Bab 5. Semuanya Salah Ustadz Farhan

AZIZAH DZAKIRA AFTANI

Azizah beberapa kali mengembuskan napas pelan. Perempuan itu melirik sang suami yang tengah memperhatikannya di sofa yang terletak di ruang kepala sekolah sedang ia dan Almera duduk tepat di depan meja kepala sekolah tersebut.

"Jadi, jelaskan kepada saya kenapa kalian bertengkar hah? Kamu juga, kamu ini anak baru di sekolah ini, kenapa datang-datang langsung membuat masalah, apakah karena ini kamu dipindahkan padahal kamu sudah kelas 12?"

Azizah mengepalkan kedua tangannya, perempuan itu memilih untuk tidak menjawab, dia diam saja karena malas dan tidak ingin memperdebatkan masalah yang tidak penting.

"Kenapa enggak jawab?"

"Biar saya saja, Pak!" sahut Almera, perempuan itu langsung berlinang air mata. Dia menunduk dan mulai akting menangis seperti orang yang memang menjadi korban.

"Ini semua Azizah yang mulai, saya cuma mau temenan sama dia tapi dia malah nyiram saya pake es teh. Saya juga dipukul Pak! Coba lihat ini!" Almera menunjukkan tapak Budha yang ada di pipi sebelah kirinya. "Kalau Bapak masih belum percaya, lutut saya juga luka, Pak!" Almera sudah akan membuka roknya tapi ditahan oleh Pak Imron yang mengangkat kedua tangan.

"Sudahlah. Kenapa kamu malah mau memperlihatkan aurat kamu sama saya!"

Azizah yang ada di samping perempuan itu hanya menarik ujung bibirnya, ia sama sekali tidak takut dengan bualan Almera karena dia merasa dia tidak melakukan kesalahan itu.

Ustadz Farhan yang ada di ujung sana pun mulai berekspresi kurang baik, dia bingung dan heran kenapa Azizah diam saja seperti itu. Apalagi setelah mendengar pengakuan Almera, Ustadz Farhan seperti merasa ada yang tidak beres dengan semuanya.

"Lebih baik panggil wali kalian ke sini!" titah Pak Imron.

"Saya enggak punya wali, Pak. Orang tua saya ada di kota, lebih baik Bapak hukum saya saja!"

Ucapan Azizah itu sukses membuat ustadz Farhan yang sudah akan berdiri kembali terduduk lemah, dia lupa kalau dia sudah memiliki janji untuk tidak mengekspose masalah pernikahan mereka di sekolah.

"Kalau begitu, saya permisi ya Pak!" pamit Ustadz Farhan. Pria itu melirik ke arah Azizah sekilas tapi Azizah sama sekali tidak terpengaruh, ia malah melainkan sepatunya seolah-olah ini adalah hal biasa dan tidak mengganggunya sama sekali.

"Baiklah, kalau itu mau kamu, saya minta kamu bersihkan perpustakaan. Jangan pulang sebelum kinclong. Mengerti!"

Azizah mengangguk, perempuan itu beranjak untuk pergi dari sana. Namun, beberapa saat kemudian, Azizah kembali berbalik. "Apa dia enggak dihukum? Dia juga mukul saya, Pak!"

Pak Imron mengangguk. "Saya akan menghukumnya, pergilah!" ucap Pak Imron mengibaskan tangannya ke arah Azizah. Perempuan itu pun mengangguk seraya berlalu.

"Kamu istirahat aja di sini. Paman minta maaf ya, paman enggak tahu kalau kamu terluka gara-gara murid baru itu."

Almera mengangguk-anggukan kepalanya. Perempuan itu pun beranjak kemudian duduk di sofa dan membaringkan tubuhnya serta langsung diberikan selimut oleh Pak Imron.

"Cih, dasar licik," kesal Azizah. Perempuan itu pun berjalan ke arah perpustakaan sekolah. Karena waktu istirahat sudah selesai, semuanya menjadi sangat hening. Azizah melongo begitu masuk ke sana, ini lebih cocok untuk syuting film horor, kenapa banyak sekali rumah laba-laba. Debunya juga sangat tebal. Dia bisa kena asma kalau terus-terusan di sini.

"Permisi, apa di sini ada orang?" Azizah berusaha untuk mencari sesuatu, dia sebenarnya agak takut karena ini benar-benar sangat kotor dan kumuh. "Apa Pak Imron sengaja hukum aku di sini? Tega banget, udah tua bukannya insyaf malah makin ngaco. Orang salah dibela, orang bener di hukum. Dasar aneh!"

Sepertinya tidak ada siapa pun di sini, Azizah melangkahkan kakinya semakin dalam, ia mengerutkan kening saat melihat pintu lagi di dalam sana, karena itu sedikit terbuka, Azizah malah dibuat penasaran karena sepertinya ada orang di dalam.

Krieett!

