Lucas menarikku secara paksa masuk kedalam mobilnya, menyebalkan aku sendiri menolak sesuatu yang Justine lakukan, tetapi Lucas dengan begitu mudahnya mencuri ciuman dariku, bahkan di depan umum sekalipun. Aku terus menekuk wajah, sudah Lima jam lamanya, aku menemani Lucas, dari mulai makan siang sampai memperkenalkan Kota ini padaku, hal itu ia lakukan karna ingin membalas kebaikanku karna sudah menolongnya. Oke baiklah, hal ini cukup masuk akal.
Setelah puas berkeliling, Lucas kembali mengantarku kembali ke apartemen.
"Terima kasih." ucapku dengan nada ketus
Lucas terus menatapku, tatapannya itu seperti pemburu yang Akan menerkam mangsanya, dasar pria aneh. Aku membuka pintu mobilnya, dan Apa ini? ia juga keluar dan menghpiriku, oh tidak dia berjalan mendahuluiku, entah apa yang akan dia lakukan, aku cukup diam memperhatikan tubuh jangkungnya dari belakang.
"Kau tidak banyak bicara, apa kau masih kesal padaku?" ucapnya.
Saat itu kami berdua sedang berada didalam lift, dan kami hanya berdua.
"Aku tidak banyak bicara, pada seseorang yang baru aku kenal." ucapku santai
Pintu lift terbuka, aku selangkah lebih maju berjalan di hadapan Lucas, ia terus mengikutiku, padahal aku tidak menyuruhnya untuk singgah terlebih dahulu.
Aku menekan psssword pintu apartemenku, setelah pintu terbuka dengan santainya Lucas masuk kedalam, mendahului aku sebagsi pemilik dari tempat ini. Astaga pria ini benar tidak tahu malu. Lampu aku nyalakan, Lucas terduduk di sofa, dan aku langsung menjatuhkan tubuhku di atas ranjang, hari ini benar-benar sangat melelahkan. Mataku bahkan terasa sudah sangat berat.
"Apa ini?" ucap Lucas.
Aku melirik ke arah pemuda tersebut dan Astaga.
"Buku panduan bercinta." ucap Lucas, yang membaca sampul buku tersebut. Mataku sampai membulat dan terkejut, aku beranjak dan langsung merebut itu darinya.
"Berikan padaku."
Lucas terkekeh, ia tertawa dengan sangat kegelian begitu melihat ekspresiku, Astaga memalukan, kenapa aku meletakan buku ini di sembarang tempat.
"Berhentilah untuk menertawakanku." ucapku dengan bibir yang mengerucut.
"Apa kau tidak bisa melakukannya sendiri? Sehingga kau harus memiliki buku semacam ini."
Pria itu kembali merebut buku tersebut dari tanganku, entah apa yang ia pikirkan, aku harus menanggung malu saat ini dihadapan seorang pemuda, karna kebodohanku.
"Berikan."
Aku mencoba merebutnya kembali, tanpa aku sadari, jarak di antara aku dan Lucas sangatlah dekat, bahkan wajah kami hampir saja saling bersentuhan, mataku tepat berada si depan matanya, Astaga matanya sangat indah, seketika jantungku berdetak dengan kencang, sumpah dia begitu sangat tampan.
Mataku membulat, saat Lucas menempelkan bibirnya padaku, Astaga, untuk yang kedua kalinya aku kecolongan lagi, Lucas kembali mendapat kesempatan untuk menciumku, dasar bodoh. Mataku terpejam, bibirku merapat selah menolak apa yang akan ia lakukan, aku mendorong perlahan tubuh Lucas, pria ini. Dapat aku rasakan otot dadanya yang begitu besar. Dia benar-benar memabukan.
"Kau, kau mencuri ciuman dariku lagi." tegasku dengan raut wajah jengkel
"Iya dan kau menolaknya, meskipun aku tahu kau menginginkannya."
Mataku membulat, bagaimana tidak, ia mengatakan hal itu. Aku hanya terkesan dengan ketampananya dan bentuk tubuhnya yang sempurna, tidak lebih dari itu. Aku terdiam, dengan wajahku yang merona aku tidak berani menatapnya, ia pasti akan semakin meledekku, jika melihat hal ini.
"Sudah cukup mempelajarinya, aku bersedia jadi lawan mainmu, percayalah aku bisa melakukannya lebih dari buku yang kau baca."
Astaga, dia benar-benar mesum, ia berbisik di telingaku sambil mengatakan hal tersebut, sampai membuat aku merinding.
"A-aku tidak tertarik." ucapku dengan gugup
"Benarkah?"
Ia memghirup aroma tubuhku, wajahnya menempel di ceruk leherku, aku bisa sangat jelas merasakan hembusan nafasnya yang menggebu, Ya Tuhan apa isnting kelelakian Pemuda ini sedang di uji?
"Atau jangan-jangan kau tidak bisa melakukannya?"
"A-apa maksudmu?" tegasku.
Lucas terkekeh, entah kenapa ia terus saja menertawakan aku.
"Kenapa kau begitu mudah tersinggung?"
"Karna kau memancingku."
"Itu memang benar, kau tidak akan bisa melakukannya." ucap Lucas dengan santai.
Cup...
Karna merasa tertantang, aku mengecup bibir Lucas, terserah, ia terus saja mengatakan jika aku tidak bisa melakukannya, aku akan membuktikan hal ini padanya. Dia dengan senang hati membalas kecupanku, apa aku salah? Aku hanya menempelkan bibir dan dia selangkah lebih maju dariku, pemuda itu mengecup dan memberikan lumattan-lumattan kecil di area bibirku. Tangan nakalnya memeluk tubuhku dengan erat, menyentuh dengan sangat liar, sepertinya aku sudah salah jika bermain-main dengan seorang srigala liar ini.
Aku mencoba mejauhkan diriku, melepaskan penyatuan bibir di antara kami, tapi dia menahanku, ia menekan tengkuk kepalaku dan semakin memperdalam ciuman tersebut, aura panas menjalar seketika di seluruh tubuhku, aku tidak ingin lebih jauh dari ini, aku mendorong kuat tubuhnya hingga aku bisa melepaskan bibirku darinya.
"Kau takut?" Lucas memiringkan senyumnya, menatapku dengan intens, aku hanya terdiam tidak menjawab satu patah katapun, ternyata dia memang sudah sangat terlatih. Dia pasti sudah sangat sering melakukan hal ini dengan seorang wanita.
Pemuda itu beranjak, ia terus menatap kearahku, saat Lucas melangakah aku sedkit memundurkan diriku, karna takut dia kembali melanjutkan apa yang barusan kami lakukan.
"Ciumanmu sangat buruk, jika kau ingin lebih dari ini, kau bisa memintanya padaku." celetuk Lucas.
Aku terkejut mendengar ucapan mesumnya, pemuda itu berlalu begitu saja dengan senyum yang berbinar meninggalkanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yeni Maryani
jenny baru beberapa hari sudah ada dua cowok yang nyantol, Casanova lagi
2021-07-01
0
Kim Yoona
triknya lucas... bisa aja utk menarik lawan jeniss.. dipancing pancing
2021-02-22
0
Bety Rohmah
laaaa gampang di profokasi
2021-01-28
1