Akan segera menikah

"Ada apa ini!" ucap tuan Keynand hingga mengalihkan pandangannya pada sosok yang disayanginya.

"Kau sudah pulang sayang." ucapnya tersenyum. Violet bergerak mendekati ayahnya dan langsung berhambur memeluknya.

Evan memilih untuk diam, tidak mungkin juga ia langsung pergi tanpa berpamitan kepada mereka.

"Kenapa Daddy tidak ke kantor?" tanya Violet sambil melepaskan pelukannya.

"Bagaimana Daddy akan ke kantor? dia sangat mengkhawatirkan anak gadisnya yang dari semalam tidak pulang pulang. Pernah kah kau berpikir bahwa para orang tua begitu khawatir dan tak tenang jika putra atau putri mereka tidak pulang semalaman" timpal nyonya Viona sembari membawa nampan berisi secangkir kopi dan teh hangat lalu meletakkannya di atas meja.

Violet merasa terpojokkan mendengar ucapan ibunya. Ia melirik ayahnya dengan tatapan memohon. Sontak sang ayah kembali memeluknya dengan penuh kasih.

"Oh putriku sayang, akhirnya kau pulang. Bagaimana dengan pekerjaanmu? apakah berjalan lancar sayang? maafin Daddy, karena Daddy terlalu overprotektif kepadamu." ucap tuan Keynand sambil menepuk pelan punggung sang putri. "Jangan dengarkan ucapan mommy mu." tambahnya dengan berbisik.

"Baik Daddy." ucap Violet yang juga berbisik kepada ayahnya.

Violet melepaskan pelukannya lalu bergelayut manja di lengan ayahnya.

"Berkat Daddy pekerjaanku berjalan dengan lancar." ucap Violet tersenyum merekah sambil melirik ke arah ibunya yang berdiri tak jauh darinya.

"Syukurlah, sebaiknya kau beristirahat sayang." ucap ayahnya sambil mengelus puncak kepala Violet.

"Tunggu sebentar Daddy, bukankah kita kedatangan tamu istimewa." ucap Violet lalu mengalihkan pandangannya ke arah Evan yang masih setia berdiri di dekat sofa.

"Nak Evan silahkan duduk dulu, jangan buru-buru pulang. Bukankah nak Evan ingin bertemu dengan Violet." ucap Nyonya Viona dengan ramahnya.

"Baik Tante." ucap Evan tidak enak hati dan lekas duduk di sofa.

Violet, tuan Keynand dan Nyonya Viona ikut duduk di sofa bergabung dengan Evan. Mereka mengobrol bersama dan seolah seperti keluarga cemara.

Sementara itu, Ares menyelinap masuk di rumah mewah tuan Keynand melalui jendela kamar. Ia terlihat waspada disekelilingnya sembari mengamati suasana kamar yang berhasil ia masuki.

"Aku sangat yakin pemilik kamar ini adalah seorang wanita." gumam Ares sambil mengamati suasana kamar tersebut yang bercat pink.

Namun sayangnya tak ada satupun foto yang terpajang dalam kamar tersebut. Ares memutuskan masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan muncullah dua pelayan wanita membawa peralatan untuk membersihkan kamar tersebut.

Ares yang berada di dalam kamar mandi mendadak mendengar suara seorang wanita tengah mengobrol diluar. Sehingga ia memilih untuk berdiam diri di dalam kamar mandi sampai para wanita itu pergi.

***

Di ruang tamu, Violet maupun Evan saling curi-curi pandang dan sama sekali belum memulai obrolan ketika kedua orang tua Violet pamit kebelakang.

"Kenapa kau berubah wujud menjadi pendiam! biasanya kau terlalu banyak bicara dan suka bertindak sesuka hatimu!" ucap Violet dengan tatapan sinis.

"Memang begini sifat asliku. Terserah kau menilai ku seperti apa, yang jelas perlu kau ingat kita akan segera menikah." ucap Evan sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Violet dibuat pusing dengan tingkah pria itu. Terkadang pria itu memiliki kepribadian ganda, kadangkala cerewet dan super menyebalkan, kadangkala menjadi pria dingin dengan mulut yang terus terkunci rapat.

"Ya, kita memang akan segera menikah. Dan aku akan selalu mengingatnya di sini." ucap Violet sambil menunjuk kepalanya dengan tingkah mengejek. Kemudian bangkit berdiri dengan gaya angkuhnya.

Membuat Evan mengepalkan tangannya melihat tingkah menyebalkan gadis yang akan menjadi calon istrinya.

"Kurasa semuanya sudah jelas, jadi sebaiknya kau pergi!" ketus Violet sambil berbalik badan. Ia sudah bosan melihat wajah pria itu dan sudah berulangkali bertemu dengannya.

Violet dengan santainya melangkah menuju kamarnya, namun baru beberapa langkah ia langsung meringis kesakitan merasakan lengannya yang terluka kembali berdenyut nyeri.

Refleks Evan yang melihatnya langsung bergerak mendekati Violet.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Evan sambil menyentuh bahu Violet. Seketika Violet menoleh kearah Evan hingga pandangan mata mereka bertemu.

Diluar dugaan Ares yang baru saja keluar dari kamar langsung disuguhkan pemandangan yang membuat tubuhnya seolah terbakar api. Kedua tangannya di kepal kuat, bahkan kedua matanya memancarkan kilatan amarah melihat gadis incarannya bersama dengan seorang pria. Ingin rasanya ia menghajar habis-habisan pria itu karena begitu lancang mendekati gadis incarannya.

Tapi tiba-tiba Ares mendengar suara seseorang yang begitu hebohnya, sontak ia kembali bergegas masuk ke dalam kamar untuk bersembunyi.

"Wah wah wah kalian semakin akrab saja." ucap Nyonya Viona yang sedang menggoda putrinya.

Baik Violet dan Evan kompak mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Tanpa aba-aba Violet langsung menendang betis Evan sebelum menjauhinya.

"Awwww" Evan meringis kesakitan sambil membungkuk menyentuh betisnya yang habis ditendang oleh Violet.

Dasar gadis berandal. Batin Evan.

"Itulah akibatnya karena kau tidak mau pergi dari rumahku!" ucap Violet dengan tatapan sinis lalu melenggang pergi menuju kamarnya.

"Violet!" Nyonya Viona mencoba menghentikan putrinya, namun tidak dihiraukan oleh putrinya.

Wanita paruh baya itu lekas menghampiri Evan untuk meminta maaf kepadanya atas tingkah laku putrinya.

"Maafin putri tante, nak Evan. Terkadang sikapnya masih kekanak-kanakan. Mungkin setelah dia menjadi istrimu, sikapnya akan berubah dan lebih menghormatimu." ucap Nyonya Viona tak enak hati.

"Tidak apa-apa Tante." ucap Evan santai dan mengaggap semuanya biasa-biasa saja.

"Kalau begitu saya permisi." pamitnya undur diri dari hadapan calon ibu mertuanya.

"Iya, hati-hati di jalan. Salam untuk ayahmu." ucap Nyonya Viona tersenyum dan Evan hanya mengangguk menanggapi ucapan calon ibu mertuanya. Kemudian melenggang pergi.

Sementara Ares yang bersembunyi di dalam kamar terlihat begitu marah besar setelah menyaksikan langsung kedekatan Violet dengan seorang pria.

Ditambah ia sempat mendengar obrolan wanita paruh baya yang diyakini adalah ibu Violet dengan sosok pria yang bersama dengan Violet. Pikirannya sudah tak menentu, apalagi ia sudah mengklaim bahwa Violet adalah miliknya sampai kapanpun.

"Aku tidak akan membiarkan Violet menikah dengan pria itu." gumamnya lalu mengusap dagunya yang sedang dirundung masalah.

"Sial! aku tidak sempat melihat dengan jelas wajah pria itu. Sebaiknya aku hubungi saja mata-mataku untuk mencari tahu tentang pria yang sedang mendekati milikku." ucapnya kesal lalu meninju dinding berulangkali meluapkan amarahnya.

Ares menghentikan aksinya saat mendengar ponselnya berbunyi. Ia langsung merogoh ponselnya dari saku celananya.

"Mama" gumamnya melihat nama yang tertera di layar ponselnya. "Kenapa mama menghubungiku di jam seperti ini." ucapnya heran, kemudian memilih mengangkat panggilan masuk dari ibunya.

"Halo mama." ucap Ares di ujung telepon.

"Pulang sekarang! ada hal penting yang mau Oma bicarakan kepada kita." ucap Ibunya dengan tegasnya

"Maaf Mama, aku ada urusan....."

"Ares, tolong dengarkan ucapan mama kali ini. Mama mohon agar kau mau pulang. Jangan membuat Oma menunggu lama." ucap nyonya Laurent di ujung telepon.

Ares menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu mengiyakan ucapan ibunya. Ia bisa kembali ke kediaman Violet setelah urusan dengan keluarganya selesai.

Bersambung....

Terima kasih atas dukungannya teman-teman 🤧

Terpopuler

Comments

Ade

Ade

akan ada perseteruan antara Ares dengan kembaranx🤔

2023-07-02

0

Kak olaa

Kak olaa

semoga ares gak berseteru dgn evan n moga mereka berkumpul bersama

2023-07-02

0

Mita

Mita

semangat thor, lanjut up💪💪💪

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Jelek
2 Pertarungan
3 Gadis itu
4 Dia menolongku
5 Terima kasih
6 Pembohong besar
7 Aku bisa sendiri
8 Baiklah
9 Tawaran
10 Rahasia Oma Meggy
11 Kenapa jadi begini?
12 Gadis pilihanku
13 Kabur dari rumah
14 Pulau Liu
15 Pulau Liu 2
16 Pulang
17 Akan segera menikah
18 Rahasia?
19 Bertunangan
20 Kau!
21 Aku berhasil menikahimu
22 Menjauh dariku!
23 Aku akan membalas perbuatanmu!
24 Kami sudah menikah
25 Aku adalah suaminya
26 Siapa mereka?
27 Bertemu
28 Mulai kasihan
29 Menginap
30 Oh rupanya mereka
31 Hukuman
32 Pengkhianat
33 Ruang kerja mama Laurent
34 Ayah
35 Mereka pengen cucu
36 Anting
37 Belum siap
38 Rindu
39 Hukuman ibu mertua
40 Kita hanya berpisah sesaat
41 Permohonan maaf Aileen
42 Nikah dadakan
43 Pesta Pernikahan
44 Kedatangan Ares
45 Aku bersamamu
46 Kecelakaan
47 Koma
48 Evan!
49 Siuman
50 Kau Siapa?
51 Bodyguard
52 Benar-benar godaan
53 Bodyguard mesum
54 Istri keras kepala
55 Kesedihan Aileen
56 Ikuti aku
57 Gagal total
58 Mengerjainya
59 Tenang Violet
60 Kencan pertama?
61 Kencan pertama
62 Bercerita
63 Aku sudah mengingatnya!
64 Ingin bercerai
65 Menggila
66 Menghindari
67 Nasihat mommy
68 Saling introspeksi diri
69 Liburan
70 Sangat merindukanmu
71 Dinner romantis
72 Gawangmu akan Jebol
73 Welcome honeymoon
74 Musuh didepan mata
75 Pria Iblis
76 Duel
77 Tanda-tanda Hamil?
78 Pengakuan Evan
79 Calon penerus
80 Selamat datang di dunia, sayang
81 Menikmati peran
82 Mommy, kapan kami punya adik?
83 Hanya apa?
84 TIDAK!
85 Aufar di culik
86 Aku tidak mau seperti dirimu
87 Beraninya kau mengusik keluargaku!
88 Terima kasih, sayang
89 Extra part
90 Extra part
91 Promosi Novel baru ' Kekasih Kontrak CEO '
92 Promosi Novel Baru ' Muslimah Dan Anak Genius
93 Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pria Jelek
2
Pertarungan
3
Gadis itu
4
Dia menolongku
5
Terima kasih
6
Pembohong besar
7
Aku bisa sendiri
8
Baiklah
9
Tawaran
10
Rahasia Oma Meggy
11
Kenapa jadi begini?
12
Gadis pilihanku
13
Kabur dari rumah
14
Pulau Liu
15
Pulau Liu 2
16
Pulang
17
Akan segera menikah
18
Rahasia?
19
Bertunangan
20
Kau!
21
Aku berhasil menikahimu
22
Menjauh dariku!
23
Aku akan membalas perbuatanmu!
24
Kami sudah menikah
25
Aku adalah suaminya
26
Siapa mereka?
27
Bertemu
28
Mulai kasihan
29
Menginap
30
Oh rupanya mereka
31
Hukuman
32
Pengkhianat
33
Ruang kerja mama Laurent
34
Ayah
35
Mereka pengen cucu
36
Anting
37
Belum siap
38
Rindu
39
Hukuman ibu mertua
40
Kita hanya berpisah sesaat
41
Permohonan maaf Aileen
42
Nikah dadakan
43
Pesta Pernikahan
44
Kedatangan Ares
45
Aku bersamamu
46
Kecelakaan
47
Koma
48
Evan!
49
Siuman
50
Kau Siapa?
51
Bodyguard
52
Benar-benar godaan
53
Bodyguard mesum
54
Istri keras kepala
55
Kesedihan Aileen
56
Ikuti aku
57
Gagal total
58
Mengerjainya
59
Tenang Violet
60
Kencan pertama?
61
Kencan pertama
62
Bercerita
63
Aku sudah mengingatnya!
64
Ingin bercerai
65
Menggila
66
Menghindari
67
Nasihat mommy
68
Saling introspeksi diri
69
Liburan
70
Sangat merindukanmu
71
Dinner romantis
72
Gawangmu akan Jebol
73
Welcome honeymoon
74
Musuh didepan mata
75
Pria Iblis
76
Duel
77
Tanda-tanda Hamil?
78
Pengakuan Evan
79
Calon penerus
80
Selamat datang di dunia, sayang
81
Menikmati peran
82
Mommy, kapan kami punya adik?
83
Hanya apa?
84
TIDAK!
85
Aufar di culik
86
Aku tidak mau seperti dirimu
87
Beraninya kau mengusik keluargaku!
88
Terima kasih, sayang
89
Extra part
90
Extra part
91
Promosi Novel baru ' Kekasih Kontrak CEO '
92
Promosi Novel Baru ' Muslimah Dan Anak Genius
93
Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!