Baiklah, mari kita menilai situasinya dengan bijak.
Aku memandangi diriku sendiri, mencoba memahami fenomena yang aneh ini.
Bagaimana mungkin aku berubah menjadi naga?
Aku mencoba memutar-mutar pikiranku, mencari jawaban yang logis. Namun, semakin banyak aku berpikir, semakin rumit pertanyaan-pertanyaan itu kepalaku menjadi pusing.
Hmmm....
Aku merenung, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelum tidurku. Tidak ada yang aneh atau menakutkan. Hanya rutinitas harianku yang biasa, tanpa petunjuk akan perubahan besar yang akan terjadi dalam hidupku.
Tapi sekarang, di hadapanku, adalah tubuh naga yang menggantikan diriku yang dulu.
Aku melihat sisik-sisik kasar yang melapisi tubuhku, cakar-cakar tajam di setiap jari tangan dan kakiku. Aku menggerakkan ekorku dengan gemetar, merasakan kekuatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Ini adalah kenyataan baru yang membingungkan dan menakjubkan sekaligus. Aku mencoba memahami bahwa tubuh ini adalah tubuhku sendiri. Tubuh seorang naga yang mungil, yang kukendalikan dengan kehendakku.
Aku memandangi sekelilingku, dan yang kulihat hanyalah lautan luas yang menghampar tanpa batas. Di kejauhan, terlihat pulau-pulau terpencil dengan pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.
Dan aku pun berada di pulau yang indah.
Pemandangan ini mirip dengan keindahan Raja Ampat di Indonesia yang pernah ku lihat di internet. Sungguh luar biasa!
Tapi, tunggu dulu.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?"
Aku merasa terombang-ambing di tengah lautan ini tanpa tujuan yang jelas. Mungkin aku harus mencari tahu di mana aku berada atau apakah ada orang lain di sekitarku.
Ketika aku berjalan , aku membiarkan kaki-kaki kecilku menginjak pasir putih yang halus. Aku merasakan kelembutan pasir di bawah telapak kakiku, sementara ombak yang lembut menghampiriku.
Pemandangan ini benar-benar menakjubkan, layaknya sebuah karya alam yang megah. Jika ada tempat seperti ini, rasanya harus dijadikan sebagai situs warisan alam dunia.
"Ahhh, tapi tunggu sebentar!" aku berkata pada diriku sendiri, teringat pada masa laluku yang hanya dihabiskan di kantor sebagai budak korporat yang
terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Sungguh menyedihkan jika dibandingkan dengan keindahan dan kebebasan alam ini.
Ketika pikiranku terombang-ambing di antara kehidupan masa lalu dan keindahan alam ini, tiba-tiba perutku mengeluarkan suara gemuruh yang menggema.
Bunyi perutku yang lapar, meminta perhatian.
"Aduh, perutku lapar sekali!" ucapku sambil meraba-raba perutku yang kosong.
"Sepertinya saatnya aku mencari makanan."
Perutku terus menggeram dengan lapar yang tak tertahankan.
Aku harus segera mencari sesuatu untuk dimakan.
Aku bertanya-tanya mengapa aku begitu lapar dan apa yang bisa aku makan dengan tubuh naga ini?
Tiba-tiba, mataku terpaku pada seekor kepiting yang berjalan di dekatku.
Mungkin itu bisa menjadi makananku.
Namun, apakah aku harus memakannya mentah? Rasanya sangat menjijikkan dan sulit untuk dihadapi.
Namun, perutku yang semakin menggeram membuatku semakin tergoda.
Aku harus semangat dan tidak memikirkan itu.
"Ayo, Makan sekarang! Jika rasanya tidak enak, aku bisa meludahkannya, kan?"
Tanpa ragu lagi, aku dengan cepat menangkap kepiting itu dan memasukkannya ke mulutku. Perutku yang lapar tidak mempedulikan rasa jijikku.
"SELAMAT MAKAN!"
Wow, aku tidak mengharapkan ini. Rasanya seperti camilan yang lezat.
Aku tergoda untuk menghabiskannya dengan cepat, dan begitu pula yang aku lakukan.
Meskipun itu hanya mengisi sebagian rasa laparku, itu sudah cukup untuk saat ini.
Aku merasa sekarang saatnya untuk melanjutkan perjalanan.
Aku tidak bisa tinggal di pulau ini selamanya. Tapi sebelum itu, aku harus berhati-hati dan tetap waspada.
Aku tidak tahu apa yang ada di sekitarku dan siapa yang mungkin menjadi ancaman.
Berjalan dengan empat kaki adalah pengalaman baru bagiku.
Aku mencoba menggerakkan kakiku menuju daerah yang berbatu.
Meskipun belum terbiasa, aku merasa bahwa aku bisa melakukannya dengan mudah dan alami.
"Mungkinkah ini adalah naluriku sebagai naga?"
Namun, meskipun aku berjalan maju, keinginan untuk mencari makanan terus menghantuiku.
Aku memeriksa sekelilingku dengan harapan menemukan sesuatu yang bisa kumakan.
"Apakah ada sesuatu di sini? Apakah ada makanan yang tersedia?"
Ketika aku melihat sekelilingku, mataku terpaku pada sesuatu yang tidak terduga.
Aku melihat seekor kepiting raksasa dengan cangkang biru yang mencolok.
Sepertinya itu bisa menjadi makananku.
Air liur mulai menetes di mulutku saat aku membayangkan rasa lezat yang akan kurasakan.
Dengan nafsu yang membara, aku mendekati kepiting tersebut, siap untuk menikmati hidangan baru yang menggiurkan.
"Mengapa air liurku menetes deras dimulutku?"
"Mengapa aku menelan air liurku sendiri?"
Tidak ada jalan.
Bagaimana aku harus mengatakan ini?
Apakah aku mungkin berpikir bahwa…
"Kepiting menjijikan itu,enak?"
Aku mendekati kepiting biru tersebut, dan tiba-tiba kepiting itu melarikan diri.
Tanpa berpikir panjang, aku mengejarnya dengan kecepatan yang luar biasa menggunakan keempat kakiku.
Aku menghantam kepiting itu sampai mati. Meskipun memang kepiting itu menjijikkan, tapi apa yang terjadi? Rasanya begitu menggoda, aku tidak bisa menahan diri untuk mencicipinya.
Dengan ragu-ragu, aku menjilati kepiting itu sekali. Lalu,
aku menggigitnya. Mengunyah, mengunyah, mengunyah!
Menjilat.
MENGGIGIT!
MENGUNYAH!
MENGUNYAH!
MENGUNYAH!
TEGUK!
…..Ini sangat enak.
Entah bagaimana, aku terpikat memakan kepiting menjijikan ini.
Aku terkejut dengan betapa lezatnya kepiting itu. Entah mengapa, tubuhku yang berubah menjadi naga sepertinya berpengaruh pada selera makanku.
"Mungkin ada kaitannya dengan perubahan ini?"
Ketika aku menyadari, kepiting besar yang kuhancurkan sudah habis terkunyah.
Aku makan semuanya. Mereka memang enak, bahkan lebih baik dari yang kusangka.
Aku belum pernah merasakan makanan selezat ini sepanjang hidupku sebelumnya.
Tidak hanya rasanya yang luar biasa, tapi juga memberikan semua nutrisi yang aku butuhkan. Rasanya seperti makanan bergizi yang memberi kepuasan yang tahan lama.
Aku merasa sangat puas sekarang.
Perutku terasa kenyang dan membuncit setelah makan sebanyak itu. Rasa lelah,kantuk pun mulai menyelimuti tubuhku, dan aku merasa ingin tidur.
Namun, sebelum aku bisa tidur, ada suara yang mendengung dengan kencang.
...[DING DONG!]...
...[SELAMAT, HOST sekarang Level 1!]...
...[ [System Dragon Lord] Telah terbuka!, Selamat!]...
Aku terkejut dan berteriak dengan keras.
"HAAAAHHH????"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
dark sistem
🦀: padahal aku mau berteman loh
2025-02-22
0
dark sistem
🐌: whoaaa
2025-02-22
0
Dwi Andrianto
novel biar ceritanya bagus tp klo udah pake kata punyaku, kataku, gumamku, aku bertanya, aku tertidur, aku makan maka pasti JD jelek.. ganti lah kata AKU dgn nama MC itu LBH pas/cocok.
2025-01-07
1