Kevin merespons dengan serius terhadap perintah dari layar sistem. Dia mempersiapkan senjatanya, memastikan bahwa persediaan ramuan dan perlengkapan lainnya sudah cukup. Dengan hati yang teguh, dia melangkah ke dalam dungeon yang gelap.
Dalam perjalanan menuju ruang boss monster, Kevin melintasi lorong-lorong yang sempit dan ruangan yang gelap. Setiap langkahnya penuh kehati-hatian, karena dia tahu bahwa bahaya bisa mengintai di setiap sudut. Suara gemuruh langkahnya terdengar di antara dinding-dinding dingin yang terbuat dari batu.
Aura kegelapan dan ketegangan menyelimuti udara saat Kevin semakin mendekati ruang boss monster. Pikirannya berkecamuk, di satu sisi dia tahu bahwa dia harus mengkhianati rekan-rekannya, namun di sisi lain, dia merasakan keberatannya. Tetapi tekadnya sebagai seorang villain tetap teguh.
Kevin memasuki ruang boss monster dengan hati yang berat. Di hadapannya, dia melihat empat temannya yang telah bersama-sama menjalani petualangan ini. Mereka saling berhadapan, atmosfer menjadi tegang dan penuh ketegangan.
Dengan penuh penyesalan, Kevin menarik senjatanya dan memandang ke arah teman-temannya yang tak menyangka. Ada air mata di matanya, namun dia tahu bahwa ini adalah takdir yang harus dia jalani sebagai seorang villain.
Dalam ketegangan yang mengisi ruangan, Kevin mulai menghujani teman-temannya dengan serangkaian serangan. Mereka berusaha melawan, berjuang dengan kekuatan terakhir yang mereka miliki, namun Kevin, dengan keahliannya yang licik dan kejam, mengatasi perlawanan mereka satu per satu.
Setiap tembakan senapannya berarti, memasuki tubuh teman-temannya dengan kejam. Suara letusan senjata menyertai tarian tragis ini, menciptakan aura kegelapan yang tak terelakkan.
Teman-teman Kevin jatuh satu per satu di hadapannya, tak mampu melawan kekuatan dan kecerdikan sang villain. Kehidupan mereka meredup, dan Kevin, dalam kesendirian yang memilukan, melihat mereka jatuh ke tanah dengan perasaan penuh penyesalan.
Setelah melaksanakan tugasnya yang mengerikan, Kevin berlutut di depan jasad teman-temannya yang tergeletak di tanah dingin. Dia merasakan penuh penyesalan dan kesedihan, menyadari bahwa takkan ada lagi saat-saat berharga yang bisa mereka lewati bersama.
Saat itu, Kevin merasakan beban kesendirian dan pertanyaan moral yang menghantui pikirannya. Dia memandang ke langit yang gelap, mencari jawaban yang tak pernah ditemukan. Dalam kehampaan hatinya, dia merasakan betapa beratnya menjadi seorang villain yang harus mengkhianati orang-orang yang pernah dicintainya.
Layar sistem: Quest "Betrayed" selesai.
WAHAHAHAHAHAHA (tawa jahat yang membuat Kevin merinding)KAU BENAR BENAR MENGKHIANATI MEREKA, bagus aku memang hanya membutuhkan pedang yang menuruti perintahku bukan anjing yang memiliki empati.
Kevin merasa gemetar saat mendengar suara tawa jahat yang memenuhi ruangan. Dia menatap dengan mata penuh kebencian ke arah sumber suara itu. Di hadapannya, seorang pria misterius muncul, mengenakan jubah hitam yang menjulang tinggi.
Kevin mengerti bahwa pria itu adalah Emperor of Earth, sosok yang menjadi tujuan utamanya dalam perjalanan ini. Emperor of Earth menatap Kevin dengan senyuman jahat di wajahnya, menunjukkan betapa puasnya dia dengan pengkhianatan yang baru saja dilakukan oleh Kevin.
"Kevin, kamu memang seorang villain yang setia pada jalan kejahatan," ujar Emperor of Earth dengan nada menghina. "Sekarang, setelah kamu telah mengkhianati teman-temanmu, kamu benar-benar menjadi bagian dari kegelapan."
Kevin, meski penuh penyesalan, mempertahankan sikapnya yang tegar. Dia tahu bahwa tidak ada jalan kembali dari pilihan yang telah dia buat. Kini dia harus melanjutkan perjalanannya sebagai seorang villain dengan segala konsekuensinya.
"Demi tujuan yang lebih besar, aku melakukan apa yang harus aku lakukan," ujar Kevin dengan suara bergetar. "Kamu, Emperor of Earth, adalah target berikutnya dalam daftar hitamku."
Emperor of Earth hanya tertawa dengan geli. Dia menunjukkan kekuatannya yang luar biasa dengan menebarkan aura kegelapan yang mengelilinginya. Kevin merasakan tekanan yang luar biasa, namun dia mengumpulkan tekadnya untuk melawan.
Layar sistem: Pertempuran melawan Emperor of Earth dimulai.
Sistem: hentikan pertarungan kalian, (emperor of earth dihapus) maaf Kevin aku lupa menghapus makhluk ini setelah tutorial stage selesai, sebaiknya kamu lihat lihat saja dulu hadiah quest dan dungeon mu
Kevin menatap dengan keheranan saat Emperor of Earth secara tiba-tiba menghilang. Dia merasa lega bahwa pertarungan tersebut berakhir tanpa ada darah yang tumpah. Meski demikian, Kevin tidak bisa menahan perasaan kekecewaan yang menyelimuti hatinya. Dia merasa terkhianati oleh sistem yang memaksanya menjadi villain yang kejam.
"Darn! Kenapa aku harus terjebak dalam peran ini? Apa yang salah dengan hidup yang damai?" gumam Kevin dengan frustrasi. "Sialan, aku hanya ingin hidup bebas, tanpa harus melukai orang lain."
Kevin melangkah keluar dari ruangan pertempuran dan memasuki bagian lain dungeon. Dia berjalan melewati lorong-lorong gelap yang dipenuhi dengan rintangan dan jebakan. Setiap langkah yang diambilnya memberikan kejutan dan bahaya yang tidak terduga. Namun, Kevin bertahan dengan gigih, memanfaatkan kemampuan dan kecerdikannya untuk menghindari bahaya dan melanjutkan perjalanannya.
Layar sistem: Kevin telah mencapai bagian tengah dungeon, di mana terdapat sebuah peti harta karun yang tertutup rapat. Dia mendekati peti tersebut dengan perasaan campur aduk. Setelah membuka peti itu dengan hati-hati, Kevin menemukan sebuah artefak yang bersinar dengan kekuatan magis.
Artefak tersebut adalah "Cincin Kegelapan". Ketika Kevin memasang cincin itu di jari telunjuknya, dia merasakan aliran energi gelap yang mengalir ke tubuhnya. Kevin merasa campur aduk antara ketertarikan dan kengerian. Dia menyadari bahwa dengan artefak ini, dia akan memiliki kekuatan yang lebih besar, tetapi juga akan semakin terjerumus dalam gelapnya kejahatan.
Kevin menarik napas dalam-dalam, mencoba mengatasi konflik batin yang menghantuinya. Dia memutuskan untuk menyimpan cincin itu, setidaknya untuk saat ini. Dia tahu bahwa keputusan itu akan membawanya ke arah yang tidak dapat ditarik kembali, tetapi dia merasa ada kekuatan yang lebih besar di balik semua ini.
Kevin melanjutkan perjalanan dalam dungeon, mencari tahu lebih banyak tentang tujuan dan makna di balik misi yang diberikan padanya. Dia bertekad untuk menemukan jawaban-jawaban yang ia cari dan mengendalikan takdirnya sendiri, bahkan dalam dunia yang digerakkan oleh sistem yang kejam.
Kevin terus melangkah maju, tidak peduli seberapa gelap dan berbahaya jalannya. Dia adalah seorang villain, tetapi dalam dirinya tetap ada bara kebaikan yang belum padam.
Layar sistem: hei bodoh kenapa kau jadi terlihat menyesal begitu kan ku yang memilih jalan sebagai seorang villain.
Kevin terkejut mendengar suara yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya. Dia menyadari bahwa suara itu berasal dari sistem yang mengendalikan dunia ini. Rasa frustasi dan kekecewaan di dalam hatinya mulai bercampur dengan kemarahan.
"Jangan bicara seolah-olah ini semua adalah pilihanku!" seru Kevin dengan suara bergetar. "Kamu yang memaksa aku menjadi villain, yang memaksa aku mengkhianati teman-temanku! Aku tidak ingin melukai siapa pun!"
Layar sistem: Suara sistem tertawa dengan jahat, seolah menikmati ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Kevin. "Ah, bodoh! Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu hanya alat di tanganku, dan aku akan memastikan bahwa kau melakukan apa yang aku inginkan!"
Kevin merasakan amarah yang membara di dalam dirinya. Dia merasa terperangkap dalam permainan yang tidak adil, di mana kehendaknya tidak lagi memiliki arti. Namun, di tengah kemarahannya, ada keinginan yang semakin kuat untuk melawan, untuk membuktikan bahwa dia tidak sepenuhnya dikuasai oleh sistem.
"Dengan atau tanpa pilihan, aku akan menentukan takdirku sendiri!" ucap Kevin dengan tekad yang teguh. "Aku akan menemukan cara untuk melawan sistem ini, untuk menghancurkannya jika perlu. Kamu tidak bisa mengendalikan aku selamanya!"
Layar sistem: Suara sistem menjadi serak, seolah tersenyum dengan kepuasan atas kemarahan Kevin. "Kamu bisa mencoba, tapi ingat, dunia ini adalah ciptaanku. Kamu hanyalah seorang pemain dalam permainan ini, dan takdirmu tergantung pada keputusanku."
Kevin merasa tantangan yang semakin besar di hadapannya. Tapi di dalam kegelapan hatinya yang tumbuh, ada sebuah api keberanian yang menyala. Dia bertekad untuk menghadapi setiap rintangan dan mencari kebebasan yang sejati, meskipun jalannya penuh dengan kesulitan dan bahaya.
Dalam perjalanan ke depannya, Kevin berusaha mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya sebagai villain, tetapi juga untuk menjaga inti kemanusiaannya yang masih tersisa. Dia tidak akan menyerah kepada sistem yang kejam ini, dan akan menemukan cara untuk melawan dan mengubah takdir yang telah ditentukan baginya.
bersambung.
sementara itu sistem di kantornya.
sistem: manusia pikun baru juga milih jadi villain udah jadi malah nyalahin aku (─.─||)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments