Chapter 3

Karna terlalu asik berkeliling, aku sampai harus kembali sesore ini, cukup puas, aku membeli beberapa stok makanan untuk beberapa hari kedepan dan juga beberapa pakian. Begitu aku berhasil sampai di lantai apartemenku, seketika dahiku mengerut, saat mataku menangkap seorang pemuda yang sudah berdiri di depan pintu kamarku. Siapa lagi jika bukan pemuda kemarin yang sudah mengacaukan hari pertamaku, oke aku bersikap santai dengan sedikit angkuh aku nengacuhkannya, menekan password apartemenku, untuk membuka pintu.

"Sudah dua jam aku menunggumu."

Suara pemuda itu begitu dingin, dan sedikit kasar. Aku berusaha tetap tenang seolah tidak mendengar apapun. Aku melangkah kedalam kamarku dan pemuda tidak waras itu langsung menarikku secara paksa.

"Ahhh, apa yang kau lalukan?" tegasku.

"Aku bersikap begitu angkuh, sampai ucapanku saja kau abaikan."

Sumpah, dengan rahang yang mengeras ia menatapku dengan tajam, sepertinya ia kesal pada sikapku, aku pun sadar, jika sikapku keterlaluan. Tetapi jika mengingat kejadian semalam rasanya aku ingin mengutuknya.

"Aku tahu, aku akan mengambil dompet milikmu." ucapku dengan bibir yang mengerucut.

Dia melepaskan cengkramannya dariku, dengan cepat aku masuk kedalam dan dia mengekor di belakangku.

"Ke-kenapa kau masuk?"

Pemuda itu tersenyum picik, ia langsung terduduk soffa besar milikku dengan santai. Dengan cepat aku meraih dompet pemuda itu di atas nakas, dan langsung kau berikan padanya, agar ia cepat pergi dari hadapanku sekarang.

"Ini, sudah. Cepat sana pergi."

“Ambilkan aku minum, kau sangat tidak sopan mengusirku begitu saja."

Aku menelan salivaku, pemuda itu masih saja tidak menyadari Apa kesalahannya, dan bersikap seolah akulah yang sudah merugikannya.

"Berjanjilah, setelah ini kau akan keluar dari kamarku." ucapku padanya.

"Kenapa kau sangat buru-buru? oke baiklah. aku minta maaf karna sudah mengacaukan harimu kemarin, itu kesalahanku."

Aku terdiam, melipat tangan dan sama sekali tidak menatap ke arahnya.

"Tapi bersikap arogant, pada seseorang yang ingin meminta maaf itu juga kesalahan."

Deg...

Aku melirik ke arahnya dengan wajah datar, ucapannya memang benar, ya tuhan kenapa aku ini sangat bodoh.

"Maaf, aku hanya kesal." ucapku dengan suara terendah. Aku tertunduk dengan raut wajah penuh penyelasan, mengatakan hal itu padanya.

"Oke baiklah, tidak masalah, aku mengerti."

Aku tersenyum, kembali menatapnya dengan intens.

"Sekarang sudah impas, kau bisa pergi."

Ia kembali mengerutkan dahinya, ayolah, apa ucapanku salah? Ini pertama kalinya aku berada dalam satu ruangan berasama seorang pemuda, dan itu rasanya sangat tidak nyaman.

"Kau selalu mengusirku, apa kau takut padaku?"

Tiba-tiba saja ia memangkas jarak denganku, mataku membulat, aroma tubuhnya yang maskulin bahkan sampai tercium, mengetuk hidungku.

"Katakan, siapa namamu." ucapnya

Aku tenggelam dalam dua bola mata indahnya. Ya Tuhan, pemuda ini sangat tampan, mata kecoklatan, bibir tipis dengan bentuk yang sempurna, ditambah garisan halis tebal. Aku baru menyadarinya ternyata dia begitu sempurna.

"Sudah puas memandangku?" ucapnya.

Seketika lamunanku buyar, ia membuat aku tersentak dan langsung mendorongnya agar menciptakan jarak.

"Untuk apa kau ingin tahu namaku?"

Pemuda itu terkekeh, ia lagi-lagi melangkah mendekat kearahku.

"Kita jadikan hal ini lebih mudah, singkatnya ayo kita berteman." ucap pemuda tersebut.

Apa ini? Dalam sehari dua pemuda tampan mengajakku berkenalan. Apa wajahku sesempurna itu? Tidak ini seperti mimpi.

"Mmmm berikan aku waktu untuk berpikir."

Dia kembali terkekeh, setiap kali pemuda itu mendengar jawaban dari mulutku. Ia selalu tertawa kegelian, apa ada yang salah dari ucapanku?

"Aku ini mengajakmu berteman, bukan mengajakmu menikah."

Lucu sekali, aku mempermalukan diriku sendiri di hadapan seorang pemuda, keterlaluan. Aku tersenyum menyeringhai, dengan raut wajah memelas padanya tanpa menjawab satu patahkatapun.

"Bagaimana? Kau bersedia?"

"Ba-baik." jawabku dengan gugup.

"Katakan, siapa namamu?"

"Je-Jeny."

"Nama yang cantik, seperti orangnya."

Wajahku seketika merona, wanita manapun Akan bersikap sepertiku, jika dipuji oleh seorang pemuda tampan sepertinya. Aku terdiam sejenak dalam keadaan gugup.

"Apa ini? Kau tidak bertanya siapa Namaku?"

"Ba-baik, siapa namamu?" ucapku gugup. Dia kembali memangkas jarak, memdekatkan wajahnya pada wajahku, astaga jarak diantara kami sangatlah tipis, jika aku salah bergerak, maka wajah kami Akan langsung saling bersentuhan.

"A-apa yang kau lakukan?" ucapku.

Pemuda itu meraih daun telingaku, dan berbisik dengan suaranya yang sangat lembut, "Panggil aku Lucas."

Seketika tubuhku bergetar, aku bahkan bisa merasakan deruan nafasnya yang berhembus di sekitar leher dan daun telingaku, dan itu semakin membuatku tidak nyaman, Jantungku berdebar, aku merasa darahku mengalir dengan cepat di dalam tubuhku, siapa pria ini? Kenapa ia sangat berani padaku? Aku mendorong tubuhnya perlahan, "Baik Lucas aku rasa ini sudah cukup." ucapku dengan suara bergetar.

"Apa kau takut?"

Aku langsung menggelengkan kepala, tanpa mengalihkan padanganku menatap wajahnya, Sejujurnya aku sangat takut, terlebih aku dengan Lucas berada dalam satu ruangan. Dan kami hanya berdua. Pikiranku seketika mengembara, bagaimana jika dia penjahat? Bagaimana jika dia Akan merampokku? Bagaiamana jika semalam itu adalah taktik rencananya, dan dia Akan melumpuhkan aku pada saat aku lengah.

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

ya jelas takutlah baru juga kenal...udh berani dekat2...gimana otak nggak traveling...

2021-08-18

0

Shant

Shant

ceritanya bagus tp sngat d sayangkan yang ngevote nya sedikit...

2021-07-13

0

Atieh Natalia

Atieh Natalia

lucas

2021-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chepter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Promo
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Sakit hati ini
25 Chapter 23
26 Perasaan yg semakin gila
27 Chapter 24
28 Terperangkap dalam rayuan
29 Chapter 25
30 Chapter 26
31 Chapter 27
32 Chapter 28
33 Chapter 29
34 Pada akhirnya
35 Semuanya dimulai
36 Barru awalnya saja
37 Berjalan dengan baik
38 masalah
39 Ujian Cinta
40 Chapter 37
41 Chapter 38
42 Merelakan
43 Mengiklaskan
44 Akankah?
45 Chapter 42
46 Bagai mana selanjutnya?
47 Semangat hidup
48 Jangan ambil dia dariku
49 Permohonan
50 Permohonan bersama
51 Rencana permainan
52 Kau dengar itu bodoh?
53 Keras kepala
54 Aku hanya milikmu
55 Dia pasti baik baik saja
56 Demmy Justine dan Jenny
57 Persaingan
58 Mmmmm?
59 Sadar
60 Pengertian
61 Oh jadi
62 Jika saja
63 Serba salah
64 Cemburu buta
65 Jika aku hamil?
66 Jalan terbaik
67 Chapter 64
68 Butuh penerimaan
69 Pertikaian
70 Kesempatan
71 Takdir
72 Tidak mungkin
73 Perubahan
74 Bentuk tubuh demmy
75 Kebodohan demmy
76 Ceroboh
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chepter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Promo
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Sakit hati ini
25
Chapter 23
26
Perasaan yg semakin gila
27
Chapter 24
28
Terperangkap dalam rayuan
29
Chapter 25
30
Chapter 26
31
Chapter 27
32
Chapter 28
33
Chapter 29
34
Pada akhirnya
35
Semuanya dimulai
36
Barru awalnya saja
37
Berjalan dengan baik
38
masalah
39
Ujian Cinta
40
Chapter 37
41
Chapter 38
42
Merelakan
43
Mengiklaskan
44
Akankah?
45
Chapter 42
46
Bagai mana selanjutnya?
47
Semangat hidup
48
Jangan ambil dia dariku
49
Permohonan
50
Permohonan bersama
51
Rencana permainan
52
Kau dengar itu bodoh?
53
Keras kepala
54
Aku hanya milikmu
55
Dia pasti baik baik saja
56
Demmy Justine dan Jenny
57
Persaingan
58
Mmmmm?
59
Sadar
60
Pengertian
61
Oh jadi
62
Jika saja
63
Serba salah
64
Cemburu buta
65
Jika aku hamil?
66
Jalan terbaik
67
Chapter 64
68
Butuh penerimaan
69
Pertikaian
70
Kesempatan
71
Takdir
72
Tidak mungkin
73
Perubahan
74
Bentuk tubuh demmy
75
Kebodohan demmy
76
Ceroboh
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!