Eps.05

"Baiklah,Mengenai lowongan sebenarnya untuk semua Devisi belum ada,karena sudah terisi semua tapi Untuk sekarang Tuan Dego menyuruh paman mencari sekertaris untuk Tuan Muda Zayendra..teman kamu kalau mau bisa mencoba ikut seleksi di posisi sekertaris.." Ucap Reza membuat Bela tersenyum bahagia kemungkinan ada kesempatan sahabatnya bisa bergabung bekerja dengannya.

"Benarkah paman,kalau begitu aku nanti bisa suruh dia menyiapkan berkasnya.. Kapan bisa di antar paman..?" Ucap Bela sangat senang.

"Hari ini sampai lusa batasnya karena hari lusanya lagi mereka akan di tes terlebih dahulu untuk kelayakan mereka.." Ucap Reza memberitahu ponakannya.

"Baik Paman,kalau begitu nanti aku kasi tau Yasmin mengenai ini..Makasih banyak paman atas Informasinya.." Ucap Bela begitu senangnya.

"Sama-sama.beritahulah segera,nanti paman kirim persyaratan yang harus dia penuhi.." Ucap Reza.

"Baik Paman..Baiklah kalau begitu aku permisi pamit dulu paman.." Ucap Bela yang di angguki Reza kepalanya sembari tersenyum.Bela lansung keluar dari ruangan Reza menuju ruangannya sedangkan Reza melanjutkan lagi pekerjaannya.

Sampainya di ruangannya,Bela mengambil ponselnya lalu melihat pesan dari pamannya yang mengirim persyaratannya. Melihat itu Bela mencoba menghubungi sahabatnya di rumahnya.

Di rumah Yasmin tengah makan bersama dengan Mamanya Bela sembari mengobrol santai namun kemudian teralihkan dengan suara ponselnya.

"Bela Ma.." Ucap Yasmin memberitahu Mamanya Bela.

"Angkatlah nak.." Ucap Mamanya Bela.

"Hallo Bel.."Jawab Yasmin saat itu sudah menjawab telepon dari Bela.

"Hallo Yas,Aku punya kabar baik buat kamu.." Pekiknya membuat Yasmin menjauhi sedikit ponselnya dari telinganya.

"Jangan berteriak Bela,Mama sampai mendengarnya nak.."Ucap Mamanya.

"Hehehe..Maaf Ma..Aku sedang bahagia Ma..Oh ya benar..Yas aku punya kabar baik sekali buat kamu.. kebetulan sekali saat ini di tempat kerjaku ada lowongan pekerjaan Yas di bagian Sekertaris Ceo Yas..." Ucap Bela memberitahu mengejutkan Yasmin dan Mamanya.

"Sekertaris nak..maksud kamu sekertaris Tuan Dego..?" Ucap Mamanya ingin tau.

"Bukan Ma..Tuan Dego tidak lagi memegang posisi itu,sekarang Tuan Muda Zayendra yang menjadi Ceo Ma..jadi sekertaris itu akan membantu Tuan Muda Zayendra Ma.."Ucap Bela menjelaskan lagi.

"Owh begitu..Yasmin Mama rasa ini kesempatan yang sangat baik sekali buat kamu nak.." Ucap Mamanya Bela lalu bicara dengan Yasmin.

"Tapi Posisi ini bukanlah sembarangan Mama,Bela..aku sama sekali belum berpengalaman bekerja di bagian itu.." Ucap Yasmin ragu.

"Yasmin..kamu pernah magang kan di perusahaan Tuan Damian dulu dan kamu sempat merasakan menjadi pembantu sekertarisnya Tuan Damian, ya pekerjaan kamu nanti seperti itulah kira-kiranya Yasmin..begini kamu jangan pikirkan yang bukan-bukan dulu Yasmin..Aku mau kamu menyiapkan persyaratannya,aku sudah mengirim apa saja yang harus kamu siapkan.. Aku mau kamu mencobanya dulu..Aku tutup dulu, nanti kita bicara lagi.. Bye Yas..Mama.." Ucap Bela lalu mematikan ponselnya karena dia harus bekerja, karena saat itu mereka mendapat pemberitahuan kalau Zayendra akan memeriksa semua pekerjaan seluruh bagian Devisi.

"Menurut Mama apa yang Bela katakan benar nak,kamu coba aja dulu nak.. Kamu sangat berprestasi sekali setiap pendidikan kamu,sayangkan kalau tidak di pergunakan nak..Kalau Mama mendukung sakali kamu ikut mencobanya nak.."Ucap Mamanya Bela meyakinkan Yasmin agar mau mengikuti seleksi sekertaris Zayendra.

"Ia Ma..Nanti Aku pikirkan Ma.." Ucap Yasmin.

"Baiklah nak,Ayo kita lanjut makan lagi.." Mamanya Bela dan Yasmin kembali melanjutkan makan mereka.sepuluh menit kemudian mereka selesai makan.

Yasmin membantu Mamanya Bela berberes mencuci piring mangkuk.

"Aku mau kekamar dulu ma.." Ucap Yasmin.

"Ya Nak.." Ucap Mamanya Bela.

Sampainya di kamar,Yasmin duduk diatas tempat tidurnya terdiam sejenak namun kemudian dia mengambil ponselnya lalu membuka pesan dari Bela lalu membacanya.

"Apa aku coba dulu ya mengikuti Ucapan Mama sama Bela..inikan masih tahap seleksi,aku tidak yakin aku bisa lolos..Yang aku dengar perusahaan ini sangat terkenal sangat ketat sekali menyeleksi penerimaan karyawannya. Untuk posisi ini pasti mereka akan membuat seleksinya sangat ketat juga.." Gumanan Yasmin memainkan Ponselnya.

Yasmin bangun lalu mendekati kopernya mengambil Laptopnya dan semua datanya lalu meletakannya keatas tempat tidurnya.Yasmin kembali melihat ponselnya untuk melihat persyaratan yang Bela kirim untuknya,sembari itu Yasmin membilah bilah datanya untuk di jadikan kelengkapan persyaratan mengikuti pendaptaran menjadi sekertaris Zayendra.

"Kenapa aku merasa tidak asing dengan nama Ceo yang Bela sebutkan tadi ya.. Seperti aku pernah mendengarnya tapi dimana ya.." Ucap Yasmin mengingat ingat dia pernah mendengar nama Zayendra.

***

Di Negara lain.

Devan mulai mengerjapkan matanya lalu mulai melihat kiri kanannya lalu dia ingin bangun namun tubuhnya sangat sakit sekali.

"Aukh..."Keluhnya kesakitan lalu dia pun memegang kepalanya yang terasa sakit juga.

"Kau sudah sadar..?"Suara tidak asing di terlinga Devan membuat dia menoleh kearah sisi kanannya.

"Dad..."Devan pun lansung ketakutan melihat tatapan mata Daddynya saat itu yang seakan memakannya hidup-hidup.

"Kau tidak perlu takut,Aku masih membiarkan kau hidup..artinya aku masih memberikan kesempatan untuk kau hidup..!" Ucap Damian Menekan.

"Dad..A..apa maksud Daddy..?"Ucap Devan gugup.

"Katakan padaku..sejak kapan?" Ucap Damian yang di pahami Devan.

"Jangan membuat kesabaranku habis Devan..!!" tekannya lagi.

"Maaf Dad.." Ucap Devan Sendu.

"Daddy tidak butuh Maafmu saat ini, yang Daddy inginkan jelaskan pada Daddy semuanya!!" Ucap Damian.

Mendengar itu Devan memberanikan dirinya menatap Daddynya yang saat itu masih menatapnya dengan tampa merubah posisinya.

"6 Bulan lalu Dad..A..awalnya aku tidak tau kalau Arumi kekasihnya Kak Zayend Dad.."Jawabnya.

"Tapi kau tau dia kakak dari kekasih kamu!!" Ucap Damian mengejutkan Devan.

"Kau bisa menghindarinya saat dia meminta bantuan palsunya saat itu,apa kau tidak bisa menahan batangmu itu..!" Ucapan Damian meninggi.

"Apa aku mengajari kau melakukan hubungan terlarang di luar pernikahan.. Kau mengatakan sejak 6 lalu,kau mengatakan menyesal!! Tapi kau melakukannya berulang kali dengannya bahkan saat kau sudah tau dia kekasih sepupu kau!!!" Ucap Damian semakin meninggi.

"Aku sungguh malu mengetahui semua kelakuan bejatmu Devan...Kau menuduh kekasihmu bermain dengan pria lain tampa mencari tau kebenaran terlebih dahulu,malah kau lebih mempercayai Ucapan ****** itu..!!" Geram Damian pada Putranya itu.

"Tapi itu kenyataannya Dad,Aku melihat vedio Yasmin bermain dengan pria lain Dad..Apa aku harus percaya dengan ucapannya..!" Ucap Devan menjawab membuat Damian menyeringaikan senyumannya.

"Kenapa aku memiliki putra yang begitu bodoh!" Ucapnya.

"Aku tidak menyesali perbuatanku Dad.." ucap Devan dengan keras kepalanya.

"Aku tau kau akan mengatakan itu.. Baiklah..aku pun tidak menyesal melakukan hal ini untukmu.."Ucap Damian membingungkan Devan.

"Bawa dia...!" Ucap Damian mengejutkan Devan yang saat itu terkejut melihat beberapa anak buah Daddynya mulai mendekati Daddynya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!