Pitu itu dibuka perlahan, Azizah memicingkan mata melihat ke dalam tapi ... baru beberapa detik, ia sudah mematung, kakinya lemas dan jantungnya berdegup sangat kencang. Dengan kekuatan yang dia miliki, Azizah berbalik. Baru akan berteriak, seseorang dari arah berlawanan malah menarik pinggangnya dan membekap mulutnya begitu saja.

"Shutttt!" Ustadz Farhan meminta Azizah untuk tidak berteriak. "Bernapas pelan-pelan! Tarik nafas yang dalam, hembusan perlahan!"

"Tapi---!"

"Itu hanya tengkorak bohongan Dek. Bukan sungguhan. Enggak ada hantu, percaya sama mas."

Azizah mengangguk paham. Perempuan itu mencengkram kuat lengan suaminya karena dia masih sangat lemas. Gila, dia hampir pingsan karena tengkorak itu.

"Udah lebih rileks?" tanya Ustadz Farhan dengan suara lembutnya. Perempuan itu mengangguk. Ia menatap mata ustadz Farhan lekat. Pria ini, memang agak berbeda dari pria kebanyakan.

"Eishhhhhhh!"

Azizah mendorong suaminya ketika kesadaran itu kembali. Ia langsung mengusapkan telapak tangannya pada rok abu-abu yang dia kenakan.

"Kenapa meluk-meluk! Ini udah melanggar aturan, Ustadz!"

Ustadz Farhan tersenyum, tangannya terulur menutup pintu lain yang ada di perpustakaan tersebut. Ia juga memberikan masker kepada istrinya. Tidak lupa kemoceng panjang yang mungkin dibutuhkan oleh Azizah.

"Maaf, mas enggak bisa bantu Adek. Nanti kita bicara di rumah, banyak yang ingin mas tanyakan. Hati-hati! Jangan memaksakan diri kalau capek. Mas harus ke ke kelas dulu. Masih harus ngajar. Enggak papa kan mas tinggal?"

Azizah mengangkat kedua bahunya acuh. Perempuan itu membiarkan ustadz Farhan pergi tanpa mengucapakan apa pun. "Lagian siapa juga yang mau dibantu. Udah enggak bisa apa-apa, bawel juga. Ikhhhh, kenapa sih, orang-orang pada suka sama Ustadz Farhan. Cowok enggak peka kayak gitu dikagumin. Enggak banget deh."

Huhhhhh!

Azizah mengenakan masker yang diberikan suaminya dan mulai membersihkan rak-rak buku di perpustakaan tersebut. Sesekali ia bersin, bahkan terbatuk - batuk, saking banyaknya debu yang berterbangan.

** **

Sesampainya di rumah, Azizah langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Perempuan itu mengembuskan napas panjang lantas membuka kerudungnya sembarang dan melemparkannya begitu saja.

Kepala pria itu menggeleng pelan, ia yang baru akan memasuki rumah mengambil sepatu Azizah dan meletakkannya ke rak sepatu, setelah mengucapakan salam, ustadz Farhan di sambut dengan tas sekolah istrinya yang tergeletak di atas lantai.

Lagi, ia juga memungut kerudung istrinya dan meletakkannya di tepat seharusnya.

"Dek!"

"Hmmm!"

"Mas mau ngomong sama Adek. Udah bisa ngobrol belum?"

Terdengar helaan napas panjang dari mulut perempuan itu. Ia yang sedang berbaring pun duduk, menatap suaminya yang juga sudah duduk di sebuah kursi di depannya.

"Kenapa?" tanya Azizah ketus.

"Maaf sebelumnya, tapi ... kenapa Adek enggak bilang sama Pak Imron kalau yang mulai semuanya adalah Almera? Adek enggak papa kan?"

Ustadz Farhan yang tadinya duduk sudah berdiri di depan Azizah, ingin mengusap pipi sebelah kiri sang istri, tapi ditepisnya oleh perempuan itu.

"Maaf, tadi mas enggak tahu kalau kamu juga dipukul sama Almera."

Azizah memutar bola matanya, dia bingung harus mengatakan ini dengan cara seperti apa.

"Ustadz tahu enggak sih aku kayak gini karena siapa? ...."

Ustadz Farhan hanya menatap perempuannya, menunggu Azizah untuk mengatakan kebenaran sesungguhnya.

"Aku kayak gini tuh gara-gara Ustadz. Gara-gara fans gilanya Ustadz. Emangnya Ustadz Farhan enggak sadar kalau si Almera itu lagi nyari perhatian Ustadz? Dia ngomong enggak jelas kayak gitu, berani mukul aku kayak gini juga asal muasalnya ya karena Ustadz Farhan. Jadi enggak usah sok khawatir, enggak usah sok baik. Basi tahu enggak!"

Setelah mengucapakan itu, Azizah melengos pergi ke kamar mandi dan membanting pintu kamar mandinya sangat kencang. Ustadz Farhan hanya bisa mengelus dada dan menangkan hatinya agar dia tidak terbawa emosi.

