"Kita sudah bertunangan. Sebentar lagi kita akan menikah." ucap Violet sambil menatap cincin berlian yang tersemat di jari manisnya.
"Ya. Emm apa kau sudah yakin ingin menikah denganku?" tanya Evan sambil menatap ribuan bintang di langit.
"TIDAK. Dia milikku dan kau tidak berhak untuk menjadikannya sebagai istrimu!" sahut suara bariton seseorang.
Seketika Violet dan Evan kompak mengalihkan pandangannya ke arah sang empunya. Hingga pandangan mereka bertemu. Sedang orang itu terbelalak kaget melihat pria yang berdiri di samping gadis incarannya.
Ini tidak mungkin, bagaimana bisa dia begitu mirip denganku. Batin orang itu tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pasalnya saat ini dirinya menggunakan tutup kepala persis seorang perampok, sehingga tak ada yang mengenali wajahnya.
Violet langsung mengambil tongkat baseball yang tersusun rapi di samping rak sepatu, kemudian bergerak menghampiri orang itu yang disangka seorang perampok.
"Siapa kau!" ucapnya menggertak orang itu menggunakan tongkat baseball. Violet bisa saja langsung menghajar orang itu habis-habisan karena begitu berani masuk ke dalam kediamannya.
Dengan santainya orang itu membuka penutup kepalanya hingga wajahnya yang sempat tertutupi kini terpampang jelas.
Violet dan Evan terlonjat kaget. Lagi-lagi mereka terkejut dan tak bisa berkata-kata melihat wajah pria itu yang sama persis dengan wajah Evan, pria yang baru saja bertunangan dengannya.
Kenapa wajah mereka sangat mirip. Aku tidak salah lihat kan. Batin Violet sambil mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya.
"Benar, aku tidak salah lihat. Jangan-jangan mereka saudara kembar. Berarti selama ini aku bertemu dengan pria yang berbeda, tapi wajah mereka lah yang mirip." gumam Violet menerka-nerka.
Lagi-lagi Violet menatap mereka secara bergantian. Hingga kembali menyimpulkan pendapatnya. "Tunggu, satu memakai kacamata dan satunya tidak memakai kacamata. Dan pria yang memakai kacamata adalah tunangan ku." gumam Violet yang mampu mengenali tunangannya sendiri.
Mengingat dirinya akhir-akhir ini sering bertemu mereka, namun tidak mampu mengenali pria yang akan menjadi calon suaminya.
Siapa pria ini? mengapa wajahnya begitu mirip dengan wajahku. Batin Evan dan seolah bercermin hanya melihat wajahnya sendiri lewat wajah pria itu.
"Selamat malam nona Violet. Apa kau tidak mengenaliku?." tanya orang itu dengan gaya angkuhnya sambil menatap tajam kedua insan di hadapannya, dimana dirinya sedang terbakar api cemburu melihat kedekatan keduanya. Dan orang itu tidak lain adalah King Ares Robinson.
"Aku tidak mengenalmu!." ketus Violet yang posisinya saat ini berdiri di samping Evan.
Ares mengepalkan tangannya mendengar ucapan Violet. Tanpa basa-basi ia langsung menyemprotkan obat bius ke arah mereka.
Dengan cepat Violet langsung menutup hidungnya agar terhindar dari obat bius tersebut. Instingnya begitu kuat melihat gerak-gerik lawannya. Sementara Evan sudah tergeletak di lantai dan pastinya sudah terkontaminasi oleh obat bius tersebut.
"Kau!" marah Violet dan bergerak untuk melawan Ares. Jadi pria itulah yang selama ini berurusan dengannya.
Dengan gerakan cepat Ares langsung mengunci tubuh Violet dan kembali membiusnya menggunakan sapu tangannya.
Sontak tubuh Violet perlahan terkulai lemas hingga tak sadarkan diri. Ares langsung menggendong tubuh Violet dan segera membawanya menuju mobilnya.
Tapi sebelumnya Ares sempat melirik ke arah Evan yang sudah tergeletak di lantai.
"Aku harus mencari tahu siapa pria itu dan menyusut tuntas keluarganya sampai ke akar-akarnya" ucap Ares menyeringai lalu melenggang pergi.
Para bodyguard tuan Keynand sudah tergeletak di halaman rumah. Dan pastinya semua itu ulah Ares yang berhasil menyelinap masuk di kediaman tuan Keynand.
Terlihat Yuta bersandar di samping mobil ketuanya. Saat melihat kedatangan ketuanya, ia langsung bergerak membukakan pintu mobil untuk ketuanya.
Ares bergegas memasukkan tubuh Violet ke dalam mobil, kemudian disusul olehnya. Yuta langsung bergerak menutup pintu mobil setelah memastikan ketuanya sudah duduk tenang di dalam mobil. Kemudian, barulah dirinya masuk ke dalam mobil dan langsung duduk di kursi kemudi.
"Jalan" perintah Ares yang seolah tak sabaran membawa Violet pergi.
Membuat Yuta mengangguk hormat menanggapi ucapan ketuanya dan langsung mengindahkan perintahnya.
Mobil melaju kencang meninggalkan kediaman mewah tuan Keynand. Sepanjang perjalanan Ares hanya mampu melamun membayangkan kembali wajah pria yang begitu mirip dengannya.
Siapakah pria itu? mengapa wajahnya sangat mirip denganku? pikirnya. Dan hal itu mulai menghantui pikirannya. Ia menjadi tak tenang dan mulai bertanya-tanya dalam hati tentang sosok pria yang sangat mirip dengannya.
***
Sementara itu, kediaman tuan Keynand menjadi gempar atas hilangnya putri kesayangan keluarga Keynand.
"Bangun kalian! bagaimana bisa hal ini terjadi di kediamanku!" ucap tuan Keynand marah melihat bodyguardnya tergeletak di halaman rumah.
Nyonya Viona sudah menangis dalam pelukan putrinya. Sementara Victor dan Juno bertugas memeriksa cctv untuk melihat siapa pelakunya.
Sedangkan tuan Alex sedang berusaha membangunkan putranya.
"Evan, Evan, bangun nak." ucapnya sambil mengguncang bahu putranya berulangkali, namun usahanya tak berhasil. Sehingga pria paruh baya itu memutuskan untuk memercikkan air ke wajah putranya.
Seketika itu pula Evan terbangun dengan gelagapan dan terkejut mendapati wajahnya basah. Ia mulai mengusap wajahnya dengan kasar dan mulai teringat dengan Violet.
"Violet!" gumamnya melihat di sekelilingnya. "Ayah, mana Violet." ucap Evan mencari keberadaan tunangannya.
Tuan Alex hanya diam membisu tak menggubris ucapan putranya.
"Bodoh, kalian semua tak becus bekerja." bentak tuan Keynand kepada para bodyguardnya yang perlahan satu persatu mulai sadar dari pengaruh obat bius.
Baik Evan maupun tuan Alex kompak mengalihkan pandangannya ke arah tuan Keynand yang sedang memarahi para bodyguard yang tugasnya berjaga-jaga di kediaman mewah tuan Keynand.
"Pria itu yang membawa pergi Violet." gumam Evan dan begitu yakin seratus persen bahwa pria yang berwajah mirip dengannya lah yang membawa pergi Violet.
"Siapa yang kau maksud?" tanya ayahnya yang mampu mendengar gumaman Evan.
"Ayah, apa aku memiliki saudara kembar?" tanya Evan serius yang balik menanyai ayahnya. Pasalnya ia tidak menduga bisa bertemu dengan pria yang wajahnya begitu mirip dengannya dan seolah memiliki kembaran.
"Apa maksudmu nak, kau sama sekali tidak memiliki saudara kembar. Hanya kau satu-satunya putra ayah." ucap tuan Alex bersungguh-sungguh. Ada-ada saja ucapan putranya itu.
"Tapi, aku baru saja bertemu dengan pria yang wajahnya begitu mirip dengan wajahku, ayah. Dan pria itulah yang membawa pergi Violet!." jelas Evan tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Sontak tuan Alex membulatkan kedua matanya mendengar penuturan dari putranya. Ia tak mampu lagi menimpali ucapan putranya. Haruskah ia mempercayai ucapan putranya? dan itu seolah diluar nalar, pikirnya.
"Aku takut terjadi sesuatu kepada putriku..hiks...hiks" ucap Nyonya Viona terisak dan sudah membayangkan hal yang tidak-tidak terhadap putrinya.
"Tenang mommy, Violet pasti kembali dan berkumpul bersama kita. Bukankah Violet gadis yang kuat dan tak akan pernah menyerah walau menghadapi masalah sekalipun." ucap Daisy menenangkan ibunya dan ia begitu mempercayai kemampuan saudaranya.
Tuan Keynand menghela nafas berat melihat kesedihan yang terpancar di wajah istrinya. Ia pun mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari keberadaan putrinya. Apapun resikonya, putrinya harus kembali malam ini juga.
Bersambung...
Terima kasih atas dukungannya teman-teman 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Reni Anjarwani
doubel up thor
2023-07-03
1
Kak olaa
keren thor 👍 semangat up.. gak sabar nungguin kelanjutannya 🤭
2023-07-03
1
Mita
lanjut up thor 💪
2023-07-03
1