Jeny Pov
Aku menggerakan tubuhku perlahan, Astaga punggungku benar-benar masih sangat terasa sakit, aku melirik ke arah samping Lucas masih terlelap disampingku, aku akui ketampanannya sama sekali tidak berkurang meskipun dalam keadan terlelap. Aku terus menatapnya, seketika jantungku berdebar, aku tersenyum tipis sambil terus memperhatikan wajahnya.
"Sudah puas memandangku?"
Aku tersentak, saat dia tersadar, mataku membulat sempurna, dan aku langsung mencoba menyembunyikan wajahku saat itu.
"Kau-kau sudah bangun rupanya." Ucapku dengan gugup.
"Kenapa kau tersenyum menatapku?"
Aku menelan salivaku, berusaha dengan cepat menemukan jawaban atas pertanyaan Lucas.
“Aku-aku hanya.. kau terlihat sangat bodoh."
Lucas tersenyum tipis, apa jawabanku terdengar kurang masuk akal, astaga memalukan sejak kapan dia tersadar dan memperhatikan aku yang sedang menatap wajahnya.
"Oke, selamat pagi, bagaimana lukamu?"
Aku tetap terdiam tidak menggubris ocehannya, dia malah menyingkap selimut yang aku kenakan, memaksa untuk melihat lukaku.
"Lumayan." ucapnya, entah dia sedang menilailukaku atau yang lainnya, terserah aku tidak perduli.
Pemuda bodoh itu beranjak, ia membuka kancing kemejanya satu persatu dihadapanku, Lucas sangat sering memamerkan bentuk tubuhnya di hadapanku, atau mungkin jangan-jangan iatahu, aku lemah jika harus melihat tubuh pria sexy di hadapanku.
"Apa yang kau lakukan?" ucaoku dengan Mata yang membulat sempurna, menatap kearahnya.
“Untuk membersihkan diriku, lalu Apa? Dasar gadis mesum."
Aku cukup tercengang, biasa aku yang mengatakan hal tersebut padanya, tapi kai ini Lucas berbalik melemparkan hal tersebut padaku.
"Apa Kau bilang? Dasar tidak waras, menjengkelkan."
Aku melayangkan bantal kearahnya, dia benar-benar sagat menyebalkan sungguh. Pemuda itu terkekeh, ia menghindari lemparan bantalku dengan tawa yang terbahak.
"Hahaa, kau mudah sekali tersinggung."
Lagi-lagi aku dibuat terkejut, pemuda itu memajukan tubuhnya memangkas jarak di antara kami, hingga membuatku langsung tak berkutik. Pria itu semakin mendekatkan wajahnya padaku.
Cup...
Ia mengecup bibirku dengan lembut, Apa ini yang dinamakan morning kiss? Aku bahkan tidak menolak ataupun membalasnya, jantungku berdebar semakin kencang seketika hawa panas menjalar di seluruh tubuhku, kelembutan ini benar-benar memblokir akses jalan pikiranku. Tanpa sadar aku meikmatinya, menikmati setiap ******* yang Lucas berikan meskipun aku tidak membalasnya.
Tokk... Tokk...
Kami berdua tersentak, seketika aku langsung mendorong tubuh Lucas agar dapat menciptakan jarak. Suara ketukan itu berhasil menyadarkanku, wajah Lucas bahkan terlihat gugup setelah ia melepaskan ciuman tersebut dariku. Pemuda itu berlalu, ia melangkah menuju pintu utama, tentu saja untuk melihat siapa yang datang.
"Astaga, kau... Apa yang kaulakukan pada Jeny?" Demy terkejut saat mendapati Lucas tanpa mengenakan atasan membukakan pintu untuknya, Demy melirik ke arahku, yang saat itu juga hanya mengenakan selimut untuk menutupi tubuh bagian atasku. "Kalian berdua? O-M-G"
Demy membuka mulutnya dengan sangat lebar, aku sangat yakin gadis gendut itu pasti Akan salah paham jika melihat hal ini.
Tunggu, kau jangan salah paham, ini tidak seperti apa yang kau bayangkan, dia hanya menolongku. Ucapku.
"Menolong tanpa busana? Apa diamembantumu melakukannya?"
Lucas berlalu begitu saja, menuju kamar mandi, ia bahkan tidak mengatakan apapun, untuk membantuku menjelaskan hal ini. Aku lansung menjelaskan semuanya pada Demy, ia sampai terkeut tidak percaya mendengrnya, tetapi setelah ku memperlihatkan bekas lukaku padanya, akhirnya Demy mempercayai hal tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
omegat lucas tega bener nurunin jenny dijln
2020-06-30
2
Novi Puspita
2019
2020-06-27
2
Epron Putra
msih stay di sni kok
2020-05-22
1