Sepanjang jalan aku menelusuri jalan ini, berjalan dengan kaki telanjang, bahkan warna kakiku menjadi sedikit kemerah-merahan. Entah dimana aku berada Lucas, pria bodoh itu menurunkan aku begitu saja, dan ini sudah malam, aku bahkan kesulitan untuk mendapatkan taksi. Tunggu, aku mengenal mobil yang terhenti di depanku, pemiliknya yang tentu saja Lcas juga sedang menyandarkan tubuhnya disana.
"Masuklah." Ucapnya dingin. Aku harus jual mahal sedikit, tanpa melirik kearahnya aku berjalan melewati Lucas, dengan santai, seolah tidak melihat apapun. Lucas mendengus kesal ia bahkan langsung menarik tnganku, hingga aku hampir terjatuh kedalam pelukannya.
"Lepas." Ucapku senada garang. Pemuda ini malah mengangkat tubuhku, membuat mataku membulat sempurna dan berteriak, "Hey, apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku."
Lucas tidak menggubrisnnya, ia langsung melemparku kedalam mobil dengan sangat kasar. Pemuda gila itu bahkan langsung melajukan kendraannya dengan kecepatan tinggi, aku terus mengoceh, berteriak agar ia menurunkanku kembali.
"Kenapa kau terus saja berteriak? Diamlah bodoh."
Aku tersentak, dia mengucapkan hal itu dengan sangat kasar, baru kali ini aku melihat ekspresi Lucas yang sangat menyeramkan, dalam keadaan yang benar-benar marah. Aku diam, aku langsung tidak berkutik, kali ini amarah Lucas sudah membuatku takut. Aku bahkan tidak bicara sampai mobil itu terhenti di parkiran apartementku. Dengan cepat aku keluar dari mobil tersebut, dan langsung melangkah menuju kamarku, gaya berjalanku sedikit aneh, itu karna rasa nyeri di bagian telapak kakiku, akubat aku berjalan tanpa menenakan alas kaki saat Lucas menurunkanku dijalanan. Aku memalingkan tubuhku, benar saja, pria ini malah mengekor di belakangku, mengikuti langkahku tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Kenapa kau mengikutiku?" ucapku.
Lucas malah mengabaikanku, ia berjalan dengan santai endahuluiku, ia bahkan membuka password apartemenku dengan santai, siapa sebenarnya pemilik tempat ini? Kenapa aku merasa tidak berhak. Bodoh pria ini benar-benar tidak waras.
Lucas menjatuhkan tubuhnya diatas ranjangku, sedangkan aku, yang masih sangat kelelahan, hanya berbaring disofa meregangkan otot kakiku. Pemuda itu terus saja memperhatikan aku, semenjak aku dengan Lucas saling mengenal, aku meRasa hidupku selalu terintimidasi olehnya.
"Dasar psikopat." Ucapku dengan suara terendah.
"Jika aku seorang psikopat, mungkin saja hari ini aku sudah menguliti tubuhmu."
Aku menelan salivaku, tidak ingin berdebat lagi dengannya aku memilih untuk berbaring dan memejamkan mataku saja saat itu.
"Apa ini sakit."
Aku menarik kakiku, Lucas saat itu menyentuh dan mengelusnya, entah sedari kapan ia berada disna, ini bisa dikatan sebagai olah raga senam jantung, Lucas selalu saja membuatku terkejut degan begitu mudah. Dengan bibir yang mengerucut, aku tidak menggubris ucapannya, dilihat dari warna kakiku yang merona saja, aku rasa itu sudah cukup untuk menjawab atas pertanyaannya tersebut. Ia menyentuhnya dan mengelus kakiku dengan lembut, Lucasbahkan meniup-niup kakiku dengan penuh kehati-hatian. Aku sedikit merasa tidak nyaman, aku menggeser kakiku dengan mata yang terus menatap ke arahnya.
"Aku baik-baik saja, tidak perlu seperti itu." Ucapku.
Aku beranjak, ia selalu saja membuatku salah tingkah dengan sorot matanya yang tajam, Aku menjatuhkan diriku di atas ranjang, dan menghela nafas untuk sedikit lebih rilex.
Lucas tolong matikan lampunya sebelum kau pergi,a aku sudah sangat lelah.
Pemuda itu tiba-tiba saja berbaring disampingku, ia bahkan langsung meraih daun telingaku dan berbisik, "Aku akan mematikan lampunya, tapi aku tidak akan pergi."
Pemuda ini mulai lagi, moodnya benar-benar sangat sulit untuk di tebak, tadi ia bersikap acuh dan terus mengabaikanku, dan sekarang ia terus saja menggodaku, dengan ucapan-ucapan mesumnya.
"Tapi ini sudah sangat larut, bagaimana mungkin kau...”
Lucas memangkas jarak di antara kami, wajahnya berada sangat dekat dengan wajahku, bahkan jaraknya hanya beberapa senti saja.
"Ini sudah sangat larut, itu sebabnya aku akan tetap disini." Ucapnya.
Aku menelan salivaku, jantungku kembali berdetak entah kenapa setiap kali Lucas melakukan hal ii padaku, perasaanku selalu menjadi tidak karuan.
"A-apa yang kau lakukan?" ucapku gugup. Mataku membulat, saat mata indah Lucas terus menatapku dengan intens.
"Kenapa kau terlihat gugup? Apa kau takut?"
"Aku... Aku hanya... Aku-"
Cup...
Lucas mengecup bibirku dengan lembut, bahkan tubuhku seketika bergetar dengan hebat, aku tidak membaas ataupun menolak ciuman tersebut, aku hanya diam saat ia berhasil membungkam kegugupanku dengan caranya. Seketika hawa panas ini menjalar, pemuda ini bahkan memberi gigitan-gigitan kecil disana, tangan nakalnya mulai menggerayangi tubuhku, hingga membuatku semakin terlena dengan sentuhan lembutnya, sungguh ini benar-benar memabukan. Aku mencoba menolak, tapi semakin aku menolak, semakin Lucas mngunci pergerakanku.
“Mmmm, aku rasa ini sudah cukup."
Aku mencoba menyembunyikan wajahku dibalik selimut, karna jika aku menatapnya, Lucas pasti akan terus melakukan hal itu padaku, ia malah berbaring disampingku, dengan sorot mata yang terus menatapku.
"Aku juga akan tertidur disini bersamamu."
Pria itu kembali berbisik, hembusan nafasnya bahkan bisa sangat terasa menyentuh kulit sensitifku di area tersebut.
"Aku tahu kau belum tidur, apa tidak seharusnya kita melakukan hal lain?"
Aku menelan salivaku, aku tidak tahan saat pemuda itu terus berbisik, aku menggeser sedikit kepalaku, menciptakan jarak antara aku dan dirinya. Ucapan Lucas semakin berani saja, membuat tubuhku bergetar hebat dan jantungku semakin tidak karuan.
"Apa yang kau bicarakan? Aku... Aku tidak mengerti."
"Sesuatu, yang mungkin tidak akan pernah kau lupakan."
Meraih selimut dan lansung menutupi bagian tubuhku, lama-lama aku bisa gila jika terus mendengarkan ocehannya.
"Mmmm, jangan sembarangan bergerak, jika tidak aku khawatir tidak bisa menahannya."
Aku diam tidak berkutik, aku bahkan tidak menggubris ucapan Lucas, pria ini cukup berbahaya, jika aku salah langkah, mungkin saja aku akan langsung diterkam olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Iiemanha Ncit
plin plan jadi tidk mngenakkn. dn it tmen at ap lncang skali bcarax
2020-08-31
2
Triiyyaazz Ajuach
jenny terlalu lemah sama lucas jadi gmpg dipermainkan
2020-06-30
5
Dewi Febriana
demmy mencuri start... pasti dia sebenernya iri kpd jenny yg tetiba jadi primadona kampus😡🤔
2020-03-24
2