"Aduh non, kalau sampai nyonya Aiko tahu sikunya berdarah pasti saya yang akan dimarahin abis-abisan. Nona sih ngeyel banget, kan kata saya juga biar saya yang beli es nya, nona mah diem aja gitu di mobil"
Pak Doni terus saja mengoceh ketika menyadari siku nona nya berdarah, ia langsung teringat dengan pesan sang nyonya untuk menjaganya. Lalu bagaimana nasibnya, ia tidak mau jika dipecat.
"Pak Doni kalau gak diem aku tumbuhin rambutnya, mau?!"
Grizelle sudah pusing dari tadi mendengar pak Doni. Sopir yang baru bekerja beberapa Minggu untuknya itu merasa takut jika dipecat. Lagipula siapa yang akan memecatnya, Grizelle sudah terlalu nyaman jika diantar kemana-mana olehnya. Ya meskipun sedikit bawel, namun ia bisa diajak bersekongkol.
"Lah jangan non, ini daya tarik saya loh. Botak begini banyak janda yang antri dikampung"
"What janda, pak Doni tuh bujangan masa mau sama janda"
"Gimana yang mau saja saya mah non, it's oke wae"
"Haduh pak Doni, ampun dah"
Melihat sang nona pulang dengan siku berdarah, maid tersebut langsung memberitahukan kepada sang nyonya jika putrinya sakit. Sontak Aiko yang sedang bersantai terperanjat hebat lalu menghampiri nya.
Wajahnya begitu panik melihat darah yang keluar dari lengan putrinya, "Sayang, ini kenapa sih. Ko bisa berdarah?" Lalu memerintahkan kepada maid untuk mengambilkan kotak obat dilemari.
"Ini nyonya"
Aiko segera mengambil beberapa obat luka agar darahnya tidak terus keluar. "Ya ampun, ini dalam sekali lukanya."
"Mommy perih" Meringis menahan perih ketika obat oles tersebut menyentuh lukanya. "Tadi aku hanya menolong orang yang akan terserempet motor saja mom, itu sebabnya siku aku berdarah seperti ini" Ungkapnya setengah takut.
Seketika gerakan tangan Aiko yang sedang membalut luka nya terhenti. Ditatapnya wajah sang putri begitu lekat.
"Sayang, kau boleh menolong seseorang kau ingat juga dengan keselamatanmu sendiri!"
"Iya maaf mommy. Aku yang salah karena terlalu refleks. Lain kali aku akan lebih hati-hati"
🌻
Dibawah salahsatu sisi langit, seorang pria terduduk diantara cahaya bulan. Dia sedang merenung tentang hatinya sendiri, yang sudah diyakininya sebagai rasa cinta terhadap muridnya sendiri.
Wajar memang, tetapi mencintai seorang gadis SMA merupakan hal tergila yang pernah dirasakannya. Bahkan dirinya menjadi tidak perduli dengan perbedaan umur yang cukup lumayan jauh diantara keduanya.
Ponsel yang dipegangnya terus ia pandangi ketika sebuah nomor telpon yang ingin sekali ia hubungi tertera disana. Sudah dari kemarin dirinya ingin menanyakan kejadian kemarin yang terus membuatnya tidak tenang, namun ia tidak cukup berani untuk senekat itu.
Argh! Kenapa sesulit ini.
Lalu tentang perjodohan gila yang di rencanakan oleh orangtuanya bagaimana? Mereka begitu memaksa, apakah dirinya harus mengorbankan semuanya dan terpaksa menerimanya?
"Kenapa jadi rumit kayak gini"
🌻
Laporan-laporan tentang proyek pembangunan dari Amerika berserakan diatas mejanya, Samuel harus segera menyelesaikannya malam ini juga karena besok merupakan hari special untuk keluarganya.
Pertemuan dengan keluarga pria yang akan dijodohkan dengan putrinya sudah ditentukan besok, jadi sebisa mungkin dirinya harus mengosongkan jadwal apapun.
"Mas"
Entah karena dirinya yang terlalu serius atau sang istri yang pandai menyelinap, dirinya sampai tidak tahu kalau disebelahnya ada istrinya. Pria itu menoleh, wajahnya nampak terkejut.
"Astaga sayang, mas kaget. Kamu tiba-tiba ada disini"
"Kamu terlalu serius"
"Maafkan aku" Lalu menarik pinggang sang istri dan menyuruhnya untuk duduk di pangkuannya. "Ada apa, kenapa kau belum tidur?"
"Menunggumu" Mengusap pipi suaminya begitu lembut, lalu mendaratkan ciuman singkat disana. "Ini sudah larut malam dan kau masih bekerja disini, aku kesepian" Samuel terkekeh pelan, tidak biasanya istrinya mendadak manja seperti ini.
Ya, karena Aiko termasuk wanita yang dingin. Dia tidak suka dengan hal-hal romantis, itu sebabnya dulu Samuel mati-matian mengejar wanita Jepang yang terus menolaknya.
"Jangan dulu menggodaku sayang" Bisiknya pelan, "Ada beberapa laporan lagi yang harus mas selesaikan sebelum acara besok"
"Siapa juga yang menggoda mu, aku-"
Tidak membiarkan istrinya berbicara, sedikit ciuman ucapan selamat tidur diberikannya begitu lembut. Samuel menarik tengkuk istrinya dan memperdalam ciumannya. Oh sial! Samuel paling tidak kuat jika melihat Aiko sudah memakai gaun tidur seperti ini.
"Mas" Memaksa melepaskan ciuman tersebut, "Kamu bilang akan menyelesaikan pekerjaan, kalau seperti tadi terus sudah dipastikan kita akan berakhir diatas ranjang!" Huh, katanya jangan menggoda tapi Samuel sendiri yang memancingnya.
"Iya-iya sudah sana, bisa-bisa mas tidak fokus karena gaun tidur mu itu"
"Aku memang sengaja memakainya agar kau cepat-cepat ke kamar" Ucap Aiko seraya bangkit dari pangkuan Samuel dan berjalan cepat menuju pintu sebelum Samuel menangkapnya.
"Oh ya tuhan Aiko"
"I love you, mas"
🌻
Sudah 2 hari tanpa kehadirannya lagi, Grizelle merasakan ada yang kurang dalam hari-hari yang dijalankannya. Meskipun sekolah sangat ramai, ia merasa semuanya sepi hanya karena absennya pria tersebut.
Ditambah lagi saat sarapan tadi pagi, Daddy dan mommy nya mengatakan besok adalah pertemuan nya bersama pria yang kemungkinan besar akan dijodohkan dengannya.
Disaat dia kembali merasakan cinta dan menaruhnya kepada seseorang, tetapi semuanya seketika hancur saat sebuah kalimat "Besok adalah pertemuan pertamamu dengan nya, persiapkan dirimu" Menghancurkan perasaanya.
Meskipun sebuah penolakan telah ia lontarkan dengan tegas, namun semuanya sia-sia. Apalagi hal seperti ini sudah biasa terjadi dalam keluarga besarnya. Bahkan mommy dan Daddy nya pun dipersatukan oleh sebuah perjodohan. Lalu bagaimana dengan cintanya?
Apakah ia harus melupakannya saat semua itu baru tumbuh dalam hatinya?
"Ya tuhan, kenapa semua ini terjadi begitu cepat." Ini benar-benar tidak adil untuknya.
Megan yang baru saja datang ke kelas menatap heran seorang gadis yang sedang melamun dipinggir jendela, tidak biasanya dia diam seperti itu. "Griz, ada apa sih ko diem terus. Ditanyain Nathan tuh" Tanya Megan penasaran.
"Harus cerita nih?"
"Ya iyalah, sahabat sendiri loh ini"
Megan sudah menyiapkan telinganya dengan baik, dari raut wajahnya sih kelihatannya pembahasan ini akan sangat serius sekali.
"Besok akan menjadi hari tergila dalam hidupku"
"Maksudnya?" Megan benar-benar tidak mengerti, memangnya besok ada apa. Bukannya besok adalah malam Minggu dan besok juga dirinya akan diajak entah kemana oleh seorang pria. Ah kenapa deg-degan begini sih!
"Aku akan bertemu pria yang sudah ditentukan oleh Daddy"
HAH?
"Aku mau dijodohin sama orangtua aku"
"Cinca?" (Serius)
"Ne"
"Terus kamu setuju gitu aja, kamu diem gitu aja?"
"Gak ada pilihan lain Megan, meskipun aku udah nolak beberapa kali, kamu tahu sendiri Daddy Samuel seperti apa"
"Iya, Daddy kamu serem kalau udah serius. Tapi coba dulu aja, siapa tahu pria yang sudah dipersiapkan untuk masa depan kamu emang cocok. Seperti pribahasa 'Tak kenal maka tak sayang' begitu"
"Daebak! Ditinggal 3 hari aku sampai ketinggalan perkembangan kamu Meg"
"Ih, aku serius. Kamu coba kenalan dulu aja"
"Iya juga sih tapi, aku lagi suka sama seseorang" Bisiknya pelan.
"Siapa?"
"Ada lah, aku malu"
"Ih Griz, kasih tahu aku dong. Aku janji gak akan bilang sama siapapun"
"Gak!"
"Griz!"
"Enggak ya Megan, bibir kamu tuh suka keceplosan"
"Aku janji Grizelle. Oh aku tahu siapa cowok yang beruntung itu" Tebak Megan so tahu. "Pasti Nathan ya? Soalnya beberapa hari ini aku lihat kalian suka ngobrol berdua"
"So tahu nih, bukan!"
"Terus siapa?"
"Rahasia!"
Tentang perjodohan tersebut, Grizelle jadi malas pulang ke rumah. Ia jadi menyuruh pak Doni untuk membawanya ke sebuah toko buku yang tidak begitu jauh dari sekolah.
"Non sudah ijin belum sama nyonya?" Tanya pak Doni.
"Gak usahlah, aku lagi males sama mereka" Ya males gara-gara seenaknya saja menjodohkannya. Padahal dirinya sudah menyukai seseorang, dan mereka pun bahkan tahu itu.
"Waduh gawat dong kalau nyonya tahu" Pak Doni sudah mengeluarkan ponselnya untuk memberitahukan Aiko, namun dengan cepat Grizelle merampasnya.
"Jangan coba kasih tahu mereka ya pak Doni! Atau aku gak akan kenalin pak Doni sama Tante Ningsih" Ancamnya. Seketika pak Doni langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat karena sepatah kata saja penolakan keluar dari mulutnya, maka hilang sudah kesempatannya untuk lebih dekat dengan wanita idamannya.
"Waduh jangan dong non, bapak naksir berat sama dia"
"Makanya jangan macem-macem!"
"I-Iya non, siap!"
Sesampainya disana, Grizelle langsung membeli beberapa buku novel pilihannya. Dia juga membeli novel tentang perjodohan paksa, dimana keduanya menjadi korban keegoisan kedua orangtuanya.
"Kebetulan nih sama kayak cerita hidup aku. Beli ini kali ya, siapa tahu ada makna dibalik perjodohan paksa tersebut"
🌻
REVISI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥
hhhahhh lucu griselle
2021-05-30
1
taurus
menarik
2020-10-14
3
👑 Mellysa 💣
Eleh...kaya di film india aja jadinya pake tabrakan segala. Kenapa gak pake langsung ciuman kaya drama korea. 😀😀😀😀😀
2020-10-05
18