Tak terasa sudah hampir terhitung satu minggu bagi Lily bersekolah di SMA barunya,tidak ada hal spesial atau menarik yang dia temui disekolah itu sampai sekarang.Ia malahan hanya menemukan beberapa hal merepotkan seperti para penggemar almarhum kembarannya yang mulai menjadikannya objek baru untuk dirusuhi,sepupu dan para sahabat sepupunya yang juga tak kalah merepotkan,ah serta pacar mendiang kembarannya yang juga mulai bersikap sok akrab dengannya,mungkin suasana yang membuatnya sedikit tenang dan dapat bersantai menjadi diri sendiri disekolah hanyalah kelasnya yaitu Ruang 11 dan juga Rooftoof sekolah.
Seburuk dan tak setidak menariknya suasana disekolah,maka jauh lebih buruk lagi suasana yang Lily rasakan saat berada dirumah khususnya jika salah satu atau kedua orang tuanya sedang berada dirumah juga.Maka tidak akan ada ketenangan yang bisa ia dapatkan karena akan banyak hal menjengkelkan yang mengganggunya, mulai dari amarah papanya yang entah kenapa selalu berapi api jika tertuju pada dirinya.Serta perikalu mamanya yang sering memperlakukan dirinya seolah olah Lily bukanlah Lily melainkan Lala,belum lagi jika Lily tak sengaja mendengar tangisan sang mama dari kamar sebelah yang merupakan bekas kamar mendiang Lala alias kemmbarannya Lily sendiri.
Oleh sebab itu sebisa mungkin,Lily akan berusaha mencari kegiatan atau apa saja yang bisa dilakukan olehnya untuk menghabiskan waktu diluar rumah jika ada orang tuanya dirumah.
Dan untungnya juga bibik pengurus rumah bisa dengan mudah diajak kerja sama,pekerja senior dirumahnya itu akan mengirim pesan kepadanya jika orang tuanya ada dirumah.Namun ya namanya nasib tidak akan selalu beruntung,dalam beberapa kali kesempatan orang tuanya tiba tiba pulang dan berpapasan dengan dirinya yang hendak pergi keluar.Bisa ditebak kalau pasti akan ada adu mulut dan suasana bersitegang antara Lily dan kedua orang tuanya,terlebih papanya.
Riuh kesibukan teman sekelas Lily terlihat diarea lapangan outdoor sekolah,siang itu merupakan jadwal mata pelajaran olahraga bagi Ruang 11.Oleh sebab itu para teman sekelasnya Lily sejak setengah jam lalu bergelut dengan macam macam jenis olahraga sampai sampai peluh sudah terlihat mulai membasahi baju olahraga yang mereka kenakan, khususnya para spesies murid cowok ruang 11.
Hal ini sangat berbanding terbalik sekali dengan Lily sendiri,jika teman temannya melakukan kegiatan dibawah panasnya sinar matahari maka gadis itu malah duduk santai dipinggir lapangan sambil meminum susu coklat kotak ditangan.
Lily menatap teman teman sekelasnya yang tampak bahagia dan antusias melakukan kegiatan olahraga ditengah lapangan dengan disinari cahaya matahari yang terik,ia memang menggunakan seragam olahraga yang sama seperti mereka namun Lily tak bisa bergerak sebebas mereka yang ada dilapangan.Pandangan gadis itu bergesar kesisi kiri lapangan dimana ada beberapa anak cowok yang tengah bermain bola basket,salah satu diantara mereka ada Alex kawan barunya.
Ngomong ngoming soal Alex,Lily jadi ingat kejadian beberapa hari yang laku saat dimana dirinya datang kekantin bersama cowok itu.Dan entah apa yang terjadi karena ia juga kurang tahu asal mulanya,namun Alex berujung ribut dan hampir baku hantam dengan Alan sepupu Lily sendiri.
Flasback___
Lily bersama Alex bergerak duduk disalah satu meja kantin selepas mereka memesan makanan masing masing,keduanya sama sama tidak peduli dan menghiraukan banyak pasang mata yang tertuju pada mereka karena yang ada dipikiran keduanya saat itu hanya ingin makan saja.
"Lily!"suara Alan tiba tiba terdengar memanggil nama Lily sehingga gadis itu menoleh.
Lily menatap heran dengan pergerakan dan ekspresi sepupunya yang tampak berjalan terburu buru menghampirinya dengan ekspresi seperti tengah marah,kalau ia tak salah menebak.
"Eh Alan,kenapa?"tanya Lily.
"Ngapain lo datang kekantin sampai makan bareng lagi sama dia?!"tanya Alan sambil menunjuk tepat kearah Alex.
"Emang salah ya,gue ngajak temen baru gue sendiri makan bareng dikantin?"tanya Lily yang belum mengerti apa yang akan terjadi saat ia mengatakan hal barusan.
"Temen Baru Lo Bilang?Dia?"tanya sepupunya penuh penekanan.
"Iya"jawab Lily santai.
"Lo boleh temenan sama siapapun disekolah ini asal bukan itu orang"ujar Alan pada Lily.
"Apa hak lo larang larang dia temenan sama gue?"ujar Alex langsung berdiri dari tempat duduknya dan berdapan langsung dengan Alan.
"Gue Sepupunya Dan Gue Gak Mau Sepupu Gue,Sampai Temenan sama Berandal Sekolah Kayak Lo!"ujar Alan penuh penekanan sambil menatap tajam Alex,suara Alan yang cukup keras membuat mereka menjadi pusat perhatian murid murid disekitar.
"APA HAK LO BERANINYA BILANG GUE BERANDAL HAH?!"balas Alex.
"Gue gak perlu hal buat itu karena satu sekolahan juga tahu lo siapa,
lo sama temen sekelas lo itukan emang berandal semua"ujar Alan menatap Alex remah.
"Lo!"Hampir saja Alex melayangkan pukulan kepada Alan,namun segera ditahan oleh Lily.
"Jangan,nanti lo juga yang kena masalah"ujar Lily menahan pergerakan tangan Alex.
Lily kemudian menatap Alan sepupunya lalu berkata
"Lo juga Lan,sana balik ketempat duduk lo.Jangan cari masalah sama orang"ujar Lily pada Alan,namun nampaknya Alan tak terima akan perkataan Lily itu.
"Siapa yang cari masalah Ly,dia yang cari masalah sama gue"ujar Alan tak terima.
"Bukan,bukan Alex yang cari masalah tapi lo.Semuanya juga liat kalau lo yang nyamperin gue sama Alex barusan sambil emosi gak jelas,padahal kita cuma duduk diam dan makan doang"ujar Lily yang langsung membuat Alan terdiam sejenak,namun saat cowok itu hendak bicara lagi pundaknya langsung disentuh oleh seseorang.
"Udah sayang,biarin sepupu kamu makan dengan tenang"itu suara Agnes yang datang menghapiri kekasihnya.
"Kenapa lo malah negur Alan sih Nes?
biarin aja dia,Alan itu lagi ngatur sepupunya supaya gak salah jalan" Desy ikut nimbrung begitu saja tak sadar perkataannya barusan bisa semakin memanaskan suasana.
Mendengar perkataan cewek bernama Desy itu sontak membuat Lily menaikkan alisnya
"Lo bilang apa tadi?Alan lagi coba ngatur gue biar gak salah jalan?" tanya Lily.
"Iya,emang kenapa?"saut Desy sinis.
"Gue gak butuh diatur siapapun,cuma gue yang berhak ngatur hidup gue asal lo tahu itu.Bahkan ortu gue gak berhak,apalagi Alan yang cuma sepupu gue doang"ujar Lily datar.
Setelah itu Lily mengeluarkan lembaran merah dari sakunya dan meletakkannya diatas meja yang dirinya dan Alex tempati tadi,lalu berlalu pergi begitu saja meninggalkan kantin.
Flasback off
Setelahlah itu Lily tak tahu apa yang terjadi selanjutnya namun menurut cerita Iren yang berada disana saat itu,Iren mengatakan kalau tak lama Alex juga ikut meninggalkan kantin setelah membayar makanan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
adara
ada masalah apa Alan sma Alex? gak mungkin hanya karena alex itu anak berandal aja, pasti ada alasan lain yg membuat mereka musuhan seperti itu
2023-06-13
0