" Tidak Lion, kembalilah ke mobil biar saya saja yang gendong Ai karena belum tentu Ai mau di gendong oleh kamu "
" Tapi tuan "
Khev menggelengkan kepala dan memberikan perintah agar Lion kembali ke dalam mobil.
Shacsya yang sedang duduk di depan cafe dengan segelas cappucino dan sibuk memindai beberapa file photo yang siap dia cetak sebagai promosi menyadari ada seorang pria yang menggendong putri kecilnya.
" Koko, itu kasian sekali " Tunjuk shacsya pada Khev yang mengendong Ai di sebrang jalan.
" Eh iya, kita samperin "
" Iya, sekalian bawain air mineral ko "
" Shiap boss "
Shacsya berjalan lebih dulu mendekati Khev dan Ai, sedangan Willy menyusul dengan membawa dua botol air mineral.
" Permisi tuan, kenapa berjalan malam-malam seperti ini ? " Pria itu tidak merespon pertanyaan shacsya namun gadis yang ada di pelukan pria itu mengangkat kepalanya.
" Onty cantik " Pekiknya saat melihat jelas wajah shacsya dibawah lampu jalan.
" Hallo nona cantik, kenapa kamu berjalan ? "
Shacsya mengulangi pertanyaan, dan masih saja pria itu terus berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan shacsya.
Gadis kecil itu menepuk bahu pria yang menggendong, " Ai mau turun pa ".
Mendengar ucapan gadis kecil itu, membuat shacsya sadar pria yang sedari tadi dia tanya adalah Khev Bawika Praya.
Pria itu menurunkan anaknya, lalu duduk di kursi yang sengaja di pasang di trotoar.
" Minum dulu tuan " Ucap Willy sambil menyodorkan botol minuman yang sengaja dia bawa.
Gadis kecil itu menghambur ke dalam pelukan shacsya, padahal selama ini dia bukan type anak yang mudah dekat dengan orang lain hal ini membuat bi Ira dan Lion melongo.
" Ai takut naik mobil onty, Ai nggak mau naik mobil "
" Terus kenapa jalan sayang ? "
" Ai takut naik mobil " Ulangnya diikuti isak tangis gadis kecil itu.
" Cup cup cuppp " Shacsya memeluk gadis kecil itu yang langsung mengetahui jika gadis ini mengalami trauma.
" Onty antar naik motor mau ? "
" Anak saya tidak terbiasa naik motor " Ucap Khev dengan ketusnya.
" Dihhh, Ai belum jawab kali tuan. Sapa tau dia mau, lumayan itu kaki bakal aman "
" Saya masih sanggup gendong anak saya, toh sebentar lagi palingan dia tidur " Pria itu merengkuh anaknya lalu dibawanya kembali berjalan.
" Mas Lion, ini kartu nama saya. Sapa tau tuan anda yang jutek itu berubah pikiran " shacsya menyodorkan kartu namanya pada Lion dan pria itu lalu menyimpannya.
" Maafin tuan ya non "
Shacsya tersenyum lalu mengangguk dan mengusap bahu bi Ira, baik bi Ira maupun Lion pasti untuk saat ini juga sedang tidak baik-baik saja.
Bruak
" Tuan " Lion langsung berlari kearah Khev yang terjatuh sedangkan Aizaa masih aman di dalam dekapannya.
" Tuan, biar nona saya yang gendong. Tuan di dalam mobil saja " Pinta Lion saat berhasil membantu Khev berdiri.
" Dasar keras kepala " Gumam Willy yang masih terdengar oleh shacsya yang membuat perempuan ini mengerutkan alisnya mencoba meminta penjelasan.
" Ya dia batu, udah di tawarin anaknya mau lo anterin masih aja maksain buat jalan. Dasar "
Willy segera berjalan menyebrangi jalan untuk mengambil kunci motor, jacket, dan helm miliknya.
" Ai biar sama gua " Willy mengendong Aiza dari pangkuan Khev lalu memberikan pada shacsya.
" Rumah lo belum pindah kan kak ? " Tanya Willy pada pria yang masih tertunduk.
" Masih di Rumah yang lama Tuan " Jawab Lion, dan perbincangan ini membuat shacsya menyadari satu hal, jika sikap tidak suka Willy pada keluarga Praya ada Penyebabnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
AngelaG👁💜
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
2023-07-21
1