Setelah kepergian klien
" Saya harap kamu jangan genit kepada laki-laki di saat bekerja seperti ini jangan sampai buat nama perusahaan saya rusak karena ulah mu ,dan jangan genit terhadap klien saya itu karena dia sudah mempunyai istri !"ucap Arhan spontan karena tak suka saat melihat athaya yang tadi tersenyum ke arah klien nya .
"Tapi Pak saya sama sekali tidak bermaksud seperti itu , Bapak salah paham"ucap Athaya mencoba membela diri
"Terserah kamu ,saya lapar sebaiknya temani saya makan ! "ucap Arhan sambil berlalu meninggalkan Athaya yang kini sedang membereskan berkas dan dokumen dengan sigap Athaya pun langsung mengikuti Arhan ,sebenarnya Athaya ingin menolak karena malas jika harus makan bersama CEO menyebalkan itu namun apalah daya Athaya hanya bisa menurut karena jika membantah ia akan terkena marah lagi .
Sesampainya di restoran Arhan memesan menu untuk mengisi perutnya tidak lama pesanan pun datang Athaya dibuat melotot saat melihat menu yang tersaji di atas meja bukan tanpa sebab mata Athaya kini tertuju pada meja makan yang isinya masakan seafood semua yang Arhan pesan
"Apa dia yakin mau makan udang? apa dia sudah tidak memiliki alergi seperti dulu!" gumam Athaya ketika melihat Arhan yang kini tengah menjodohkan udang ke dalam piringnya
"Kini Athaya dibuat was-was saat melihat Arhan yang kini akan menyuap kan udang itu ke dalam mulutnya dalam pikiran Athaya terus berkecamuk menyuruh dirinya sendiri untuk mencegah makanan yang akan di makan oleh Arhan
"Bagaimana kalau alerginya kambuh lagi apa dia sama sekali tidak merasa takut kalau nanti akan mengalami sesak nafas seperti dulu !" gumam Athaya di dalam hati
" Pak,,,,,,,"ucap Athaya menghentikan Arhan yang akan makan
"Ada apa ??"ucap Arhan yang kini sedang menatap tajam Athaya.
"Mm,,,,, itu apa boleh jika udangnya saya yang makan saja! "ucap Athaya terhenti ketika ia sudah sadar dengan apa yang ia lakukan
Dan benar saja tebakan Arhan tidak meleset ternyata Athaya masih peduli kepadanya buktinya ia melarang dirinya untuk memakan udang itu, yang memang selalu membuat Arhan alergi hingga menyebabkan sesak nafas .
"Ternyata kamu masih peduli pada saya Athaya" ucap Arhan
"Bukan Pak maksud saya" ucap Athaya terhenti ketika Arhan menyela nya
"Makanlah habiskan semuanya ,karena Saya sudah tidak berselera untuk makan "ucap Arhan datar
"Tapi pak !!"
" Makan jika sampai kamu membantah ucapan saya kamu lihat saja apa yang akan saya lakukan "ucap Arhan yang kini malah menyadarkan punggungnya ke kursi dan menetap Athaya yang sedang makan Athaya yang diperlukan seperti itu malah semakin dibuat salah tingkah bagaimana ia mau makan jika saja Arhan saja malah melihatnya seperti itu.
"Bapak beneran gak makan katanya tadi bapak lapar , kalau Bapak tidak mau makan makanan ini ,jika mau Bapak bisa memakan bekal yang saya bawa dari rumah ,tapi jika Bapak tidak berkenan juga tidak apa-apa Pak "ucap Athaya yang kini malah salah tingkah sendiri bisa-bisanya dirinya menawarkan makanan kepada Arhan padahal mana mungkin Arhan mau memakan makanan yang ia bawa.
"Baiklah itu lebih baik ,mana makan nya biar saya makan "
"Ah baik Pak ini Pak ,,,"ucap Athaya sambil menyodorkan bekal makan pada Arhan yang memang sengaja ia bawa dari rumah niatnya untuk bekal makan siang.
Athaya di buat was-was lagi ketika melihat Arhan yang terdiam sejenak setelah menyuap kan kedalam mulut makanan yang Athaya bawa ,
Sungguh Athaya takut ,,, bagaimana jika nantinya Arhan marah kepada nya karena masakan yang ia bawa tidak sesuai dengan lidah Arhan atau yang lebih parahnya lagi tidak enak ,tapi menurut Athaya masakannya hari ini baik-baik saja tidak ada masalah karena Athaya sempat memakan makanan nya tadi pagi bersama Keenan .
"Besok ,,,dan seterusnya bawakan saya bekal makan siang seperti ini untuk saya "ucap Arhan datar sambil memakan bekal Athaya dengan lahap
Athaya hanya mengangguk ,diam diam Athaya memerhatikan Arhan yang sedang makan dengan lahap,ada rasa senang di dalam hati nya saat melihat Arhan menyukai masakan yang ia buat ,hingga kini Athaya malah di buat mengkhayal kan diri nya yang sedang menjalani kehidupan bersama Arhan .namun setelah itu Athaya kembali di buat sadar Jagan gila Athaya dia itu sudah mempunyai tunangan sebentar lagi pasti dia juga akan segera menikah dengan Aletta .
Bunyi handphone berdering menandakan ada panggilan masuk di handphone Athaya, Athaya pun langsung melirik ke Arhan, karena ia tak enak jika harus mengangkat panggilan di hadapan Arhan, Arhan yang tahu jika Athaya sedang menatapnya pun langsung angkat bicara
"Angkat saja telepon nya di sini "Athaya pun langsung mengangkat telepon tersebut
"Hallo kak Dimas "ada apa kak ? "
"Baiklah tunggu aku kak ,,,,,aku akan segera ke sana "ucap Athaya dengan senyuman yang mengembang kala mendapatkan kabar jika Dimas akan berkunjung ke rumah nya hari ini , Athaya sungguh kangen terhadap Dimas yang sudah 1 tahun meninggal kota kembang karena harus mengurus cabang kafe yang ada di luar kota , setelah selesai Athaya pun langsung mematikan sambungan telepon tersebut.
"Maap Pak ,,,kita langsung pulang atau ke kantor lagi ."ucap Athaya pelan bukan tanpa sebab Athaya bertanya seperti itu kepada Arhan .karena memang 15 menit lagi waktu nya untuk pulang .
"Ke kantor,, hari ini kita lembur !"ucap Arhan singkat
"Tapi pak saya ,,,,,!!!"ucap Athaya tertahan
"Bilang kepada pelanggan kamu jika kamu tidak bisa melayani nya ,tapi baik lah jika kamu lebih memilih kerjaan sampingan mu itu sebaiknya keluar lah dari kantor saya karena saya tidak membutuhkan pekerja yang tidak kompeten"ucap Arhan sambil berlalu meninggalkan Athaya
"Pelanggan ,,,apa sebegitu rendahnya aku di mata nya hingga ,dia memandang ku seperti itu ? "ucap Athaya lirih
"Baiklah jika ia menganggap ku seperti itu ,itu lebih baik agar dia semakin membenci ku dan tak akan pernah tau tentang kebenaran Keenan nantinya,itu lebih baik !"ucap Athaya , yang langsung berdiri untuk mengikuti Arhan yang sudah meninggal kan nya .
"Tunggu Pak ,saya ikut Bapak !!"ucap Athaya ketika melihat mobil Arhan yang akan melaju , Arhan pun langsung menghentikan mobilnya , dengan sigap Athaya pun langsung masuk ke dalam mobil .
"Kenapa ?,,,,,,apa kamu meng cancel booking laki-laki itu ?"ucap Arhan pedas
"Iya Pak , karna pekerjaan utama saya lebih penting . tidak apa-apa jika hari ini saya cancel besok juga kita bisa bertemu lagi !"ucap Athaya yang kini sengaja meladeni setiap ucapan pedas Arhan ,biar saja Arhan akan semakin memandang nya rendah jika itu membuat nya puas dan tak akan mengganggu dirinya lagi itu lebih baik bagi Athaya.
Arhan yang mendengar ucapan Athaya pun langsung mengepalkan tangannya menahan amarah.
"Memang berapa boking*n mu per malam ?,apa gajih di perusahaan ku selama kamu kerja tidak mencukupi kebutuhanmu ?"ucap Arhan yang sengaja menyindir Athaya.
"Bapak tak perlu tahu itu !itu masalah pribadi saya,,,, Bapak tak usah ikut campur?"ucap Athaya .
"Bagai mana kalau saya bayar kamu untuk malam ini 1 miliar?" ucap Arhan tak main-main
Mendengar ucapan Arhan membuat Athaya meras sesak nafas seketika bagai mana tidak Arhan Malah mau memboking nya , bukan kah seharusnya Arhan jijik dan membencinya saat mengetahui kebenaran tentang dirinya yang di anggap Arhan sebagai wanita panggil*n ,tapi mengapa malah jadi seperti ini apa yang harus Athaya katakan??, Athaya pun mencoba merangkai kata sebagai mungkin agar tak membuat Arhan marah
"Maap pak ,saya tidak melayani pria yang sudah mempunyai istri atau pun yang sudah mempunyai tunangan "ucap Athaya sambil tersenyum menatap Arhan . bukannya menjawab Arhan hanya tersenyum miring menanggapi ucapan Athaya barusan .
Sungguh Athaya tak tau apa maksud dibalik senyuman Arhan yang sungguh membuat Athaya merasa takut . Athaya berdoa semoga Arhan tak akan berbuat macam-macam terhadap nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments