Chapter 4

Shacsya mengeluarkan beberapa lembar uang warna merah dari dalam dompetnya.

" Terimakasih ya pak "

" Mbak ini kebanyakan " Pria itu mengambil selembar uang yang diberikan oleh shacsya dan mengembalikan yang lain.

" Eh ini buat bapak, terimakasih sudah menolong saya "

" Tapi ini banyak banget mbak "

" Apa yang sudah bapak lakukan untuk saya lebih dari ini "

Pria itu lalu meneteskan air mata, yang membuat shacsya binggung harus beraksi apa ketika melihat bapak itu menangis hingga jongkong di dekat motor yang sudah cukup lumayan lusuh.

" Kenapa mengis pak ? " Shacsya juga ikut berjongkok lalu mengusap bahu pria itu.

" Anak saya masuk Rumah Sakit dan saya sangat membutuhkan uang ini buat tambahan operasi anak saya, seharian saya ngojek nggak dapat penumpang. Baru dapat penumpang mbak langsung dikasih rejeki lebih dari yang saya butuhkan " Cerita pria itu dengan teriisak.

" Semangat ya pak, tetap selalu berusaha ya " Air mata shacsya sudah di ujung sudah hampir menetes namun berhasil dia hapus sebelum menetes.

" Makasi banget ya mbakk " Pria itu menjabat tangan shacsya dengan raut wajah yang bahagia.

" Sama-sama pak, itu rejeki bapak yang dititipkan lewat saya "

" Terimakasih banyak ya mbakk "

" Sama-sama pak, oh iya anak bapak di rawat dimana ? "

" Di Rumah Sakit Cakra Medika mbak "

" Oh iyaa, atas nama siapa pak ? "

Shacsya cukup terkejut mendengar nama Rumah Sakit yang barusan pria itu sebutkan, karena Rumah Sakit itu sebenarnya milik dari Orangtuanya.

" Teguh mbak "

" Oh iya pakk, bapak hati-hati ya "

" Baik mbak "

Shacsya segera masuk ke lobby, saat berdiri depan lift tiba-tiba ada seorang pria yang juga ikut masuk ke dalam lift.

Selama di dalam lift shacsya hanya fokus pada smartphone, sedangkan pria yang ada di dalam lift sibuk berdiskusi dengan asistennya.

" Permisi Tuan, saya mau kelaur "

Shacsya meminta pria yang ada di depannya untuk bergeser, tanpa berkata apapun pria itu hanya bergeser lalu shacsya keluar.

......................

" Hallo sha, mari silahkan masuk " Pinta seorang pria yang sudah berdiri di depan kamar.

" Oke dito "

Shacsya melangkah masuk ke dalam kamar dan mendapati segerombol wanita sedang asik berhaha hihi.

" Permisi, Nona Dinda bisa saya mulai make up nya "

" Oh iyaa, ayoo " Jawab salah seorang perempuan itu yang mengenakan bathrobe sutra berwana emas.

Selama hampir dua jam shacsya menyelesaikan riasan wajahnya, dan serta hairdo lalu membantu perempuan itu mengenakan dressnya.

" Woowww, cantik banget kamu "

" Ini karena shacsya yang make up in "

Salah seorang dari perempuan yang sudah bersiap itu tiba-tiba menatap shacsya dengan sinisnya.

" Oh bukannya dia sepupu lo ya Nandi ? " Tanya salah seorang dari mereka.

" Ha ? Sepupu gua ? Sejak kapan ? " Elak Nandini dengan muka songongnya, shacsya yang masih sibuk mengemasi peralatannya tak begitu memperhatikan apa yang terjadi disana.

" Eh lo, jangan sok ngartis disini. Lo mau ngambil temen-temen gua ? Setelah lo mau coba rebut butik gua dan tidak berhasil ? "

" Are you sure, gua yang mau rebut butik lo ? Hellooo kunyukk, itu butik pure milik gua dan dengan PeDenya lo ambil begitu saja " Batin shacsya tanpa mengalihkan padangannya sekalipun dari alat-alat yang sedang dia bereskan.

" Nona Dinda, tugas saya sudah selesai jadi saya sudah bisa pergi ya "

" Oh iya sha "

Shacsya melangkahkan kakinya keluar dan saat hendak masuk ke dalam lift tiba-tiba ada tangan yang menarik.

Plak

Shacsya cukup terkejut saat tamparan mendarat di pipi kirinya.

" Kenapa lagi si nenek lampir ? " Ucap Shacsya dengan kesalnya saat mendapati perempuan yang menariknya adalah bibinya.

" Buat apa kamu mempermalukan Nandini di depan teman-temannya "

" Shacsya nggak ada ngomong apapun tante, bahkan ketika anak kesayangan tante bilang aku yang merebut butik miliknya " Shacsya menjeda ucapannya lalu menghembuskan nafas dengan kasar " Aku cuma diam saja "

Plak

Tamparan kini kembali mendarat di pipi seblah kanan milik perempuan yang sedaritadi sudah berusaha menahan amarahnya.

" Tante apa-apaan sih, main tompar temper aku ? Tante mau berurusan sama hukum ? Atau tante dan keluarga sudah bosan hidup dengan kemewahan ? " Shacsya mulai berani menantang perempuan yang ada di hadapannya, walaupun wanita yang ada di depannya usianya terpaut jauh.

...****************...

Terpopuler

Comments

Wkwkwkk

Wkwkwkk

teruuus lanjutin ,ak seneng bacanya

2023-08-04

0

Qholbie Obie

Qholbie Obie

Oke bangett

2023-07-20

1

Graziela Lima

Graziela Lima

Sukses bikin baper dan ngakak terus, thumbs up!

2023-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 chapter 3
4 Chapter 4
5 chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 Jakarta
103 Chapter 103 Cafe
104 Chapter 104 Masih Di Cafe
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
chapter 3
4
Chapter 4
5
chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 Jakarta
103
Chapter 103 Cafe
104
Chapter 104 Masih Di Cafe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!