Memilih untuk tidak memberi tahu siapa mereka pada Khev adalah pilihannya, bahkan hanya Willy dan Alin saja yang tahu siapa itu shacsya.
Mereka juga hanya tahu apa yang diceritakan shacsya saja, dan itupun tidak banyak karena baginya tidak perlu membagi ketidak senangan.
Enam bulan berlalu, shacsya semakin intens bertemu dengan Khev karena putri kecilnya sedangkan Willy semakin sibuk dengan cafe dan pembukaan beberapa cabang yang di bantu oleh Alin walaupun sebenarnya cukup Willy yang menghandle semuanya.
" Onty terimakasih sudah jemput aku sekolah " Ucap gadis kecil yang duduk di samping kemudi.
" Sama-sama sayangku, tapi hari ini onty nggak bisa nemenin Ai main karena ada kerjaan yg harus onty selesai kan "
" Oh gitu " Nada bicara yang tadinya happy berubah menjadi lesu.
" Lain kali onty janji bakal ajakin Ai main "
" Horeee, serius ya onty "
" Iya sayang "
Mobil sport keluaran terbaru yang diberikan Khev untuk shacsya itu sudah memasuki halaman Mansion Bawika, lalu memarkirkan di depan pintu dan disana sudah ada bi Ira.
" Siang bi " Sapa shacsya yang berjalan memutar untuk membukakan pintu untuk Aiza.
" Siang nona, mau makan siang disini ? "
Shacsya tersenyum lalu menggelengkan kepala " Mau ada meeting bi, dan ada yang mau make up "
" Oh kalau gitu apa bibi bungkus makan siang ? "
" Shacsya dengan tetap tersenyum " Nggak usahlah bi, nitip Aiza ya "
" Sayang, onty kerja lagi ya baik-baik sama bi Ira nurut sama bibi ya "
" Iya onty " Jawabnya sambil mencium punggung tangan milik shacsya.
Shacsya segera mengendarai mobil sport itu meninggalkan mansion, mobil ini hanya di gunakan oleh shacsya saat menjemput Aiza selebihnya itu dia lebih suka memakai motor kesayangannya.
......................
" Koko " Panggil shacsya saat melihat pria yang akrab dia panggil dengan sebutan 'koko' , pria itu sedang ngobrol dengan seorang pria di sebuah restoran.
Kali ini untuk pertama kali, Khev Bawika melihat shacsya tidak menggunakan masker untuk menutupi sebagian dari wajahnya hanya sebuah kacamata hitam yang bertenger di hidung mancungnya.
" Haiii, sini " panggilnya sambil melambaikan tangan, dan shacsya berjalan begitu saja tanpa memperdulikan dengan siapa Willy berbicara.
" Koko, susah banget di hubunginya " Omel shacsya sembari merangkul leher pria yang masih duduk itu namun kepala shacsya menoleh kebelakang jadi masih belum menyadari jika pria yang duduk dihadapan Willy adalah kakaknya.
Willy mencoba memberikan kode dengan menarik lengan shacsya namun, dia malah semakin memeluk tubuh Willy.
" Ehhhm " Khev tiba-tiba berdem membuat shacsya melepas pelukan itu lalu berbalik arah menatap pria yang sedang duduk di hadapan Willy.
" Koko kenapa gak ngasih tau kalau ada dia " omel shacsya sambil berbisik dan menarik ujung baju milik Willy.
" Udah di kodein juga kenapa gak sadar " Omel Willy sambil menoyor kepala shacsya.
" Bukannya kamu bilang ada kerjaan sama anak saya, kenapa disini ? " Tegur Khev yang membuat shacsya terngangga, karena selama ini shacsya tidak pernah melepas masker di depan Khev namun pria itu mengetahui jika dia shacsya.
" Eh anu tuan - "
" Mau cari alesan ? udah males jagain anak saya ? "
" Jangan keterlaluan kak, dia temen ku "
" Iya Karena kakak tau dia temen kamu, biar gak seenaknya sendiri lah "
" Astaga seenaknya sendiri darimana coba, anaknya juga udah di rumah dan gua kesini juga karena klien "
" Huuuuh " shacsya membuang nafasnya " Anak tuan sudah di rumah, saya kesini juga mau ketemu klien. Kalau tau tuan disini saya pasti sudah minta tempat lain " Shacsya tak kalah songongnya dengan sikap Khev.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments