masih tutorial stage

Sistem:bangun bocah pemalas ini belum selesai, sekarang kita masuk tutorial stage selanjutnya, lihatlah di depanmu aku menciptakan sebuah monster laba laba yang tidak akan bisa kamu serang berpikir lah selama tujuh hari sambil bertahan dari serangan laba laba ini apa yang harus kamu lakukan agar menang.

Kevin menatap monster laba-laba yang mengerikan di hadapannya. Dia melihat dengan jelas bahwa serangan fisik tidak akan mempan terhadap makhluk ini. Tubuh monster laba-laba tersebut dilapisi oleh lapisan zirah yang tebal, dan cakar-cakarnya terlihat tajam dan mematikan. Kevin tahu bahwa dia harus menggunakan kecerdikan dan strategi untuk menghadapinya.

"Dalam situasi seperti ini, kemampuanku sebagai seorang gunslinger mungkin bisa membantu," berpikir Kevin dengan cepat. "Saya perlu mencari kelemahan monster ini dan mencari tahu cara melawannya dengan bijaksana."

Dia memperhatikan gerakan monster laba-laba yang cepat dan gesit. Kevin menyadari bahwa monster tersebut sangat bergantung pada indera penciumannya untuk mendeteksi mangsanya. Dia memutuskan untuk memanfaatkan kelemahan itu.

"Mungkin aku bisa mengalihkan perhatian monster ini," pikir Kevin dengan mantap. "Aku harus menemukan cara untuk memperdaya indera penciumannya sehingga aku bisa melarikan diri atau menyerang saat dia tidak waspada."

Kevin mengambil langkah hati-hati, menghindari serangan laba-laba dengan gesit. Dia mengelilingi monster dengan cermat, mencari kelemahan yang bisa dia manfaatkan. Setelah beberapa saat, dia menemukan lubang kecil di tanah yang tampaknya menjadi tempat laba-laba bersembunyi saat tidak sedang mencari mangsa.

"Tentu saja! Jika aku bisa mengalihkan perhatiannya dan membuatnya keluar dari tempat persembunyiannya, aku bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri atau menyerang!" ucap Kevin dengan semangat.

Dengan cepat, Kevin memikirkan rencana taktisnya. Dia mengambil sejumlah batu kecil di sekitarnya dan melemparkannya ke arah yang berlawanan dengan dirinya. Suara dan gerakan batu-batu tersebut berhasil menarik perhatian monster laba-laba. Dengan gesit, monster itu mengarahkan perhatiannya ke batu-batu yang bergerak.

Inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu oleh Kevin. Dengan cepat, dia berlari menuju lubang tempat laba-laba bersembunyi. Dia memanfaatkan kecepatan dan ketepatannya untuk menyerang laba-laba saat itu terkejut dan tidak siap. Dia menggunakan senjata api yang dimilikinya untuk melepaskan serangkaian tembakan ke arah monster itu.

Monster laba-laba meraung kesakitan saat peluru-peluru menghujam tubuhnya. Kevin terus menyerang dengan tekad yang kuat, memanfaatkan kecepatan dan ketangguhannya sebagai seorang gunslinger. Dia tidak membiarkan ketakutan atau keragu-raguan meredam semangatnya.

Setelah serangan yang intens, monster laba-laba itu akhirnya jatuh ke tanah dengan keadaan yang tergeletak. Kevin bernapas lega, mengetahui bahwa dia telah berhasil mengalahkan monster itu dengan kecerdikan dan ketangguhannya

.

"Sekarang aku tahu bahwa dengan strategi yang tepat, aku bisa menghadapi bahaya dan melampauinya," ucap Kevin dengan senyum puas. "Aku harus terus mempelajari kemampuanku dan mengasah keterampilan bertarungku. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi lebih baik."

Kevin melangkah maju dengan kepala tegak dan langkah mantap. Dia siap menghadapi rintangan selanjutnya dengan semangat yang membara.

Kevin menatap monster laba-laba yang mengerikan di hadapannya. Ketegangan melanda tubuhnya, dan detak jantungnya berdegup kencang. Dia merasakan keringat dingin mengalir di dahinya.

Monster laba-laba itu menyerang dengan cepat dan brutal. Kevin berusaha menghindari serangan tersebut dengan gerakan yang lincah, tetapi beberapa kali serangan itu berhasil mengenainya. Rasa sakit menusuk tubuhnya, dan darah mengalir dari luka-luka yang terbuka. Kevin merasakan denyut kehidupannya semakin melemah.

"Darn, monster ini lebih kuat daripada yang aku kira," gumam Kevin dengan nafas tersengal-sengal. "Aku harus segera menemukan cara untuk melawannya. Kesempatan ini tidak boleh kulewatkan."

Dia melihat ke sekelilingnya, mencari sinyal atau petunjuk untuk melawan monster laba-laba itu. Wajahnya pucat dan matanya berkaca-kaca, namun tekadnya tidak goyah. Dia menggenggam senjata api erat-erat, sambil mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya.

Kevin memutuskan untuk mengubah strategi. Dia mulai mengamati pola serangan monster laba-laba dengan lebih cermat. Setiap kali serangan mendekat, dia meloncat ke sisi yang berlawanan dengan kecepatan yang membutuhkan seluruh kekuatan yang tersisa dalam tubuhnya. Beberapa kali, dia terluka lagi oleh serangan monster itu, tetapi dia terus maju.

Ketika tubuh Kevin semakin lelah dan sisa HP-nya semakin berkurang, pikirannya tidak lagi sadar akan keberadaan sistem yang memberinya instruksi. Dia hanya fokus pada bertahan hidup dan melawan monster yang ada di hadapannya. Semangat perjuangannya tumbuh lebih kuat, menggerakkan setiap gerakan dan keputusan yang dia ambil.

Dalam keadaan kritis, Kevin menemukan celah di pertahanan monster laba-laba itu. Dengan sekali gerakan yang berani, dia menyerang titik lemah monster tersebut. Peluru-peluru dari senjata api yang dia pegang menghujam tubuh monster dengan ganas. Monster itu menderita dan melolong kesakitan.

Pada akhirnya, monster laba-laba itu roboh di tanah, menghembuskan nafas terakhirnya. Kevin sendiri terkulai lemas, tubuhnya penuh dengan luka-luka dan keletihan. Dia tersenyum lemah, merasa bangga dengan pencapaian yang baru saja dia raih.

"Phew, aku berhasil melawan monster itu," desis Kevin dengan suara serak. "Tapi aku tidak bisa beristirahat sekarang. Masih banyak tantangan yang menunggu di depan sana. Aku harus tetap waspada dan terus berjuang."

Kevin melihat sekelilingnya, memperhatikan sisa HP-nya yang hampir habis. Dia merasa lega bahwa dia masih hidup, meskipun dalam keadaan yang terluka parah. Dia memikirkan strategi dan langkah selanjutnya, siap untuk melanjutkan perjalanan di dunia game ini yang penuh dengan keajaiban dan bahaya.

Sistem:baiklah yang tadi itu cuma pemanasan kita akan segera menjalani latihan yang sesungguhnya, (berpindah tempat), ini adalah kastel kerajaan disini kamu komandannya total pasukan disini ada 3897, dan di dalam desa itu ada beberapa karakter yang bisa kamu Gunakan untuk membantu mu, lalu diluar sana ada jutaan pasukan berperang Rank A dan pemimpin nya, emperor of earth, Rank S. Dalam tiga hari inflasi nya akan dimulai jadi kamu atur strategi dengan baik untuk bertahan hidup, dan tingkat kesulitan stage ini adalah nihil.

Kevin berdiri di atas menara kastel, memandangi keindahan panorama yang membentang di hadapannya. Desa-desa yang tersebar di sekitarnya terlihat hidup dengan aktivitas sehari-hari. Pasukan kerajaan berbaris dengan gagahnya, siap untuk melindungi kerajaan dari ancaman yang mengintai.

Dengan perasaan tegang namun penuh tekad, Kevin menyadari tanggung jawabnya sebagai komandan kerajaan. Jumlah pasukan yang mencapai 3897 anggota terdengar begitu besar di telinganya. Namun, dia juga menyadari bahwa setiap nyawa dan keputusan yang diambilnya memiliki bobot yang besar. Dia harus menggunakan sumber daya dengan bijak dan merencanakan strategi yang tepat untuk menghadapi pasukan berperingkat A dan pemimpin yang kuat, Emperor of Earth dengan peringkat S.

Kevin turun dari menara kastel dan memasuki desa yang ramai. Dia bertemu dengan karakter-karakter yang siap membantu dalam pertempuran. Ada ksatria berpengalaman yang menguasai seni pedang, seorang penyihir yang memiliki kekuatan sihir yang dahsyat, dan prajurit tangguh dalam pertahanan. Kevin mengambil waktu untuk berkenalan dengan mereka, membangun hubungan dan memastikan bahwa mereka siap berjuang bersamanya.

Saat inflasi tinggal tiga hari lagi, suasana semakin tegang. Kevin merasakan tekanan yang semakin meningkat di pundaknya. Dia membutuhkan strategi yang matang untuk bertahan hidup dan melindungi kerajaan. Dia mengumpulkan karakter-karakter yang ada di sekitarnya untuk merencanakan langkah selanjutnya. Mereka berdiskusi tentang kekuatan dan kelemahan pasukan musuh, mengatur formasi pertahanan yang efektif, dan melatih diri mereka sendiri agar semakin terampil dalam pertempuran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!