"Ayo, kita ke mading sekolah untuk lihat jadwal
dan kelas kita." ajak Hyun.
Rhea langsung berdiri dan mulai pergi bersama Hyun menuju mading sekolah yang ada di dekat ruang seleksi. Sedangkan, Kara sedang berjalan sendiri menuju mading sekolah setelah Ia mendengar pengumuman yang baru saja di dengar.
Karena pikirannya yang sedang kacau tak sengaja ia bertabrakan dengan seseorang gadis. Lalu ia
menangkap gadis itu seperti adegan drama romantis korea dan saling bertatapan sejenak.
"Ehemmm." desis seseorang yang membuyarkan semuanya.
Brukkk
Karapun tak sengaja menjatuhkan gadis itu ke lantai dan membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Sialan, loe tuh ya main jatuhin gue aja." cerocos
gadis itu.
"Sorry." tukas Kara cepat lalu pergi meninggalkan
gadis itu.
"Dasar ..... Ice Prince." pekik gadis itu kesal.
"Yaudah Keith, jangan gerutu terus cepat tua
loh " ujar gadis yang tadi membuyarkan adegan
tadi dan gadis itu bernama Alexandra Denise Delatorre yang biasa di panggil Alexa.
"Tapi Kak, dia itu nyebelin banget." keukeh gadis
yang bernama Keitha Taya Delatorre yang
di panggil keith.
"Loe tuh ya, kebiasaan dech gak pernah akur sama Kara atau jangan - jangan kalian jodoh lagi." goda
Alexa sambil mengedipkan matanya.
"Idih ....amit - amit Kak alexa kalau dia jodoh gue."
sunggut Keith.
"Jangan terlalu benci nanti jadi cinta loh." goda Alexa lagi.
"Kakak ..... " renggek Keith kesal sambil mempouted bibirnya
"Yaudah, ayo cepetan katanya mau lihat mading."
ajak Alexa.
" Oke Kak." balas Keith lalu pergi bersama dengan Alexa.
Sejak kecil memang Keith dan Karapun terkenal
seperti tom serta jerry. Karena mereka tak pernah
akur walaupun orang tua mereka tidak pernah
bertengkar. Sejak tk hingga sekarang mereka
selalu saja bertengkar. Apapun saat mereka
bertemu ada saja yang di ributkan bahkan sampai
membuat semua orang sakit kepala.
Hyun dan Rhea sudah sampai di tempat tujuan lalu mencoba melihat nama mereka berdua.
"Yeah, ita sekelas di class B1 tetapi jurusan kita
ada yang berbeda." ujar Rhea.
"Iya, tetapi kita tetap satu kelas hanya ada mata
pelajaran yang beda." sahut Hyun.
"Hyun." panggil seseorang yang tak lain adalah Kara.
"Apa?" tanya Hyun sambil menoleh ke arah Kara.
"Kita sekelas?" tanya balik Kara.
"nggak, soalnya kelas kita beda." balas Hyun singkat.
"Rhe, ada hal yang perlu kita bicarain." ajak Kara
ke Rhea dengan tatapan memelas.
"ga ada yang perlu di bicarakan." ketus Rhea menolak ajakan Kara lalu bergegas pergi.
Namun langkahnya terhenti karena tangannya di pegang oleh Kara. Lalu Kara menarik paksa Rhea agar mau ikut bersamanya dan Rhea terlihat tidak ingin ikut.
Hyun yang melihat itu tidak tinggal diam dan mencoba melerai keduanya.
"Jangan di paksa Young, kalau emang Rhea nggak mau." pinta Hyun sambil melepaskan tangan Kara dari Rhea.
"Dan loe Rhea, tolong selesain urusan kalian saat ini." sambungnya.
Karena permintaan Hyun akhirnya Rheaapun mau
berbicara dengan Kara. Namun, saat ingin pergi Kara kembali bertabrakan lagi dengan Keith dan membuat Keith naik pitam.
Brakk
"Loe punya mata ngak sih." hardik Keith dengan
tatapan sakartisnya.
"Gue males berurusan sama loe jadi jangan
ganggu gue." sela Kara sambil menarik tangan
Rhea pelan lalu meninggalkan semuanya.
"Sabar Keith... " ujar Alexa sambil mengelus
kepala Keith.
"Sorry, maafin adek gue ya." sesal Hyun meminta maaf mewakili Kara.
"Gue heran sama kalian berdua." celoteh Keith
sambil berpikir.
"Kalian kembar tetapi kelakuan jauh berbeda."
lanjutnya.
"Walaupun kembar tetapi kami tetap individu yang
berbeda." jelas Hyun lalu pergi meninggalkan Keith dan Alexa.
Keith sedari tadi diam terpaku pada Hyun dan
terpesona dengan karakter hyun yang tenang serta
cool.
"Cieee ... ada yang lagi falling in love." goda Alexa.
"nggak Kak." elak Keith malu - malu lalu pergi
meninggalkan Alexa.
"Lah ... tuh anak malah pergi, katanya mau lihat
mading." ujar Alexa sambil menggelengkan kepala
dan pergi menuju asramanya sendiri.
Kara mengajak Rhea menuju taman belakang
sekolah dan kemudian mereka duduk di kursi yang
ada di taman itu. Kara berusaha untuk
menyelesaikan masalah yang ia hadapi berdua
dengan Rhea.
"Rhe " panggil Kara.
"Hmmm." balas Rhea.
"Sorry, gue tau selama ini gue terlalu egois sama
loe tapi loe pasti tau alasannya kan." ujar Kara
menjelaskan sambil menatap rhea dengan tatapan teduhnya.
"Gue selalu berusaha mengerti loe tapi apa loe
pernah berusaha ngerti tentang gue." timpal Rhea
meluapkan semua emosinya saat ini.
"Apa loe tau bagaimana rasanya jadi gue?" tanya
Rhea dengan tatapan yang sulit di pahami.
Kara diam karena tak tau jawaban dari pertanyaan Rhea lalu ia memasang senyuman kecutnya.
"Diam, berarti loe ga tau kan?" desis Rhea.
"Maaf." hanya kata itu yang keluar dari mulut Kara.
"Gue tau kalau gue mengatakan ini gue sangat
egois tapi cuma loe yang gue punya dan paling
mengerti gue. Karena selama ini cuma loe yang
bisa membuat gue tenang di saat gue kalut ata
hilang kendali. Loe tau kan, gue kayak gini
semenjak nyokap gue meninggal dan di kelu
gue cuma Hyun, Kak Dee, dan tante Afika yang berusaha mengerti gue. Bokap gue ngak
peduli sama gue karena dia ngerasa bahwa gue
penyebab nyokap gue meninggal. Dan kakek gue
cuma berusaha buat gue jadi boneka yang bisa ia
kendalikan demi clans master yang ia banggakan
ujar young. meluapkan perasaan yang ia pendam
selama ini." sambungnya.
"Kejadian 6 tahun yang lalu sudah menghancurkan
hidup gue dan selama ini yang buat gue kuat hanya mereka yang peduli sama gue terutama loe" tambahnya dengan emosi yang menggebu-gebu ymembuat di sekelilingnya menjadi beku kare
energi yang keluar dari diri Kara.
Rhea pun mencoba menenangkan young dengan
menggenggam tangan Kara lalu memeluknya
dengan erat.
"Baiklah, tenanglah ada gue disini dan gue akan
selalu berada di samping loe." ujar Rhea
menenangkan Kara.
"Terima kasih, tolong jangan pernah marah lagi
karena gue gak bisa kalau loe ga ada di sisi gue."
ujar Kara.
"Iya Young, gue janji akan selalu ada untuk loe dan juga loe harus janji seperti itu juga untuk gue." harap Rhea sambil menunjukan senyum manisnya.
"Iya, gue janji. " balas Kara sambil mengelus surai rambut Rhea.
"Ayo , kita pergi sebentar lagi kelas di mulai." ajak
Rhea sambil menggenggam tangan Kara lalu
berjalan bersama.
"Iya Rhe, tapi gue sebel nggak sekelas sama loe." rengek Kara manja.
"Baby Bunny mode lebay." cibir Rhea.
"Cuman sama loe aja gue Bunny." cengir Kara sambil bergelayutan manja di lengan Rhea.
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments