Chapter 14

Sepanjang jalan aku menelusuri jalan ini, berjalan dengan kaki telanjang, bahkan warna kakiku menjadi sedikit kemerah-merahan. Entah dimana aku berada Lucas, pria bodoh itu menurunkan aku begitu saja, dan ini sudah malam, aku bahkan kesulitan untuk mendapatkan taksi. Tunggu, aku mengenal mobil yang terhenti di depanku, pemiliknya yang tentu saja Lcas juga sedang menyandarkan tubuhnya disana.

"Masuklah." Ucapnya dingin. Aku harus jual mahal sedikit, tanpa melirik kearahnya aku berjalan melewati Lucas, dengan santai, seolah tidak melihat apapun. Lucas mendengus kesal ia bahkan langsung menarik tnganku, hingga aku hampir terjatuh kedalam pelukannya.

"Lepas." Ucapku senada garang. Pemuda ini malah mengangkat tubuhku, membuat mataku membulat sempurna dan berteriak, "Hey, apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku."

Lucas tidak menggubrisnnya, ia langsung melemparku kedalam mobil dengan sangat kasar. Pemuda gila itu bahkan langsung melajukan kendraannya dengan kecepatan tinggi, aku terus mengoceh, berteriak agar ia menurunkanku kembali.

"Kenapa kau terus saja berteriak? Diamlah bodoh."

Aku tersentak, dia mengucapkan hal itu dengan sangat kasar, baru kali ini aku melihat ekspresi Lucas yang sangat menyeramkan, dalam keadaan yang benar-benar marah. Aku diam, aku langsung tidak berkutik, kali ini amarah Lucas sudah membuatku takut. Aku bahkan tidak bicara sampai mobil itu terhenti di parkiran apartementku. Dengan cepat aku keluar dari mobil tersebut, dan langsung melangkah menuju kamarku, gaya berjalanku sedikit aneh, itu karna rasa nyeri di bagian telapak kakiku, akubat aku berjalan tanpa menenakan alas kaki saat Lucas menurunkanku dijalanan. Aku memalingkan tubuhku, benar saja, pria ini malah mengekor di belakangku, mengikuti langkahku tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kenapa kau mengikutiku?" ucapku.

Lucas malah mengabaikanku, ia berjalan dengan santai endahuluiku, ia bahkan membuka password apartemenku dengan santai, siapa sebenarnya pemilik tempat ini? Kenapa aku merasa tidak berhak. Bodoh pria ini benar-benar tidak waras.

Lucas menjatuhkan tubuhnya diatas ranjangku, sedangkan aku, yang masih sangat kelelahan, hanya berbaring disofa meregangkan otot kakiku. Pemuda itu terus saja memperhatikan aku, semenjak aku dengan Lucas saling mengenal, aku meRasa hidupku selalu terintimidasi olehnya.

"Dasar psikopat." Ucapku dengan suara terendah.

"Jika aku seorang psikopat, mungkin saja hari ini aku sudah menguliti tubuhmu."

Aku menelan salivaku, tidak ingin berdebat lagi dengannya aku memilih untuk berbaring dan memejamkan mataku saja saat itu.

"Apa ini sakit."

Aku menarik kakiku, Lucas saat itu menyentuh dan mengelusnya, entah sedari kapan ia berada disna, ini bisa dikatan sebagai olah raga senam jantung, Lucas selalu saja membuatku terkejut degan begitu mudah. Dengan bibir yang mengerucut, aku tidak menggubris ucapannya, dilihat dari warna kakiku yang merona saja, aku rasa itu sudah cukup untuk menjawab atas pertanyaannya tersebut. Ia menyentuhnya dan mengelus kakiku dengan lembut, Lucasbahkan meniup-niup kakiku dengan penuh kehati-hatian. Aku sedikit merasa tidak nyaman, aku menggeser kakiku dengan mata yang terus menatap ke arahnya.

"Aku baik-baik saja, tidak perlu seperti itu." Ucapku.

Aku beranjak, ia selalu saja membuatku salah tingkah dengan sorot matanya yang tajam, Aku menjatuhkan diriku di atas ranjang, dan menghela nafas untuk sedikit lebih rilex.

Lucas tolong matikan lampunya sebelum kau pergi,a aku sudah sangat lelah.

Pemuda itu tiba-tiba saja berbaring disampingku, ia bahkan langsung meraih daun telingaku dan berbisik, "Aku akan mematikan lampunya, tapi aku tidak akan pergi."

Pemuda ini mulai lagi, moodnya benar-benar sangat sulit untuk di tebak, tadi ia bersikap acuh dan terus mengabaikanku, dan sekarang ia terus saja menggodaku, dengan ucapan-ucapan mesumnya.

"Tapi ini sudah sangat larut, bagaimana mungkin kau...”

Lucas memangkas jarak di antara kami, wajahnya berada sangat dekat dengan wajahku, bahkan jaraknya hanya beberapa senti saja.

"Ini sudah sangat larut, itu sebabnya aku akan tetap disini." Ucapnya.

Aku menelan salivaku, jantungku kembali berdetak entah kenapa setiap kali Lucas melakukan hal ii padaku, perasaanku selalu menjadi tidak karuan.

"A-apa yang kau lakukan?" ucapku gugup. Mataku membulat, saat mata indah Lucas terus menatapku dengan intens.

"Kenapa kau terlihat gugup? Apa kau takut?"

"Aku... Aku hanya... Aku-"

Cup...

Lucas mengecup bibirku dengan lembut, bahkan tubuhku seketika bergetar dengan hebat, aku tidak membaas ataupun menolak ciuman tersebut, aku hanya diam saat ia berhasil membungkam kegugupanku dengan caranya. Seketika hawa panas ini menjalar, pemuda ini bahkan memberi gigitan-gigitan kecil disana, tangan nakalnya mulai menggerayangi tubuhku, hingga membuatku semakin terlena dengan sentuhan lembutnya, sungguh ini benar-benar memabukan. Aku mencoba menolak, tapi semakin aku menolak, semakin Lucas mngunci pergerakanku.

“Mmmm, aku rasa ini sudah cukup."

Aku mencoba menyembunyikan wajahku dibalik selimut, karna jika aku menatapnya, Lucas pasti akan terus melakukan hal itu padaku, ia malah berbaring disampingku, dengan sorot mata yang terus menatapku.

"Aku juga akan tertidur disini bersamamu."

Pria itu kembali berbisik, hembusan nafasnya bahkan bisa sangat terasa menyentuh kulit sensitifku di area tersebut.

"Aku tahu kau belum tidur, apa tidak seharusnya kita melakukan hal lain?"

Aku menelan salivaku, aku tidak tahan saat pemuda itu terus berbisik, aku menggeser sedikit kepalaku, menciptakan jarak antara aku dan dirinya. Ucapan Lucas semakin berani saja, membuat tubuhku bergetar hebat dan jantungku semakin tidak karuan.

"Apa yang kau bicarakan? Aku... Aku tidak mengerti."

"Sesuatu, yang mungkin tidak akan pernah kau lupakan."

Meraih selimut dan lansung menutupi bagian tubuhku, lama-lama aku bisa gila jika terus mendengarkan ocehannya.

"Mmmm, jangan sembarangan bergerak, jika tidak aku khawatir tidak bisa menahannya."

Aku diam tidak berkutik, aku bahkan tidak menggubris ucapan Lucas, pria ini cukup berbahaya, jika aku salah langkah, mungkin saja aku akan langsung diterkam olehnya.

Terpopuler

Comments

Iiemanha Ncit

Iiemanha Ncit

plin plan jadi tidk mngenakkn. dn it tmen at ap lncang skali bcarax

2020-08-31

2

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

jenny terlalu lemah sama lucas jadi gmpg dipermainkan

2020-06-30

5

Dewi Febriana

Dewi Febriana

demmy mencuri start... pasti dia sebenernya iri kpd jenny yg tetiba jadi primadona kampus😡🤔

2020-03-24

2

lihat semua
Episodes
1 Chepter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Promo
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Sakit hati ini
25 Chapter 23
26 Perasaan yg semakin gila
27 Chapter 24
28 Terperangkap dalam rayuan
29 Chapter 25
30 Chapter 26
31 Chapter 27
32 Chapter 28
33 Chapter 29
34 Pada akhirnya
35 Semuanya dimulai
36 Barru awalnya saja
37 Berjalan dengan baik
38 masalah
39 Ujian Cinta
40 Chapter 37
41 Chapter 38
42 Merelakan
43 Mengiklaskan
44 Akankah?
45 Chapter 42
46 Bagai mana selanjutnya?
47 Semangat hidup
48 Jangan ambil dia dariku
49 Permohonan
50 Permohonan bersama
51 Rencana permainan
52 Kau dengar itu bodoh?
53 Keras kepala
54 Aku hanya milikmu
55 Dia pasti baik baik saja
56 Demmy Justine dan Jenny
57 Persaingan
58 Mmmmm?
59 Sadar
60 Pengertian
61 Oh jadi
62 Jika saja
63 Serba salah
64 Cemburu buta
65 Jika aku hamil?
66 Jalan terbaik
67 Chapter 64
68 Butuh penerimaan
69 Pertikaian
70 Kesempatan
71 Takdir
72 Tidak mungkin
73 Perubahan
74 Bentuk tubuh demmy
75 Kebodohan demmy
76 Ceroboh
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chepter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Promo
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Sakit hati ini
25
Chapter 23
26
Perasaan yg semakin gila
27
Chapter 24
28
Terperangkap dalam rayuan
29
Chapter 25
30
Chapter 26
31
Chapter 27
32
Chapter 28
33
Chapter 29
34
Pada akhirnya
35
Semuanya dimulai
36
Barru awalnya saja
37
Berjalan dengan baik
38
masalah
39
Ujian Cinta
40
Chapter 37
41
Chapter 38
42
Merelakan
43
Mengiklaskan
44
Akankah?
45
Chapter 42
46
Bagai mana selanjutnya?
47
Semangat hidup
48
Jangan ambil dia dariku
49
Permohonan
50
Permohonan bersama
51
Rencana permainan
52
Kau dengar itu bodoh?
53
Keras kepala
54
Aku hanya milikmu
55
Dia pasti baik baik saja
56
Demmy Justine dan Jenny
57
Persaingan
58
Mmmmm?
59
Sadar
60
Pengertian
61
Oh jadi
62
Jika saja
63
Serba salah
64
Cemburu buta
65
Jika aku hamil?
66
Jalan terbaik
67
Chapter 64
68
Butuh penerimaan
69
Pertikaian
70
Kesempatan
71
Takdir
72
Tidak mungkin
73
Perubahan
74
Bentuk tubuh demmy
75
Kebodohan demmy
76
Ceroboh
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!