Keesokan harinya, waktu sarapan , Laras masih menjalankan tugasnya sebagai ibu yg baik dengan menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, namun ia membisu tidak ingin berbicara pada Alfano yang sudah diduduk di kursi meja makan.
Alfani yg melihat suasana dingin dari mami dan saudara kembarnya pun jadi heran, kenapa terasa berbeda sarapan kali ini dari pada hari hari sebelumnya.
"Mami, kenapa mami berwajah cemberut begitu? Tumben tumbennya?" tanya Alfani sambil mengambil makanan dari piring menu sarapan yg tersaji.
"Tanya aja pada dia tuh, apa yg sudah dia lakukan sampek bikin mami seperti ini" jawab Laras sambil menunjuk Alfano yg duduk disebelah Alfani.
Wanita itu jadi heran, kesalahan apa yg membuat maminya bisa semarah itu sama Alfano.
Lalu ia bertanya pada lelaki disebelahnya "hey, kamu habis ngelakuin kesalahan ya? Memang kamu habis tidurin wanita sampek mami marah begitu?" tanya Alfani yg berniat bercanda malah pertanyaan itu benar.
Alfano langsung mendelik menatap saudarinya itu, tidak menyangka Alfani bisa sekali tebak dan benar. Melihat lototan mata Alfano, Alfani seperti tidak percaya pertanyaan yg ia lontarkan dengan niat bercanda ternyata benar jika dilihat dari gelagat kembarannya itu.
"Beneran kamu ngelakuin itu Fan?" tanya tidak percaya Alfani dengan tegas.
Alfano hanya diam dan merubah lototan tajamnya menjadi wajah sendu bisa dilihat oleh Alfani jika ada rasa penyesalan. Namun, Alfani tetap tidak bisa menghilangkan keterkejutannya atas kesalahan yg dilakukan Alfano hingga membuat ibu mereka marah seperti itu.
Ia langsung menutup mulutnya dan menjadi speechless sesaat. Alfani pun terduduk lemas di kursi meja makan dan meletakkan piringnya tidak melanjutkan aktifitas untuk sarapannya.
Setelah Alfani bisa mengurangi keterkejutannya , ia melontarkan kalimat pedas pada Alfano.
"OMG! Alfano kamu lelaki tidak bertanggung jawab!" seru Alfani
Alfano pun menetralkan tatapannya agar tidak melotot lagi, karena bagaimanapun dirinya salah.
"Udah biarin dia merasa bersalah kayak gitu, gak usah dipikirin Fan" sela Laras menyuruh Alfani tidak ikut campur urusan Alfano, biar lelaki itu sadar akan kesalahannya.
Alfani seketika tidak mood sarapan lalu ia beranjak dari kursinya dan menuju Laras untuk berpamitan kerja terlebih dahulu.
"'Mami, aku pamit dulu ya. Mau sarapan di sebelah kantor aja, disini gak mood ada pemerkosa" sindir Alfani yg kecewa juga atas perbuatan Alfano meskipun tidak tau cerita lengkapnya, namun ia bisa menilai dari sikap Laras yg sangat marah pada Alfano maka bisa disimpulkan lelaki itu meniduri wanita dengan paksa tanpa cinta hingga ia bisa melihat penyesalan di raut wajah saudaranya itu.
Alfano pun hanya terdiam sambil menikmati sarapan nasi goreng yg ia paksakan untuk masuk ke perutnya meskipun mual.
Laras juga cuek dengan Alfano, mencoba menghindari anaknya itu agar amarahnya menurun.
Setelah Laras selesai sarapan terlebih dahulu, wanita separuh baya itu meninggalkan Alfano sendiri di meja makan dan berjalan ke kamarnya.
"Aku memang salah" lirih Alfano melihat maminya menjauh dari pandangan nya tanpa bicara sekata pun padanya.
Alfano pun menyelesaikan makannya lalu keluar rumah untuk pergi bekerja menggunakan mobil mewah yg ia gunakan sebagai tempat bermalam dengan Asmara.
Sesampainya di kantor dan masuk ruangannya, Alfano langsung mendudukan dirinya dikursi CEO dan bersandar. Beberapa saat kemudian, Jaka masuk dengan membawa berkas pekerjaan yg cukup banyak.
Jaka berjalan menuju meja Alfano dan menaruh berkas itu di depan Alfano.
"Bos, tolong hari ini diselesaikan semua tanda tangan berkasnya karena berkas berkas ini penting untuk kerjasama dengan perusahaan supplier batu bara omzet besar" kata Jaka menjelaskan urgensi berkas yg baru saja ia berikan pada Alfano.
"Baik" jawab singkat Alfano tak bertenaga.
"Oh ya bos, sesuai informasi yang bos minta terkait Asmara. Wanita itu saat ini kembali ke kampung halamannya di Bandung, sebuah desa disana. Alamat yg ia tuliskan di berkas lamaran kerja berbunyi seperti itu" ucap Jaka memberikan informasi yang diminta Alfano setelah sebulan lebih kejadian bersama Asmara terjadi.
"Nanti malam, antar aku kesana" minta Alfano.
"Baik, tapi selesaikan dulu berkas berkas ini bos" sahut Jaka memberikan syarat kepada bosnya untuk ia menemani Alfano menuju rumah Asmara.
"Oke!" seru Alfano yg tiba tiba merasa semangat ketika diberikan syarat oleh asistennya itu untuk diantarkan menuju rumah Asmara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Sulas Tri
makanya fano jgn ngandalin uang untuk nutupi salahnu
2024-09-04
1
ira
g enk kn d musuhin sama mami dan adikmu Fano🤣🤣🤣 segeralah dtangin mara minta maaf dan nikahin dia🤭🤭cie yg mau d antar sama Jaka ketemu mara langsung semangat 🤣🤣🤣
2024-07-11
0
Uthie
Nahhhh... gitu dong 👍
2023-11-14
1