BAB 12

Damian dan Rania masih berada ditaman belakang, entah apa yang mereka bahas sampai sudah mengahbiskan waktu 30 menit, dengan Alexa yang sibuk bolak-balik didapur karna tidak tau apa yang mau ia lakukan, juga oma Adelia tampak diam juga karna pelayan yang melakukan tugas semuanya

"Ale... bagaimana menurutmu kak Rania?, apakah cocok untuk daddymu?" ucap Adelia sambil duduk disamping Alexa, wanita paruh baya itu masih tersenyum dan sangat berharap jika Damian tertarik dengan Rania. "  tidak oma, wanita itu terlihat munafik" ucap Alexa dengan wajahnya yang datar

"hussstt.. kok ngomongnya gitu Ale, kamu gak boleh gitu sama calon mami kamu" uap oma Adelia memberi peringatan pada cucunya, bukan masalah jika Ale tidak suka tapi jangan sampai membicarakan hal yang tidak baik untuk orang lain

"kan oma nanya tadi, Ale jawab malah diomelin" ucap Alexa kesal dan memilih untuk pergi dari dapur, ia masuk kedalam kamarnya sambil menunggu daddynya datang kesana, sejujurnya Alexa marah dan sanagt kesal namun karna permintaan omanya yang tidak bisa dibantah lagi mereka harus menuruti

"anak itu benar-benar ya" ucap Adelia sambil menggeleng kepala melihat kelakuan Alexa yang terbilang sangat posesif dengan Damian, entah apa yang menjadi alasan Alexa bersikap seperti itu."jika saja Alexa tidak diurus oleh Damian" ucap Adelia bergumam pelan

dikamar, Alexa tampak gelisah sambil menunggu Damian. sudah terlalu lama mereka bercerita dibawah sana. entahlah Alexa sampai tidak bisa tenang duduk saja."daddy kenapa lama banget sih. masa ia betah sama wanita ular itu"ucap Alexa

sedangkan dibawah sana, Damian hanya diam dan sesekali ia menjawab pertanyaan Rania sambil membuat wajah datarnya, Damian memang tidak tertarik tapi ia tidak enak untuk meninggalkan wanita itu sendiri disini. bukan karna apa ia hanya menjaga hati mamanya yang menunggu mereka didalam

"Damian.... gimana kalau kita liburan minggu depan?, aku ingin ke Bali dari lama" ucap Rania sambil menatap harap kepada Damian, wanita itu sudah tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk bisa dekat dengan Damian." aku sibuk!!" ucap Damian

"ohh gitu ya.. kalau gitu aku bisa kekantormu besok gak?" tanya Rania bicara tidak formal agar dia bisa lebih dekat dengan Damian, mengingat pria didepannya ini sangatlah datar dan seperti kulkas 100 pintu. " tidak bisa aku sangat sibuk dan tidak menerima tamu dikantor"ucap Damian

kini Rania terdiam, dia mati kutu didepan Damian. tidak tau apa yang harus ia lakukan lagi untuk bisa menarik perhataian pria ini. sungguh Rania merasa malu dengan reposn yang diberikan oleh Damian padanya, padahal sudah lama ia mempersiapkan semua topik pembicaraan mereka

"kalau tidak oada lagi yang mau dibahas, saya pergi dulu" ucap Damian masuk dtanpa mempedulikan Rania yang tengah memanggil namanya, entahlah dari tadi Damian hanya memikirkan gadis kecilnya yang ia tau pasti Alexa akan kesal bahkan akan marah padanya

"ihhh Damian kok gitu banget sih.. aku padahal udah usaha banget buat deketin diri" ucap Rania kesal dan menginjak rumput dengan menendang kecil,, ia kesal dan marah namun dia akan tetap berusaha untuk mendapatkan hati Damian

Rania masuk kedalam rumah dan mendpaati Adelia yang tersenyum kepadanya, terpaksa Rania juga tersenyum kepada wanita itu dan duduk bersama disana, sedangkan Damian entah pergi kemana pria itu Rania tidak tau. dia masuk berfikir cara untuk mendapatkan Damian sebelum dijodohkan dengan wanita lain lagi

"bagaimana Nia, apakah Damian tertarik sama kamu?" tanya Adelia sambil menatap Rania dengan tatapan lembut, tentu saja Rania tidak ingin membuat Adelia merasa dirinya tidak tertarrik didepan Damian," dia banyak cerita tan, katanya juga besok kami akan ketemu lagi" ucap Rania berbohong

"baguslah Nia, tadi tante sempat khawatir kalau Damian akan menyakitimu" ucap Adelia jujur. memang melihat Damian yang masuk kedalam rumah dengan raut wajah yang tidak begitu bersahabat membuat Adelia sedikit khawatir namun ketika mendengar jawaban Rania dia sedikit tenang dan senang

"baguslah besok kamu harus dandan yang lebih cantik lagi biar Damian makin tertarik sama kamu" ucap Adelia bersemangat, ia sungguh tidak sabar menantikan pernikahan Damian dengan Rania, dia menyukai wanita ini dan yakin jika dia yang akan terbaik menjadi pendamping putranya

berbeda dengan suasana dibawah sana, dikamar Alexa gados itu sedang manahan diri untuk tidak menjawab semua pertanyaan Damian yang ia lontarkan pada Alexa, sudah lama Damian duduk disampng gadis itu namun Alexa tidak kunjung mau menjawab

Damian yang kehabisan akal melihat Alexa hanya bisa tersenyum dan ikut bergabing didalam selimut, ya. Alexa sengaja pura-pura tidur kala melihat Damian masuk kedalam kamar. ia masih kesal dengan ddadynya itu karna begitu lama bersama wanita tadi

"kalau kamu masih marah sama daddy, bisa saja besok Rania akan datang lagi kesini dan menemani daddy kerja dikantor tau Ale" ucap Damian sengaja membuat anak gadisnya itu marah dan semkain kesal padanya, melihat rauit wajah Alexa yang semkain berubah membuat Damian semakin bersemangat

"daddy apaan sih.. jangan sentuh aku deh!.. aku au tidur" ucap Alexa, sambil menjukan tubuhnya dari Damian, namun tangan pria itu dengan cepat menahan tubuh Alexa sampai akhirnya gadis itu tidak bisa bergerak lagi."kenapa harus marah" ucap Damian menahan diri untuk tidak menerkam Alexa saat itu juga

"aku tidak marah.. aku hanya kesal saja" uca Alexa sambil membuang wajahnya\, namun dnegan cepat Damian menagan leher gadis itu dan langsung me****** bibirnya\, keduanya sibuk tenggelam dalam kehangat bibir yang diberikan oleh Damian\, pria itu sangat ahli membuat Alexa mend**esah

"da..daddy...lepaskan" ucap Alexa terbata, nafasnya sudah tidak ada karna ia tidak diberi jeda untuk menghirup oksegen, hal itu langsung dihentikan Damian dan mencium pipi Alexa sekilas." jangan marah daddy tidak ingin kamu menangis karna hal yang tidak penting" ucap Damian dan memeluk tubuh Alexa

ia tau bagaimana sifat Alexa sebenarnya, ia snagat tau betul jika saja ia lebih lama menggoda gadis itu pasti Alexa akan marah dan akhirnya akan menangis. karna itu Damian tidak mau membuat Alexa lebih lama kesal dan menahan marahnya

"daddy tertarik sama wanita itu?" tanya Alexa, akhirnya bibir gadis itu mau terbuka dan menatap Damian dengan penuh tanda tanya, mana mungkin selama itu mereka disana Damian tidak banyak bercerita. pasti juga wanita itu mencari cara untuk diperhatikan daddynya. pikir Alexa

"tidak.. daddy sudah pernah bilang sama kamu, kamu jangan terlalu memikirkan hal tidak penting. kamu hanya perlu ingat kalau daddy hanya butuh kamu" ucap Damian smabil tersenyum. jawaban itu membuat Alexa lega dan seidkit bisa bernafas. kekesalannya tadi agaknya tidak beralasan ternyata

"ya sudah kita kebawah, kita makan malam dan langsung pulang" ucap Damian mengajak Alexa turun, ini sudah wkatunya untuk mereka makan malam. juga mereka tidak mau menginap disini karna lebih leluasa bagi Damian melakukan apapun dirumahnya sendiri bersama Alexa

"gendong ya dad" ucap Alexa sambil mengangkat tangannya keatas, dengan cepat Damian mengangguk dan membawa Alexa turun, jujur ada sesuatu dibawah sana yang membuat Damian tidak tahan lama-lama memeluk Alexa, sesuatu itu seolah mmebuat Damian susah untuk bernafas

tidak ada yang salah dengan takdir, hanya saja kadang kita yang terlalu egois 

#fid.nch

#MDIS

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!