Seperti pada rutinitas awal, Alexa bangun dari tempat tidurnya dan langsung membersihkan diri. ari ini adalah ulangan harian dikampus jadi dia tidak boleh telat sedikitpun. melihat jam sudah menunjukkan pukul 6 pafi Alexa langsung begegas kedapur, menyiapkan segela sesuatu dan keperluan Damian
sedangkan lain dengan Damian, pria itu tampak masih santai dibawah gulungan selimut ditubuhnya setelah semalam hampir saja ia kelepasan melalukan penyatuan dengan Alexa, namun karna masih memikirkan gadis itu Damian akhirnya memilih untuk solo karir dikamar mandi
"astaga... udah jam berapa ini dad, cepatlah bangun dan mandi sana!' suara Alexa menggema diseluruh ruangan kamar, ia kesal melihat Damian yang masih berada ditempat tdiur tanpa bergeser sedikitpun. bahkan oria itu maish sibuk dengan mimpi indahnya
"daddy bangunlah.. aku telat kalau begini terus" ucap Alexa sambil menarik tangan Damian, namun bukannya bangun Damian malah menarik tubuh mungil Alexa sampai terjatuh diatas tubuhnya, tentu saja Damian langsung memeluk gadis itu dan menatapnya
"kenapa marah pagi-pagi buta sayang.. daddymu ini masih sangat ngantuk" ucap Damian dengan suara khas bangun tidurnya, ia bahkan belum sepenuhnya mengumpulkan nyawa. " cepatlah dad, aku hari ini ulangan jangan sampai telat gara-gara daddy" ucap Alexa dan melepaskan diri dari pelukan Damian
"cepatlah bersiap, baju daddy ada diatas meja. aku tunggu dimeja makan" ucap Alexa dan berlalu begitu saja, ia tidak menghiraukan wajah kesal Damian yang ditinggalkan begitu saja. Alexa memilih untuk memperlajari materi ulangannya hari ini
namun ketika Alexa tengah fokus belajar, tiba-tiba ponsel milik Damian berdering. karna Alexa merasa kesal dengan nada dering ponsel itu yang sudah ersuara berapa kali akhirnya Alexa mengambilnya dan mengangkat telfon diponsel Damian, dengan wajah yag menekuk
"gimana nanti malam jadi gak?" ucap seseorang diseberang sana, entah siapa itu yang pasti Alexa merasa suara itu tidak asing dan sangatlah familiar ditelinganya. " ini siapa?" daddy tidak disini lagi mandi" ucap Alexa sambil melihat nama kontak sipenelfon. Marco.
"ohh ya,... sampaikan pada daddymu untuk menemuiku dikantornya, aku menunggu disini" ucap Marco." nanti kusampaikan om, kalau begitu kututp telfonnya"ucap Alexa dan mengakhiri pangilan mereka. namun ketika ingin meletakkan kembali ponsel milik Damian, Alexa merasa curiga pada ponsel itu
"daddy masih lama, aku bisa buka ponselnya dulu" ucap Alexa dan langsung membawa gawai itu kekursi sofa, ia ingin tau apa aja yang ada didalam wagai itu dan siapa yang sering berhubungan dengan Damian. karna sejak dulu Damian sangatlah melarang dirinya melihat ponsel pribadinya
" tidak ada yang menarik, semuanya hanya masalah pekerjaan dan nomorku saja" ucap Alexa saat melihat kontak whatsapp milik Damian, ia juga mmebuka email pria itu, namun sia-sia hasilnya tetap nihil dan tidak ada yang mencurigakan disana
sampai pada akhirnya, Alexa ingin menutup ponsel itu. namun, tiba-tiba ada pesan dari Marco masuk dan mengurup foto serta voice note, dengan cepat Alexa membuka pesan itu. betapa ia terkejut dan ingin rasanya menangis saat melihat foto dan juga mendengar voice note itu
"daddy ternyata masih bermain dengan wnaita-wanita diluar sana, padahal ia sudah janji tidak akan melakukan hal itu lagi" gumam Alexa sambil menahan airmatanya, ia kesal dan marah. melihat foto beberapa wanita cantik yang dikirim oleh Marco sambil mengajak Damian malam nanti untuk main bersama
"apa yang kamu lakukan dengan ponsel daddy, Ale!' suara Damian dari belakang tubuh Alexa membuat gadis itu terkejut dan langsung menundukkan kepalanya. ia merasa bersalah namun juga merasa marah dan kecewa, suara Damian sangat tidak bersahabat dengannya
"ma..mafkan..aku daddy, tadi om Marco menelfon dan sangat berisik, jadi aku angkat" ucap Alexa menghindari tatapan mata Damian yang sudah berubah datar dan dingin. pria itu mengambil ponselnya dari tangan Alexa dengan kasar dan menghembuskan nafasnya pelan
"cepatlah makan, daddy akan antarkan kekampus dulu. daddy sibuk hari ini" ucap Damian dan melangkah meninggalkan Alexa disana, gadis itu menahan airmatanya agar tidak sampai lolos didepan Damian, apalagi ia ketahuan membuka pesan dari Marco
"jangan menunggu daddy pulang, daddy kemungkinan akan tidur dikantor" ucapan Damian membuat hati Alexa semakin kecewa dan marah, ia berfikir pasti karna ajakan Marco makanya Damian tidak pulang malam ini. mereka akan pergi bermain dengan wanita yang disea Marc tadi. pikir Alexa
"baik dad, kalau begitu Alexa duluan" ucap Alexa dengan melambaikan tangannya dan tidak mau menoleh kebelakang lagi, ia sudah terlalu kecewa dan sangat sedih ketika mendengar suara Damian seperti membentaknya, hanya perkara ponsel saja
sepanjang ujian, Alexa tidak terlalu fokus mengerjakannya, pikirannya tertuju pada Damian yang katanya sibuk dan tidak bisa pulang kerumah. hal itu membuat pikiran Alexa neting dan ingin cepat-cepat menyelesaikan ujiannya dan keluar kelas
"Ale.. kok mukanya masam gitu sih, ada masalah?" ucap Michel yang datang menghampiri Alexa sambil memberikan satu cap minuman pada gadis itu, dengan gelangan kepala Alexa menerimanya dan tersenyum pada Michel
"biasanya selalu nolak pemberianku Al.. hari ini kok baik?" ucap Michel lagi sambil terkekeh dan duduk disamping Alexa, mereka masih menunggu jam kedua dan itu lumayan lama. Alexa yang tadinya ingin kekantor Damian mengurungkan niatnya
"Al.. kamu ada masalah apa?, sini cerita aku mau kok pinjamin pundakku kalau kamu mau nangis" ucapan Michel membuat Alexa tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin cerita pada pria ini dan mengataakan jika dirinya tengah cemburu pada daddynya sendiri, bukankah itu terdengar aneh?
"gapapa Mic.. kamu kok sibuk banget sih, biasnaya juga gak pernah nyamperin" ucap Alexa sambil menikmati kopi miliknya dan menatap Michel, pria itu juga sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, seolah mereka dipertemukan hari ini dan sama-sama dalam masalah
"kamunya aja yang selalu ngehindar Al.. tap hari juga aku sapa, malah sering pengen duduk bareng" ucap Michel sambil tersenyum,namun senyuman itu seperti hambar dan tidak ada rasa apapun disana. mungkin Michel merasa capek untuk mengejar cinta Alexa
" aku kan udah pernah bilang, aku tuh gak suka dideketin kamu karna cewe-cewe kampus, lagian kamu udah punya cewe masih saja deketin aku" ucap Alexa sambil menatap Michel, Alexa tersenyum mengingat betapa playboynya pria disampingnya itu
"itu juga gara-gara kamu selalu nolak aku Al, coba kalau diterima bakal jadi cowo paling setia sejagat raya deh. percaya sama aku" ucap Michel, namun hal itu malah membuat Alexa tertawa ngakak dan hampir menumpahkan minuman miliknya
"kok malah ktawa sih. tapi emang benar tau Al,selama kamu masih sendiri dan belum nerima aku bakal tetap ngejar kamu" ucap Michel sungguh-sungguh, namun Alexa tidak terllau memikirkan itu. pikirannya melayang jauh kepada Damian yang entah apa yang dilakukan pria itu dikantornya, ia kalau dikantor ya ges ya
banyak dari kita yang mengharapkan seseorang, padahal seseorang itu tidak mengharapkan kehadiran kita disisinya
#fid.nch
#MDIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments