" Tuan, anda benar akan meninggalkan Nona Aiza ? "
" Bukan tadi saya sudah bilang, minta tuanmu itu untuk cari baby sister untuk merawat anaknya jangan merepotkan kita " Willy berkata dengan ketusnya pada Lion, shacsya hanya menarik lengan Willy memberikan kode agar sikap pria itu tidak seperti itu.
" Mas Lion tenang aja nanti kalau ada waktu kita bakal jengukin Aiza, sekarang mas Lion istirahat saja "
Shacsya tetap tersenyum walaupun ada guratan kekecewaan dari wajah Willy saat mendengar ucapannya shacsya, perempuan itu mengekor Willy berjalan keluar Massion milik keluarga Praya yang megah itu.
" Gua nggak suka lo datang kesini ! "
" Kasih alasan kenapa gua harus nurut sama lo " Ucap Shacsya sambil mengenakan helm.
" Gua nggak mau lo sakit hati karena perlakuan Khev "
" Coba lo bilang bagaimana abang lo nyakitin gua ? Kita aja nggak saling kenal, ngaco aja lo " toyor shacsya pada willy yang hanya meringis.
" Karena type dia itu seperti lo " Gumam Willy di dalam hati.
Perempuan yang sudah siap duduk di boncangannya ini memang perempuan yang sangat dia suka dari segi apapun yang ada, namun jika harus bersaing dengan Khev dia tidak mampu.
......................
" Gua balik " Pamit Willy sesaat sudah mengantarkan shacsya kembali ke penthouse.
" Okee, take care ko "
Jempol tangan mengacung menandakan dia mendengar ucapan shacsya barusan.
Shacsya segera mandi dan menganti bajunya, penthouse ini adalah miliknya dari hasil butik yang sempat dia kelola sebelum beralih tangan ke Nandini.
Rasa kantuk sudah menyapa, sejak dia mulai merebahkan tubuhnya diatas temlat tidur, namun dia harus mengechek kembali jadwalnya untuk esok hari selama di Bali.
Hanya sehari dari pagi hingga malam dan lusa dia sudah free, namun rasanya dia cukup berat untuk terbang ke pulau yang penuh dengan distinasi wisata itu.
" Kenapa gua jadi kepikiran sama Khev Bawika dan anaknya " Guman shacsya pelan sembari masih tetap mengechek scedul dan tiba-tiba muncul nama Khev Bawika yang akan membuka peragaan model itu.
Hembusan nafas kasar mendakan ketidam nyamanan yang sedang dia rasa, namun entah rasa apa itu.
Ipad itu akhirnya terjatuh di samping dia terlelap, smartphone yang sedari tadi berdering sudah tidak mampu membuatnya membuka mata alhasil terabaikan begitu saja.
Jam sudah menunjukkan pukul 5:00 saat shacsya menyadari ada hampir 50 panggilan dengan nomor baru yang entah nomer siapa itu, shacsya juga tidak begitu peduli dengan hal itu karena dia harus segera bersiap karena pesawatnya akan take off jam 7:30.
Shacsya yang sudah mengenakan masker dan kaca mata hitam, sudah bersiap berangkat namun sebelum berangkat dia menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu di dekat airport.
" Widihh ude sarapan aja disini, tumben lo nggak telat " Tegur Alin yang sudah bersiap menemani shacsya selama di Bali karena willy nggak bisa menemani dia.
Walaupun shacsya dan willy nggak menajalin hubungan yang resmi, namun pria itu tidak pernah mengizinkan shacsya pergi beda pulau sendirian.
" Mau sarapan aapa lo ? "
Shacsya tidak merespon ucapann Alin melainkan malah bertanya pada sosok perempuan yang sudah duduk di depannya itu.
" Samain ajah deh sama kaya kamu "
" Yakin mau sarapan bubur ? "
" Yohaaaa beibyy "
" Oh okee deh kalau mau sarapan bubur, minum apa lo ? "
" Susu coklat hangat "
Setelah semua pesan datang mereka berdua segera menikmati sarapan dan bergegas chek in
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
a pling suka karakter cewek yg kyak gini nih,cerdas,mandiri,tidak sombong😍😍
2025-01-23
0