Pesona pria yang memakai kemeja dengan lengan yang digulung memang juara. Apalagi dengan tambahan jam tangan dari Rolex Daytona Oyster-Albino yang melingkar indah pada pergelangan tangannya. Gaya tersebutlah yang membuat pria itu terlihat macho namun fashionable.
Aroma BVLGARI Aqva man yang tidak begitu tajam dan aromanya yang begitu manly membuat Raisha merasa ada yang berbeda dari putranya. Tidak biasanya dia bersemangat seperti itu. Apakah dia telah mendapatkan keuntungan besar atas bisnisnya atau bahkan lebih besar, Raisha merasa putranya sangat-sangat berbeda sekali.
"Ko beda sih?" Ucap Raisha saat putranya baru keluar dari kamar dan ikut bergabung untuk sarapan.
"Eh iya loh" Timpal Theo penuh selidik. Apalagi melihat penampilannya yang tidak seperti biasanya.
"Beda kenapa sih, perasaan biasa aja deh!"
Pria itupun mengambil beberapa lembar roti yang sudah ia olesi selai coklat kesukaannya, lalu melahapnya hingga habis. Mengabaikan pertanyaan orangtuanya yang menurutnya tidak jelas.
"Kayak bau-bau orang jatuh cinta gitu"
Jatuh cinta-dengan siapa maksudnya? So tahu sekali.
"Apaan si ma, ngarang banget!" Sahutnya terkekeh geli.
"Awas ya kamu kalau sampai mempunyai kekasih selain pilihan papa. Papa tidak akan pernah merestuinya sama sekali!" Apakah harus membahas hal ini lagi, sepagi ini? Oh ya ampun.
"Pa!-" Sela Bayu dengan perasaan dongkol, namun Theo langsung berdiri setelah sarapannya habis dan tidak membiarkan putranya untuk melayangkan protes apapun.
"Ya sudah, papa berangkat dulu ya ma" Theo hanya mendelik pada putranya.
Raisha kembali pada kursinya setelah mengantarkan suaminya pergi ke depan, wanita itu memilih melanjutkan sarapannya dengan tenang ketimbang meladeni pertanyaan putranya.
"Ma, mama juga sama mau menjodohkan Bayu dengan pilihan papa?"
Kalau boleh Bayu mengamuk seperti anak kecil, ia akan menghancurkan meja makan ini sekarang juga. Enak saja main mengatur masa depannya.
"Dia perempuan yang tepat untuk kamu sayang"
APA?
"Tepat?" Bayu mendengkus jengah, bisakah berhenti memprediksi sesuatu yang belum jelas hasilnya?. "Tepat bagaimana sih ma, kita aja belum saling tahu wujud kita masing-masing. Terus darimana kalian tahu dia ataupun aku pasangan yang tepat?!"
Bayu kesal sendiri, mereka pikir ia tidak bisa menolaknya apa setelah beberapa kali perjodohan yang mereka lakukan untuknya.
"Tidak ada pilihan lain selain menerimanya, Bayu!"
"Ma!"
"Kamu harus setuju!"
Tidak seperti biasanya, Raisha yang lebih sering terlihat kalem kini terkesan memaksa. Dirinya saja sampai tidak percaya.
"Ma!"
"Mama sudah selesai, sebaiknya kamu segera berangkat ke sekolah"
"Terserah!"
Argh! Pagi-pagi sudah menjengkelkan.
Hari yang seharusnya menjadi kebahagiaan berubah mengesalkan ketika sang papa terus saja membahas perjodohan konyol tersebut.
Padahal dirinya sudah sedikit membuka hati untuk perempuan lain, namun tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba kalimat perjodohan itu terucap dan menghancurkan semuanya.
Sungguh, Bayu sangat kesal sekali. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dirinya tidak perduli dengan omongan orang lain yang mungkin telah mengatainya gila, yang jelas Bayu merasa harus meluapkan amarahnya sekarang juga.
Sampai mobil tersebut berhenti tepat pada lampu merah yang menyala, Bayu menangkap sebuah siluet indah disebelahnya. Kaca hitam yang menghalangi pemandangannya tidak membuat dirinya asing dengan sosok tersebut, sosok yang sudah tiga hari ini tidak dilihat nya.
"Grizelle"
Tanpa disadari, Bayu tersenyum saat menyadari jika perempuan tersebut benar-benar muridnya. Jendela yang baru setengah ia buka ternyata percuma, lampu terlalu cepat berubah warna menjadi hijau sehingga ia menutup kacanya kembali untuk mengikuti mobil Bugatti La Voiture Nuire berwarna hitam pekat tersebut sampai ke parkiran sekolah SMA Saint Peterson.
"Grizelle!"
Gadis itu menoleh ketika seseorang memanggilnya setelah ia turun dari mobil. Orang yang sama-sama baru datang itupun langsung menghampiri dan memeluknya.
"Meg"
"Ya tuhan Cell, aku kangen banget sama kamu. Tiga hari kamu gak masuk aku bego banget pas pelajaran matematika. Gak ada yang bisa aku contek, gitu" Lalu gadis itu beralih pada sosok pria gagah yang baru saja turun dari mobil. "Eh ada om Samuel. Good morning om" Sapa nya.
Megan pikir, Grizelle mengganti mobilnya setelah kejadian mogok yang membuat dirinya celaka, ternyata dugaannya salah. Hehe
"Pagi Megan, apakabar?"
"Sangat baik"
"Ya sudah kalau begitu kita masuk dulu ya dad. Daddy hati-hati dijalan"
"Iya sayang. Ingat! Jangan dulu pulang sebelum sopir menjemput"
"Aiyay captain"
Menatap punggung putrinya sampai benar-benar masuk, Samuel yang hendak membuka pintu mobil menoleh saat seseorang menyapanya.
"Bayu"
"Om"
"Kamu mau mengajar dulu?"
"Iya om. Kebetulan hari ini saya tidak ada pekerjaan dikantor, jadi sampai sore akan berada disekolah."
Samuel mengangguk paham, tangannya menepuk pundak pria berkemeja merah maroon tersebut begitu bangga. "Kalau sudah menikah nanti, berhenti menjadi guru ya. Fokus saja pada pekerjaan dan juga istri kamu" Lalu kemudian Samuel langsung memasuki mobilnya dan pergi.
Bayu masih belum paham maksud dari perkataan rekan kerja bisnis nya hanya mengerjap bingung. "Maksudnya apa ya, kenapa om Samuel ngomong kayak gitu?"
Bayu mengedik, "Gak tahu lah, bingung" Lalu memilih pergi menuju ruangannya setelah mobil yang ditumpangi Samuel menghilang.
🌻
"Pulang sekolah ikut ekskul ya" Ajak Megan setelah mereka berada dikantin untuk membeli fresh milk sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
"Ekskul apa?"
"Kesenian"
"Harus ya, ko baru ada sekarang. Beberapa Minggu kemarin enggak ada" Pikirnya aneh.
"Kan yang ngajarnya baru ada lagi, jadi kemarin-kemarin sempat Hiatus dulu"
"Laga nya hiatus, udah kayak apaan aja"
"Pokoknya kamu harus ikut-titik!"
"Iya-iya anaknya bapak Agasya Mahardika dan Ibu Agatha Mentari yang bawel"
"Dasar anak Samuel!"
Obrolan keduanya seketika terhenti saat seorang pria duduk dihadapannya. Dia menyapa Grizelle tidak seperti biasanya. "Hai" Sapa nya dengan senyum tipis. Eh! Ada apa ini. "Bahu kamu sudah tidak sakit lagi?" Tanya nya.
"Tidak pak. Sudah sembuh ko"
"Syukurlah" Oh ya ampun! Kenapa mendadak canggung begini sih. "Ya sudah saya akan kembali ke ruangan saya dulu. Jangan lupa sarapan" kemudian pergi setelah tanpa diduga pria tersebut mengelus pucuk kepalanya.
Kegaduhan dalam hatinya tiba-tiba muncul setelah guru tersebut pergi. Grizelle merasa banyak sekali kupu-kupu yang berterbangan disekelilingnya. Pompaan jantungnya mendadak cepat dengan dada yang berdebar hebat.
Namun semuanya seketika berubah saat tatapan murid-murid perempuan yang tidak sengaja melihatnya menajam. Grizelle merasa atmosfer disini berubah panas, lantas ia mengajak Megan untuk kembali ke kelas.
"Griz!"
"Apaan"
"Kalau aku yang digituin sama pak Bayu, gak kuat jalan aku"
"Kamu pikir aku kuat Meg, ini terpaksa tahu!" Batinnya menjerit. Siapa yang tidak lemah jika diperlakukan seperti tadi oleh guru paling tampan disekolah ini. Meskipun hanya usapan kilat pada pucuk kepalanya, nyatanya hal kecil tersebutlah yang membuat wanita merasa dicintai. "Lebay deh!" Namun nyatanya dirinya juga lebay. Hanya saja Grizelle terlalu gengsi untuk mengakuinya.
"Tapi aku masih gak nyangka loh kalau pak Bayu yang nolongin kamu beberapa hari lalu. Kayak takdir yang udah tuhan rencanakan buat kalian lebih dekat gitu"
"Dekat gimana maksudnya?"
"Something sweet between-"
Grizelle terkekeh mendengarnya. "Nyadar diri duluan aku Megan sebelum ngarep." Apalagi berharap lebih untuk lebih dekat, rasanya sangat tidak mungkin.
"Dih kenapa, kamu cantik, bule, anak orang kaya, apalagi memang?"
"Kenapa jadi kamu yang nge-halu sih?"
"Aku dukung deh kalau kamu jadian sama pak Bayu. Call me kalau kalian pacaran"
"Astaga Megan makin ngelantur aja!"
🌻
REVISI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Gak papa dong Bay cewek yg di jodohin dgn cewek yg kamu suka itu org yg sama,Makanya ketemu dulu,kao gak cocok ya baru nolak,
2023-01-24
0
♥*♡∞:。.。 HokKiLily 。.。:∞♡*♥
makin asyikkk
2021-05-30
1
Anna Aqila 🏚️ 🌺
so sweet 😍😍😍
2021-04-02
1