Aurora #11

Warren tiba di depan kantor tempat dimana Alena Grace bekerja. Dia membuka pintu dan masuk kedalam kantor itu, sambil melihat-lihat barangkali ia bisa ketemu dengan jurnalis itu.

"Maaf, ada yang bisa aku bantu?" Tanya seorang karyawan.

"Ah, apa Alena Grace ada disini sekarang?" Tanya Warren pada karyawan itu.

"Anda siapa? Perlu apa mencarinya?" Tanya karyawan itu.

"Aku juniornya dari universitas." Jawab Warren.

"Ah, benarkah? Alena Grace sedang bekerja di luar saat ini." Jawab karyawan itu.

"Dimana dia bekerja?" Tanya Warren.

"Kau tidak punya nomornya? Kau telfon dia saja." Kata karyawan itu.

"Aku baru saja kehilangan hp, jadi aku tidak punya nomornya Sekarang." Jawab Warren.

"Tinggalkan saja nomor teleponmu disini. Aku akan menyampaikannya nanti pada Alena Grace jika dia kembali." Kata karyawan itu.

"Oke. Tolong pastikan dia menerima ini." Kata Warren.

Karyawan itu mengambil kertas kecil itu dan meletakkannya di meja kerja Alena.

Warren memperhatikan karyawan itu, setelah karyawan itu keluar, Warren berjalan kembali ke meja kerja Alena dan mengambil foto kartu nama Alena yang dia simpan di meja itu. Kemudian ia kembali ke teman-temannya.

Kemudian Warren mengirim foto tanda pengenal itu kepada Joan untuk memastikan.

"Apa ini orangnya?" Tanya Warren.

"Iya benar. Dia Alena Grace yang aku maksud. Aku rasa dia sudah berbicara dengan Aurora dan akan bekerjasama untuk membantu kita." kata Joan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Joan, apa kau ada di dalam sana?" Teriak rasul Jojo dari balik pintu kamar mandi.

Mendengar Rasul Jojo ada di depan kamar mandi, Joan terkejut dan segera menyembunyikan hpnya.

"Ya, aku di toilet sekarang." Jawab Joan.

"Kenapa kau terus-terusan buang air besar." Tanya rasul Jojo.

"Oh, bapak mau bertemu denganku?" Tanya Joan.

"Pelajaran berikutnya akan segera dimulai." Kata rasul Jojo.

"Oh iya, terima kasih informasinya." Jawab Joan.

Kemudian Joan kembali ke ruang utama gedung The Sky Temple, dijalan kembali dia berpapasan dengan Alena dan rasul Chia. Mereka sedang berjalan menuju ruangan di mana Aurora berada.

...----------------...

Rasul chia mengetuk pintu dan masuk keruangan itu.

Alena mengikutinya dari belakang sambil memegang sebuah kitab.

"Ini adalah hari pertama kau akan memulai latihanmu sebagai holy mother. Saudari kita Alena yang akan membantumu mulai sekarang. Dia akan menjadi tangan kananmu mulai saat ini." Kata rasul Chia pada Aurora.

"Puji holy mother. Namaku Alena." Kata Alena menunjukkan kepalanya dan memberikan sebuah kitab pada Aurora.

"Mulai saat ini, kau harus baca semua isi kitab keselamatan ini sambil berdoa untuk penyucian." Kata rasul chia.

"Berdoa untuk penyucian?" Tanya Aurora.

"Ini ritual untuk membersihkan dirimu dari semua kotoran yang tersisa di dunia luar. Kalau begitu ayo sekarang kau mulai baca kitab ini." Jawab rasul chia.

"Ini adalah air kehidupan yang telah diberkati dan disucikan oleh holy father. Taru tanganmu didalam air ini dan putar-putar. Akui semua dosamu pada penguasa langit untuk membersihkan dirimu sendiri." Kata Rasul chia.

Aurora menarik nafas panjang dan mengikuti perintah dari Rasul Chia.

"Putar tanganmu mengikuti arah jarum jam. Lalu kau ucapkan ampuni dosaku." Kata rasul chia.

Aurora kesal dan mulai memulai ritual itu.

"Aku meragukan penguasa langit dan utusannya holy father sebagai penyelamatku. Aku sebut dia pembohong. Tolong ampuni dosaku! Aku benci kepada ayahku, karena membawah kami ketempat terkutuk ini. Tolong ampuni dosaku." Kata Aurora sambil menatap tajam ke arah rasul Chia.

"Benar! lakukan seperti itu dan akui semua dosamu lalu memohon ampun." Jawab rasul Chia.

"Aku juga benci rasul Chia yang sekarang ada di depanku. Tolong ampuni dosaku! Aku menyebut rasul Jojo sebagai pembunuh. Tolong ampuni dosaku! Aku kira semua orang yang ada di tempat ini sudah benar-benar gila dan tidak waras. Tolong ampuni dosaku!" Kata Aurora tegas sambil menatap tajam ke arah rasul Chia.

Rasul chia yang mendengarkan semua pengakuan dari Aurora merasa sangat marah dan kesal dalam hatinya. Namun ia berpura-pura dan tersenyum manis kepada Aurora yang adalah calon holy mother mereka.

...----------------...

Setelah pelatihan pertama Aurora telah selesai, Ia lalu kembali ke kamarnya.

kemudian ayahnya datang menemuinya.

"Aurora anakku, bagaimana pelatihan pertamamu menjadi holy mother?" Tanya ayahnya.

"Bagaimana keadaan ibuku?" Jawab Aurora.

Aurora mengabaikan pertanyaan ayahnya, dan malah menanyakan keadaan ibunya.

Ibu Aurora mengalami gangguan kesehatan Mentalnya terganggu. Dia merasa kalau putranya James masih belum meninggal. Hal itu membuatnya harus di rawat karena kejiwaannya sedang bermasalah.

"Jangan khawatirkan ibumu, rasul Chia merawatnya dengan sangat baik." Jawab Ayahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di kamar rumah sakit ibu Aurora, terlihat ibunya sedang berjalan dan berhalusinasi melihat James anaknya.

"Ibu..." James memanggil.

"James, apa itu kau? Apa itu benar-benar kau?" Tanya ibunya sambil berlari ke arah James anaknya.

Tiba-tiba rasul Jojo, muncul tepat di hadapan ibu Aurora dan menghalangi jalan ibu Aurora.

"Hey nyonya, kau kira kau bisa meninggalkan tempat ini? jangan kau berharap bisa pergi dari tempat ini." Kata rasul Jojo.

Rasul Jojo menarik ibu Aurora masuk kembali ke kamarnya. Ibu Aurora berteriak-teriak memanggil James.

"James, tolong ibu." Teriak ibunya.

"Ibu, kau harus keluar dari tempat ini agar Aurora bisa hidup. Jadi aku mohon. Tolong selamatkan nyawa Aurora." Kata arwah James.

Kemudian James menghilang dari pandangan ibunya.

Kemudian, Sontak ibunya berteriak memanggil nama Aurora.Rasul Jojo menyeret ibu Aurora masuk kedalam kamarnya. kemudian Rasul chia memasukkan obat kedalam mulut ibu Aurora.

"Minum air ini banyak-banyak." kata rasul chia pada ibu Aurora.

Setelah meminum air itu, rasul chia pergi, kemudian ibu Aurora berlari keluar dari ruangan itu.

Mendengar teriakkan ibunya, Aurora segera keluar dari kamarnya. Saat ia membuka pintu, ia terkejut melihat Pastor Rory berdiri di depan pintu kamarnya.

"Apa yang kau butuhkan? Katakan saja! aku akan mengambilnya untukmu." Kata pastor Rory.

"Tidak perlu. Aku akan mengambilnya sendiri.". Jawab Aurora.

Ia lalu pergi hendak menemui ibunya.

tiba-tiba di tengah lorong yang gelap, ia bertemu lagi dengan Rasul Jojo.

Rasul Jojo menghalangi jalan Aurora.

Ia membuat Aurora tersandar di dinding. kemudian rasul Jojo membelai rambut Aurora.

Aurora terdiam dan tak bergerak sedikitpun.

"Rambutmu masih sehalus rambut bayi. Bahkan setelah beberapa tahun kau disini, kulit wajahmu Tetap sama dan tidak berubah. Ini sehalus wajah bayi." Kata rasul penuh nafsu.

Aurora berlari keluar dari tempat itu. Ia pergi mencari ibunya. Namun dia tidak menemukan ibunya di kamar. Aurora lalu berlari keluar gedung sambil mencari ibunya. Tiba-tiba ia tersandung dan dia melihat sendal milik ibunya yang terlepas.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***