Keluar dari ruangan tersebut, Grizelle segera berlari ke kantin. Dimana Megan, sahabatnya sudah menunggu. Untung saja dia sudah menyuruh gadis berkulit Tan itu memesankan makanan untuknya, Grizelle tidak perlu menunggunya.
Uh, lapar sekali!
Setibanya disana dia langsung mengambil mangkuk yang berisi mie ayam favoritnya itu, melahapnya dengan rakus karena perutnya benar-benar sangat lapar.
Megan menganga, menatap terkejut sahabatnya itu.
"Tidak makan berapa Minggu?"
"Sebulan!"
"Kesurupan setan apa?"
"Reog!"
Sudahlah Megan jangan banyak bertanya dulu. Biarkan gadis kelaparan itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Percuma menanyainya sekarang, jawabannya tidak akan pernah benar.
Tetapi-
"Lama sekali didalam sana, membicarakan apa?"
"Secret!"
Sudahlah Megan, Lebih baik diam dan menutup mulutnya rapat-rapat sebelum menanyai sahabatnya itu banyak pertanyaan - pertanyaan tentang ko bisa seorang murid baru seperti dirinya bisa masuk dengan mudah ke ruangan tersebut. Ruangan yang tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya.
Megan yang hampir tiga tahun sekolah disini saja belum pernah masuk kesana, tetapi Grizelle?
"Grizelle"
"Apa?" Megan berdecih, gadis bule itu tetap saja menyebalkan, "aku hanya diberi tugas hukuman saja!"
"Tugas hukuman?"
Grizelle mengangguk.
"Nanti pak Bayu akan mengirimkannya lewat pesan"
APA?!
Bukan hanya bisa dengan mudah memasuki ruangan tersebut, sahabatnya itu juga bisa mendapatkan nomor telponnya?
WOW!
"Kenapa sih, jangan berteriak seperti itu!"
Tidak, Megan tidak bisa untuk tidak berteriak saat ini.
"Do you have the number Mr. Bayu? are you serious?"
"Memangnya kenapa?"
"Jawab saja sih!"
"Belum! Tapi nanti dia kirim pesan"
Gadis itu kembali berteriak, menarik tubuh Grizelle untuk dipeluknya dan sesekali Megan mencium pipinya gemas.
Beberapa murid yang melihatnya hanya tersenyum geli, sudah tidak heran lagi, setiap mereka berada dikantin pasti akan sangat ramai sekali.
"Kamu tadi nuduh aku kesurupan, buktinya kamu kayak orang yang lagi kesurupan." Grizelle berusaha menjauhkan Megan dari tubuhnya, namun Megan malah mengeratkan pelukannya.
"Beruntung banget sih kamu, Grizelle"
Beruntung apanya? Yang ada dirinya kesal karena pasti guru itu akan memberikan tugas menumpuk untuknya.
"Yang namanya dihukum itu gak ada yang untung. Sial yang ada!"
"Ck! Maksudnya kamu beruntung bisa punya nomor pak Bayu!"
"Emang kamu belum punya?" Grizelle mulai penasaran. Apakah segalak itu guru bermata pelajaran matematika tersebut sehingga tidak ada satupun murid yang bisa memiliki nomornya.
"Belum, Grizelle. Makanya aku bilang kamu beruntung"
Benarkah? Ah Grizelle tidak percaya.
"Kamu sekolah disini udah 2 tahun loh Meg, masa iya-"
"Serius Grizelle, tapi gak semua guru sih cuma pak Bayu doang yang ribet"
"Kenapa emangnya?"
"Dia gak suka nomornya disebar ke sembarang orang. Hanya orang-orang penting dan tertentu aja yang boleh tahu"
Ya memang begitu kenyataannya. Mengingat dia adalah seorang pengusaha sukses sekaligus pemilik perusahaan terbesar di Asia, pria itu sangat membatasi diri untuk tidak terlalu dekat dengan siapapun.
"Ck! Lebay banget deh"
PLAK! Satu tabokan keras mendarat pada lengan kirinya.
