tepat pukul 4 sore, Alexa terbangun dari tidurnya dan melihat sesautu yang melingkar ditangannya. ia meraba dan snagat terkejut, betapa ia melihat wajah dadynya sambil memeluk tubuhnya dengan erat, Alexa menghembuskan nafasnya pelan sambil menurukan perlahan tangan Damian dari pinggangnya
namun pergerakan itu membuat Damian merasa terhusik dan langsung bangun, ia melihat Alexa ingin turun kebawah, namun dengan cepat ia langsung menghentikan gerakan Alexa, gadis itu langsung tersentak dan menatap kebelakang, entah apa yang diinginkan pria itu
"mau kemana, hemmm" suara bariton khas bangun tidur Damian membuat Alexa bergeming dan jantungnya berdetak tdak karuan, padahal seama ini mereka sellau lebih dari ini namun Alexa masih bisa bersikap biasa saja, tapi kali ini dia benar-benar nevous
"le..lepaskan d..dad" suara Alexa terdengar bergetar dan tidak jelas, ia begitu gugup menghadapi Damian yang melihatnya seolah ingin menerkam dirinya, bahkan pria itu begitu dingin dan tennag, bagaimana tidak Alexa semakin ketakutan
"mau kemana emangnya?, kenapa buru-buru banget?" ucap Damian menarik tubuh mungil Alexa sampai jatuh kepelukannya, bukannya malu Damian malah menenggelamkan tubuh mungil itu kebawah kungkungannya. Alexa yang mendapat perlakukan tiba-tiba sampai kaget dan tidak tau harus melakukan apa
"a..aku.. mau kekamar mandi dad" Alexa menjawab dengan terbata dan wajahnya yang sudah merah seperti kepiting rebus, entalah mengapa dia bisa seperti ini, padahal mereka biasa tidur bareng dan juga Damian sering memeluk tubuhnya
"seebntar Ale.. daddy masih kangen sama kamu" ucap Damian dan meletakkan kepalanya dicerucuk leher Alexa, membuat tubuh mungil itu seperti tersengat listrik yang sangat kuat. namun Damian seperti tenang saja, seolah tidak aada apa-apa yang terjadi
"siapa yang mengantarkanmu pulang?" Damian mulai bertanya dan memperbaiki posisi mereka, kini Alexa duduk diatas perutnya dengan dia bersandar diranjang. sedangkan denan wajah yang sudah pias karna malu sekaligus gugup Alexa hanya diam membisu
"Ale.. dad tanya sekali lagi, siapa yang mengantarkan mu kesini?' ucap Damian menatap putrinya dengan tajam, jangan sampai ia tidak bisa menahan diri karna melihat ekspresi Alexa yang sangat menggoda dan juga posisi mereka yang snagat dekat
"tadi Michel yang antar dad" ucap Alexa namun suaranya sangat kecil sampai membuat Damian hampir tidak bisa mendengarnya. "umm... namanya Michel" ucap Damian sambil menganggukan kepala, tdab-tiba tangannya terulur mengambil ponsel dinakas
"cari orang yang bernama Michel satu kampus dengan putriku, secepatnya!' suara Damian begitu tajam dan dingin, namun ketika melihat Alexa mata itu kembali teduh dan sambil memeluk pinggang Alexa. " apakah dia sangat tampan Ale!!' ini bukan pertanyaan, namun ancama bagi Alexa
"ti..tidak dad.. kami hanya tidak sengaja ketemu dijalan, dan dia juga satu jalur denganku tadi" ucap Alexa, mengapa jadi Damian yang marah padanya. bukankah dirinya yang seharusnya marah kkarna kejadian tadi siang dikantor daddynya itu?
"daddy sudah pernah bilang bukan?, jangan pernah dekat dengan pria lain" ucap Damian sambil mengelus pipi Alexa juga menyingkirkan anak rambut gadis itu yang menghalangi wajah cantiknya
"lalu bagaimana dengan daddy?, apakah bisa dekat sembarangan dengan wanita lain?, bermesraan dengan wnaita lain bahkan melakukan kegiatan panas dengan wanita!!" suara Alexa mulai terdengar keras, beruntung kamar itu kedap suara jadi tidak sampai terdengar keluar
"kenapa marah?, bukankah daddy normal saja melakukan itu, daddy juga butuh pelampiasan Ale"Damian masih saja mengambil alibi dan juga membenarkan dirinya, meskipun dirinya juga merasa bersalah, namun ia egois tidak mau disalahkan disini
"aku juga normal dad aku butuh teman cerita dan juga orang yang bisa menemaniku setiap hari. apa salahnya aku dekat dengan laki-laki toh juga nanti aku akan menikah" ucap Alexa mulai terbakar api amarah, mendengar jawaban daddynya mmebuat Alexa berani mengatakan hal itu
"kamu sudah berani melawan daddy!!.. daddy melakukan ini karna tidak mau kamu slaah pergaulan Ale!!' kali ini Damian tidak bisa mengontrol emosinya, ia sangat marah ketika Alexa mengatakan seperti iu bahkan membahas pernikahan dengan pria lain
"lalu apa bedanya aku dengan daddy.. aku juga butuh pacar dad. Daddy saja butuh wanita itu untuk melakukan hal kotor seperti itu, mengapa aku tidak!!' Alexa berteriak dan ignin pergi dari pangkuan Damian, namun dengan cepat pria itu menahan gerakan Alexa sampai tubuhnya jatuh kekasur
"kamu mau merasakan itu?" ucapan Damian mmebuat Alexa tergugu, ia bukannya ingin namun daddynya selalu melarang apa saja yang berkaitan dengan pria
"iyaa!!, memangnya kenapa?, daddy kan juga bisa dengan wnaita manapun. aku tidak suka dad,aku tidak suka wanita itu menyentuh tubuh daddy seperti itu, aku muak sama daddy!!' Alexa mengeluarkan kekesalannya tepat diwajah Damian sambil menangis, sejak tadi Alexa menahan diri untuk tidak melawan
namun dengan cepat Damian membungkam bibir Alexa dengan bibirnya, ia tidak suka melihat gadis mungil itu berteriak dan menangis karna dirinya, Damian melihhat Alexa kembali tenang naun tangisnya semakin pecah, bahkan gadis itu sangat lemas
"maaafkan daddy.. maafkan daddy yang melakukan hal yang tidak pantas padamu. daddy hanya tidak suka kamu membahas tentang pria lain didepanku, berapa kali aku katakan itu" Damian merasa bersalah karna tidak bisa menahan dirinya sampai menci*um Alexa
"tolong jangan pikirkan tentang pria lain Ale, daddy berjanji tidak akan melakukan hal seperti tadi lagi, daddy akan janji itu" ucapan Damian seperti sebuah harapan untuk Alexa. " aku tidak butuh janji dad, toh juga daddy pria normal tentu saja butuh wanita" ucap Alexa, tangisannya sudah tidak terdengar
"lupakan apa yang baru saja terjadi dad, mungkin salah Ale yang terlalu posesif dan tidak mu daddy sampai melupakan Ale karna wanita. Ale sudah ikhlas jika daddy ingin menikah" ucapan Alexa seperti petir siang bolong untuk Damian, dia tidak menyangka jika putrinya akan secepat itu memberi ijin untuknya menikah
"tidak Ale.. tolong jangan begini, daddy janji akan melakukan apapun bahkan menjauhi semua wanita"Damian memeluk tubuh mungil itu sambil mengecup kening Alexa, ia mengusap leher Alexa dan kembali mencium bibir yang baru saja ia nikmati tadi
Alexa yang merasa gerakan Damian tiba-tiba terkejut, ia seperti patung tidak bergerak dan membiarkan Damian melakukan hal itu begitu saja, ia bahkan menikmati hal itu sampai akhirnya Damian melepaskan karna Alexa tidak lagi mendapat pasokan oksigen
"berjanjilah kamu adalah satu-satunya wanita yang ada dihidup daddy, jangan pernah dekat dengan pria lain, atau mereka akan tau akibatnya!" ucap Damian sambil memeluk Alexa erat, entahlah ini salah atau tidak Damian tidak peduli dengan itu, asalkan Alexa tetap bersamanya
"jangan begini dad, kita anak dan atah mana mungkin bisa melakukan hal seperti tadi, lupakan hal yang terjadi hari ini dan cepatlah cari wanita dan menikah" ucap Alexa sambil melepaskan pelukan Damian, ia buru-buru masuk kekamar mandi untuk menetralisir jantungnya
entahlah apa yang terjadi dengan kita, yang pasti Tuhan punya rencana
#fid.nch
#MDIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments