Episode 17 - MAKAN MALAM

Lengkungan manis pada bibirnya tidak hilang sedaritadi, lesung pada pipinya muncul begitu manis. Bayu merasa teramat bahagia, ketika sebuah ketidaksengajaan mempertemukannya dengan gadis yang sudah dua hari ini hilang dari pandangannya.

Setelah menyatakan kepada dirinya sendiri jika dia memang benar-benar menaruh perasaan kepada gadis itu, Bayu merasa harus memperjuangkannya. Tidak perduli jika orangtuanya menentang, yang terpenting dirinya tidak ingin mengorbankan perasaannya kali ini.

Gila memang, mencintai seorang gadis SMA yang lebih tepatnya adalah anak muridnya sendiri merupakan hal tergila yang pernah dirasakannya. Bahkan dirinya tidak perduli dengan perbedaan jarak umur yang lumayan jauh diantara keduanya.

Bayu semakin bersemangat setelah mengetahui sebuah fakta jika pria yang sempat dicurigai sebagai kekasihnya, ternyata tidak lebih dari seorang kakak sepupu. Jadi, bolehkan Bayu berharap sekarang untuk memilikinya? Argh! Dia saja masih bingung dengan kemelut perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya.

Hidup itu berpasang-pasangan bukan, ada yang bahagia karena bertemu dengan seseorang yang dirindukan dan ada juga yang kesal karena sudah hampir satu jam, Theo menunggunya dikantor tanpa ada kabar sedikitpun. Bahkan 20 panggilan tidak diangkatnya sama sekali. "Dasar keterlaluan!" Awas saja jika batang hidungnya sudah terlihat, Theo tidak akan segan-segan untuk memukul keras kepalanya! Enak saja keluyuran disaat jam kantor.

Dan kalian tahu siapa disini yang menjadi korban kekesalannya? Ya! Andra Pradipta. Pria bermata sipit itu selalu menjadi pelampiasan, baik oleh anaknya maupun bapaknya. "Om tidak mau tahu ya, kamu harus membawa anak itu kesini!" Theo tidak perduli meskipun ia melihat banyak sekali pekerjaan diatas mejanya, ia hanya ingin putranya segera menghadap padanya.

Argh! Menyebalkan sekali, namun Andra tidak berani untuk menolaknya, atau om Theo akan mengirimnya ke Italia, kembali pada orangtuanya yang menetap disana.

Sudahlah Andra, anggukan saja kepalamu dengan patuh dan katakan "Siap om!" Dengan perasaan syukur.

Berbalik hendak pergi, baru setengah jalan Andra melangkah dari tempatnya tiba-tiba pintu dihadapannya terbuka lebar dengan munculnya sosok yang hampir membuat pekerjaannya terbengkalai karena mencarinya. Untung saja dia sudah datang, Andra tidak perlu repot mencarinya.

"Dari mana kamu?!" Ketus papa Theo.

Ck! Bayu berdecak malas, baru datang sudah ditodong pertanyaan. Tidak lihat apa kalau dia habis keluar. "Abis keluar" Menyahut malas seraya mendudukkan dirinya disofa lalu membaca buku yang dibelinya tadi "Mau apa papa kesini?"

"Memangnya kenapa kalau papa kesini, apa harus ada perlu dulu baru boleh berkunjung?" Theo bertanya, nadanya terdengar tidak suka dengan sikap putranya akhir-akhir ini. Ya, Theo juga paham kenapa Bayu sampai bersikap dingin terhadapnya.

Ya tidak biasanya saja, tidak ada angin dan hujan papa Theo ke kantornya, kan Bayu jadi curiga. "Ya tumben aja, gak biasanya" Sahut Bayu sekenanya. "Emangnya papa mau apa?" Bayu menyentuh tengkuknya merinding, seperti akan ada sesuatu yang berbau horor terjadi.

"Papa sudah menyuruh Nena untuk mengosongkan jadwal kamu sore ini juga." Ucap papa Theo.

"Untuk?"

"Malam ini kamu akan bertemu dengan perempuan yang sudah papa tentukan, bersiap-siaplah"

DEG! Bayu menoleh sarkas, buku yang dipegangnya ia banting ke atas meja. "Pa! Bayu sudah bilang kalau Bayu gak mau. Udah berapa kali sih Bayu nolak tapi papa-"

"Dan sebanyak apapun kamu nolak, papa akan tetap melanjutkan perjodohan ini" Potong papa Theo dengan tegas.

SIALAN! Bayu sungguh tidak mengerti dengan pemikiran papa Theo yang tetap keukeuh akan menjodohkannya. Memangnya seistimewa apa sih perempuan itu sehingga bisa membuat papa Theo begitu menyukainya.

"Pa! Bayu sudah punya kekasih. Biarkan Bayu memperkenalkannya dulu sama kalian"

Mengkerut kan dahinya dalam, Theo tidak salah dengar kan? "Maksud kamu?" Tanya nya lebih memastikan kalau yang didengarnya itu salah. Bisa saja kan putra nya itu hanya mencari alasan saja.

"Bayu sudah punya kekasih, itu sebabnya Bayu terus menolak perjodohan konyol ini!" Sahutnya dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Siapa perempuan itu?" Theo mulai gusar. Jika itu benar, bagaimana dengan semua rencananya? Tapi dia harus tenang dulu.

"Papa tidak perlu tahu untuk saat ini, tapi Bayu berjanji suatu saat nanti akan membawanya ke rumah. Tunggulah beberapa bulan lagi" Ya beberapa bulan lagi sampai gadis itu lulus SMA. Tidak mungkin kan jika Bayu membawanya sekarang. Bisa-bisa papa Theo bisa marah besar jika tahu perempuan tersebut masih berseragam SMA. Apalagi dengan status mereka yang hanya sebatas guru dan murid, bisa bahaya nanti kalau tiba-tiba Bayu mengajaknya ke rumah dan mengenalkannya sebagai kekasih.

"Jangan main-main sama papa ya kamu!"

"Bayu serius pa. Bayu mencintai gadis itu. Please pa, untuk saat ini jangan ikut campur, Bayu mohon"

"Berapa lama lagi kamu akan membawanya ke rumah, bagaimanapun juga papa dan mama ingin mengetahuinya dan kami juga harus tahu latar belakang perempuan itu seperti apa. Ingat ya Bayu, jangan membuat malu keluarga Bagaskara!"

"Tunggu tujuh bulan lagi, Bayu akan membawanya ke rumah" Sahutnya cepat.

"Tujuh bulan?" Terperangah tidak percaya, "Kenapa lama banget, papa sama Mama mau ketemu sekarang"

"Pa please, dia harus menyelesaikan pendidikannya dulu"

Pendidikan? Theo tersenyum penuh arti.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat"

"Apa?"

"Kamu harus tetap bertemu dengan perempuan pilihan papa malam ini. Ya siapa tahu saja kamu berpaling dan menyukainya"

"Tidak akan pernah. Gadis pilihan Bayu lebih segalanya dari siapapun"

"Yakin sekali kamu"

"Kata hati tidak pernah ragu, pa. Dia pilihan Bayu"

Cih! Dasar anak muda.

"Haha, status aja belum jelas udah seyakin itu." Ucapnya seraya pergi.

"Maksud papa? Papa tahu siapa yang Bayu maksud?"

"Pulang cepat, jangan sampai tidak datang Bayu!"

"Pa jelasin dulu maksud papa apa?"

🌻

Dress cantik berwarna peach membalut indah tubuhnya, polesan makeup tipis membuat wajahnya terlihat lebih dewasa serta rambutnya yang panjang dibiarkan menjuntai indah sampai pinggang. Ditambah dengan anting-anting bermotif senada, membuat penampilannya semakin manis.

"Sayang, apakah kau sudah siap?" Tanya Aiko menggunakan bahasa Jepang. Ia memang lebih sering menggunakan bahasa tersebut saat berkomunikasi dengan putrinya.

Gadis itu menoleh saat sang mommy menghampirinya, "Sepertinya sudah, apakah make up ini tidak terlalu tebal?" Berusaha memeriksa kembali riasannya agar tidak terlihat norak. Apalagi nanti dihadapan pria yang akan menjadi pendampingnya, Grizelle tidak ingin membuatnya malu.

"Tidak sayang, ini sangat natural. Dia pasti akan terpesona melihatnya"

Benarkah? Apakah pria seperti dia akan menyukai gadis SMA sepertinya? Kenapa Grizelle menjadi ragu sekarang.

"Mommy, aku merasa ragu dengan semua ini"

"Kenapa sayang? Harusnya kau bahagia setelah mengetahui semuanya"

Tentu Grizelle bahagia, tetapi bagaimana dengan pria itu. Bagaimana jika dia sudah mempunyai kekasih, lalu mereka berpisah secara terpaksa karena perjodohan ini. Ya tuhan, Grizelle akan merasa menjadi perempuan penghancur.

"Apakah ini tidak terlalu memaksa, maksud aku, dia belum tentu mau denganku"

"Kata siapa, dia hanya belum mengakuinya sayang. Apakah kau tidak menyadari cara dia melihatmu, berbicara denganmu dan khawatir terhadapmu."

"Tapi dia menyebalkan jika berbicara mommy"

"Oh ayolah sayang, seorang pria harus tegas."

"Hm"

"Jangan menerka-nerka terus, kita lihat saja bagaimana setelah kalian bertemu"

Disepanjang perjalanan, Grizelle lebih banyak diam. Dia terus memikirkan bagaimana jika semuanya mengecewakan. Bagaimana nasib hatinya yang terus berharap sumpah yang pernah dia lontarkan tidak menjadi kenyataan. Pasti akan menyakitkan sekali.

"Lagian ini lancang banget sampe suka sama dia, kalau gak kesampaian sakit sendiri kan nantinya" Batinnya menjerit pilu. "Ya tuhan, apapun keputusanmu, aku akan mencoba menerimanya" Ya meskipun sejujurnya hatinya terus berharap.

"Sayang ngelamun aja, ayo turun. Udah sampai"

DEG!

"Oh udah sampai ya?"

Gara-gara terus melamun, Grizelle sampai tidak sadar jika sudah sampai ke rumah megah nan mewah dihadapannya. Rumah itu begitu cantik dengan banyaknya bunga serta tanaman hijau disana. "Pasti mamanya suka banget tanaman deh" Batinnya.

"Iya, ayo"

Begitu Grizelle turun dari mobil, mereka sudah disambut hangat oleh beberapa maid dan juga seorang pria tampan yang menyambut kedatangannya.

"Selamat datang semuanya" Sambut pria tersebut begitu ramah. Grizelle berpikir pasti itu papa nya. "Apa kabar kalian?" Imbuhnya.

"Kau terlalu basa-basi, kita baru saja bertemu beberapa hari kemarin"

"Kau tidak seru sekali!" Desisnya kesal. Lalu beralih pada Grizelle yang berdiri tidak jauh darinya. "Hello calon menantu, kau cantik sekali"

Ya ampun kenapa hatinya menjadi berdebar seperti ini saat dirinya sudah diakui sebagai calon menantu. Ah, Grizelle jadi malu.

"Terima kasih om"

"Dimana istrimu?" Tanya Aiko karena sejak dia datang, wanita itu belum terlihat. Padahal wanita itu sendiri yang menyuruhnya untuk cepat-cepat ke rumah karena tidak sabar ingin bertemu, tapi dia malah tidak ada.

"Biasalah perempuan kalau dandan suka-"

"Hello semuanya" Semua mata tertuju pada wanita yang baru saja keluar. Dia adalah Raisha, wanita cantik berdarah campuran Korea-jawa istri dari Theo Bagaskara.

Wanita itu langsung memeluk Aiko penuh dengan kerinduan, meskipun mereka sering bertemu beberapa hari lalu, namun yang namanya sahabat seberapa seringnya bertemu pun tidak akan merasa cukup. Sedangkan Grizelle, gadis itu hanya menunduk malu.

"Kau yang menyuruhku untuk cepat datang, tetapi kau sendiri yang terlambat menyambut kami. Menyebalkan!"

"Ck! Aku kehilangan antingku tadi" Jawab Raisha seraya melepaskan pelukannya. "Lalu, dimana calon menantuku?" Raisha menatap seorang gadis yang sedang menunduk, lalu menghampirinya.

DEG!

Grizelle terdiam, ia baru ingat setelah melihat wajah wanita itu. Bukankah wanita itu yang sempat ia tolong saat akan tertabrak motor beberapa hari lalu?

"Tante?"

"Hello cantik, bagaimana siku mu, apakah sudah sembuh?"

"Sudah Tante"

Keakraban keduanya tentu membuat Aiko heran, bukankah Raisha belum pernah bertemu dengan putrinya dan hanya melihat foto nya saja. Lalu kenapa Raisha bisa tahu jika siku Grizelle pernah terluka?

"Kau sudah bertemu putriku sebelumnya?" Heran Aiko.

"Mommy aku yang menyelamatkan Tante ini beberapa hari lalu"

Jadi wanita yang ditolong putrinya adalah Raisha, calon mertuanya sendiri?

"Iya Aiko, putrimu yang sudah menolongku saat aku hampir tertabrak motor. Untung saja ada dia, kalau tidak, mungkin aku masih berada dirumah sakit sekarang" Timpal Raisha.

Grizelle hanya tersenyum canggung sampai Raisha mengajak semuanya untuk masuk ke dalam dan melanjutkan obrolannya disana sebelum semua hidangan siap untuk disantap.

"Dimana anak kamu?" Tanya Samuel. Pasalnya dari pertama masuk sampai sekarang ia belum melihat keberadaan pria tersebut.

"Masih dikamar, sebentar lagi juga turun" Sahut Theo.

"Kau tidak memaksanya kan?"

"Tidak perlu dipaksa, dia akan menyerahkan dirinya sendiri. Kita lihat saja nanti"

Kedua pria tampan itu terkekeh, membuat ketiga wanita itu heran melihatnya.

"Kenapa sih?" Raisha penasaran.

"Kalian tidak akan paham"

Berada ditengah-tengah orang dewasa membuat Grizelle bingung dengan obrolan mereka, ia yang masih duduk dibangku sekolah merasa bosan mendengarnya. Gadis itu celingukan, meneliti setiap ruangan keluarga yang berada disana.

Matanya tertuju pada 1 foto yang tertempel tepat disampingnya, seorang anak kecil tampan bertuxedo putih berdiri gagah disebelah papa Theo dan juga mama Raisha.

"Dari kecil aja udah tampan banget, gak heran udah gedenya bikin anak perawan orang teriak-teriak kesetanan" Gumamnya.

Tidak cukup puas melihat foto-foto tersebut, Grizelle menoleh ke arah taman yang terdapat disebelah kiri ruang keluarga, gadis itu berdiri dan meminta ijin kepada Raisha untuk kesana.

"Tante Raisha, aku boleh ke taman situ gak?" Tunjuknya pada taman tersebut, dimana ada gazebo kecil dan juga ayunan serta kolam ikan yang begitu indah.

"Boleh dong sayang, sana"

Sementara Grizelle sedang duduk asyik sambil memberi makan ikan-ikan kecil, dikamar utama seorang laki-laki terus berjalan mondar-mandir sambil memikirkan bagaimana cara supaya dirinya tidak ikut menghadiri acara makan malam yang berbau perjodohan tersebut.

"Sumpah males banget! Si Andra sialan banget, disuruh kesini malah banyak alasan!"

"Massa harus kabur sih?"

Tidak!

Belum tentu kan perjodohan itu akan terjadi? Lagian papa Theo sudah menyepakati kalau dia tidak akan memaksanya kali ini. Jadi apa salahnya jika dia mengikuti makan malam tersebut.

Tetapi tetap saja, rasanya sangat malas. Pasti akan sangat membosankan sekali. Apalagi Bayu begitu malas menghadapi putri-putri dari rekan kerja bisnisnya yang kelewat centil.

Akhirnya setelah berperang degan pikiran dan juga hatinya, ia keluar dari kamar dengan terpaksa dan memilih mengikuti acara makan malam tersebut. Dan jika papa Theo masih memaksanya, ia akan kabur saja!

"Tidak ada pilihan lain!"

Dibawah sana, terdengar suara gelak tawa. Ia sedikit mendengar suara tamu yang tidak asing baginya.

"Kayak kenal deh suaranya, kayak-"

Membulatkan matanya lebar-lebar, degub jantungnya mendadak kacau dengan setiap langkahnya menuruni anak tangga sampai dirinya berhenti tepat diujung anak tangga sana, laki-laki itu begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"O-om Samuel!" Gumamnya.

"J-Jadi ini tamu yang papa maksud, dan itu artinya? Imbuhnya.

SHIT!

Lihatlah wajah papa Theo yang terus tersenyum meledeknya, menyebalkan sekali!

"Hallo nak, apakabar?" Sapa Samuel ketika melihat seorang laki-laki berdiri dihadapannya.

"Sangat baik, om"

"Tolong kata-katanya dipegang ya, Bayu!"

"Pa! Bercanda doang itu!"

Theo menggelengkan kepalanya, menolak semua alasan yang putranya coba jelaskan.

"Bercanda apanya, kamu sudah menolaknya. Papa kan sudah mengatakan jangan sampai menyesal!Dan mana kekasihmu itu?"

"Ada apa sih?" Samuel penasaran, ia hanya tersenyum penuh arti.

"Tadinya kan kita sudah sepakat untuk menjodohkan putra-putri kita, tapi dia malah menolaknya. Mana ngaku-ngaku udah punya kekasih lagi"

"Pa!"

"Wah sayang sekali ya, padahal kita sudah lama sekali merencanakannya. Ya sudah lah, kalau putramu tidak mau aku bisa apa"

SIYAL!

Papa Theo benar-benar menyebalkan sekali. Kenapa tidak dari awal dia mengatakan jika tamu tersebut adalah Samuel Adelard Jovanka. Kalau begitu kan Bayu akan langsung menyetujuinya jika dijodohkan, bahkan dinikahkan sekalipun ia tidak akan menolak.

"Om, papa bohong! Saya mau ko"

Sontak semuanya tertawa, begitupun dengan Raisha dan juga Aiko yang memang sudah mengetahui rencana nya. Sebelumnya Aiko sempat menentang, tapi setelah tahu siapa laki-laki yang dipilihkan suaminya adalah anak dari sahabatnya sendiri, Aiko langsung menyetujuinya. Apalagi putrinya sudah mengakui jika dia menyukai seorang pria, dan ternyata adalah pria yang sama.

"Memangnya kamu tahu anak om yang mana, kalian kan belum bertemu?" Goda Samuel. Bayu hanya menyengir saja, kenapa mereka pandai sekali menggoda dirinya, ah memalukan.

Bukannya menjawab, Bayu malah celingukan mencari keberadaan Grizelle. Kenapa tidak terlihat diantara mereka, apakah dia tidak ikut?

"Grizelle ada disana," Tunjuknya pada taman, "Panggilin gih, kita mulai makan malamnya" Imbuhnya.

Bayu mengangguk antusias, ia tersenyum melihat seorang gadis sedang memberi makan ikan-ikan dikolam. Bayu masih tidak menyangka jika semuanya akan sesuai dengan harapannya.

"Ekhem!" Bayu berdehem, membuat gadis yang sedang duduk dipembatas kolam tersebut terkejut dan hampir terjatuh. Dengan cepat Bayu menarik tangan gadis itu dan-

"Maaf, ngagetin ya?"

DEG!

🌻

REVISI

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

pasti papa theo tau kalo Bayu lagi kesemsem sama Gtiz

2023-01-25

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wkwkwk apa kabar dgn jati dan jantung mu saat ini pak guru???!!Makanya ketemuan dulu baru nentuin nerima atau nolak🤣🤣🤣😜😜

2023-01-25

0

♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥

♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥

hahhahahah kena kan bayu dikerjain ya

2021-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Ilym [terlambat datang]
2 Episode 2 - MY COLD TEACHER
3 Episode 3 - FIONA AND THE GENK
4 Episode 4 - KERJA SAMA
5 Episode 5 - MENGERJAKAN TUGAS HUKUMAN
6 Episode 6 - BAU-BAU PERJODOHAN
7 Episode 7 - BIDADARI
8 Episode 8 - SALAH MENELPON ORANG
9 Episode 9 - DALAM BAHAYA
10 Episode 10 - CERITA MASA-LALU GRIZELLE
11 Episode 11 - SADAR DIRI
12 Episode 12 - SEPERTI PENGUNTIT
13 Episode 13 - BERTEMU MANTAN KEKASIH
14 Episode 14 - MALAIKAT PENOLONG
15 Episode 15 - TENTANG PERJODOHAN
16 Episode 16 - BERTEMU
17 Episode 17 - MAKAN MALAM
18 Episode 18 - MENGUNGKAPKAN PERASAAN
19 Episode 19 - DINNER ROMANTIS
20 Episode 20 - PANDANGAN PERTAMA
21 Episode 21 - VACATION WITH YOU
22 VISUAL!
23 Episode 23 - TAMPARAN & ANCAMAN FIONA
24 Episode 24 - KARENA SAYA MENCINTAI, KAMU.
25 Episode 25 - MENANTU KESAYANGAN
26 Episode 26 - BUKAN PACAR TETAPI, CALON ISTRI
27 Episode 27 - KANTIN
28 Episode 28 - SKORSING
29 Episode 29 - KEMBALI KE SEKOLAH
30 Episode 30 - NASIHAT RAISHA
31 Episode 31 - HARI PATAH HATI NASIONAL
32 Episode 32 - MENGINAP
33 Episode 33 - MALL
34 Episode 34 - TEROR
35 Episode 35 - MULAI CURIGA
36 Episode 36 - KEMBALINYA MANTAN
37 Episode 37 - DUNIA MANTAN
38 Episode 38 - MURID BARU
39 Episode 39 - SALAH PAHAM
40 Episode 40 - MENDIAMKAN
41 Episode 41 - MEMERGOKI
42 Episode 42 - Di culik
43 Episode 43 - Calon mertua
44 Episode 44 - Kunjungan ke dua
45 Episode 45 - Ke khawatiran
46 Episode 46 - Bertemu kembali
47 Episode 47 - Masalah
48 Episode 48 - Tamu kehormatan
49 Episode 49 - Sisi lain Cherry
50 Episode 50 - Terluka
51 Episode 51 - Menjemput
52 Episode 52 - Ancaman lagi
53 Episode 53 - Hackers
54 Episode 54 - Makan siang bersama
55 Episode 55 - Pacaran ya?
56 Episode 56 - Bahagia
57 Episode 57 - Pertemuan tidak terduga
58 Episode 58 - Pergi
59 PENGUMUMAN!
60 Episode 60 - Kesal
61 Episode 61 - Suami online?
62 Episode 62 - Ulang Tahun Sekolah
63 Episode 63 - Kecelakaan
64 Episode 64 - Rumah sakit
65 Episode 65 - Only you, nothing else
66 Episode 66 - Menjelaskan
67 Episode 67 - Ketahuan
68 Episode 68 - Merasa bersalah
69 Episode 69 - Tips
70 Episode 70 - Kencan
71 Episode 71 - Permintaan maaf
72 Episode 72 - Bertemu Monicca
73 Episode 73 - Ragu
74 Episode 74 - Bertemu [Jeno& Grizelle]
75 Episode 75 - Tidak mempercayainya
76 Episode 76 - Melepas rindu
77 Episode 77 - Penjelasan
78 Episode 78 - Muak
79 Episode 79 - Hilang
80 Episode 80 - Kantor calon suami
81 Episode 81 - Penyelamatan
82 Episode 82 - Kantin
83 Episode 83 - Membatalkan Pernikahan
84 Episode 84 - Khawatir.
85 Episode 85 - Fiona dan Shawn
86 Episode 86 - Masalah disekolah
87 Episode 87 - Rencana.
88 Episode 88 - Balas dendam.
89 Episode 89 - Hukuman.
90 Episode 90 - PERNIKAHAN (END)
91 (S2) Episode 91 - I'M YOURS
92 (S2) Episode 92 - HONEYMOON
93 (S2) Episode 93 - HONEYMOON 2
94 (S2) Episode 94 - ALASAN YANG SEBENARNYA
95 (S2) Episode 95 - PILIHAN
96 (S2) Episode 96 - MENJELASKAN
97 (S2) Episode 97 - Ospek
98 (S2) Episode 98 - KAMPUS (HUKUMAN)
99 (S2) Episode 99 - Toko buku
100 (S2) Episode 100 - Orang Iseng
101 (S2) Episode 101 - Anak pemilik kampus
102 (S2) Episode 102 - Danau
103 (S2) Episode 103 - I think I'm fallin' in love
104 (S2) Episode 104 - Bertemu teman
105 (S2) Episode 105 - Perpustakaan
106 (S2) Episode 106 - Mencari tau
107 (S2) Episode 107 - Labrak
108 (S2) Episode 108 - Mabuk
109 (S2) Episode 109 - Coklat
110 (S2) Episode 110 - Kecewa
111 (S2) Episode 111 - Pingsan
112 (S2) Episode 112 - Masalalu Raisha
113 (S2) Episode 113 - Kecelakaan
114 (S2) Episode 114 - Hancur
115 (S2) Episode 115 - Penculikan.
116 (S2) Episode 116 - SALAH MENDUGA
117 (S2) Episode 117 - TEMAN BARU
118 (S2) Episode 118
119 (S2) Episode 119
120 (S2) Episode 120
121 (S2) Episode 121
122 (S2) Episode 122
123 (S2) Episode 123
124 (S2) Episode 124
125 (S2) Episode 125
126 (S2) Episode 126
127 (S2) Episode 127
128 (S2) Episode 128
129 (S2) Episode 129
130 (S2) Episode 130
131 (S2) Episode 131
132 (S2) Episode 132
133 (S2) Episode 133
134 (S2) Episode 134
135 (S2) Episode 135
136 (S2) Episode 136
137 (S2) Episode 137
138 INFORMATION
139 (S2) Episode 138
140 (S2) Episode 139
141 (S2) Episode 140
142 (S2) Episode 141 - SEASON II END.
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 Bukan Up
159 Tes pasar!
160 PENGUMUMAN
161 Testestesssss~
162 Gabut berujung one shot.
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Episode 1 - Ilym [terlambat datang]
2
Episode 2 - MY COLD TEACHER
3
Episode 3 - FIONA AND THE GENK
4
Episode 4 - KERJA SAMA
5
Episode 5 - MENGERJAKAN TUGAS HUKUMAN
6
Episode 6 - BAU-BAU PERJODOHAN
7
Episode 7 - BIDADARI
8
Episode 8 - SALAH MENELPON ORANG
9
Episode 9 - DALAM BAHAYA
10
Episode 10 - CERITA MASA-LALU GRIZELLE
11
Episode 11 - SADAR DIRI
12
Episode 12 - SEPERTI PENGUNTIT
13
Episode 13 - BERTEMU MANTAN KEKASIH
14
Episode 14 - MALAIKAT PENOLONG
15
Episode 15 - TENTANG PERJODOHAN
16
Episode 16 - BERTEMU
17
Episode 17 - MAKAN MALAM
18
Episode 18 - MENGUNGKAPKAN PERASAAN
19
Episode 19 - DINNER ROMANTIS
20
Episode 20 - PANDANGAN PERTAMA
21
Episode 21 - VACATION WITH YOU
22
VISUAL!
23
Episode 23 - TAMPARAN & ANCAMAN FIONA
24
Episode 24 - KARENA SAYA MENCINTAI, KAMU.
25
Episode 25 - MENANTU KESAYANGAN
26
Episode 26 - BUKAN PACAR TETAPI, CALON ISTRI
27
Episode 27 - KANTIN
28
Episode 28 - SKORSING
29
Episode 29 - KEMBALI KE SEKOLAH
30
Episode 30 - NASIHAT RAISHA
31
Episode 31 - HARI PATAH HATI NASIONAL
32
Episode 32 - MENGINAP
33
Episode 33 - MALL
34
Episode 34 - TEROR
35
Episode 35 - MULAI CURIGA
36
Episode 36 - KEMBALINYA MANTAN
37
Episode 37 - DUNIA MANTAN
38
Episode 38 - MURID BARU
39
Episode 39 - SALAH PAHAM
40
Episode 40 - MENDIAMKAN
41
Episode 41 - MEMERGOKI
42
Episode 42 - Di culik
43
Episode 43 - Calon mertua
44
Episode 44 - Kunjungan ke dua
45
Episode 45 - Ke khawatiran
46
Episode 46 - Bertemu kembali
47
Episode 47 - Masalah
48
Episode 48 - Tamu kehormatan
49
Episode 49 - Sisi lain Cherry
50
Episode 50 - Terluka
51
Episode 51 - Menjemput
52
Episode 52 - Ancaman lagi
53
Episode 53 - Hackers
54
Episode 54 - Makan siang bersama
55
Episode 55 - Pacaran ya?
56
Episode 56 - Bahagia
57
Episode 57 - Pertemuan tidak terduga
58
Episode 58 - Pergi
59
PENGUMUMAN!
60
Episode 60 - Kesal
61
Episode 61 - Suami online?
62
Episode 62 - Ulang Tahun Sekolah
63
Episode 63 - Kecelakaan
64
Episode 64 - Rumah sakit
65
Episode 65 - Only you, nothing else
66
Episode 66 - Menjelaskan
67
Episode 67 - Ketahuan
68
Episode 68 - Merasa bersalah
69
Episode 69 - Tips
70
Episode 70 - Kencan
71
Episode 71 - Permintaan maaf
72
Episode 72 - Bertemu Monicca
73
Episode 73 - Ragu
74
Episode 74 - Bertemu [Jeno& Grizelle]
75
Episode 75 - Tidak mempercayainya
76
Episode 76 - Melepas rindu
77
Episode 77 - Penjelasan
78
Episode 78 - Muak
79
Episode 79 - Hilang
80
Episode 80 - Kantor calon suami
81
Episode 81 - Penyelamatan
82
Episode 82 - Kantin
83
Episode 83 - Membatalkan Pernikahan
84
Episode 84 - Khawatir.
85
Episode 85 - Fiona dan Shawn
86
Episode 86 - Masalah disekolah
87
Episode 87 - Rencana.
88
Episode 88 - Balas dendam.
89
Episode 89 - Hukuman.
90
Episode 90 - PERNIKAHAN (END)
91
(S2) Episode 91 - I'M YOURS
92
(S2) Episode 92 - HONEYMOON
93
(S2) Episode 93 - HONEYMOON 2
94
(S2) Episode 94 - ALASAN YANG SEBENARNYA
95
(S2) Episode 95 - PILIHAN
96
(S2) Episode 96 - MENJELASKAN
97
(S2) Episode 97 - Ospek
98
(S2) Episode 98 - KAMPUS (HUKUMAN)
99
(S2) Episode 99 - Toko buku
100
(S2) Episode 100 - Orang Iseng
101
(S2) Episode 101 - Anak pemilik kampus
102
(S2) Episode 102 - Danau
103
(S2) Episode 103 - I think I'm fallin' in love
104
(S2) Episode 104 - Bertemu teman
105
(S2) Episode 105 - Perpustakaan
106
(S2) Episode 106 - Mencari tau
107
(S2) Episode 107 - Labrak
108
(S2) Episode 108 - Mabuk
109
(S2) Episode 109 - Coklat
110
(S2) Episode 110 - Kecewa
111
(S2) Episode 111 - Pingsan
112
(S2) Episode 112 - Masalalu Raisha
113
(S2) Episode 113 - Kecelakaan
114
(S2) Episode 114 - Hancur
115
(S2) Episode 115 - Penculikan.
116
(S2) Episode 116 - SALAH MENDUGA
117
(S2) Episode 117 - TEMAN BARU
118
(S2) Episode 118
119
(S2) Episode 119
120
(S2) Episode 120
121
(S2) Episode 121
122
(S2) Episode 122
123
(S2) Episode 123
124
(S2) Episode 124
125
(S2) Episode 125
126
(S2) Episode 126
127
(S2) Episode 127
128
(S2) Episode 128
129
(S2) Episode 129
130
(S2) Episode 130
131
(S2) Episode 131
132
(S2) Episode 132
133
(S2) Episode 133
134
(S2) Episode 134
135
(S2) Episode 135
136
(S2) Episode 136
137
(S2) Episode 137
138
INFORMATION
139
(S2) Episode 138
140
(S2) Episode 139
141
(S2) Episode 140
142
(S2) Episode 141 - SEASON II END.
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
Bukan Up
159
Tes pasar!
160
PENGUMUMAN
161
Testestesssss~
162
Gabut berujung one shot.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!