"Sembarangan kalau ngomong! Kamu tahu gak, sekolah ini itu milik keluarganya tahu!" Wow! Pantas saja ruangannya begitu mewah, anak pemilik sekolah ini rupanya. "Dia juga ngajar ekskul music, khususnya alat music piano. Jago!" Imbuhnya.
Cih!
Grizelle begitu sebal mendengarnya saat Megan dengan bangga menyebutkan satu-persatu keahlian khusus guru tampan tersebut. Apakah Megan benar-benar lupa jika dirinya juga pandai dalam berbagai alat musik.
Terdengar nada pesan masuk, Grizelle segera mengambil ponselnya, "Diam! Ada pesan masuk" Lalu melihatnya. Sebuah pesan baru masuk dari nomor tidak dikenalnya.
"Nomor baru?"
"Siapa?" Tanya Megan penasaran. Griz hanya menggelengkan kepalanya, lalu membuka pesan tersebut.
+628571638xxxx : [Kerjakan halaman 50 dan serahkan besok ke ruangan saya]
Oh ternyata guru tampan menyebalkan itu. Grizelle cepat-cepat membalasnya.
[Berapa soal pak, jangan banyak-banyak ya, hehe]
Pesan terkirim dengan doa-doa agar guru tersebut tidak memberikan soal yang banyak untuknya karena rencananya malam ini dirinya akan melanjutkan kembali episode yang belum ditontonnya. Begini nih jika tidak update informasi, tertinggal beberapa drama yang sedang booming.
Sebelum guru itu membalas, Grizelle memikirkan nama apa yang cocok untuk guru dingin dan menyebalkan sepertinya. Nama itu harus benar-benar sesuai dengan karakternya, tidak boleh melenceng sedikitpun.
"Apa ya?"
Terus mengetik beberapa nama, kemudian menghapusnya lagi. Berpikir terus untuk mencari nama yang cocok untuk guru tersebut.
"Nah, ini aja!"
Di ketikannya sebuah nama 'MY COLD TEACHER' Pada deretan kontaknya. Nama yang sangat sesuai dengan karakternya yang dingin. Nomor tersebut nampak berjejer dengan orangtuanya.
MY COLD TEACHER : [Kamu tenang saja, hanya 20 soal]
APA? Yang benar saja, bahkan itu sangat banyak sekali. Kenapa tidak semuanya saja untuk dirinya kerjakan! Guru itu benar-benar menyebalkan sekali, untung tampan.
[Bapak serius?]
MY COLD TEACHER : [Sangat serius. Apakah kurang banyak?]
"Gila ya ini guru! Aku cuma telat 5 menit doang loh" Meskipun kesal, Grizelle tidak berani membantahnya atau guru itu akan menambahkan soalnya.
[Tidak, terima kasih bapak guru nyebelin]
Di ruangannya, Bayu tertawa-tawa sambil membaca lesan dari muridnya. Ia begitu senang karena berhasil membuatnya kesal, pasti gadis itu sedang mengoceh diluar sana.
"Berani-beraninya dia bilang gue nyebelin!" Ucapnya dengan terkekeh.
[Saya tambah 5 soal]
GRIZELLE JOVANKA : [Ampun pak guru tampan :(]
Lagi-lagi Bayu tertawa. Mereka terus berkirim pesan sampai Bayu menjadi lupa jika dirinya belum sempat makan siang. Untung saja masih ada stok roti dalam kulkasnya.
Sedangkan Grizelle, gadis itu terus mengomel menatap layar ponselnya, dimana foto guru tampan yang sempat ia curi terpampang disana.
"Gila!" Ucapnya kesal.
Megan yang terus memperhatikan sahabatnya itu bingung, sejak tadi Grizelle terus mengomel. Ia menjadi penasaran, siapa yang telah membuat Grizelle seperti itu.
"Kenapa sih?"
"Nih orang gila nyebelin banget!"
"Ha?"
"Guru kesayanagan kamu!"
Lagi-lagi Megan berteriak tidak percaya, kemudian merampas ponsel yang masih Grizelle genggam lalu membaca pesan-pesan dari guru tampannya itu.
