Monday, 30 October 2019
***
Sial. Aku terlambat, ini semua karena ulah pemuda menyebalkan itu, semalaman tidurku tidak nyenyak, dan aku harus menerima resiko, datang terlambat di hari pertamaku menginjakan kaki di kampus.
Takk... Takk... Takk...
Aku berlari melewati koridor, sampai suara langkahku terdengar cukup nyaring, keamanan gedung mengatakan jika ruangan Rektor berada di ujung, tepatnya di lantai teratas.
Huh... Huh...
Deru nafasku sampai tidak karuan, aku terus berlari sampai pada akhirnya seorang pria paruh baya menghentikan langkahku. Ceroboh memang, untung saja Rektor tidak mempersulitku di hari pertama, padahal tubuhku sudah gemetar, ketakutan setengah mati.
"Ayo, ikuti aku."
Aku mengekor di belakang Pria paruh baya tersebut dengan santai, Oke fokus pada hari ini, aku memasuki ruangan kelas yang ukurannya sangat luas, bersih, dan tentunya elit. Disana sudah ada begitu banyak siswa dan siswi sedang menunggu kedatangan Pak Rektor, yang kebetulan datang bersamaku hari ini.
"Pagi semuanya, Jenny perkenalkan dirimu." ucap pak Rektor tersebut.
Sedikit gugup, seluruh orang diruangan tersbeut menatap kearahku, bahkan ada beberapa pria mengedipkan matanya padaku.
"Hayy semua, aku Jenny, aku baru saja datang dari negara xx. Tujuanku tidak lain adalah untuk melanjutkan studyku di kampus ini."
Beberapa pria bahkan bersiul, tapi pandanganku tertuju pada seorang pemuda ynag terus menatapku secara intens, dengan senyum tipis di wajahnya. Aku rasa ia adalah pemuda yang paling menarik di antara yang lainnya.
"Oke, kau boleh duduk." ucap Pak Rektor.
Aku tersenyum tipis, dan langsung melangkah menuju tempat kosong di belakang gadis gendut yang aku perhatikan, ia mengunyah tanpa memperdulikanku saat aku memperkenalkan diriku barusan. Aku tidak suka, suasana belajar disini dan dinegaraku sama saja, membosankan dan membuat mataku terasa berat, kepribadianku yang mudah memejamkan mata itu membuatku kesulitan, untuk melawan kantuk ini, benar-benar menyusahkan.
"Hay."
Ternyata mata kuliah hari ini sudah berakhir, dan seketika kantukku hilang, begitu aku melirik pada seseorang yang mengatakan Hay padaku. OMG, Pemuda itu, ia menyapaku, aku sudah mengatakannya, pemuda yang paling menarik dari yang lainnya disini. Ia mengulurkan tangan, dan aku mengerti, sepertinya ia akan mengajakku berkenalan.
"Aku Justine." ucapnya dengan senyum yang berbinar.
Aku menelan salivaku, dalam keadaan mata yang membulat, dan langsung menjabat uluran tangannya.
"Hayy Justine, Aku Jeny."
Mimpi Apa aku semalam? Di hari pertamaku di kampus, seorang pemuda tampan mengajakku berkenalan. ia mengeluarkan secarik kertas dan sebuah pena, entah apa yang akan ia lakukan pada kedua benda tersebut.
"Ini, tulis nomor ponselmu disini." Ucapnya.
Aku semakin terkejut, dengan raut wajah yang memerah aku mengangguk, toh selama aku tiba disini, aku belum Mempunyai satu teman sekalipun. Aku menuliskan nomor ponselku di kertas tersebut, pandanganku sama sekali tidak teralihkan, meskipun tanganku menulis, tapi mataku terus menatap ke arahnya.
"I-ini." Ucapku padanya. Dia tersenyum padaku, dan langsung mengambil kertas tersebut.
"Terima kasih, aku harus pergi, aku akan menghubungimu."
Aku mengangguk, dan dia pun berlalu, tunggu ini aneh, semua wanita di kelas ini menatapku sambil berbisik, tidak dengan gadis gendut di hadapanku. Ia terlihat asik menyantap makannanya, dan itu bukan hal yang aneh jika melihat bentuk tubuhnya yang sangat besar. Aku tidak perduli, sepertinya Justine adalah pria populer di kampus ini. Hal itu dapat aku rasakan ketika Justine mengajaku berkenalan, para gadis langsung menatapku dengan tajam. Terserah! Aku merapikan kembali buku-bukuku, dan cepat-cepat meninggalkan kelas tersebut.
Untuk hari ini, cukup baik meskipun sedikit ada masalah, seketika hawa jengkelku kembali muncup jika harus mengingat pemuda yang sudah mengacaukan hariku kemarin, karna dia aku terlambat. Dan untung saja Rektor baik hati itu memberiku toleransi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yourdailyfreak
Halo kak, aku baru baca karyamu 2 bab ini. Bab pertamanya jelas dan menarik. namun, untuk saran dan perbaikan saja, di Bab 2 ini kamu menjelaskan Pak Rektor sebagai apa ya? Krn setahuku, kalau di kampus, kita nggak berhubungan langsung dengan rektor, even kita mahasiswa pindahan atau pun baru. Karena biasanya klo mahasiswa baru atau pindahan, urusannya dengan kepala program studi dan dosen pembimbing kelas (dosen wali). Rektor sebagai pemimpin kampus dan jabatannya diatas, jd nggak mengurusi mahasiswa seperti ini. Ini justru seperti kepala sekolah, kalau di kampus nggak seperti ini. Saran saja ya, mungkin bisa cari tahu lagi tentang kegiatan dan kehidupan kampus agar jalan ceritanya relevan. Good job untuk tulisannya. semoga berkenan 😁
2022-12-23
2
Eve Gloria
sukaaaa
2021-11-10
0
Lisa Aulia
masih nyimak....selebihnya aku suka gaya bahasanya....santai...
2021-08-18
0