Chapter 14

" Uncle please kita ke Bali yoo, Aku bisa kog naik pesawat. Kalau uncle gak mau nemenin pesenin aja aku tiket trus anter ke Airport dan telpon onty cantik di jemput "

" Astaga ada-ada aja ide nih anak, dia nggak tau apa betapa galaknya bokap dia bisa-bisa gua di bunuh sama dia beliin tiket pesawat "

" Coba kamu minta izin papa dulu " Pinta Willy yang sudah mulai iba pada gadis kecil keponakannya itu.

Gadis kecil itu menggeleng dengan lemas " Mana boleh uncle kalau minta izin, uncle belum tau papa ya ? Papa itu susah ngasih izinnya, aku itu nggak boleh kemana-mana kalau enggak sama mama. Padahal aku punya pengasuh tapi pengasuhku nggak pernah boleh nemin aku kalau di luar rumah " Curhat gadis kecil itu sambil duduk di pangkuankuan Willy.

" Itu karena papa sangat sayang sama kamu "

" Mana ada sayang uncle, papa itu nyebelin "

" hahahah bener Ai papa lo itu nyebelin " kekeh Willy di dalam hati.

" Kalau uncle nggak punya uang buat beli tiket, aku ada kog " Ucap gadis itu lalu beranjak dari pangkuan Willy dan berjalan kearah nakas mengambil sebuah kartu berwarna hitam.

" Kita bisa pakai ini Uncle " Pekiknya bahagia.

" Uncle nggak tau pin kartu itu sayang, jadi kartu itu nggak bisa kita pakai "

" Aku hafal uncle ini milik mama "

" Haizz sekaya itukah mereka sampai anak baru usia 4 tahun sudah dikasih black card " Umpat Willy di dalam hati.

" Kamu tidur dulu ya nanti uncle cari cara buat ke bali "

" Oke uncle " Jawab gadis kecil itu lalu membenarkan letak slimutnya.

Willy menuri anak tangga dan mencari keberadaan bi Ira, tanpa sengaja pria itu melihat perempuan paruh baya itu sedang membersihkan dapur.

" Bi " panggilnya sambil berjalan kearahnya.

" Eh Tuan "

" Pengasuh Aiza kemana ? "

" Nona Aiza pakai pengasuh kalau Nyonya ada Tuan, kalau Nyonya tidak ada Nona nggak pakai pengasuh "

" Ini model apalagi " Gerutu Willy. " Bibi ada nomer Lion ? "

" Oh ada Tuan " Jawab perempuan itu lalu mengeluarkan ponselnya dari saku rok yang dia kenakan.

Willy mencoba menghubungi pria yang menjadi asisten sang kakak, karena jujur saja dia males kalau harus berurusan dengan kakaknya itu.

Saat Lion sudah menerima panggilan itu, belum sempat dia bertanya Willy sudah ngomong terlebih dulu.

" Ion, lo lagi sama kakak gua nggak ? "

" Tuan baru meeting tuan, ada yang bisa saya bantu ? "

" Bilang aja suruh hubungi gua, tapi pakai ponsel lo aja. Nomor dia masih gua blokir "

" Oh baik tuan "

Setelah memutus panggilan itu, Willy segera melempar smartphone nya kesemberang arah diatas sofa.

Sambil memijat pangkal hidungnya yang mancung itu, dia menyandarkan kepalanya dan rasa kantukpun menyapa dirinya belum sempat matanya terpejam tiba-tiba smartphone nya berdering.

" Sial " Umpatnya sambil mencari smartphone miliknya.

" Hallo ion gimana ? " tanya Willy saat menyadari siapa yang menghubunginya.

" Ini gua, bukannya lo nyariin gua ? " Suara Khev terdengar dari benda pipih yang ada sudah menempel di telingga Willy.

" Oh anak lo ngrengek minta ke Bali, dan dia demam "

" Hmm "

" Lo tuh aneh, pakai pengasuh tapi kalau istri sialan lo nggak di rumah dia nggak dateng dan lo milih meresmikan acara di Bali " Omel Willy yang semakin kesal dengan tingkah kakak nya ini.

" Dia istri gua, jangan pernah bilang dia sialann "

" Cihh " decak Willy.

" Sudah nggak usah bahas dia, kenapa lo nyariin gua ? "

" Ohhhh God " Willy membuang nafas dengan kasarnya lalu kembali ingin berbicara pada kakaknya itu.

" Gimana ini ? "

" Gua nggak akan kasih izin, anak gua ketemu sama orang yang nggak jelas "

" Orang yang lo bilang gak jelas itu temen guaa " Teriak sarkras willy.

" Mau itu temen lo atau siapa lo gua nggak peduli, yang penting Ai nggak boleh ke Bali "

" Gila lo, dia sampai demam dan sikap lo seperti ini ? Ternyata lo nggak benar-benar sayang sama anak lo "

" Asal lo tau saja, dia sudah hamil sebelum menikah dengan gua dan selama gua menikah dengan dia. Kami sudah menandatangi kontrak tidak akan ada kontak fisik kecuali untuk pencitraan saja "

" Gua tau yang terbaik buat anak gua "

" Oh okee, gua balik urus aja sendiri anak lo "

...****************...

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 chapter 3
4 Chapter 4
5 chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 Jakarta
103 Chapter 103 Cafe
104 Chapter 104 Masih Di Cafe
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
chapter 3
4
Chapter 4
5
chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 Jakarta
103
Chapter 103 Cafe
104
Chapter 104 Masih Di Cafe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!