"Astaga! Grizelle, kamu yakin ini pak Bayu, guru kita?"
Megan masih tidak percaya dengan isi pesan tersebut, dimana guru yang terkenal galak dan dingin itu ternyata bisa bercanda juga. Meskipun terlihat agak menyebalkan tetapi Megan cukup terkejut dengan selera humornya.
"Siapa lagi emang Meg, kamu ini"
"Aku minta ya"
"Ambil aja. Sumpah ya, itu guru nyebelin banget!"
"Lagian kamu nyari gara-gara bilang dia nyebelin, tapi emang iya sih haha"
Dasar!
"Aku ke toilet dulu deh, kamu kalau mau ke kelas duluan aja. Nanti aku nyusul"
"Ya udah"
Sementara Grizelle sedang ke kantin, Megan memilih kembali ke kelasnya. Di lapang basket, sudah ada kelas 12 B yang akan berolahraga. Ia juga melihat ada seorang pemuda yang sangat ia kenal terus memperhatikannya.
Terkenal karena ke-cuek-kan nya, Megan berjalan biasa saja melewatinya. Namun baru selangkah dirinya akan menaiki anak tangga, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
Megan menoleh bingung.
"Ada apa?" Megan bertanya setelah pemuda itu berdiri dihadapannya.
"Pulang sekolah tunggu gue diparkiran ya?" Kata pemuda berambut tebal tersebut. Dia adalah Bryand Orlando, anak rekan kerja papahnya Megan. Mereka saling mengenal namun tidak terlalu dekat karena Megan tidak begitu nyaman jika dekat dengan seorang pria, apalagi seorang Bryand Orlando yang terkenal sangat playboy.
"Mau apa-"
Belum sempat Megan menyelesaikan kalimatnya, Bryand berlalu begitu saja, berlari ke lapangan bergabung kembali dengan sahabat-sahabatnya.
"Gak jelas banget!"
Di lapangan sambil kembali bermain bola basket, teman-temannya terus meledeknya. Tidak biasanya seorang Bryand mendekati perempuan terlebih dahulu, biasanya perempuan kan yang akan memohon cinta kepadanya.
"Gerak cepat nih" Goda Nathan, teman sebangku Bryand.
"Harus! Kali ini gue beneran serius sama itu cewek" Sahutnya tanpa mengalihkan pandangannya dari seorang gadis cuek yang mampu menarik perhatiannya. Sesekali Bryand melambaikan tangannya ketika secara tidak sengaja pandangan mereka bertemu.
Seolah tidak percaya, nial merasa geli mendengar kalimat seorang Bryand.
"Tai! Gue gak percaya, semuanya aja loe bilang serius terus ujung-ujungnya ditinggalin juga!" Alhasil, semua teman-temannya ikut menyorakinya.
"Sialan loe pada ya!"
Bryand melempari kedua sahabatnya dengan bola secara bergantian, bukannya menyemangati dirinya untuk berubah, mereka malah semakin memojokkannya.
Benar-benar sahabat lucknut!
Dari tempat lain, beberapa perempuan yang berjumlah lima orang tersenyum ketika melihat Grizelle sedang berjalan sendirian menuju toilet tanpa ditemani sahabatnya, Megan.
Bagus! Ini adalah kesempatan baginya untuk menanyakan sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.
"Ikut gue ke toilet, guys"
Mereka masuk kedalam toilet tersebut dan mendapati Grizelle yang sedang mencuci wajahnya. Beberapa murid yang menyadari langsung berhamburan keluar. Mereka tidak mau mendapatkan masalah apapun dengan Genk yang suka mem-bully tersebut.
Setelah selesai merapikan diri, Grizelle yang akan keluar tiba-tiba saja jalannya dihadang oleh mereka berlima.
🌻
REVISI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥
menarik
2021-05-28
1
Anna Aqila 🏚️ 🌺
pak Bayu tuh kayak permen mint, dingin" empuk 😂
2021-04-02
1
Herlina Mustofa
hadir
2021-03-01
1