"Castor " panggil seseorang yang tak lain adalah Prof. Albert.
"Iya ayah. " balas Castor.
"Ini rungan untuk siapa? " tanya Prof. Albert penasaran.
"Tentu saja untuk CEO baru S.L.G Corp yaitu Young ayah." jawab Castor santai.
"Young." ulang Prof. Albert heran dan menatap puteranya dengan tatapan yang membingungkan.
"Ayolah ayah, bagaimanapun Young putraku dan aku sangat bangga karena berkatnya perusahaan
kita perkembang pesat." ujar Castor.
"Anggap saja, ini bentuk kasih sayangku pada Young. "lanjutnya.
Prof. Albert hanya diam tanpa bicara dan pergi karena memahami sifat putranya itu. la tau Castor hanya ingin mengendalikan dan memanfaatkan Young untuk menjadi pion keberhasilannya. Castor memang sangatlah lihai dalam mempermainkan orang dengan kata - kata manisnya itu. Kemudian Castor menelpon seseorang yang ia sangat harapkan saat ini.
...----------------...
#Via Telpon On
Castor: Young
Kara: Iya Daddy
Kara terdiam sejenak karena masih merasa aneh dan bingung karena untuk pertama kalinya sang daddy menelponnya.
Castor: Young akan ada klien dari UNRA dan dia ingin bertemu denganmu membahas masalah proposal mu itu. Daddy mau kamu yang awasi dan kerjakan proyek ini
Kara: Tapi Dad, aku harus sekolah
Castor: Tenang saja, ayah akan kirimkan assisten yang mengatur segalanya dengan baik dan mereka akan datang menemui mu.Be a good boy this time and make sure everything goes to perfection
Kara: Iya Daddy
Setelah itu Castor mematikan telponnya langsung sebelum Kara bertanya lagi.
#Via Telpon Off
...----------------...
"Huft.. menyebalkan , bagaimana ia bisa ia menjadikan gue bonekanya dan memonopoli diri gue." umpat Kara dalam pikirannya.
Belum usai masalah yang ia hadapi dan timbul lagi masalah baru. Kara merasa tuhan tidaklah adil kepadanya karena tak berhenti memberikan banyak cobaan untuknya.
"Permisi." tukas seorang gadis.
"Maaf, apa ada tuan muda Leonard?" tanya gadis itu.
"Hmm..., ada apa ?" tanya balik Kara singkat.
"Apa anda Shankara Young Leonard? " tanyanya
lagi kesekian kalinya.
"Iya." balas Kara dengan ketus dan malas.
"Selamat siang tuan, perkenalkan saya Athara
Qwenjian Putri tapi anda bisa memanggil saya Atha dan saya adalah asisten pribadi anda." ujarnya memperkenalkan diri.
"Baiklah, aku mengerti dan ada hal apa kau
datang kemari?" tanya Kara to the point.
"Tuan Kara akan ada pertemuan jam satu siang
dengan pemilik perusahaan Engineering
Schmenngenering." ujar Atha menjelaskan perihal jadwal meeting hari ini.
"Dimana pertemuan itu?" tanya Kara.
"Pertemuan akan di adakan di ruang VVIP di akademi atas permintaan tuan Castor kepada Investor." balas Atha.
Kara hanya bisa menghela napas melihat apa
yang terjadi dengan dirinya saat ini. Kenapa hanya dirinya yang sering mendapatkan perlakuan yang sangat kejam. Hanya di jadikan sebuah pion atau boneka merupakan makanan sehari - hari bagi Kara. Kara sudah bersiap bertemu dengan sang klien yang datang di dampingi oleh asistennya.
Hari ini merupakan hal yang berat bagi Kara karena harus menerima kalau ternyata keluarganya hanya mempermainkannya saja. la memakai setelan jas yang di bawakan Atha asistennya dan ia keluar dari kamarnya menuju taman. Kara merasa sangat sesak di dalam hatinya dan kesal karena hari ini banyak yang membuatnya hilang kesabarannya. Karena emosi hampir saja Kara tak bisa mengendalikan emosinya dan untungnya ada Rhea yang mencoba menenangkan hati Kara.
" Dear, you know dear, I will always be by your side
" ujar Rhea sambil memeluk Kara.
"Thanks my dear." balas Kara.
"Jangan lupa obatnya diminum." pinta Rhea sambil memberikan satu buah kapsul.
Kara menatap malas obat itu dan menatap Rhea penuh harapan. "Please My Connie, kondisi loe lagi nggak stabils makannya gue minta loe minum obat ini atau nanti loe buat masalah." harap Rhea.
Kara pun mengalah lalu meminum obatnya itu
dan pergi menuju kantin bersama Rhea serta Atha
asistennya yang berjalan di belakang keduanya.
Di sepanjang jalan,Kara megenggam tanga Rhea erat seakan takut ia pergi dari Kara
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments