Layar sistem: selamat Kevin tidak kusangka kamu benar benar dapat menaklukkan lantai 3 ini.
Kevin, dengan wajah yang masih terpancar kemarahan, menatap layar sistem yang muncul tiba-tiba. Dia merasa terganggu oleh kemunculan sistem yang jarang terjadi di lantai 3 ini dan ingin mencari jawaban atas keberadaannya.
"Darn! Mengapa kamu jarang muncul di lantai 3 ini?" desak Kevin dengan suara bergetar.
Layar sistem tampak berkedip sejenak sebelum menampilkan teks respons. "Maaf, Kevin. Aku tidak sengaja membuatmu merasa terganggu. Faktanya, lantai 3 ini merupakan tahap pelatihan yang sangat menantang. Aku ingin melihat sejauh mana kemampuanmu berkembang tanpa intervensi dari sistem. Ini adalah ujian untukmu, dan kamu berhasil melewatinya."
Kevin merasa sedikit lega mendengar penjelasan tersebut, meskipun masih ada kekesalan dalam hatinya. Dia menyadari bahwa sistem ini memang dirancang untuk memberikan tantangan yang semakin sulit seiring dengan kemajuannya. Kini, dia semakin bertekad untuk melanjutkan perjalanannya dan menghadapi tantangan yang lebih besar di lantai berikutnya.
Dengan perasaan yang sedikit mereda, Kevin melanjutkan langkahnya ke arah pintu keluar lantai 3. Dia tahu bahwa perjalanan ini masih jauh dari selesai, dan dia harus tetap fokus dan siap menghadapi segala hal yang akan datang.
Layar sistem: Ah ditambah itu adalah latihan karena di dunia Lou nanti aku tidak akan bisa membantumu secara terang terangan karena ada batasan bagi para konstelasi seperti ku yang disebut Limitation, yang akan langsung memberikan efek rasa sakit atau bahkan kehancuran bila dilanggar dan itu berlaku bagi konstelasi dan inkarnasi.
Kevin mendengarkan penjelasan layar sistem dengan serius. Dia menyadari bahwa di dunia Lou, sistem seperti ini tidak akan bisa membantunya secara langsung dan terang-terangan karena adanya batasan yang dikenal sebagai Limitation. Batasan ini dapat menyebabkan rasa sakit atau bahkan kehancuran jika dilanggar oleh konstelasi dan inkarnasi seperti Kevin.
"Aku mengerti," ujar Kevin dengan penuh pemahaman. "Sungguh menarik. Tapi sekarang, aku butuh istirahat sebentar. Bisakah kamu menjelaskan lebih detail tentang dunia Lou dan memberikan penjelasan mengenai guild yang belum sempat kamu jelaskan sebelumnya?"
Layar sistem berkedip sejenak sebelum menampilkan teks penjelasan yang lebih rinci. maaf Kevin tapi tentang Lou aku memiliki batasan untuk tidak memberitahu mu tentang dunia ini lebih rinci.
Tentang guild, sistem menjelaskan bahwa guild adalah kelompok atau komunitas yang terdiri dari konstelasi dan inkarnasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka dapat saling membantu, berbagi informasi, dan menghadapi tantangan bersama. Guild juga memberikan keuntungan dan fasilitas tertentu kepada anggotanya.
Kevin menganggukkan kepala sebagai tanda pemahaman. Dia menyadari pentingnya bergabung dengan guild yang kuat dan memiliki rekan-rekan yang dapat diandalkan di dunia Lou. Dengan pengetahuan baru ini, Kevin merasa semakin siap untuk melanjutkan perjalanannya dan menghadapi segala tantangan yang ada di depannya.
"Terima kasih atas penjelasannya," kata Kevin pada layar sistem. "Sekarang, beri aku beberapa saat untuk istirahat. Aku butuh waktu untuk memulihkan diri dan merencanakan langkah selanjutnya."
Layar sistem memberikan respons positif sebelum kembali berkedip, memberikan Kevin kesempatan untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga sebelum melanjutkan perjalanan yang menantang di dunia Lou.
Layar sistem: baiklah Kevin apa kamu sudah siap untuk menuju ke lantai 4 di dungeon son of darkness ini?
Kevin mendengar pertanyaan dari Layar Sistem tentang kesiapannya untuk menuju ke lantai 4 dalam Dungeon Son of Darkness. Namun, sebelum memberikan jawaban, Kevin merasa perlu untuk menuntut hadiah atau reward yang telah ia peroleh dari penaklukan lantai 3 sebelumnya.
"Sebentar!" seru Kevin, sedikit mengeluh. "Aku belum mendapatkan rewardku dari penaklukan lantai 3. Aku sudah melalui banyak pertempuran dan menghadapi berbagai bahaya di sana. Aku pantas mendapatkan pengakuan dan imbalan yang sesuai!"
Kevin menunggu sejenak, memandang layar sistem dengan tatapan tajam. Dia ingin memastikan bahwa usahanya diakui dan dihargai sebelum melanjutkan ke lantai berikutnya.
Layar sistem merespons dengan cepat, "Maaf, Kevin, aku memahami keinginanmu. Berikan aku sebentar untuk mengevaluasi pencapaianmu di lantai 3 dan memberikanmu reward yang pantas."
Kevin mengangguk, sedikit tenang karena permintaannya mendapatkan perhatian. Dia menunggu dengan sabar saat Layar Sistem melakukan evaluasi dan mempersiapkan reward yang sesuai.
Setelah beberapa saat, Layar Sistem menampilkan pesan, "Kevin, berdasarkan pencapaianmu yang luar biasa di lantai 3, kamu akan diberikan hadiah berupa senjata legendaris yang dapat meningkatkan kekuatanmu. Senjata ini akan menjadi sahabat setiamu dalam pertempuran-pertempuran yang akan datang."
Kevin merasa puas dengan reward yang diberikan. Dia menghargai pengakuan atas upayanya dan siap menerima senjata legendaris tersebut.
"Dalam hal ini, aku siap melanjutkan perjalanan menuju lantai 4," kata Kevin dengan tekad yang kuat. "Aku akan terus melawan dan mengatasi setiap rintangan yang muncul di hadapanku."
Kevin memandangi layar sistem, menunggu petunjuk selanjutnya untuk melanjutkan perjalanan yang menantang di Dungeon Son of Darkness.
Layar sistem: Baiklah waktunya lanjut ke lantai 4, di lantai ini cukup mudah kamu hanya perlu mengalahkan tiap ahli bela diri (senyum jahat) kalau dihitung gak akan sampai ratusan kayaknya.
Kevin mendengar perkataan Layar Sistem yang menganggap lantai 4 cukup mudah dengan hanya mengalahkan beberapa ahli bela diri. Rasa kesal langsung melintas di pikirannya.
"Gak banyak gundul mu, Sistem!" kekesalan terdengar dalam suara Kevin. "Kamu selalu membuat anggapan sepele tentang tantangan ini. Apa kamu pikir menghadapi ahli bela diri itu mudah? Mereka mungkin memiliki keahlian yang luar biasa dan trik-trik yang berbahaya. Aku tidak bisa menganggap remeh pertarungan ini."
Kevin merasa bahwa sistem terlalu meremehkan lawan-lawan yang akan dia hadapi. Dia merasa frustrasi karena merasa penilaian sistem tidak sesuai dengan kenyataan yang akan dihadapinya di lantai 4. Selain itu, dia juga memperhatikan bahwa sistem tampaknya melupakan larangan penggunaan senjata dalam pertarungan ini.
"Dengar baik-baik, Sistem," ucap Kevin dengan nada serius. "Aku tahu bahwa di lantai ini ada larangan penggunaan senjata. Aku tidak akan mengandalkan senjata untuk mengalahkan lawan. Aku akan menguji kemampuan bela diriku sendiri dan menggunakan strategi yang tepat. Jadi, jangan anggap enteng tantangan ini."
Kevin menghela nafas dan melihat layar sistem dengan ekspresi teguh. Dia memastikan bahwa sistem memahami keputusannya untuk menghadapi lantai 4 dengan serius dan tanpa senjata.
Layar sistem: Haha terserah aku akan segera mengirim mu ke sana.
Bab 20 berakhir dengan Kevin yang berdiri di tengah arena pertarungan, mengenakan baju ala fighter yang membuatnya terlihat lebih siap dan fokus. Dia merasakan adrenalin mengalir dalam dirinya, siap untuk menghadapi ahli bela diri di lantai 4. Matanya dipenuhi dengan tekad dan ketegasan, siap untuk menghadapi segala tantangan yang akan dihadapinya.
Kevin melihat sekeliling arena, merasakan aura persaingan yang memenuhi udara. Dia mengetahui bahwa di lantai ini dia akan dihadapkan dengan lawan-lawan yang tangguh dan terampil. Namun, dia tidak merasa takut. Sebaliknya, keberanian dan keinginan untuk menguji kemampuannya yang sebenarnya memenuhi dirinya.
Dia mengencangkan otot-ototnya, mempersiapkan diri untuk bertarung. Dalam diam, dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa kali ini dia akan memberikan segalanya, memperlihatkan kemampuan terbaiknya, dan tidak akan menyerah sebelum mencapai kemenangan.
Dengan langkah mantap, Kevin berjalan menuju pusat arena, menyambut tantangan yang ada di hadapannya. Dia siap untuk menguji batas kemampuannya, menunjukkan bahwa dia layak menjadi pemenang di lantai 4 ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments