2 Tespack

Asmara pun tinggal dirumah asalnya bersama keluarga. Meskipun didesa dan tidak banyak fasilitas hiburan atau layanan yg lain seperti di kota apalagi ibukota Jakarta, namun kenyamanan yang Asmara dapatkan dari ayah ibu serta adik adiknya membuat dia nyaman.

Setelah beberapa hari keluarga bapak Wawang lengkap dirumah sederhana yg masih menggunakan kompor dari kayu bakar karena Bu Asih suka memasak pakai metode itu lebih hemat dan aman dari ledakan elpiji, hari ini Rian harus kembali ke Surabaya untuk memulai perkuliahan lagi dari liburan semester.

"Hati hati ya, Yan. Ayah dan Ibu selalu mendoakan kesuksesanmu hingga bisa jadi dokter yg baik, okay? " kata Wawang sambil memeluk putra satu satunya itu.

"Iya Ayah. Aku akan bersungguh sungguh biar segera bergelar dokter dan jadi dokter pribadi ayah ibu" sahut Rian.

"masa cuma ayah ibu doang sih Yan. Kakak juga mau kamu obatin kali" celetuk Asmara yg gak mau kalah dari orang tuanya untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter Rian.

"hehe iya, Kakak. Aku akan jadi dokter pribadi keluarga kita" kata Rian sambil beralih memeluk kakaknya.

"Ibu menunggu SMS mu nanti kalau udah sampai kosan ya" ujar Asih ketika mendapatkan giliran memeluk Rian sebagai tanda pamit.

"siap komandan" sahut Rian bernada canda agar tidak bersedih untuk perpisahan sementara ini.

Saat ini mereka semua berada di stasiun menaiki mobil yg Asmara sewa dari kota Bandung, karena setelah mengantar Rian, ia berniat mengajak keluarganya yg lain untuk berlibur ke wisata alam bandung dan menginap di Gaia hotel bandung yg kalau disearching per malam harganya 2 juta lebih. Bagi Asmara, ia ingin membahagiakan keluarganya meskipun sebenarnya ia juga sudah mengecewakan mereka.

Setelah Rian masuk kereta, Asmara mulai mengajak keluarga untuk berlibur, bermain di transmart studio kemudian menikmati floating market di Lembang lalu makan malam dan pada akhirnya memasuki pelataran hotel yg sungguh mewah.

"lololo, kok besar banget hotelnya? tabungan mu gak habis ta Mara buat nginep disini?" kata Wawang terkejut mereka akan menginap di hotel yg tidak sekalipun pernah ia bayangkan akan menginap disitu.

"iya Ayah, sebelum Asmara tinggal ke kota untuk memulai bisnis, mau mengajak kalian nginep disini. Nanti kamar Ayah dan Ibu sendiri lalu aku sama Rani akan tidur di kamar berbeda tapi masih sebelahan" jawab lembut Asmara.

"yeaaaaah!!! Akhirnya nginep di hoteeeel!!! Hotel mewah lagi!!! Makasih kakakku sayaang! " seru Rani langsung berhambur memeluk Asmara.

Asmara menerima pelukan adiknya itu, lalu berjalan masuk ke lobby hotel yg super duper mewah nan cantik.

"MasyaAllah. Ayah lihat, kita bisa nginep di hotel kayak istana loh" kata Asih sambil melihat sekelilingnya yg dominan bewarna emas dan putih. Ia sangat takjub dengan penampakan hotel Gaia Bandung.

Asmara pun menyuruh orang tua dan adiknya duduk di kursi tamu , lalu ia mengurus check in. Setelah mendapatkan kunci kamar, mereka bergegas naik lift 15 karena kamarnya berada dilantai itu. Pada awalnya Wawang dan Asih sangat kikuk dan takut ketika menaiki lift pertama kali, tapi Asmara menenangkan mereka bahwa itu aman.

Sesampainya di lantai 15, Asmara membantu Ayah Ibunya untuk masuk kamar terlebih dahulu. Tak henti hentinya, Wawang dan Asih berucap syukur dan terpesona dengan hotel itu. Lagi lagi Asmara memberikan kata kata yg bisa dimengerti orang tuanya untuk menikmati liburan yg telah ia sediakan untuk mereka.

Ketika dirasa ayah dan ibunya sudah nyaman berdua dikamar, Asrama dan Rani pun menuju kamar mereka disebelah. Kali ini Rani yg membuka kamar mereka.

"Wow!!! " seru Rani takjub dengan kamar yg akan ia tiduri.

"Kamu suka?" tanya Asmara.

"Ya suka laaah kak! " jawab Rani dengan tekanan.

"hahahhaa semogaaa tidur mu nyenyak malam ini, karena besok kamu juga udah mulai kuliah ya" ucap Asmara sambil membaringkan tubuhnya diranjang.

"iyaa kak. Makasih ya" sahut Rani sambil ikut membaringkan tubuhnya di ranjang dan memeluk Asmara. Mereka pun melakukan siblings time , curhat dan berbagi banyak hal sebelum tidur.

.

Hari demi hari berjalan hingga sebulan Asmara tinggal dirumah orang tuanya. Selama itupun ia juga sudah menyiapkan bisnis dan restauran serta rumah huninya di kota Bandung. Teman sekolah yg berpartner dengannya bernama Bunga dan mereka bekerja sama membagi modal 50% dan berbagi tugas.

Asmara nanti yg menjalankan dapurnya atau sebagai chef dan apapun yg dijadikan menu, Bunga sebagai kepala marketing atau pemasaran restauran.

Bunga sendiri sudah menikah dan memiliki 1 anak perempuan yg masih setahun, tapi suaminya membebaskan Bunga untuk berkarir tanpa melupakan kewajiban sebagai ibu dan istri.

Ketika Asmara akan sarapan bersama keluarganya sebelum ia pergi ke Kota Bandung, tiba tiba perutnya bergejolak seperti ingin mengeluarkan isinya. Dengan cepat ia membekap mulutnya agar tidak muntah didepan ayah ibu dan adiknya yg sedang makan, lalu ia berlari ke kamar mandi.

Asih yg takut anaknya sakit ketika akan pergi lumayan jauh dari Desa meskipun masih dibilang 1 wilayah Bandung, namun hatinya was was. Ia pun menyusul Asmara ke belakang.

"Kamu gapapa, Mara? Mau pergi kok sakit, kalau sakit nunggu enakan gapapa" tegur Asih sambil memijat tengkuk leher Asmara agar lebih nyaman.

Asmara segera membersihkan bibirnya dengan air lalu menghadap ibunya.

"Asmara gapapa bu, mungkin masuk angin karena tadi malam aku teleponan sama Bunga sampek malem hehe" jawab Asmara sambil bercanda.

"Kamu juga pucet loh. Istirahat dulu aja" kata Asih mencoba membujuk putrinya itu.

"Maaf Bu, Asmara gapapa kok beneran. Nanti di jalan aku mampir ke apotik buat beli obat pusing sama mual dan vitamin, ibu tenang aja ya. Lagian hari ini nanti aku akan tanda tangan kontrak perjanjian kerjasama sama Bunga didepan notaris, malu kalau nggak dateng" elak Asmara yg kekeh untuk tetap melanjutkan rencana.

Asmara pun meraih tangan Asih untuk ia pegang dan yakinkan kembali agar ibunya tidak khawatir.

"Asmara janji nanti sampek di Kota Bandung dan urusanku sudah selesai, aku akan telepon ibu ya" ucap Asmara menenangkan ibunya.

"Baiklah.Emang anak ibu keras kepalanya sama" sindir Asmara yg tidak langsung juga menyindir dirinya sendiri.

Mereka pun berjalan ke meja makan dan Asmara menjelaskan ke ayah dan adiknya jika dia gapapa. Asmara pun melanjutkan sarapannya meskipun ia paksakan agar orang rumah tidak khawatir jika dia sakit sebelum pergi.

Setelah sarapan selesai, Asmara berpamitan lalu memasuki mobil yg ia telah ia sewa untuk menjemput nya karena taxi online susah didapat jika dari desa.

Asmara pun sudah berada di mobil dan mulai menyusuri jalanan menuju restauran masa depannya.

Tapi tiba tiba teringat bayangan dirinya diperkosa oleh mantan bosnya di mobil dan menyadari bahwa dirinya belum datang bulan padahal jadwalnya seharusnya 2 minggu yg lalu. Ia sebelum nya tidak memikirkan aneh aneh karena sibuk mengurus bisnis yg akan ia rintis, tapi karena ia tau gejala yg dia alami pagi ini mungkin sudah sejak beberapa hari yg lalu merasa pusing serta mual, ia menyuruh supirnya berhenti didepan apotik yg mereka lewati.

"Please, semoga tidak terjadi" lirih Asmara ketika memasuki apotik untuk membeli alat tes kehamilan.

Ia meminta 2 alat tespack berbeda merk agar hasilnya lebih kredibel. Asmara meminjam toilet di apotek itu lalu mencoba alat tespack sesuai intruksi yg tertera pada bungkusnya.

Pertama ia menggunakan 1 alat terlebih dahulu lalu meletakkannya di atas closet dan mencoba 1 alat lainnya.

Setelah kedua alat itu diuji, ia menunggu hasilnya dengan was was.

"Semoga tidak, semoga tidak" gumam Asmara berulang kali menyakinkan dirinya bahwa ia tidak hamil karena bermalam dengan lelaki baj***an baginya.

Setelah menunggu durasi waktu sesuai intruksi, ia memberanikan diri membalik kedua alat tespack secara bersamaan di tangan kanan dan kirinya.

deng deng deng.......

Terpopuler

Comments

Sulas Tri

Sulas Tri

gampang sekali aja langsung jos

2024-09-04

1

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

biasa y yang di harapkan susah dikabulkan dan yang tidak diharapkan cepat dikabulkan 😜

2024-09-02

0

ira

ira

hasilnya pasti hamil kn😅🤭

2024-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Malam tak terduga
2 Bingung mencari
3 Cek 500 juta
4 Ibu Kos baik hati
5 Bercak merah di jok mobil
6 Rasa bersalah muncul
7 Kembali ke desa
8 2 Tespack
9 Restauran "Enak Kabeh"
10 Gusar karnanya
11 Periksa Kandungan
12 Melihat isi rahim
13 Soto Ayam
14 Amarah Mami
15 Dicuekin
16 Kunjungan tiba tiba
17 Hampir saja ketahuan
18 Masih belum rejeki bertemu
19 Asisten seranjang dengan CEO
20 Pertemuan yang tak terduga
21 Kencang
22 Tantangan baru
23 Gagal bertemu
24 Modus Bayi
25 Mau tidak mau
26 Drama Seblak
27 Kebohongan menyakitkan
28 Rencana Jaka
29 Bersikap biasa
30 Detektif dadakan
31 Beli rumah baru
32 Wanita ingin dikejar
33 Salah tingkah
34 Aksi ala detektif
35 Kejutan tertunda
36 Hampir kesrempet
37 Diare parah
38 Kamar inap kelas 1
39 Bangun kesiangan
40 Emosi seorang dokter
41 Kebohongan terkuak
42 Tetesan darah
43 Elus elus perut
44 Pulang bersama
45 Tak terduga
46 Pertemuan 2 keluarga
47 Pengakuan
48 Kejutan Penyambutan
49 Perpisahan indah
50 Akad nikah
51 Si paling angkuh
52 Babak belur
53 Saling cuek
54 Setimpal
55 Trik manjur
56 Oles oles
57 Beribadah bersama
58 Saling goda
59 Nasi goreng pusat
60 Pamit
61 Tak ingin tau
62 Makan soto ayam
63 Suap suapan
64 Pintu penghubung
65 Bukan mata duitan
66 Naluri daddy
67 Nasi masih jadi beras
68 Hampir saja
69 Dianter suami
70 Nasi kotak
71 Oseng oseng daging
72 Misi baru
73 Masuk tanpa izin
74 Melingkarkan tangan
75 Suami unik
76 Godaan maut
77 Mencium tangan
78 Tangan Nakal
79 Cinta yang ditahan
80 Menjemput mami
81 Saling berbisik
82 Mertua terbaik
83 Pemanasan
84 Bukan sugar daddy
85 Obrolan di mobil
86 Rahasia
87 Basah keringat
88 Tangis bahagia
89 Salah tingkah
90 Tuan & Nyonya
91 Geli
92 Dibilang ganteng
93 Hadiah ciuman
94 Nyemil buah
95 Seranjang
96 Bangun subuh
97 Cinta yang dipercepat
98 Berpisah sementara
99 Makin maskulin
100 Sahabat kompor
101 Panggilan sebelum tidur
102 Pilihan seorang wanita
103 Apakah boleh?
104 Foto USG twins
105 Panggilan lelaki itu
106 Sarapan penuh haru
107 Keceplosan
108 Kekesalan istri
109 Berbelanja
110 Tidur siang
111 Mertua langka
112 Akhirnya semua tau
113 Mobil dari menantu
114 Suka memberi Kejutan
115 Mengunjungi Papi
116 Masa lalu biarlah berlalu
117 Selamat datang kembali
118 Pelukan rindu
119 Subuh damai
120 Gantian mandi
121 Akhirnya, Dapet Buku Nikah!
122 Rama datang
123 Ciuman halal
124 Tahan
125 Check-in hotel
126 Akhirnya menyatu seutuhnya
127 Suami pengertian
128 Nonton SpongeBob
129 Drama sebelum dinner
130 Rahasia terungkap
131 Olahraga pagi
132 Boys
133 Bertemu masa lalu
134 Berteman
135 Ronald & Alexa
136 Menjadi badut untuk istri
137 Rolex bikin ketuban pecah
138 Lahirlah boys
139 Double A
140 Nasi pecel susulan
141 Ngobrol bareng ipar
142 Sehati Sepemikiran
143 Begadang
144 Keluarga Bahagia
145 Thank You for Readers
146 Extra Part 1 : Happy Anniversary ke-10
147 Extra part 2 : Always Together
148 Extra part 3 : Alfano untuk Asmara
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Malam tak terduga
2
Bingung mencari
3
Cek 500 juta
4
Ibu Kos baik hati
5
Bercak merah di jok mobil
6
Rasa bersalah muncul
7
Kembali ke desa
8
2 Tespack
9
Restauran "Enak Kabeh"
10
Gusar karnanya
11
Periksa Kandungan
12
Melihat isi rahim
13
Soto Ayam
14
Amarah Mami
15
Dicuekin
16
Kunjungan tiba tiba
17
Hampir saja ketahuan
18
Masih belum rejeki bertemu
19
Asisten seranjang dengan CEO
20
Pertemuan yang tak terduga
21
Kencang
22
Tantangan baru
23
Gagal bertemu
24
Modus Bayi
25
Mau tidak mau
26
Drama Seblak
27
Kebohongan menyakitkan
28
Rencana Jaka
29
Bersikap biasa
30
Detektif dadakan
31
Beli rumah baru
32
Wanita ingin dikejar
33
Salah tingkah
34
Aksi ala detektif
35
Kejutan tertunda
36
Hampir kesrempet
37
Diare parah
38
Kamar inap kelas 1
39
Bangun kesiangan
40
Emosi seorang dokter
41
Kebohongan terkuak
42
Tetesan darah
43
Elus elus perut
44
Pulang bersama
45
Tak terduga
46
Pertemuan 2 keluarga
47
Pengakuan
48
Kejutan Penyambutan
49
Perpisahan indah
50
Akad nikah
51
Si paling angkuh
52
Babak belur
53
Saling cuek
54
Setimpal
55
Trik manjur
56
Oles oles
57
Beribadah bersama
58
Saling goda
59
Nasi goreng pusat
60
Pamit
61
Tak ingin tau
62
Makan soto ayam
63
Suap suapan
64
Pintu penghubung
65
Bukan mata duitan
66
Naluri daddy
67
Nasi masih jadi beras
68
Hampir saja
69
Dianter suami
70
Nasi kotak
71
Oseng oseng daging
72
Misi baru
73
Masuk tanpa izin
74
Melingkarkan tangan
75
Suami unik
76
Godaan maut
77
Mencium tangan
78
Tangan Nakal
79
Cinta yang ditahan
80
Menjemput mami
81
Saling berbisik
82
Mertua terbaik
83
Pemanasan
84
Bukan sugar daddy
85
Obrolan di mobil
86
Rahasia
87
Basah keringat
88
Tangis bahagia
89
Salah tingkah
90
Tuan & Nyonya
91
Geli
92
Dibilang ganteng
93
Hadiah ciuman
94
Nyemil buah
95
Seranjang
96
Bangun subuh
97
Cinta yang dipercepat
98
Berpisah sementara
99
Makin maskulin
100
Sahabat kompor
101
Panggilan sebelum tidur
102
Pilihan seorang wanita
103
Apakah boleh?
104
Foto USG twins
105
Panggilan lelaki itu
106
Sarapan penuh haru
107
Keceplosan
108
Kekesalan istri
109
Berbelanja
110
Tidur siang
111
Mertua langka
112
Akhirnya semua tau
113
Mobil dari menantu
114
Suka memberi Kejutan
115
Mengunjungi Papi
116
Masa lalu biarlah berlalu
117
Selamat datang kembali
118
Pelukan rindu
119
Subuh damai
120
Gantian mandi
121
Akhirnya, Dapet Buku Nikah!
122
Rama datang
123
Ciuman halal
124
Tahan
125
Check-in hotel
126
Akhirnya menyatu seutuhnya
127
Suami pengertian
128
Nonton SpongeBob
129
Drama sebelum dinner
130
Rahasia terungkap
131
Olahraga pagi
132
Boys
133
Bertemu masa lalu
134
Berteman
135
Ronald & Alexa
136
Menjadi badut untuk istri
137
Rolex bikin ketuban pecah
138
Lahirlah boys
139
Double A
140
Nasi pecel susulan
141
Ngobrol bareng ipar
142
Sehati Sepemikiran
143
Begadang
144
Keluarga Bahagia
145
Thank You for Readers
146
Extra Part 1 : Happy Anniversary ke-10
147
Extra part 2 : Always Together
148
Extra part 3 : Alfano untuk Asmara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!