"Maaf kalau mas bikin kamu susah, Dek."

Terpopuler

Comments

erviani

erviani

suka sama karakter Azizah saat di sekolah yg gag gentar... tapi yg sifat dia membangkang ke suami mah gag suka

2024-09-17

0

Aini Chayankx Ahmad N

Aini Chayankx Ahmad N

y Allah hanya di novel ini kalo ya

2023-06-19

2

Uneh Wee

Uneh Wee

yah bner kata ai kn yg salah almera. knp. dia yg d hukum ...ga adil bnget ...

2023-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Akad Nikah
2 Bab 2. Pangeran Subuh
3 Bab 3. Kesabaran Seluas Samudra
4 Bab 4. Fans Ustadz Farhan
5 Bab 5. Semuanya Salah Ustadz Farhan
6 Bab 6. Belajar atau Mengandung?!
7 7. Ide Gila Agar Diceraikan
8 Bab 8. Pengakuan????
9 Bab 9. Marah Lagi
10 Bab 10. Azizah Kabur
11 11. Siapakah Ustadz Farhan?
12 12. Perjanjian Dari Ustadz Farhan
13 13. Salah Paham
14 14. Tuduhan Untuk Azizah
15 15. Terpojok Karena Fitnah
16 16. Siapa Yang Harus Dipercaya?
17 17. Ditinggal Saat Sudah Nyaman
18 18. Bersepakat Kembali
19 19. Mempertahankan
20 20. Bercerai Saja!
21 21. Benci Bukan Tanpa Alasan
22 22. Flashback
23 23. Akhirnya Terungkap
24 24. Sangat Misterius
25 25. Orang Baru
26 26. Keberadaan Reno
27 27. Khawatir
28 28. Bertemu Mertua
29 29. Biar Dia Menjelaskan
30 30. Semakin Rumit
31 31. Belum Waktunya
32 32. Kelakuan Almera
33 33. Kelakuan Bocil
34 34. Faktanya
35 35. Ketahuan
36 36. Bocil Bertingkah
37 37. Antara Mantan Pacar Dan Suami
38 38. Ketakutannya
39 39. Aku Takut
40 40. Janjinya
41 41. Kesalahan Farhan
42 42. Azizah Ngambek
43 43. Bayi Ular
44 44. Meminta Maaf
45 45. Adrenaline baru
46 46. Kenyataan Untuk Boy
47 47. Obrolan Suami Istri
48 48. Keterkejutan Azizah
49 49. Terbujuk
50 50. Kemarahan Azizah
51 51. Kecelakaan
52 52. Semakin Kesal
53 53. Kenyataan Pahit
54 54. Permintaan Maaf Azizah
55 55. Last Part
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Akad Nikah
2
Bab 2. Pangeran Subuh
3
Bab 3. Kesabaran Seluas Samudra
4
Bab 4. Fans Ustadz Farhan
5
Bab 5. Semuanya Salah Ustadz Farhan
6
Bab 6. Belajar atau Mengandung?!
7
7. Ide Gila Agar Diceraikan
8
Bab 8. Pengakuan????
9
Bab 9. Marah Lagi
10
Bab 10. Azizah Kabur
11
11. Siapakah Ustadz Farhan?
12
12. Perjanjian Dari Ustadz Farhan
13
13. Salah Paham
14
14. Tuduhan Untuk Azizah
15
15. Terpojok Karena Fitnah
16
16. Siapa Yang Harus Dipercaya?
17
17. Ditinggal Saat Sudah Nyaman
18
18. Bersepakat Kembali
19
19. Mempertahankan
20
20. Bercerai Saja!
21
21. Benci Bukan Tanpa Alasan
22
22. Flashback
23
23. Akhirnya Terungkap
24
24. Sangat Misterius
25
25. Orang Baru
26
26. Keberadaan Reno
27
27. Khawatir
28
28. Bertemu Mertua
29
29. Biar Dia Menjelaskan
30
30. Semakin Rumit
31
31. Belum Waktunya
32
32. Kelakuan Almera
33
33. Kelakuan Bocil
34
34. Faktanya
35
35. Ketahuan
36
36. Bocil Bertingkah
37
37. Antara Mantan Pacar Dan Suami
38
38. Ketakutannya
39
39. Aku Takut
40
40. Janjinya
41
41. Kesalahan Farhan
42
42. Azizah Ngambek
43
43. Bayi Ular
44
44. Meminta Maaf
45
45. Adrenaline baru
46
46. Kenyataan Untuk Boy
47
47. Obrolan Suami Istri
48
48. Keterkejutan Azizah
49
49. Terbujuk
50
50. Kemarahan Azizah
51
51. Kecelakaan
52
52. Semakin Kesal
53
53. Kenyataan Pahit
54
54. Permintaan Maaf Azizah
55
55. Last Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!