Damian bersiap untuk pergi kekantornya, dengan mengantarkan Alexa lebih dulu kekampusnya karna biasanya eperti itu ketika Damian tidak terlalu sibik, tapi sibukpun kadang ia tetap menyempatkan waktu mengantar Alexa, tidak membiarkan gadis mungil itu berangkat sendirian
"aku duluan daddyy.. byee" Alexa mencium tangan Damian dan keluar dari mobil, ia melambaikan tangannya dan melangkah masuk kedalam kampus ia harus mengikuti kelas yang dosennya sedikit kiler hari ini, namun ia beruntung karna tidak ada tugas yang membuat dirinya pusing
"baru sampe Al?" tanya seseorag yang tak lain adalah Michel, pria itu menunggu Alexa datang dan langsung menghampiri ketika melihat Alexa sudah amsuk kedalam, ia senang karna gadis ii tidak jutek dan ketus seperti biasnaya
"jangan ganggu aku Mic, lihatlah wanita yang buas menatap kesini" ucap Alexa dan langsung meninggalkan Michel begitu saja, tidak ingin lama-lama ditengah kerumunan wanita yang memang tertarik pada Michel dikampus itu, tidak heran jika Michel dijuluki playboy kelas kakap
"susah banget sih deketin Ale, apa lagi yang harus kulakukan" ucap Michel dan melangkah masuk, ia sudah tinggalkan gadis yang sejak tadi ia tunggu. namun disisi lain ada seseorang yang melihat bagaimana Michel mencoba mendekati Alexa
"aku tidak akan tinggal diam Ale, lihat saja aku akan merebut satu persatu apa yang kamu punya" ucap wanita itu yang melihat Alexa dan Michel dikejauhan, ia tidak berani mendekat karna ia akan melanjutkan misinya mulai sekarang, ia bahkan sudah mendapatkan celah masuk kedalam kehidupan Alexa
lain dengan Damian, pria itu kembali sibuk dengan berkas yang kian menumppuk dimejanya, ia kadang kesal dengan El yang bolak-balik masuk keruangannya dan membawa berkas yang harus ia tanda tangani dan dicek satu persatu
"El.. sekali lagi kau masuk membawa berkas maka tanganmu akan kupatahkan!" ucap Damian yang sudah muak dengan tumpukan kertas diatas mejanya, ia bahkan tidak bisa istirahat sebentar saja hanya karna mengerjakan semuanya itu," maaf tuan, ini yang terakhir" ucap El takut melihat raut wajah Damian
"El.. katakan pada devisi promosi untuk menyiapkan bahan meeting sore ini, aku ingin memeriksa sesuatu pada devisi itu" ucap Damian yang melihat laporan ada yang tidak beres, semua dana yang ia keluarkan untuk divisi itu sudah terbilang jauh diatas perencanaan
"baik tuan, segera saya katakan. apa ada lagi yang ingin tuan sampaikan?" ucap El yang melihat gelagat Damian tidak bersahabat sejak memeriksa beberapa laporan keuangan setaip devisi, ada kesenjaangan yang snagat banyak selama ini doitutupi oleh bawahannya
"juga dengan divisi keuangan agar menyiapkan laporan bulan ini" ucap Damian mulai membuka semua berkas yang sudah ditangannya, ia tidak menyangka jika perusahaannya punya karyawan yang menjabat sebagai tikur perusahaan ini, dan dia baru menyadarinya
seperti yang dikatakan Damian, El langsung memerintahkan devisi keuangan dan promosi untuk bersiap meeting, Damian sudah tidak sabar menangkap semua pelaku yang menjabat tikus perusahaan disana, mungkin selama ini dia terlalu membebaskan mereka menggunakan dana yang ada
tepat pada pukul 3 sore hari, Damian masuk kedalam ruang meeting dan melihat semua bawahannya disana, ada yang gugup dan ada juga yang terlihat snagat tegang, namun beberapa dari mereka terlihat santai dan biasa saja. dari sana Damian bisa melihat siapa yang menjadi dalang dibalik ini semua
"siapa ketua yang mengkoordinasi semua ini didivisi keuangan?" ucap Damian sambil menatap semua orang yang duduk disana," saya pak" ucap pria yang sudah berumur dan dengan takut menatap Damian yang tidak jauh dari tmpat dia duduk
"siapa yang membuat laporan ini pak Dhani?" tanya Damian sambil menatap pak Dhani dengan tatatapn tajam, Dalam kamus Damian tidak ada ampun untuk orang pembohong dan pengkhianat." dia tuan" pak Dhani menunjuk seorang pria yang masih muda namanya pak Raykan
"pak Ray... apakah pengeluaran bulan ini memang totalnya semua begini?' tanya Damian, ia sudah tidak bisa bermain dengan mereka, masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan." benar tuan seperti itu" jawa pak Raykan sambil meremas ujung jasnya karna takut
"bukan soal jika kalian membutuhkan uang namun tidak begini cara kerja kalian!" Damian tidak bisa menahan amarnya, sungguh ia tidak menyangka jika karyawan yang sudah ia rekrut dengan baik tetap saja melakukan hal yang memalukan begini
"maaf..maafkan kami tuan" tanpa bicara apa-apa, semua yang sudah merasa kesalahan mereka langsung meminta maaf dan mendekati Damian. mereka duduk bersimpuh dilantai tanpa rasa malu smabil memohon kepada Damian. mereka melakukan ini karna terpaksa
"sudah kukatakan dari awal, jika kalian butuh uang untuk sesuatu katakan padaku, kalian bisa meminjam pada perusahaan tidak begini caranya" ucap Damian sambil mengusap wajahnya kasar, ia tidak bisa melakukan apapun kecuali memecat mereka dan memberikan balasan yang setimpal
ada 4 orang diantara mereka semua, 3 dari divisi promosi dan 1 dari divisi keuangan yaitu pa Raykan. semua masih memohon pada Damian, namun pria itu seolah tuli dengan suara mereka, Damian bahkan menatap semua orang ayng tersisa disana
"dengarkan yang ada disini semua, aku tidak pernah menyulitkan kalain baik dalam jam kerja maupun gaji, apalagi masalah keuangan. tapi seklai berbohong dan berhianat aku tidak bisa toleransi" ucap Damian sambil menatap sekretaris El yang berada disampingnya
"hubungi Marco untuk membereskan tikus-tikus ini El" Damian menyuruh Marco yang mengurus semuanya, tidak usah membuang tenaganya untuk memberi hukuman yang setimpal untuk para tikus perusahaan itu. Damian masih banyak pekerjaan lain
"buka lowongan kerja untuk posisi mereka, tapi sebelumnya lihat karyawan lain jika ada yang cocok untuk posisi mereka rekrut saja, dan rekrut karyawan baru untuk menutupi yang kurang" ucap Damian dan diangguki oleh El, keduanya masih tetap ditenpat
"untuk kalian semua, aku tidak bisa memantau setiap hari, tapi aku yakin diantara kalian masih ada yang ingin mencoba silahkan, aku tidak pernah melarang asalkan kalian tidak menyesal dengan apa yang akan terjadi untuk kalian" ucap Damian dan keluar dari ruangan itu
untuk empat orang yang adi hanya menangis karan Damian sama sekali tidak menghirauka mereka, bahkan mereka dianggap tidak ada didepan Damian, memohon dan menangis sudah tidak ada artinya untuk mereka. toh juga mereka sudah diserahkan kepada Marco, orang yang paling dipercaya Damian yang posisinya sama dengan EL, sekretaris Damian itu
"tuan bagaiman dengan uang yang mereka gelapkan, apakh tidak terlalu banyak untuk sedekah uang segitu?" tanya El karna melihat nominal yang digelapkan oleh tikut-tikus tadi tidaklah sedikit, melainkan bisa saja membangun proyek baru dikerjasama mereka dengan perusahaan YH
"biarkan Marco yang mengurus semuanya El.. kau tinggal membuat jadwalku dan menggantikan ku meeting bersama klien WG nanti, aku malas bertemu dengan pria tua itu" ucap Damian, bukan tanpa alasan ia enggan untuk ikut namun ia tidak suka melihat pria tua yang selalu memberikan wanita untuk merayu dirinya
"baiklah tuan, saya akan menggantikan anda sedangn hati yang buruk" ucap El namun." kau memang tidak ada kesempatan membantah El" ucap Damian dan melihat jam ternyata sudah terlalu sore." apalagi jadwalku El?" tanya Damian
"sudah selesai tuan, semua pekerjaan sudah selesai tinggal enjemput nona Ale" ucap El smabil tersenyum, melihat hal itu Damian tidak suka dan melayangkan tangannya dikepala El." jangan pernah memikirkan al aneh tentang putriku El!' ucap Damian dengan tatapan membunuh
"satu lagi... besok Ratna teman Ale pindahkan dibagian promosi, awasi wanita itu jangan smapai membuat keributan disini" ucap Damian yang teringat dengan janjinya kepada Alexa utuk menangkat Ratna menjadi karyawan dikantornya
sesuatu yang mewah tidak selalu membuat kita bahagia
#fid.nch
#MDIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments