"Baik" jawab mereka semua dengan singkat.
Saat ini mereka sudah takluk di bawah kekuatan Qiu Long, prestasinya sebagai Dewa Perang Shandian memang benar adanya.
Kemudian Patriark Tong menjelaskan kembali tentang rahasia Kristal Cinnabar. Para petinggi Klan Mo Gui dan Klan Yinshen menyerap Kristal Cinnabar untuk meningkatkan kekuatannya. Namun tidak semua Kristal Cinnabar dapat mereka serap dengan bebas, semua kembali bergantung pada keberuntungan masing-masing.
Qiu Long sangat tertarik dengan hal ini, Alam Surgawi yang ia ketahui hanya mengenal esensi Qi murni dari alam serta batu energi sebagai sumberdaya untuk berkultivasi. Adapun Pil Spiritual masih sangat jarang dimiliki, selain sulitnya mencari sumberdaya keberadaan alkemis juga merupakan suatu hal yang sulit dicari.
Mendengar Kristal Cinnabar sebagai sumberdaya ranah Pendekar Dewa sepertinya, membuat jantung Qiu Long berdetak lebih cepat. Ia tidak menyangka jika Alam Surgawi menyembunyikan hal ini darinya.
"Tunjukkan padaku Kristal Cinnabar yang kalian maksud" ucap Qiu Long dengan tatapan tajam kepada ketiga Patriark keluarga besar.
Dengan hati berdarah, mereka bertiga mengeluarkan masing-masing satu buah Kristal Cinnabar dari dalam cincin penyimpanan masing-masing.
Mereka memperlakukan Kristal berwarna merah darah tersebut dengan hati-hati. Seperti harta karun yang sangat langka.
Melihat tiga buah Kristal berwarna merah darah membuat mata Qiu Long berbinar. Ia mengambilnya lalu menyimpan ketiga benda tersebut ke dalam cincin penyimpanannya.
Qiu Long tidak menduga jika kedatangannya ke kediaman Tie Hong akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Tidak hanya tentang informasi Klan Mo Gui ia juga mendapatkan sumberdaya yang sangat ia perlukan.
"Setelah hari ini, kalian akan berada di bawah pengawasan Gerbang Naga. Adapun pemuda berbakat dari keluarga kalian boleh bergabung menjadi bagian pasukan Gerbang Naga" ucap Qiu Long sambil menatap ketiga orang tua tersebut.
"Baik.. Sekarang juga kami akan melapor pada Tuan Yin Long dan Tuan Wei Long" jawab ketiga Patriark tersebut dengan patuh.
Pada saat bersamaan, hancurnya bangunan keluarga Tie Hong telah menimbulkan kegemparan di Kota Shandian. Organisasi Gerbang Naga sudah mengirimkan pasukannya. Mereka jelas sudah memasang mata-mata dalam memperhatikan perkembangan pertemuan Qiu Long dengan para pimpinan keluarga besar.
"Gila.. Anak itu baru saja aku ingatkan agar tidak bertindak di luar kendali" ucap Yin Long dengan nada geram.
Kehancuran kediaman Patriark Tie Hong sudah jelas mengindikasikan pertempuran antara Qiu Long dengan lima keluarga besar.
Para senior Pasukan Gerbang Naga diterjunkan untuk mengamankan lokasi pertempuran, walau bagaimanapun Qiu Long adalah adik kandung Yin Long. Jadi ia harus tetap memikirkan keselamatan adik satu-satunya tersebut.
Di kediaman keluarga Tie Long yang berantakan, muncul empat orang rekan Qiu Long. Mereka berempat datang terlambat setelah Yun Mei memberikan informasi tentang kepergian Qiu Long.
"Ketua, kamu tega sekali tidak melibatkan kami dalam keramaian ini" ucap Xiao Jian dengan tersenyum lebar.
Qiu Long menoleh dan melirik Empat orang sahabatnya, lalu berkata.
"Kalian boleh menghabisi orang-orang dari keluarga Tie dan keluarga Liu. Mulai hari ini kedua keluarga tersebut sudah berakhir di Kota shandian" ucap Qiu Long dengan santai.
Ketiga orang Patriark yang tersisa bergidik ngeri. Penghapusan keluarga adalah hal yang sangat mengerikan, generasi yang sudah terbangun akan binasa dalam waktu yang sangat singkat.
"Baik ketua" jawab Xiao Jian dan yang lainnya dengan ekspresi senang.
"Akhirnya kami punya kesempatan untuk main-main. Terimakasih Ketua" ucap Xiao Jian lagi.
Keempatnya langsung mengacungkan pedangnya ke udara, dalam waktu yang singkat keluarga Tie sebagai pemimpin keluarga terbesar di Kota Shandian langsung musnah.
Keempatnya menyisir bangunan kediaman Patriark Tie Hong, mereka mengumpulkan sumberdaya batu energi tingkat atas dan menengah yang sangat banyak. Selain itu batangan emas juga melimpah di gudang penyimpanan harta.
Setelah selesai, mereka berempat segera menuju kediaman Keluarga Liu. Mereka juga akan melakukan hal yang sama untuk melakukan pemusnahan. Hanya anak-anak dan wanita yang dibiarkan selamat, namun mereka dilarang menggunakan nama keluarga tersebut kapanpun dan di manapun.
Ketiga Patriark yang tersisa juga langsung pamit untuk menuju markas Gerbang Naga. Mereka benar-benar takut dengan ancaman Qiu Long. Bagi mereka ketegasan yang dimiliki oleh Qiu Long tidak dapat ditawar-tawar.
Sedangkan Qiu Long segera menuju kediamannya di Menara Tujuh Kebajikan, adapun mengenai kediaman Patriark Tie Hong seperti biasanya sudah ada pasukan Gerbang Naga yang akan membereskan.
Di sebuah kedai makan, tampak dua orang sedang menikmati hidangan khas Kota Shandian. Wen Cheng dan Tang Fei adalah dua orang dari pasukan Gerbang Naga Kota Leiyu. Mereka berdua dan juga Shun Long adalah anak buah langsung Wan Long.
Kedatangan mereka berdasarkan atas perintah dari Wan Long untuk menjalin kerjasama dengan lima keluarga besar dalam menyusun rencana membunuh Qiu Long.
"Tampaknya Kota ini tidak banyak berubah sejak lima tahun yang lalu" ucap Wen Cheng kepada Tang Fei.
"Sepertinya begitu, sepanjang perjalananku memang tidak banyak yang berubah" ucap Tang Fei mengamini perkataan rekannya.
Pada saat ini suasana kedai makan tersebut tengah ramai pengunjung. Obrolan mereka tiba-tiba mengarah kepada kehebohan yang baru saja terjadi di kediaman Patriark Tie Hong. Kabar tewasnya Patriark Tie Hong dan Patriark Liu Bing oleh Dewa Perang Kota Shandian, menghiasi perbincangan di beberapa meja makan.
Wen Cheng dan Tang Fei terkejut bukan main. Baru saja mereka akan menemui Patriark dari lima keluarga besar namun sudah keduluan oleh Qiu Long.
"Apa yang dikhawatirkan oleh Ketua ternyata memang benar. Pertumbuhan orang itu sangat mengerikan" ucap Tang Fei dengan nada cemas.
"Sebaiknya kita harus segera kembali ke Kota Leiyu untuk melaporkan perkembangan situasi ini" ucap Tang Fei kembali.
"Tunggu dulu, sebaiknya jangan tergesa-gesa. Kita harus pastikan dahulu perkembangan Kota Shandian hingga esok hari. Aku ingin lihat apakah ada pergolakan besar dari pihak yang lainnya terkait tewasnya dua orang tersebut" ucap Wen Cheng sambil berpikir jernih.
"Baiklah jika begitu, aku juga ingin menikmati beberapa wanita di Kota ini" sahut Tang Fei dengan senyum lebar.
Wen Cheng tidak menanggapi ucapan rekannya tersebut. Ia sudah hafal dengan tabiat Tang Fei maupun Shun Long saat menjalankan tugas. Keduanya selalu saja membicarakan dan melakukan kesenangan sesaat dalam menjalankan setiap misi.
"Sayang kali ini Shun Long tidak ikut, jika dia ikut pasti dia akan bermain wanita lebih banyak dariku" ujar Fang Fei dengan senyuman lebar.
"Aku juga tidak mengerti mengapa ia tidak ikut, seperti apa yang ia katakan sebelumnya, ada urusan yang tidak bisa ia tinggal" ungkap Wen Cheng sambil menyesap minumannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Reymundo Hidayat
jso
2023-08-11
0
fifid dwi ariani
trus Semangat
2023-08-10
0
padahalSun Long lagi main api dg Xiao
2023-08-08
0