"Rasul Davit, kau bisa cium bau busuk setan disini, kan?" Tanya rasul Jojo kepada ayah Aurora.
"Selamatkan aku! Aku mohon tolong lepaskan aku." Kata pemuda yang dikurung di tempat itu sambil memohon.
Kemudian rasul Jojo membuat pria itu berbaring dan memukuli pria itu hingga tidak bisa bergerak lagi.
setelah itu pastor Rory meletakkan tangannya keatas perut pria itu.
"Lihat perutnya, saat aku meletakkan tanganku yang berkuasa diatas perut para pendosa, pendosa itu akan merasakan sakit yang hampir membuat mereka mati." Kata Pastor Rory kepada ayah Aurora meyakinkannya.
Pastor Rory lalu berdiri dan berkata kepada rasul Jojo dan rasul chia bahwa ayah Aurora telah diresmikan oleh pastor Rory sebagai rasul Davit di bagian pengusiran jin dan setan.
"Mulai hari ini, kau yang akan meletakkan tanganmu diatas mereka, rasul Davit. Selanjutnya kau akan di berikan peran sebagai pengusir jin dan satan." kata Pastor Rory.
"Aaa...aaaa....aku? Tapi bagaimana itu mungkin?" Tanya rasul Davit.
"Aku kira itu adalah tugas yang bagus untuk Rasul Davit." Kata pastor Rory kepada rasul Davit.
"Pengusiran jin dan satan, Bukankah itu membutuhkan kekuatan spiritual yang tinggi?" Tanya rasul Davit.
"Kita tidak punya rasul yang memilik kekuatan spiritual yang tinggi seperti dirimu. Aku rasa itu adalah hal yang cocok dan pantas untukmu." Jawab pastor Rory.
"Maaf! Aku memiliki kekuatan spiritual yang tinggi?" Tanya rasul Davit bingung.
"Rasul David, kau telah memberikan sesuatu yang paling berharga darimu kepada penguasa langit." Jawab pastor Rory .
"Ya itu benar. Rasul David telah memberikan putrinya yang sangat berharga." Kata rasul Chia.
kemudian ayah Aurora memulai tugas pertamanya di ruangan itu. Setelah itu mereka semua kembali dan ayah Aurora kembali ke penampungan new heaven. Ia masuk ke kamarnya dan menatap foto keluarganya.
"James, kau tau sekarang ayah telah diangkat menjadi Rasul pengusiran jin dan setan. Kau mungkin tidak tau ini apa, ini adalah posisi yang diberikan kepada anggota the sky temple.
Ini adalah posisi dengan iman terbaik. Kakakmu Aurora akan segera menjadi holy mother. Keluarga kita akan mendapatkan kursi nomor satu di sky temple untuk keselamatan." kata ayah mereka sambil meneteskan air mata menatap foto keluarga mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Warren dan kawan-kawannya kembali berkumpul di rumah Ryan. Ryan sedang serius di komputernya menanggapi komentar-komentar dari natizen mengenai video pastor Rory yang sudah di upload di akunnya itu.
"Dimana Joan?" Tanya Warren.
"Dia ada dikamar sedang mempersiapkan diri untuk penyamarannya." Jawab Ryan.
"Bagaimana perkembangan?" Tanya Warren.
"Kami tidak menemukan hal-hal ganjil mengenai tempat itu. Kebanyakan orang-orang memuji bangunan yang mereka namakan rumah perlindungan new heaven dan pekerjaan sukarelawan mereka." Jawab Willy.
"Jadi, selain polisi para jurnalis juga di pihak mereka?" Kata Warren.
"Hey sobat, jangan bawah-bawah polisi. Tak semua polisi itu sama. Ayahku contohnya." Kata Ryan.
"Iya-iya. Aku tahu ayahmu bukan polisi yang seperti itu." Jawab Warren.
Joan selesai berganti pakaian.
"Teman-teman aku pergi dulu." Kata Joan.
"Hey Joan, tunggu dulu. Kau sudah mengetahui mereka itu adalah orang-orang yang berbahaya dan licik. Seakan-akan yang mereka lakukan adalah hal yang benar. Tapi pasti ada bukti penting yang tersembunyi di dalam sana. Kau masuk dengan nyalimu. Jadi sekarang kita ada kesempatan untuk menang walaupun kemungkinannya kecil. Kita akan berusaha." Kata Warren.
"Jangan khawatir aku akan berusaha semampuku." Kata Joan.
"Tunggu dulu. Ambil ponsel ini." Kata Warren memberikan Joan sebuah ponsel.
"Ponsel? Untuk apa kau berikan padaku." Tanya Joan.
"Aurora mengatakan padaku, disana tidak diperbolehkan menggunakan ponsel. Untuk berjaga-jaga kau bawah ini, bila nanti mereka mengambil ponsel kalian, kau berilah mereka ponsel yang ini, jangan sampai ponselmu di ambil oleh mereka." Kata Warren.
"Baiklah. Aku pergi dulu. Nanti aku terlambat."Jawab Joan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Satu jam kemudian, Warren dan beberapa orang lainnya tiba di gedung The Sky Temple.
Rasul Jojo dan Rasul Chia telah berdiri di depan pintu masuk menunggu mereka.
"Selamat datang kembali untuk kalian." Kata rasul Chia.
"Hari ini kita akan belajar rahasia keselamatan dan rahasia hidup abadi." Kata rasul Jojo.
"Tempat ini terpisah secara spiritual dengan dunia luar dimana kalian semua tinggal. Jadi mulai sekarang, saat kau masuk kau harus kumpulkan semua ponsel kalian." kata rasul Chia.
Rasul Chia menyuruh Alena mengumpulkan semua ponsel mereka. Joan mengingat pesan yang dikatakan oleh Warren sebelumnya, ia lalu memberikan ponsel yang lain kepada Alena.
"Aurora bilang, kau jangan khawatir. Kau akan segera bertemu dengannya." Bisik Alena kepada Joan.
Setelah ponsel mereka dikumpulkan, rasul Jojo dan rasul Chia membawah mereka ke kantin the sky temple untuk sarapan.
Aurora sedang menyajikan makanan kepada semua orang di kantin itu.
Tibalah giliran Joan mengisi piringnya.
"piringmu dekatkan padaku." Kata Aurora.
"Ah, iya." Jawab Joan.
"Nikmati makananmu." Kata Aurora.
"Ah iya! Terimakasih banyak." Jawab Joan menundukkan kepalanya.
Aurora mengisi piring Joan dengan makanan, namun di bawah piringnya, Aurora memberikan catatan kecil kepada Joan.
Joan mengambil catatan kecil itu dan pergi ke sebuah meja untuk makan dan bergabung dengan orang yang lainnya.
Perlahan-lahan ia mengambil catatan kecil itu dan memasukkannya ke dalam kantong celananya.
Setelah selesai makan, Joan berpamitan kepada rasul Jojo dan rasul Chia untuk pergi ke toilet.
"Pak, aku mau buang air besar dulu." Kata Joan sambil memegang perutnya.
"Ah, baiklah silakan pergi ke toilet." Jawab rasul Chia.
"Terimakasih banyak." Kata Joan.
Joan segera pergi ke toilet. Ia membuka pintu toilet itu dan menutupnya. Kemudian ia mengeluarkan catatan kecil yang diberikan oleh Aurora itu dari sakunya dan membacanya.
"Alena Grace, dia adalah seorang jurnalis. Dia akan membantu kita. Jika kau bicara padanya, katakan padanya aku takut disini, tapi aku bertahan. Terimakasih banyak untuk kalian semua. Dari Aurora."
Setelah membaca isi dari pesan singkat dari Aurora, Joan segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Waren dan Kawan-kawannya dengan cepat.
"Jurnalis itu bernama Alena Grace. Aurora memberitahu aku lewat catatan kertas kalau jurnalis itu akan membantu kita." Kata Joan lewat SMS.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Warren segera memberitahu Ryan dan menyuruh Ryan untuk membuka komputernya untuk mencari informasi terkait mengenai jurnalis Alena Grace itu. Tampa berlama-lama, Ryan segera melakukannya.
"Aku menemukannya." Kata Ryan.
Setelah mengetahuinya, Warren segera pergi ke kantor dimana Alena bekerja untuk mencari informasi lebih mengenai jurnalis itu.
"Aku pergi dulu." Kata Warren sambil mengambil jaket dan kunci motornya.
"Kau mau kemana?" Tanya Willy.
"Aku akan pergi ke kantor tempat gadis itu bekerja." Jawab Warren.
"Apa kami harus ikut denganmu?" Tanya Ryan.
"Tidak perlu. Aku akan kesana sendiri saja." Jawab Warren.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments