Mendengar seseorang membuka pintu itu, Joan segera bersembunyi. Itu adalah petugas keamanan yang berkeliling berjaga hari itu dan memeriksa setiap tempat, sudut dan ruangan.
Melihat tidak ada yang aneh dan mencurigakan, petugas keamanan itu pergi dan menutup ruangan itu kembali.
"Astaga, hampir saja aku ketahuan." Kata Joan lega.
Joan kemudian keluar dari ruangan itu, dan terlihat rasul Jojo sudah menunggunya di depan gedung.
"Kau bahkan tidak terlihat di aula seminar, pergi kemana kau?" Tanya rasul Jojo.
"Aku tidak bisa fokuskan doaku, jadi aku berkeliling. Ngomong-ngomong pasti mahal sekali membangun bangunan ini, gedung ini sangat besar di area pegunungan. Berapa harga semuanya?" Joan bertanya pada rasul Jojo.
Mendengar hal itu, rasul Jojo, menyimpan kecurigaan pada Joan. Namun, ia masih menduga-duga, ia lalu tertawa untuk menghidupkan suasana.
"Oh astaga! Kau tau, kau cukup sedikit aneh, Joan." Kata rasul Jojo.
"Ah, aku aneh?" Tanya Joan.
"Sudahlah! Tidak perlu membahas itu dan mencari tahu. sekarang yang terpenting adalah pikiran keselamatanmu saja." Jawab rasul Jojo.
"Baik pak." kata Joan.
"Sekarang masuklah ke mobil. Kami akan mengantarmu pulang." Kata rasul Jojo.
Rasul Jojo mengantar Joan dan beberapa orang lainnya kembali kerumah mereka masing-masing.
sampai dirumahnya, Joan langsung mengambil handphonenya dan menghubungi Warren. Dan mengajak Warren untuk bertemu.
Mereka lalu bertemu di sebuah cafe.
"Warren, tadi aku bertemu pemimpinnya." Kata Joan.
"Sungguh, terus? Tanya Warren.
"Pemimpinnya taru tangannya di dadaku. Dan sungguh, Untuk sesaat aku tidak bisa bergerak. Aku melihat banyak monster di penjara. Tapi aku aku tidak perna lihat seseorang dengan mata seperti itu. Aku tidak. Isa rasakan emosi darinya. Jadi aku tidak tahu, yang di pikirkan atau yang dia rasakan." Jawab Joan.
"Setelah menyelinap ke kantornya, dan melihat apa yang ia lakukan aku rasa dia bukan orang gila biasa." Kata Warren.
"Warren, masalahnya saat kulihat matanya, aku punya pikiran yang aneh. Kukira hanya aku yang menderita mengerikan dipenjara tiga tahun. Tapi aku sadar, bahwa Aurora juga menderita. Kau juga pasti sama. Jadi tidakkah kau pikir sudah saatnya keluar dari penjara itu? Kau dan juga Aurora." kata Joan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu pagi-pagi sekali, Rasul Chia membangunkan Aurora dan Alena. Mereka pergi kesuatu tempat didalam hutan.
Ditengah hujan itu, ada sebuah gubuk kecil. Mereka berhenti tepat di depan gubuk kecil itu.
"Karena kita tidak tau kapan penguasa langit akan kembali ke tanah ini, kau perlu tetap sebagai perawan murni dan terus bangun seperti ini." Kata rasul chia.
"Puji holy father." kata Alena.
"puji holy father." Aurora ikut mengatakannya.
"Itu sebabnya setiap pagi-pagi sekali, adalah yang terpenting bagi kita. Sementara orang dunia tidur dengan bodoh kita harus terbangun dan bersiap untuk kedatangan penguasa langit." Kata rasul chia.
"Puji holy father." kata Aurora lagi.
"Tolong datang ketempat ini setiap hari, di jam yang sama seperti ini dan berdoa dengan ikhlas." Kata rasul chia.
"puji holy father." Lagi-lagi kata Aurora.
"penguasa langit akan ungkap Wahyu yang luar biasa kepadamu." kata rasul chia.
"puji holy father. Aku percaya." Kata Aurora lagi.
"Oke! Masuklah dan berdoa dengan segenap hatimu." suruh rasul Chia.
"Baik rasul Chia." Aurora tersenyum kecil.
...----------------...
Tidak jauh dari lokasi dimana Aurora dan Alena. Tiba-tiba seorang kakek berteriak.
kakek itu menemukan mayat di dalam hutan itu, penemuan mayat itu segera dilaporkan ke kantor polisi Towe.
Sersan Roy segera meluncur ke TKP.
"Selamat pagi sersan Roy. Kakek ini yang menemukan mayat ini." kata polisi Yano.
"Detektif Ryan, catat pernyataannya dan lepaskan dia." Kata sersan Roy pada detektif Ryan.
"Baik sersan." Jawab detektif Ryan.
"Apa yang kalian lakukan di TKP?" Tanya sersan Roy pada polisi Yano.
"Kami menemukan dompet mayat itu. KTP nya ada di dalam." Kata Polisi Yano.
kemudian, sersan Roy berjalan disekitar lokasi dan terlihat dari kejauhan bangunan the sky temple.
"hey, detektif Ryan, bangunan apa itu?" tanya sersan Roy.
"Ah, itu bangunan the sky temple." Jawab detektif Ryan.
Kemudian sersan Roy segera menuju the sky temple.
Ia menemui para rasul di sky temple.
"Aku tak akan bilang, kalau aku akan menghukum mereka. Tapi jika kalian memojokkan mereka , mereka akan bereaksi." Kata sersan Roy.
"Maaf sersan, para pemuda itu sengaja menculik putriku." Jawab ayah Aurora.
"Apa maksudmu mereka akan bereaksi?" Tanya rasul Jojo.
"Putrimu Aurora, bersaksi kalau dia mau ini terjadi. Jadi ini tidak bisa di anggap sebagai penculikan. Dan juga, tampaknya para pemuda itu babak belur." Kata sersan Roy.
"Kami dalam perjalanan menuju pelayanan pagi, saat mereka menghalangi jalan kami. Dan mereka dengan paksa membawah Aurora. Itu terjadi, saat aku mencoba hentikan mereka."Jawab rasul Jojo tegas.
"Ah, benarkah begitu? Dan satu hal lagi, mereka bilang kau Kurung putrimu disini dengan paksa." Kata sersan Roy pada ayah Aurora.
"Kurung? Sersan, itu terdengar sangat kasar."Tanya Ayah Aurora.
"Dengar sersan Roy, kami tidak perna mengurung siapapun disini,semua yang datang kesini adalah atas kemauan mereka sendiri." Kata rasul chia marah.
"Mereka adalah jiwa-jiwa yang rusak datang kesini dan menuduh kami Kuring mereka. adalah hal yang tidak masuk akal, sersan kau tidak paham soal agama kami." Kata rasul Jojo.
"Oh, oke baiklah. Aku minta maaf. Namun ada beberapa hal yang harus aku periksa. Bisa aku bicara pada pendeta disini?" Tanya sersan Roy.
"Dia bukan pendeta bagi kami. Dia adalah holy father." Jawab rasul Chia.
"Maaf? Bukankah ini sebuah gereja?" Tanya sersan Roy.
"Tempat ini berbeda dari gereja atau tempat lain yang kau tau di dunia luar." kata rasul chia.
"Semua yang ada diluar adalah palsu. Hanya tempat ini yang asli." Kata ayah Aurora yang adalah rasul David.
Sersan Roy, menggaruk-garuk kepalanya mendengar semua yang dikatakan oleh mereka.
"Oh jadi begitu. Jadi, maka pendeta mu, ah maaf maksudku holy father, bisakah aku bicara dengannya?" Tanya sersan Roy lagi.
"Tampaknya kau sangat naif. Holy father tak begitu saja bisa temui orang bodoh,hanya karena mau bertemu." Kata rasul Jojo.
"Apa? Lihat sini pak! Maksudmu orang bodoh, aku?" Tanya sersan Roy kesal.
Kemudian para rasul itu mengusir sersan Roy keluar dari gedung sky temple.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sersan Roy berjalan keluar dan Tampa sengaja ia melihat Joan ada di tempat itu.
"Pemuda itu, dia salah satu dari mereka." Pikir sersan Roy.
...----------------...
Joan sedang makan di kantin sky temple, dia duduk satu meja dengan pasangan yang sudah lanjut usia. Pasangan itu menuangkan sesuatu kedalam makanan mereka dan mencampurnya dengan makanan mereka.
"Apa itu?" Tanya Joan penasaran.
"Ini adalah air kehidupan." Jawab nenek itu.
"Air kehidupan?" Tanya Joan penasaran.
"Tapi kenapa botol kakek warnanya emas dan nenek warnanya putih?" Tanya Joan.
"Ini adalah air wajah, air yang sudah diberkati oleh holy father." Jawab kakek itu.
"Maaf, Air wajah?" Tanya Joan lagi.
"Iya air wajah, itu adalah air bekas dari cuci wajah holy father." Jawab nenek.
"Lalu kau tuangkan itu ke makanan kakek?" Tanya Joan.
"Astaga nak, kurasa kau tidak tau karena kau adalah anggota baru disini. Ini adalah air berharga yang perna ada. Air kehidupan ini sangat berharga." Jawab kakek itu.
Joan merasa mual melihat kakek itu menuangkan air bekas cuci wajah dari pastor Rory yang mereka yakini sebagai air kehidupan.
"Lalu bagaimana dengan punya nenek." Tanya Joan.
"Punyaku adalah air kaki holy father. Air yang diberkati oleh sentuhan holy father adalah yang paling berharga." Jawab nenek itu dengan penuh bahagia.
"Astaga, ini benar-benar gila. Aku bahkan tidak bisa makan mendengar semua itu." Kata Joan dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sersan Roy berjalan mondar-mandir di depan gedung sky temple.
"Jangan lakukan itu disini, Sersan silakan ikut ke kantor saya. kau datang ke tanah suci langit agung, aku mengundangmu untuk secangkir teh." Kata pastor Rory kepada sersan Roy.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments