"Aku di mana,,," ucap Athaya yang langsung mengalihkan pandangan Willy dan Nara ke Arah Athaya
"Aya kamu sudah sadar ?"ucap Nara senang
ketika melihat Athaya sudah siuman
"Kamu di rumah sakit Aya , setelah ke jadian tadi kamu langsung di bawa ke rumah sakit "ucap Nara
"Apakah dia baik-baik saja Ra ,ucap Athaya sambil melihat ke arah perutnya"
"Ya dia baik-baik saja Ay , untung tadi ada Kak Willy yang menolong kita dan membawa kamu ke rumah sakit sehingga kamu mendapatkan pertolongan lebih cepat"
Athaya pun langsung melihat ke arah Willy "Maap Aya KA Wili sudah tahu semuanya ,maap aku tak bisa menjaga rahasia kita Aya "
"Tidak apa-apa Ra kamu jangan menyalakan diri seperti itu , mungkin memang sudah seharusnya orang lain tau tentang kehamilan ku ini ,sebesar apapun aku menyembunyikan sesuatu pasti akhirnya juga semuanya akan tahu dengan sendirinya.
"Maap ka Willy ,jika saya telah membohongi kalian semua dengan ke adaan saya yang kini tengah ber badan dua ,saya juga Sebelum nya tidak tau jika saya tengah mengandung Kak ,saya baru tahu 1 Minggu yang lalu ,saya mohon jangan keluar kan saya dari pekerjaan saya Kak , Kak saya masih butuh pekerjaan ini "ucap Athaya memohon
"Kamu tak perlu memohon kepada saya Athaya,karena di sini saya bukan bosnya ,saya tidak akan memberi tahukan semuanya kepada Dimas ,tapi saya mohon kepada kamu untuk berkata jujur kepada Dimas apa yang telah terjadi ke pada kamu saat ini ,karena saya juga tidak mau jika nantinya Dimas tahu rahasia kamu dari orang lain ,Dimas pasti akan kecewa kepada kamu ,jadi sebelum terlambat kamu jujur lah kepada Dimas ,Karana cepat atau lambat Dimas pun akan tau semuanya."
"Dimas juga akan ke sini sekarang ,saya harap siapkan diri kamu untuk berbicara jujur kepada Dimas ,dan tentang pekerjaan kamu tidak usah takut saya tau Dimas menyayangi kamu seperti adiknya sendiri jadi saya yakin Dimas tak akan mengeluarkan kamu dari kafe "ucap Willy
"Aya janji ka Aya akan berkata jujur kepada Kak Dimas "ucap Athaya
***
"Athaya bagaimana mana ke adaan kamu ? "ucap Dimas yang sudah datang dengan tergesa
"Aya baik baik saja Kak"ucap Athaya
"kenapa bisa sampaikan jatuh Athaya ?"ucap Dimas
"Aya terpeleset di kamar mandi Kak,maap Aya ceroboh "ucap Athaya berbohong karena Aya tak mau semakin memperkeruh suasana jika saja Athaya berkata jujur .
Kemudian Athaya pun menundukkan kepalanya mencoba untuk mengumpulkan keberanian dirinya untuk berkata jujur kepada Dimas tentang keadaan sekarang mau bagaimana pun benar kata Kak Willy jika Athaya harus segera berkata jujur kepada Dimas tentang keadaan nya yang sekarang agar Athaya tidak mengecewakan Dimas
"Dim ,,,,aku keluar dulu bersama Nara , bicaralah berdua bersama Athaya "ucap Willy memberi ruang kepada Dimas dan Athaya ,Dimas hanya menjawab ucapan Willy dengan anggukan kepala tanpa mengalihkan tatapannya terhadap Athaya
"Kak,,,"ucap Athaya sambil menatap sendu ke arah Dimas yang sekarang sedang bertanya tanya ada ada apakah ini .
"Ya ,,,,bicaralah Aya , Kakak pasti akan mendengar kan kamu "ucap Dimas
"Maafkan Aya sebelumnya karena Aya telah mengecewakan Kak Dimas , Kak Aya hamil sekarang usia kandungan Aya sudah menginjak 3 bulan ,maap kan Aya jika Aya baru jujur kepada Kakak ,maap kan Aya kak Aya benar-benar minta maaf "ucap Athaya
"Siapa Ayah nya ?"ucap Dimas sambil mengepalkan tangannya menahan emosi
"Jawab Aya siapa Ayahnya?"ucap Dimas sedikit meninggi, Athaya pun langsung tersentak kaget ketika melihat Dimas yang kini sedang marah dan menatap kecewa kepada Athaya.
"Arhannnn kak ,,,, Ayah anak yang sekarang Aya kandungan adalah Arhan ,malam itu Athaya mencoba menolong Arhan yang akan di bawa ke mobil orang yang tak dikenal, Athaya juga tidak tau jika Arhan sedangkan dalam pengaruh obat kak sehingga Arhan melakukan itu kepada Aya .tapi Aya mohon kak ,kak Dimas Jangan lakuin apapun ,Aya gak mau kak Dimas dapat masalah seperti Aya "ucap Athaya
"Apa dia tahu kamu sedang mengandung Anaknya sekarang?"ucap Dimas sedikit melunak
"Aku tidak tau kak, Arhan tau atau tidak tapi aku gak mau ungkit lagi semua kejadian itu kak aku gak mau "ucap Athaya yang memang masih sedikit trauma dengan kejadian itu, apalagi di tambah dengan perlakuan Ayah Arhan yang selalu mengancam nya .
"Baiklah Kakak mengerti ,tapi setidaknya izinkan Kakak untuk menemui Arhan dan meminta nya untuk bertanggung jawab "
"Jangan kak Aya mohon,,,Aya tidak mau terjadi sesuatu kepada panti Asuhan yang pernah kita tinggali dulu "
"Maksud kamu ?"
Athaya pun menceritakan semu nya dari awal .dari dirinya di ancaman dan usir oleh Anggara sampai dirinya bisa bertemu dengan Dimas dan di bawa ke bandung.
"Sialan sungguh tak berperasaan "ucap Dimas geram setelah mendengar cerita menyedihkan dari kisah Athaya.
"Athaya mohon kak cukup, cukup saja Athaya yang menderita sekarang Athaya nggak mau jika kakak nantinya akan disakiti oleh Pak Anggara . mereka pasti akan melakukan segala cara untuk menghancurkan kita jika saja kita mengusik nya ,jadi Aya mohon kak.Kaka jangan bertindak gegabah , Athaya gak mau terjadi apa apa pada Panti ataupun Kakak ."
"Baiklah ,maap jika Kakak tak bisa membantu banyak "ucap Dimas
"Tidak kak , justru kak Dimas yang sudah banyak membantu Aya selama ini ,Aya benar-benar berterima kasih kepada Kakak ,Aya juga akan mencoba melupakan masa lalu Aya Kak Aya hanya akan fokus kepada Anak Aya sekarang ."
***
Beberapa hari kemudian Athaya pun kini sudah mulai masuk lagi untuk bekerja di kafe Dimas
"Liat tuh si Athaya bener bener gak tau malu ,masa udah ketahuan hamil masih mau aja kerja di sini "
"Tau ,,,apa jangan-jangan anak yang di kandung nya itu anak Pak Dimas ya "
"Ih dasar cewek gatel ngaku nya aja adik Kaka di panti, padahal taunya cewek simpanan ,dasar murahan "
Tari yang mendengar banyak cemoohan untuk Athaya semakin di buat senang ,karena ia yakin jika sebentar lagi pasti Athaya akan di pecat dari cafe karena berita buruk ini .
Nara yang melihat Athaya langsung murung ketika mendengar cemoohan dari orang-orang langsung meraih tangan Athaya untuk memberikan dukungan agar Athaya tak merasa sendiri, Athaya pun langsung menengok ke pada Nara
"Semangat "ucap Nara tanpa suara mencoba menyemangati Athaya, athaya pun langsung mengangguk kan kepalanya menjawab ucapan Nara
"Semangat Athaya jangan dengarkan cemoohan orang lain , ayo Athaya kamu harus lebih kuat ,jangan lemah demi Anak kamu "gumamnya dalam hati
"Ets ,,,, mau ke mana Loe?, bener bener gak tau malu ya loe udah ke tahun hamil dan mengandung Anak har*m, dengan tak tau malu nya masih aja Loe masuk kerja ."ucap Tari nyinyir
"Jaga bicara kamu ,kamu boleh hina aku caci maki aku tapi jangan sekali pun kamu menghina Anak aku , selama ini aku selalu sabar dan gak pernah mengusik kamu , tapi hari ini kamu udah keterlaluan dan udah bikin aku muak "ucap Athaya jengah terhadap tingkah Tari yang menurut nya sudah keterlaluan.
"Berani ya loe ngomong gitu ke gue ,gue itu senior loe di sini "ucap Tari yang kini sudah bersiap melayangkan tamparan kepada Athaya
"Cukup ,,,apa-apaan kamu ini Tari ?"teriak Dimas menggema di ruangan cafe , untung saja masih belum ada pengunjung
"Pa Dimas anu saya,,,, "ucap Tari terbata karena ketahuan sedang merundung Athaya
"Kamu saya pecat Tari ,"ucap Dimas
"Kenapa saya di pecat pak ? yang harus nya di pecat itu Athaya bukan saya pak karena dia udah bikin malu kafe Bapak,, dia itu hamil di luar nikah dan mengandung Anak har*m yang tidak tau siapa Ayahnya,karena pasti dia jual diri ke lelaki hidung belakang ,,oh atau mungkin itu anak Pak Dimas dari hubungan gelap kalian iya "ucap Tari
Plakkk satu tamparan keras pun mendarat di pipi kanan Tari , semua orang tak percaya dengan apa yang mereka lihat Athaya yang melakukan itu semua.
"Cukup,,,,aku bilang kamu boleh hina atau caci maki aku tapi nggak dengan Anak ku ini ,asal kamu tahu itu Tari ,kamu gak berhak untuk bawa ka Dimas dalam masalah aku seperti ini karena dia gak punya salah apa-apa,dan satu lagi kamu gak berhak ikut campur di hidupku Tari "ucap Athaya dengan nada tinggi Athaya sudah tak peduli jika ia di cap kurang ajar oleh orang lain karna sudah berkata kasar kepada seniornya itu yang memang sudah keterlaluan.
"Kamu saya pecat bukan hanya karena kamu sudah menghina Athaya saja Tari ,tapi kamu saya pecat karena saya sudah mengetahui semua nya ,masih mending saya hanya memecat kamu dan tidak memasukkan kamu ke dalam jeruji besi Tari "ucap Dimas
"Maksud bapak apa ,kenapa bapak bicara seperti itu?"ucap Tari gelagapan karena takut jika yang sedang ia pikirkan itu terjadi
"Saya sudah tau jika selama ini kamu selalu mengambil uang di kasir Tari ,bukan hanya setahun atau pun dia tahun ,saya tahu itu sudah berlangsung lama"
Degg
"Jangan pak, tolong jangan penjarahan saya pak saya mohon "ucap Tari kalang kabut setelah tau jika Dimas mengetahui rahasia tentang kecurangan nya selama ini
"Baiklah saya tidak akan memenjarakan kamu tapi saya minta kamu untuk meminta maaf kepada Athaya sekarang,!"ucap Dimas
"Baik pak saya akan meminta maaf kepada Athaya tapi saya mohon pak jangan pecat saya"
"Athaya maap kan aku ,aku sungguh menyesal Athaya tolong maafkan aku "ucap Tari yang hanya di jawab anggukan oleh Athaya
"Maap saya tidak bisa mempekerjakan orang seperti kamu lagi Tari .ini bukan masalah besar atau pun sedikit uang yang telah kamu ambil ,tapi ini menyangkut tentang kepercayaan , belajar dari pengalaman ini saya tidak akan menyulitkan kamu carilah pekerjaan di tempat lain "
setelah kejadian itu ,tak ada lagi yang berani menghina atau pun mem bully Athaya dan Nara .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
O F I
aduh, tari ini, ya. harusnya dia dikasih cermin barangkali di rumahnya dia ngga punya.
2023-10-11
0