"Hay brother, perkenalkan gue Charlotte Devina
Ventura dan dia Nannie Lyons Martinez." sapanya kepada Kara.
"Hay juga, gue Shankara Young Leonard tapi kalian bisa panggil saja gue Kara." balas Kara.
"Kami tau siapa loe, jadi jangan sungkan dan panggil gue Charlo serta dia Lee Ann." timpal Charlo.
"Enggak nyangka gue kalau teman sekamar gue adalah keturunan clans master." lanjutnya sedikit histeris.
"Lebay loe, panggil aja gue Ann." protes Ann mendesah memutar bola mata dengan jengah.
"Loe itu diem - diem menghanyutkan dan awalnya pemalu lama -lama ngeselin." gerutu Charlo.
"Bacot." sewot Ann.
"Kamar loe di tengah soalnya ada nama loe." sambungnya menukas cepat.
"Oke, yaudah gue masuk dulu istirahat." balas Kara lalu ia masuk kedalam kamarnya.
"Oke." balas keduanya serempak dan merekapun pergi ke kamar masing - masing.
Kara pun masuk ke kamarnya yang bertuliskan nama lengkapnya di sebuah papan. la menutup pintunya kembali, hingga benar -benar membuat ruang tamu menjadi sangat sepi. Suasana kamar asrama Kara hampir mirip dengan kamarnya di mansion. Bertema hitam abu-abu mendominasi kamar itu dan Kara bergegas membereskan barang - barangnya ke lemari.Kara menaruh bajunya di lemari dan melihat ada seragam akademi yang sudah di siapkan oleh pihak sekolah. Sedangkan, Cad dan barang lainnya Kara taruh di meja. Selain itu, peralatan mandi dan handuk sudah disediakan dengan lengkap oleh pihak sekolah.
Malam hari tiba, Kara dengan malasnya mandi dan bergegas keluar menuju dapur. Kara melihat Ann sedang menyiapkan makanan untuk makan malam mereka semua.
"Kara sini makan." ajak Charlo yang sudah duduk di meja makan.
Kara menghampiri Charlo dan langsung duduk di kursi makan.
"Loe bisa masak?" tanya Kara ke Ann.
"Hobi aja sih." balas Ann.
"Sama gue juga hobi masak dan kayaknya bakalan seru punya teman sefresekunsi sama gue." sela Kara.
"Yaudah, nanti kita colab masak bareng aja." ajak Ann.
"Setuju." jawab Kara.
Lalu mereka segera makan malam dan masakan Ann sangat luar biasa enaknya.
"Kenyang gue." desis Charlo.
"Sumpah masakan loe enak banget." sambungnya.
"Makasih pujiannya tapi jangan lupa kalian yang cuci piring." timpal Ann.
"Siap." balas Charlo dan Kara.
keduanya segera membereskan piring bekas makan dan mencucinya. Kemudian menyusul Ann duduk di sofa ruang tamu.
"Besok kita test kan?" tanya Charlo.
"Iya." balas Ann.
"Kalian itu masuk ke kelompok apa?" tanya Charlo penasaran.
"Gue Theurgist." balas Ann dan Kara bersamaan.
"Kalian sama ya, kalau gue Knight." tukas Charlo
"Testnya kalian tau enggak?" tanya Charlo lagi.
"Gue nggak tau." balas Ann dan Kara lagi serentak.
Sebelum Charlo berbicara lagi suara ketukan terdengar dan Charlo segera membuka pintu. Seseorang muncul dan masuk kedalam ruangan.
"Tuan muda." sapa orang itu tak lain William.
"Ada apa?" tanya Kara to the point.
"Saya hanya ingin mengantar kotak ini atas perintah tuan besar." jawab William sambil menyerahkan sebuah kotak lalu pergi
Kara menerima kotak itu dan segera masuk meninggalkan Ann serta Charlo yang kebingungan. Tapi mereka berusaha tidak ikut campur dan memutuskan untuk tidur. Di sisi Kara, ia membuka kotak itu dan membaca catatan kecil di dalamnya.
Catatan itu berisi:
Suntikan serum ini malam ini agar besok kau bisa mengontrol kekuatanmu agar tidak bocor.
Tertanda
Prof. Albert
"Cih! Sialan!" umpat Kara kesal sambil membanting kotak itu di kasur.
"Sampai kapan gue harus tunduk sama tua Bangka sialan itu, Hah!" keluh Kara dalam hati
Dengan malasnya Kara melakukan perintah dari Prof. Albert karena Kara tau kakeknya itu mengawasinya dari jauh. Kara segera menyuntikkan serum itu lalu segera tidur.
Setelah beberapa menit Kara terusik saat terdengar sebuah suara aneh di kepalanya
...Ding!...
...[ System memulai proses penyatuan dengan tubuh Host ]...
"Arrgghhh....." suara jeritan Kara tapi tak dengar karena suaranya tidak keluar.
...[ Host segera menyinkron data mulai dari 0%..... 5%....15%....25%....50%..75%......80 %...100%]...
...[ Sinkronisasi Selesai ]...
...[ Sistem telah berhasil bergabung ke tubuh Host ]...
...[ Selamat Host adalah manusia pertama dan pemilik Sistem Theurgist ]...
Kara mengerjapkan matanya dan terdiam sejenak karena merasa matanya ada yang aneh. Kara seperti melihat sebuah layar hologram virtual di depan matanya.
"Mata gue kenapa dan suara itu...?" tanya Kara dalam hati.
"Kamu siapa?" lanjut Kara bertanya dalam hati.
...[ Saya adalah sistem Theurgist yang akan membantu anda dalam mencapai tujuan anda di masa depan]...
"Sistem Theurgist." ulang Kara bingung.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments