rosa.

"Mommy..Bibik..kami datang menjenguk kalian.." Ucap Emma lalu mereka pun bersamaa menabur bunga lalu menyiram sedikit air.

"Mom..Bibik..Hari ini Zayendra mengantikan aku meneruskan perusahaan kita,tapi aku tetap mengawasinya.." Ucap Dego tersenyum.

"Oma..aku akan bekerja dengan baik, aku tidak akan mengecewakan kalian..! Untuk nenek,aku akan mengingat selalu apa yang pernah nenek katakan padaku dulu.." ucap Zayendra.

"Oma..nenek..Zaren hanya ingin mengatakan kalau aku,kami semua merindukan kalian..tapi kami tau kita sudah berbeda dunia..tapi aku senang kita masih bisa berkumpul seperti ini.." Ujar Zarena tersenyum begitu juga orangtuanya dan kakaknya.

"Ayo kita berdoa dulu bersama Oma dan nenek kalian,untuk kita semua.." Ucap Dego mulai memimpin doa bersama mereka saat itu.setelah itu mereka bergantian bicara dengan Makam Oma dan nenek.puas berbicara bersama disana,mereka pun memutuskan untuk pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!