Setelah selesai mengikuti kelas, Alexa langsung dijemput oleh supir pribadinya dan ia langsung tanjap gas menuju kantor daddynya, ia tidak mengabari Damian lebih dulu karna ingin membuat daddynya itu terkejut dengan kedatangnnya, tadi pagi ia sempat mengatakan jika dirinya akan datang sore, tapi ternyata tidak jadi
disis lain, tepatnya diruang kerja Damian, lagi dan lagi pria itu membawa wanita bayarannya kedalam untuk memuaskan dirinya, Damian selalu membawa wanita gonta-ganti diruangannya untuk menyalurkan has*rat yang ia pendam terhadap putrinya, Alexa
Damian tidak begitu tahan ketika Alexa mendekatinya seperti tadi pagi, ingin sekali ia menghabisi gadis mungil itu, namun Damian sadar jika Alexa itu adalah putrinya dan masih terllau anak-anak
"lakukan tugasmu sekarang!!" perintah Damian kepada wanita yang berpakaian seksi didepannya dan etrlihat sangat liar, sejak tadi wanita itu menatap Damian dengan tatapan agresif, dengan mendengar perintah Damian,lantas wanita itu langsung melakukan tugasnya
"eeehmmmmggg"
"aarghhh"
"hmmmmppp"
begitu suara Damian ketika wanita bayarannya mulai memainkan ular miliknya dengan manja dan sentuhan yang lembut, hal itu membuat Damian mengeram dan menjambak rambut wanita itu sangking tidak tahan dengan permainana wanita itu
sedangkan wanita yang dibawah Damian terus melakukan tugasnya, memaju mun*durkan mulutnya dengan memasukkan ular Damian kedalam, ia begitu menikmati karna benda pusaka Damian tidaklah kalah tanggung untuk memuaskan dirinya
gerakan demi gerakan yang terjadi didalam membuat Damian memejamkan matanya dan menikmati sentuhan wanita itu, ia akui wanita itu mampu membuat dirinya melayang sampai ke ubun-ubun, bahkan Damian sejak tadi mende**sah tidak karuan
wanita itu memasukkan pusaka Damian lebih dalam dan akhirnya ular itu mengeluakan bisanya dan mengenai mulut serta wajah wanita itu, tentu saja Damian langsung lemas dan membuka matanya. Namun alangkah terkejutnya ia ketika melihat Alexa, putrinya berada didepan pintu dengan mata yang tajam dan menutup mulutnya sendiri
"s..aya..sayang...!' Damian merasa kaku dan langsung menutup celananya, ia berlari menyusul Alexa yang sudah berlari lebih dulu sebelum dirinya mengatakan apa-apa, sedangkan wanita dibawah Damian hanya bisa diam dan membersikan wajahnya
wanita itu merasa kesal dengan kedatangan gadis kecil diruangan itu, membuat Damian langsung pergi meningglakan dirinya. padahal ia juga sangat menginginkan Damian mau menyentuh dirinya
"dasar bocah bod*oh, berani sekali mengganggu waktuku dengan Damian" ucap wanita itu dan meninggalakan ruangan begitu saja, ia bertemu dengan sekretaris Damian dan menyuruhnya untuk langsung pulang
**
Alexa sampai keperusahaan milik daddynya dan menyapa beberapa karyawan, ia sudah dikenal oleh orang-orang yang bekerja disana dan mereka sangat ramah kepada Alexa, dengan langkah yang cepat Alexa menuju ruangan daddynya karna ia tau jam segini Damian masih berada diruangan
namun ketika ia bertemu dengan sekretaris Damian, Alexa dicegah agar tidak masuk kedalam, tapi gadis mungil itu tidak mendengarkan sekretaris daddynya dan tetap membuka pintu
ia sangat terkejut melihat daddynya diatas kursi memejamkan mata sambil men*desah tidak jelas, bahkan dibawah daddynya ada seorang wanita yang tengah bermain dengan junior Damian, tentu saja Alexa tau karna dirinya bukan anak kecil lagi
ia bahkan sering menonton adegan itu jika sedang sendirian dirumah, bukan soal umur lagi untuk dirinya namun karna ia beberapa kali diajak oleh teman kelasnya menonton hal seperti itu dan membuat dirinya ketagihan sendiri. lupakan itu dan kembali pada Damian yang duduk disana
Alexa menutup mulut kala melihat daddynya begitu menikmati sentuhan wanita dibawahnyaa sampai beberapa kali Damian mengeluarkan suara erotisnya, bahkan tangan pria itu memegang rambut wanita itu dan tubuhnya bergetar hebat kala mencapai puncak
entah apa yang dirasakan Alexa saat ini, ia sedih, kecewa,marah dan merasa jika dirinya tidak bisa menjaga daddynya dari wanita-wanita diluar sana. ia tau jika Damian membutuhkan hal itu karna ia pria dewasa, namun Alexa tidak bisa membohongi perasaannya bahwa ia sakit hati
"s..say..sayang..." teriakan Damian membuat Alexa langsung berlari meninggalakan ruangan itu dengan airmata yang sudah jatuh membasahi pipinya, ia tidak mau melihat kebelakang dan terus berlari sampai tidak tau kemana ia akan pergi
Damian yang mengejar putrinya kehilangan jejak, ia tidak melihat kemana putrinya berlari dan mmebuat Damian mengumpat sendiri ditengah jalan, bisa-bisanya Alexa melihat dirinya melakukan hal memalukan seperti tadi
"siall... damn it!!' umpat Damian mengusap wajahnya kasar dan memijat keningnya yang terasa sakit, ia tidak menyangka jika Alexa akan datang siang ini dan tidak mengabarinya. ia bahkan tidak tau kalau putrinya itu berada diruangannya sejak lama
"aaarggghhhh... Ale pasti snagat kecewa padaku, kemana dia pergi" Damian menatap sekelilingnya, ia langsung mengabari Agam untuk mencari keberadaan putrinya saat ini, Damian percaya jika Alexa tidak akan pergi jauh dari lokasi perusahaan atau rumah mereka
sementara ditempat lain, tepatnya dimana Alexa berada, gadis itu menangis sejadinya mengingat betapa Damian menikmati sentuhan wanita bayarannya tadi. Alexa berfikir jika daddynya itu bukan yang pertama kali melakukan hal seperti itu
"hiksss..hiksss.. daddy sangat keterlaluan, dia sudah janji padaku tapi malah ingkar" ucap Alexa dengan tangis yang semakin pecah, ia tidak bisa berkata apa lagi jika nantinya Damian harus menikah dengan wanita itu
"aku tidak mau pulang, aku tidak mau ketemu daddy" Alexa kembali berjalan menyelusuri jalanan tanpa ingat jika ia sudah sangat jauh dari perusahaan Damian
"awww... kaki ku kenapa sangat sakit" Alexa merasa kakinya kram, ia langsung duduk dikursi pinggar jalan dan membuka sepatunya
betapa ia terkejut melihat kakinya yang sudah merah dan bengkak, ia terlalu lama berlari dan tidak menyangka akan seperti ini jadinya
"aku gak bisa jalan lagi, ini dimana juga kau tidak tau" gadis mungil itu melihat sekelilingnya, ia bahkan tidak tau harus berbuat apa
"hikks..hikss.. kenapa jadi begini, aku mau pulang sama oma hikss" Alexa hanya menangis ditempatnya karna tidak tau harus melakukan apa, namun ketika ia ingon berdiri ia sadar jika ia masih membawa tas dan ponsel miliknya
"aku bilang opa aja biar jemput kesini" Alexa mengambil ponselnya namun tiba-tiba seorang pria dengan motor sport miliknya berhenti tepat didepannya
"Ale... kenapa kamu disini?, apa kamu barusan nangis?" tanya pria itu yang tak lain adalah Michel teman kelas dan selalu membuat Alexa kesal
"aku berjalan terlalu jauh, dan tidak tau sudah sampai disini" jawab Alexa dengan cuek. "lalu kamu mau kemana?" Michel kembali bertanya dan menatap Alexa yang matanya sembab
"aku mau pulang Mic, ini baru mau ngabarin opa buat jemput" ucap Alexa dan kembali mencari nomor opanya. " ayo kuantar saja, sekalian aku juga kearah sana" ucap Michel membuat Alexa menatap seolah tidak percaya
"aku tidak akan macam-macam Ale,cepat naik kita pergi kamu gak kepanasan emang" ucap Michel dan membuat Alexa langsung naik, ia juga berfikir kalau mengabari opanya mereka akan bertanya mengapa dirinya sampai ditempat itu
sulit menerima kenyataan, namun jika sudah terjadi mau tak mau harus dilewati
#fid.nch
#MDIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments