" Welcome Bali " Ucap Alin sambil membuka kaca mata yang bertenger di hidung mancungnya.
" Gua udah lama sekali nggak kesini, eh lin. Tuan Khev yang akan membuka acara ini "
" Lo kan cuma tugas Make up pas pembukaan ajak kan ? "
Shacsya mengangguk dengan pasti, karena rangkaian acara ini sanglatlah panjang dia hanya di job pada acara pembukaan saja namun dia dapat berlibur di Bali selama sepekan selain karena tiket yang sudah diberikan oleh penyelenggara shacsya juga memiliki villa disini.
" Kita langsung ke hotelnya beb ? "
" Yaaa begitulahh bestiee ".
Selama perjalan menuju hotel shacsya hanya diam bahkan dia lebih memilih untuk melihat kearah luar daripada mengobrol dengan sahabatan.
Jujur saja ada sesuatu hal yang mengganjal hatinya, saat mengetahui nama Khev Bawika menjadi orang yang akan membuka acara itu, lamunannya terhenyak saat mobil sudah tiba di lobby hotel.
" Terimakasih pak " Ucap Shacsya semabari membirikan tips karena semua akomodasi selama di Bali dicover oleh Praya group.
Shacsya menarik kooper make up nya sedangkan Alin membawa kooper beberapa gaun yang sudah di pesan oleh pihak penyelenggara.
......................
" Akhirnya gua bisa rebahan setelah lengan dan punggung ini rasanya mau putus " Guman shacsya saat merebahkan tubuhnya diatas kasur hotel.
" Gila yaa, acara segede ini makai MUA nya cuma lo doang. Gila banget tuh penyelenggara "
" Udahlah yang penting pundi-pundi uang kita bertambah "
" Lo mau kemana ? " Tanya Alin saat menyadari shacsya sudah berdiri di dekat TV.
" Mau mandilah, udah jam segini juga trus mau cari makan malam "
" Lo nggak mau dateng ke acara yang ada di ballroom ? Hasil kerja keras lo "
Shacsya menggelengkan kepalanya " Ogahlah, males mending cari makan di luar "
" oH oke kalau begitu, gau ikut aja "
Shacsya memang bukan orang yang suka menikmati hingar bingar dunia perbisnisan, bahakan dulu ketika butiknya menjadi sponsor suatu acara dia hanya meminta karyawannya untuk mewakilinya.
Pulau Dewata tidak pernah tidur, bahkan saat jam menunjukkan pukul 01:30 masih banyak aktivitas di luar.
" Koko nggak ada telpon lo sha ? " Tanya Alin ketika shacsya hendak memejamkan mata.
" Enggak kayaknya, kenapa ? Kalau lo kangen telpon aja dia " Seru shacsya lalu kembali memejamkan mata.
......................
" Tuan Willy, akhirnya anda mau keseni untuk menemuin nona Aiza " Ucap bi Ira dengan gugupnya karena sedari tadi Aiza menangis meminta ingin bertemu onty cantik.
" Haizzz bahkan anaknya saja suka sama shacsya" batinnya sambil berjalan menaiki anak tangga.
" Uncle, where is onty cantik ? " Tanya gadis kecil itu dengan suara yang parau dan mata yang sembab akibat kelamaan menangis.
" Onty baru kerja sayang, Ai main sama uncle dulu mau ? "
Gadis kecil itu menunduk lalu menggelengkan kepala, dan air matanya kembali menetes.
" Oh God dosa apalagi gua harus ngehadapi hal beginian, ngadepin bokap dia aja susah apalagi anaknya " Gerutu Willy sambil berusaha memikirkan ide.
" Oh kita vcall onty gimana ? "
" Bisa uncle ? "
" Bisa sayang, smoga onty belum tidur ya karena disana udah larut malam " Ucap Willy sambil mengeluarkan smartphone dari dalam saku jacketnya.
Nada dering penghubung sudah terdengar namun belum ada tanda-tanda akan diterima, willy mulai berdecak kesal karena dia tahu banget shacsya ketika sudah tidur mau ponselnya berdering ribuan kali hanya akan dia diamkan.
" Hallo ko " suara itu terdengar dari balik benda pipihnya itu.
" Belum tidur dek ? "
" Shacsya udah ko, ini Alin "
" oh Alin, Lin bisa bangunin shacsya nggak ? Aiza nangis terus mau ketemu sama dia "
" Yah koko kayak gak tau aja shacsya kalau udah tidur, nggak bisa besok aja ? "
" Kasian ni anak matanya udah bengkak, seharian nangis. Mana bokapnya juga sedang di Bali "
" Haiz okeh deh gua cobaaa "
Alin meletakkan smartphone milik shacsya, lalu berusaha membangun perempuan yang kalau udah tidur susah banget di bangunin.
" Apaan si lin " Guman shacsya dengan mata yang masih tertutup.
" Bangun, koko telphone ni katanya Ai ... Aiza nangis nyariin lo "
Shacsya yang tadinya ingin kembali tidur, namun saat mendengar nama itu langsung duduk dan meraih ponselnya.
" Iya ko "
" Pindah Video "
Shacsya mengeser ulang tombol yang bergerak itu dari layar smartphone nya.
" Hallo anak cantik, kenapa sayang ? "
Rasa kantuk itu hilang musnah saat mendapati mata bengkak Aiza, hanya rasa khawatir yang ada di hatinya.
" Onty, Ai boleh susulin ke Bali ? kenapa pergi gak pamit ? Kenapa onty ninggalin Ai ? "
Gadis itu langsung membrondong beberapa pertanyaan yang membuat shacsya hanya bisa mengangga
" Ai yakin berani nyusulin onty ? papa kamu nanti bisa marah loh "
" Ya nggak usah bilang lah, nanti sama uncle tampan ini saja "
Bibir shacsya membulat mendengar ucapan gadis kecil nan menggemaskan itu.
" Boleh onty berbicara dengan uncle tampan sayang ? "
Gadis kecil itu lalu menyodorkan ponsel milik Willy kepemiliknya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments