Cahaya mentari menyapaku, aku mengerjap, mataku melirik kesamping, tentu saja aku mencari Lucas, semalam saat aku terlelap ia berbaring disampingku, meskipun aku sudah mengusirnya untuk pulang. Aku segera membersihkan diriku, hari ini aku harus ke kampus, masa ijin sakitku sudah berakhir, aku bahkan sangat meerindukan si gendut, teman wanitalku satu-satunya di kampus.
"Jen, disini."
Aku melirik ke sumber suara, tentu saja aku mengenal siapa yang memanggilku barusan, itu adalah Demy, aku langsung menghampirinya saat itu.
"Bagaimana? Sudah lebih baik?" ucapnya Demy.
Aku tersenyum tis dan menganggukan kepalaku, si gendut itu langsung terduduk di kursi lorong, tepatku berada dengannya saat ini.
"Justine beberapa waktu bertanya padaku, ia mencarimu."
"Lalu apa yang kau katakan?" tanyaku, Aku pun terduduk disampingnya menatap wajah Demy dengan intens.
"Aku mengatakan segalanya, kau ditindas Anet, dan ditolong oleh Lucas, aku bahkan mengatakan jika kalian tidur bersama pada saat itu."
"Apa? Kenapa kau tidak sekalian saja bilang jika kau telah menangkap basah jika aku sedng melakukan hal itu dengan Lucas.”
Aku terkejut mendengar pernyataan Demy, entah apa yang ada dalam pikiran gadis itu, aku yakin siapapun yang mendengarnya pasti akan berpikiran yang tidak-tidak tentangku dengan Lucas. Demy hanya tersenyum menyeringhai, Astaga wajar saja tidak ada yang menemaninya, si gendut ini benar-benar bodoh, dan sangat ceroboh. Ia bahkan tidak berpikir terlebih dahulu sebelum bicara. Justine datang menghampiriku dengan Demy, raut wajahnya sangat tidak mengenakan, aku yakin ia pasti akan menghinaku setelah ini. Tidak, ia menari tanganku dengan kasar.
"Justine lepas, apa yang kau lakukan? Apa kau tidak waras?"
Pemuda itu bahkan menciumku dengan paksa, aku langsung mendorog tubuh Justine, berusaha melepaskan diriku darinya.
"Gadis munafik, kau menolakku, tapi kau bahkan sering tidur dengan pria lain." Tegas Justine
Plakkk...
Aku melayangkan tamparan keras padanya, kali ini ia benar-benar keterlaluan, Justine bahkan mengatakan hal itu di hadapan semua orang, aku bisa mendengar ocehan orang disekitarku, yang sedang mengutarakan asumsinya tentangku.
"Kau keterlaluan."
Aku berlalu, air mataku berderai, hal ini cukup membuatku malu, Justine benar-benar telah mempermalukan aku dengan tuduhannya.
"Jen, tunggu."
Si gendut itu berusaha mengejarku, Terserah, ia tidak ada bedanya dengan Justie, semua ini terjadi karena ucapannya yang berlebihan. Aku terus berlari, cepat atau lambat gosip ini akan menyebar, Mereka pasti menganggapku tidak lebih dari seorang gadis ******. Citraku sudah buruk, meskipun Demy terus meminta maaf padaku, itu semua percuma, aku mengabaikan ucapannya, air mataku terus saja berderai, aku bahkan berlari tanpa melihat sekeliling, mobil terhenti di hadapanku, aku bahkan hampir mengakhiri hidupku, karna hal ini.
"Hey, Apa kau sudah bosan hidup?”
Aku terkejut, tubuhku bergetar tidak berdaya, pikiranku benar-benar kacau.
"Jeny? Kau... Apa yang terjadi?"
Seseorang yang hampir menabrakku ternyata adalah Lucas, aku bahkan langsung memeluknya dengan erat, pemuda ini selalu muncul diwaktu yang tepat. Aku benar-benar larut dalam kesedihanku menangis dipelukanLucas.
"Tenangkan dirimu."
Lucas membantuku berjalan, ia langsung membawaku masuk kedalam mobilnnya, ia bahkan memberiku sebotol air, dan terus menenangkanku.
"Katakan, apa yang terjadi? Kenapa kau menangis? Apa seseorang menindasmu lagi."
Aku menggelengkan kepalaku, menyeka air mata yang membasahi wajahku. "Demy mengatakan sesuatu tentang aku dan kau, pada Justine. Hal itu berhasil membuatnya salah paham, Justine bahkan berteriak menghinaku didepan seluruh mahasiswa lainnya, dan langsung berasumsi menilai buruk diriku." Ucapku tanpa mnghentikan tangisan
Lucas menghela nafasnya, Ia menatapku secra intens, dan menyeka ai mataku.
"Hanya itu?"
Tentu saja hal ini tidak akan berpengaruh pada Lucas, ia bukan mahasiwa dikampus tersebut. Masalahku bukan masalah besar untuknya, meskipun namanya juga ikut terseret dalam hal ini. "Kau menyebalkan, ini semua terjadi karnamu." Tegasu dengan bibir yang mengerucut.
Lucas terkekeh tanpa beban, ia malah menertawakanku, benar-benar pemuda tidak waras. Lucas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, aku merasa lebih ringan, Entah kemana Lucas kali ini akan membawaku. Tidak banyak obrolan yang terjadi selama perjalanan, ampai mobil tersebut terhenti disebuh mansion yang cukup mewah.
"Ayo,"
Lucas menyuruhku untuk turun, aku menurut saja mengekor mengikuti langkahnyamasuk kedalam mansion tersebut.
Aku akan mengantarmu kembali, kau tenang saja ini adalah mansionku.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Doisi Fahril
entahlah thor, aku bingung baca komentar sebelumnya... kebanyakan komentar gak sesuai isi ceritanya... apa iya pas aku baca udah di revisi?
tapi aku menikmati alur ceritanya, walaupun belum jelas Jeny itu pacarannya sama si Lucas atau gak..
2020-10-08
4
Girlysky
ko komen sama cerita beda yak? atau karena ini versi revisi thor?
2020-08-12
0
Rini Amelia
lucas munapik.. 😐
2019-12-26
6