Bab 19 Aku Kudu Ottoke?

Keesokan harinya, seperti biasa kegiatan mereka diawali dengan kehebohan si Ningsih. Dia sudah lupa rasa kesel bin keki nya ke Seonho, sudah move on katanya bakalan balas dendam, kejadian semalam sudah merubah kembali pandangannya.

"Dududu~ hem, hemm" Ningsih bersenandung riang.

"Seneng banget lu, ingat ntar kecewa lagi loh.." ledek si Sumiatun.

"Ish, bukannya ikut seneng liat temennya bahagia, ini mah malah njorokin!" sungut si Ningsih.

"Bukan begitu Ning Ning alias Ningsih! Gw justru takutnya lu kecewa lagi, kan biasanya juga gituuu... Bentar seneng, bentar kecewa! Gitu terus siklus kehidupan percintaannya lu," ujar Sumiatun menjelaskan.

"Enggak, kali ini gak deh!" jawab Ningsih sambil berdandan ala-ala girls band.

"Ish, jawaban yang kemarin juga gitu lu nya! Nyatanya apa, kecewa lageee... Btw, itu lu balik lagi dandanannya kayak ondel-ondel, iihh... Kagak ada cakep-cakep nya Ningsih!" ujar Sumiatun tambah gerah melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Lu bisanya bikin down orang tau gak! Ini dandanan lagi trend setter, Somi... Ning Ning mau dandan lagi, sana-sana pergi! Husss, nanti telat lu dihari pertama kerjanya!" usir Ningsih.

"Ya ampun, hampir aja lupa gw, ini kebiasaan sih nungguin lu dandan gak kelar-kelar! Ya udah, gw cabut yah! Met ketemu ntar malam, Maimunah!" teriak Sumiatun sambil berlari menuju pintu keluar.

"Ning Ning, Sum! Ning Ning! Ya elah, udah cakep namanya pake diganti segala lagi," sungut Ningsih kesel, setelah itu dia mulai fokus sama dandannya lagi sambil membayangkan wajah babang ganteng.

Sementara si Sumiatun lagi tergopoh-gopoh pakai sepatunya, dia kesulitan memasang sepatu high heels dikakinya, karena ini untuk kedua kalinya dia memakainya, sebelumnya pernah pas ikut ajang Abang None Jakarta, itu juga udah lama banget!

Krieeet!

"Annyeong..." tau-tau mukanya Seojun udah didepan aja, bikin Sumiatun kaget aja!

"Astaghfirullah, ini bocah pagi-pagi udah dimari aje!" gerutunya.

"Aku datang buat berangkat bareng sama kamu.." ucap Seojun sambil senyum-senyum, manis banget ada lesung pipinya lagi.

"Oh, ya udah.. Ayo kita berangkat," ujar Sumiatun so cool, padahal dia tadi sempet terpesona dengan lesung pipinya Seojun.

"Gw mikirin apaan sih, mana mungkin juga seperti itu! Ingat, kudu fokus ama kuliah dan kerjaan, jangan bikin babeh sama mak kecewa.." gumamnya dalam hati.

Mereka berangkat ke kantor naik mobilnya Seojun bersama, kali ini Seojun tidak menggunakan mobil mewahnya, karena dia sudah berulang kali diwanti-wanti sama Seonho untuk tidak mencolok.

"Mobil kamu yang kemarin kemana?" nah, nanya juga kan si Sumiatun alias Somi nya Seojun.

"Eh, em... Itu mobil sebenarnya milik Seonho sih, aku pinjam! Hehe, ini mobilku yang sebenarnya.." jawab Seojun gugup.

"Ooh, oke.." ujar Sumiatun sambil tersenyum tipis.

Seojun melirik kearah Sumiatun, gadis tomboi yang biasanya berdandan kasual sekarang nampak berbeda sekali. Sumiatun memakai rok selutut berwarna hitam pas badan, baju kemeja putih dengan lengan bajunya sedikit panjang dan sepatu High heels berwarna hitam juga, rambut panjangnya yang biasa dia gerai kali ini dia kuncir, terlihat sedikit rapi dari biasanya.

"Kenapa? Apa dandanan ku terlihat aneh?" tanya Sumiatun sambil merapikan baju dan rambutnya.

"Gak, cantik kok.." jawab Seojun sambil tersenyum.

"Ish, aku nanya tentang dandanan gw kenapa dia malah muji sih? Bikin salting bae, eh! Kagak!" ujar Sumiatun langsung meralat ucapannya.

Setelah kurang lebih empat puluh lima menit mereka dijalan, akhir sampai juga di kantor, dan ternyata sudah banyak karyawan yang datang duluan, padahal jam kerja belum dimulai.

"Rajin juga orang-orang yah.." gumam Sumiatun.

"Bukan masalah rajin gak rajin, ini tuntutan kerjaan. Mungkin mereka ingin datang pagi karena harus mengejar target yang belum selesai, sebelum diserahkan ke atasan harus di cek ulang lagi, yah begitulah kira-kira..." sahut Seojun sambil memperhatikan orang-orang.

Sumiatun menatap Seojun sedikit aneh, dia bingung ini anak kok bisa-bisanya tau aja isi otaknya, dia jadi kepikiran omongannya si Ningsih waktu itu, biasanya kalau ada teman lawan jenis yang pemikirannya atau yaah sedikit-sedikit miriplah dengannya bakalan jodoh!

"Masa iya sih perkara cuma dia kebetulan bisa menebak pikiran gw, kita bakalan jodoh?! Aneh banget itu Ningsih, gw gak bakalan jatuh cinta untuk saat ini! Apalagi sama nih orang, kagak pernah!" gumamnya dalam hati, ah masa siiihh?

Saat ini mereka sedang menunggu kedatangannya si Seonho, dia yang nyuruh datang cepat eh dia juga yang terlambat, Seojun dan Sumiatun ngedumel aja dalam hati, dan panjang umurnya itu orang udah didepan mata aja sekarang.

"Kalian masuk kedalam ruangan ku..." ucapnya seraya langsung masuk kedalam ruangannya.

"Siapa yang suruh kamu duduk?!" tegurnya saat melihat Seojun mau menarik kursi didepan meja Seonho.

"Iya, Sajangnim... Maaf" jawab Seojun, dalam hati ingin memaki-maki tapi gak enak ada Sumiatun disampingnya.

"Dengar, karena kamu belum punya pengalaman apa-apa didalam pekerjaan ini, maka kamu akan saya tugaskan di dapur, jadi Office Girl. Kamu mendengarkan aku, Somi?" ujar Seonho ke Sumiatun.

"I-iya, Sajangnim.." jawab Sumiatun sedikit kaget saat mendengar penjelasannya si Seonho, dia sudah mengira bakalan seperti ini.

"Dan kamu, Seojun.. Saya akan tugaskan sebagai anak magang di tim perencanaan, tugasmu membantu mereka, apapun itu" ujar Seonho memberi tugas kepada Seojun.

"Siap, Sajangnim.." sahut Seojun dengan senyuman termanisnya.

"Oke, kalian boleh berada di divisi masing-masing... O ya, Somi.. Kamu temui dulu pak Lee, nanti dia akan mengantarmu ke sana," ujar Seonho lagi.

"Iya, Sajangnim..." sahut lagi Sumiatun sambil manggut-manggut bae, ngerti juga kagak.

Kemudian keduanya keduanya keluar dari ruangannya si Seonho, Seojun sejak awal sudah tau letak denah ruangan-ruangan di kantornya gak kesulitan mencari devisi timnya, lah Sumiatun? Yang ada dia celingukan sendiri mencari yang namanya pak Lee, ya Tuhan mana muka semua orang sama semua lagi! Pikirnya.

"Yang namanya pak Lee mana ye? Bingung gw, mana mukanya pada sama semua lagi, apa nyari divisi gw dulu ye? Ah, masa iya OB punya divisi juga?! Ada juga gak bakalan disini juga kali, paling dilantai dasar paling bawah dipaku bumi! Mana yeee, ish si Seonho kagak ngasih tau lagi ciri-cirinya yang mana??" gumam Sumiatun kesel sambil garuk-garuk kepalanya bingung.

Sementara itu, Seojun yang sudah bertemu dengan tim nya masih memperhatikan Sumiatun yang masih kebingungan mencari yang namanya pak Lee, sedangkan Seonho diam-diam memperhatikan mereka, dia gak khawatir soal Seojun karena anak itu emang sudah tau semua, masalahnya si Sumiatun! Itu anak masih berdiri bae di satu tempat sambil celingukan.

"Seharusnya aku kasih tau dimana pak Lee berada, ah! Biarlah dia belajar menyesuaikan diri.." gumam Seonho sambil balik lagi ke mejanya.

Tapi tidak dengan Seojun, dia gak tega. Diam-diam dia mencari informasi tentang pak Lee dan berada di divisi mana, lalu dia mendekati pak Lee itu dan mengatakan kalau dia dipanggil oleh Seonho.

Tok!

Tok

Tok!

"Masuk!" ujar Seonho sambil memperhatikan beberapa berkas miliknya.

"Sajangnim memanggil saya?" tanya pak Lee langsung.

"Aku? Enggak, kenapa?" tanya Seonho bingung.

"Tadi ada anak magang mengatakan kepadaku bahwa anda mencari ku, katanya penting.." jawab pak Lee, sama bingungnya dia sekarang.

Seonho melihat kearah luar, dia melihat ada Seojun memperhatikan mereka, dengan sedikit memohon agar membantu Sumiatun yang masih kebingungan di sana. Seonho tau apa yang terjadi sekarang, dia menghela nafasnya dengan sedikit berat.

"Iya, aku lupa.. Tolong kamu antarkan anak baru didepan sana ke bagian dapur, dia OB, emm... OG kita yang baru, perlakuan dia dengan baik, mengerti?" ujar Seonho memberikan perintah ke pak Lee.

"Iya, Sajangnim. Saya mengerti, kalau begitu saya permisi dulu.." pamit pak Lee.

Setelah itu Seonho harus menahan diri agar tak emosi dengan kelakuannya si Seojun, dia melihat lagi kearah luar dan melihat Seojun mengacungkan jempolnya sambil tersenyum sok imut.

"Cih, dasar!" ujar Seonho, kesel juga dia!

Sementara itu pak Lee akhirnya menemukan Sumiatun dan membawanya ke sebuah ruangan, tempat itu adalah loker dan tempat istirahatnya para OB dan OG lainnya.

"Perhatikan semuanya, ini Adalah Sumiatun panggil saja dia Somi, dia merupakan pegawai baru dan bekerja disini mulai sekarang. Saya harap kalian semua bisa saling bekerjasama dengan baik.

Ajari dia dengan benar, kasih tau mana yang boleh dan mana yang gak boleh. Mungkin dia masih banyak yang belum tau, ajari saja pelan-pelan, ini perintah langsung dari pak Seonho, araeso (faham)?" ujar pak Lee memberi perintah dan arahan kepada mereka semua.

"Nee, Sajangnim.." jawab mereka semua kompak sambil tersenyum.

Setelah itu, pak Lee keluar dan meninggalkan Sumiatun bersama mereka semua. Yah sudah ketebak kayak di drakor-drakor, ada yang senang sama dia, ada juga yang sejak awal liatin Sumiatun dengan tatapan julid.

"Wah, senengnya! Setidaknya pekerjaan kita sedikit berkurang, karena sudah ada pegawai baru yang bisa bantuin kita!" ujar salah satu Office Girl yang di sana.

"Kau, orang asing kan? Bagaimana caranya kau bisa bekerja disini? Apa kau memiliki koneksi dengan pak Seonho atau dengan yang lain? Wah, ini tak adil! Saat ini orang-orang kesulitan mencari pekerjaan, bagaimana bisa orang asing seperti dia begitu mudah mendapatkan pekerjaan?!" ujar salah satu OB itu.

"Hei, bicara apa kau? Ini soal mampu dan tak mampu, jika gak mau kalah dengan orang asing yaa kau harus lebih giat lagi, jiwa kompetitif mu sudah hilangkah?" sahut temannya juga.

Dan mulailah beberapa percakapan tak mengenakan tentang dirinya, Sumiatun sih cuek aja, dia malah sedang menikmatinya. Dia jadi teringat dengan drakor yang pernah dia tonton bersama Ningsih.

"Wah, gini rasanya jadi pemeran utama di drakor! Gw kudu jadi apa nih? Antagonis atau protagonis yang nangis-nangis mulu? Wah, bakalan seru nih," gumamnya sambil bersender disalah satu lemari dan memperhatikan mereka semua, kalau ada cemilan dia pengen makan sambil nonton.

...----------------...

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 Duo Kutil Kembar
2 Bab 2 Kegelisahan Ningsih
3 Bab 3 Semur Daging Dan Bocah Ingusan
4 Bab 4 Gak Sengaja Ketemu
5 Bab 5 Shopping
6 Bab 6 Cogan Blasteran Arab
7 Bab 7 Keberangkatan Yang Memberatkan
8 Bab 8 Gak Sengaja Ketabrak
9 Bab 9 Tetangga Unit Sebelah
10 Bab 10 Drama Hari Pertama
11 Bab 11 Nyari Loker
12 Bab 12 Suara Apa Itu?!
13 Bab 13 Pahlawan Kesiangan
14 Bab 14 Interview With Bos
15 Bab 15 Boleh Minta Nomor Hpnya?
16 Bab 16 Aku Bukan Supir!
17 Bab 17 Hukuman
18 Bab 18 Tak Sesuai Ekspektasi
19 Bab 19 Aku Kudu Ottoke?
20 Bab 20 Protagonis VS Antagonis
21 Bab 21 Barang Kesayangan
22 Bab 22 Dirimu Mengalihkan Duniaku
23 Bab 23 Aku Bukan Wanita Lemah!
24 Bab 24 Ini Kisahku, bukan Kisahmu.
25 Bab 25 Terbongkarnya Status Tuan Muda
26 Bab 26 Sebuah Keputusan Yang Berat
27 Bab 27 Sebuah Permintaan
28 Bab 28 Di DO Pihak Kampus
29 Bab 29 Rencana Diatas Rencana
30 Bab 30 Yuk, Pacaran!
31 Bab 31 Kisah Dari Sebuah Pengkhianatan
32 Bab 32 Jamuan Di Restoran
33 Bab 33 Kedatangan Tamu Tak Diundang
34 Bab 34 Sesuatu Yang Tak Diharapkan
35 Bab 35 Rasa Penasaran Seojun
36 Bab 36 Takut Kehilanganmu
37 Bab 37 Penyelidikan Seonho
38 Bab 38 Salah Sasaran
39 Bab 39 Tumit Pecah!
40 Bab 40 Mandi Jus Tomat
41 Bab 41 Keberanian Ningsih
42 Bab 42 Krisis
43 Bab 43 Main Petak Umpet
44 Bab 44 Siapa Yang Melakukannya?
45 Bab 45 Ketahuan Juga Akhirnya
46 Bab 46 Pengakuan Ketua Park
47 Bab 47 Cerita Yang Sebenarnya
48 Bab 48 Permintaan Maaf Seonho
49 Bab 49 Detektif Kucing Kampung
50 Bab 50 Terperangkap Dalam Jebakan
51 Bab 51 Ruang Rahasia
52 Bab 52 Keputusasaan Seojun
53 Bab 53 Kedatangan Pak Smith
54 Bab 54 Akhirnya, Bebas juga!
55 Bab 55 Makan Malam ala Kampung Halaman
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Duo Kutil Kembar
2
Bab 2 Kegelisahan Ningsih
3
Bab 3 Semur Daging Dan Bocah Ingusan
4
Bab 4 Gak Sengaja Ketemu
5
Bab 5 Shopping
6
Bab 6 Cogan Blasteran Arab
7
Bab 7 Keberangkatan Yang Memberatkan
8
Bab 8 Gak Sengaja Ketabrak
9
Bab 9 Tetangga Unit Sebelah
10
Bab 10 Drama Hari Pertama
11
Bab 11 Nyari Loker
12
Bab 12 Suara Apa Itu?!
13
Bab 13 Pahlawan Kesiangan
14
Bab 14 Interview With Bos
15
Bab 15 Boleh Minta Nomor Hpnya?
16
Bab 16 Aku Bukan Supir!
17
Bab 17 Hukuman
18
Bab 18 Tak Sesuai Ekspektasi
19
Bab 19 Aku Kudu Ottoke?
20
Bab 20 Protagonis VS Antagonis
21
Bab 21 Barang Kesayangan
22
Bab 22 Dirimu Mengalihkan Duniaku
23
Bab 23 Aku Bukan Wanita Lemah!
24
Bab 24 Ini Kisahku, bukan Kisahmu.
25
Bab 25 Terbongkarnya Status Tuan Muda
26
Bab 26 Sebuah Keputusan Yang Berat
27
Bab 27 Sebuah Permintaan
28
Bab 28 Di DO Pihak Kampus
29
Bab 29 Rencana Diatas Rencana
30
Bab 30 Yuk, Pacaran!
31
Bab 31 Kisah Dari Sebuah Pengkhianatan
32
Bab 32 Jamuan Di Restoran
33
Bab 33 Kedatangan Tamu Tak Diundang
34
Bab 34 Sesuatu Yang Tak Diharapkan
35
Bab 35 Rasa Penasaran Seojun
36
Bab 36 Takut Kehilanganmu
37
Bab 37 Penyelidikan Seonho
38
Bab 38 Salah Sasaran
39
Bab 39 Tumit Pecah!
40
Bab 40 Mandi Jus Tomat
41
Bab 41 Keberanian Ningsih
42
Bab 42 Krisis
43
Bab 43 Main Petak Umpet
44
Bab 44 Siapa Yang Melakukannya?
45
Bab 45 Ketahuan Juga Akhirnya
46
Bab 46 Pengakuan Ketua Park
47
Bab 47 Cerita Yang Sebenarnya
48
Bab 48 Permintaan Maaf Seonho
49
Bab 49 Detektif Kucing Kampung
50
Bab 50 Terperangkap Dalam Jebakan
51
Bab 51 Ruang Rahasia
52
Bab 52 Keputusasaan Seojun
53
Bab 53 Kedatangan Pak Smith
54
Bab 54 Akhirnya, Bebas juga!
55
Bab 55 Makan Malam ala Kampung Halaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!